Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusuma Erlina
"Kematian adalah tahapan hidup yang pasti dilalui oleh setiap makhluk hidup. Upacara kematian merupakan suatu peristiwa yang menunjukkan tindakan atas ‘yang meninggalkan’ dan ‘yang ditinggalkan’. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kematian merupakan sesuatu yang sangat berarti dan dapat diwadahi dalam suatu arsitektur. Arsitektur terbentuk karena adanya peristiwa yang menempati ruang, begitu pula dengan arsitektur kematian yang terbentuk karenanya adanya peristiwa upacara kematian di dalamnya. Krematorium sebagai arsitektur yang menfasilitasi upacara kematian kremasi memunculkan laut sebagai komponen menghuni baru yang tidak terdapat pada teori Heidegger.
Death is a life stages through which every human must face. Funeral ceremony is an event of ‘the one living’ and ‘the left behind’. This writing aim to tell that death is a meaningful stage in our life and can be accomodated within architecture. The architecture is formed because of the events that take place in spaces. The architecture of death formed by funeral ceremony as the events. Crematorium as the architecture for cremation ceremony indicated sea as a new dwelling components that are not in Heidegger’s theory."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library