Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melissa Melyana
"Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang telah menyebar secara meluas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2020, salah satu bentuk penanganan kasus COVID-19 di Indonesia adalah pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok pada masyarakat Indonesia. Kesediaan seseorang dalam melakukan vaksinasi COVID-19 menjadi hal yang penting dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19 dan membentuk kekebalan kelompok dalam masyarakat sehingga dapat menekan tersebarnya kasus COVID-19. Oleh karena itu, perlu dilakukan penggalakan vaksinasi COVID-19 dengan menganalisis faktor-faktor yang dapat menjelaskan kesediaan melakukan vaksinasi COVID-19 dan hal inilah yang menjadi tujuan dari penelitian ini. Metode statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon klasifikasi dengan menggunakan cost matrix sebagai strategi menyeimbangkan data. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner dengan sampel berukuran 278 mahasiswa FMIPA UI dan teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dapat menjelaskan kesediaan melakukan vaksinasi COVID-19 adalah keraguan terhadap dampak vaksinasi COVID-19, persepsi terhadap kebergunaan vaksinasi COVID-19, pengetahuan terhadap vaksin COVID-19, adanya riwayat komorbid, pengetahuan terhadap COVID-19, dan provinsi tempat tinggal.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a disease that has spread widely in various countries, including Indonesia. Based on Government Regulation Number 99 of 2020, one of the ways to handling COVID-19 cases in Indonesia is the COVID-19 vaccination program that aims to form herd immunity in society. Willingness to get vaccinated against COVID-19 is an important thing to succeed the COVID-19 vaccination program and forming herd immunity in society so that it can suppress the spread of COVID-19 cases. Therefore, it is necessary to urge the importance of COVID-19 vaccination by analysing the factors that explain the willingness to get vaccinated against COVID-19 and it becomes the purpose of this research. The statistical method used in this research is Classification Tree by using the Cost Matrix as a strategy to balance the imbalanced data. The data used in this research is primary data obtained through a questionnaire with a sample of 278 FMIPA UI students collected by using purposive sampling as the sampling method. The results obtained from this research indicate that the factors that can explain the willingness to do the COVID-19 vaccination are doubtfulness about the impact of COVID-19 vaccination, perceptions of the usefulness of COVID-19 vaccination, knowledge of the COVID-19 vaccine, history of comorbid disease, knowledge of COVID-19, and province of residence."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Sharima
"Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi di dunia. Dilansir dari situs covid19.who.int, per 19 Juni 2021 Indonesia berada di urutan ke-18 dan memiliki 1,963,266 kasus terkonfirmasi dengan total 54,043 pasien yang meninggal. Salah satu kasus berat atau termasuk dalam kelompok kritis adalah pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrom (ARDS). Melihat banyaknya kasus ARDS yang berakhir dengan kematian dan terbatasnya gambaran klinis terkait ARDS yang disebabkan oleh COVID-19 membuat penelitian ini berfokus untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berasosiasi dengan kejadian ARDS pada pasien COVID-19. Faktor-faktor risiko kejadian ARDS pada pasien COVID-19 diidentifikasi dengan menggunakan metode classification tree dimana performa model diukur dari nilai akurasi, sensitivitas, spesifisitas, dan AUC. Cost matrix digunakan sebagai strategi rebalancing data. Besaran risiko relatif faktor-faktor tersebut terhadap ARDS akan dihitung dengan menggunakan metode regresi logistik. Model yang dihasilkan memiliki nilai akurasi, sensitivitas, spesifisitas, dan AUC masing-masing sebesar 0.879, 0.804, 0.900, dan 0.852. Pasien COVID-19 yang mengalami peningkatan kadar hemoglobin, PCO_2 dan CRP, penurunan kadar PCT, saturasi oksigen, dan urea, mengalami gejala sesak napas, dan memiliki komorbid pneumonia secara rata-rata memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kejadian ARDS.

On March 11, 2020, WHO declared COVID-19 as a worldwide pandemic. Reporting from the website covid19.who.int, as of June 19, 2021, Indonesia was in 18th place and had 1,963,266 confirmed cases with a total of 54,043 patients who died. One of the severe cases or included in the critical group was a patient with Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Seeing the large number of ARDS cases that ended in death and the limited clinical picture related to ARDS caused by COVID-19 made this research to be focused on identifying risk factors associated with ARDS incidence in COVID-19 patients. Identification of risk factors for the incidence of ARDS in COVID-19 patients using a classification method where the performance of the model is measured of the values of accuracy, sensitivity, specificity, and AUC. Cost matrix is used as a data rebalancing strategy. The relative risk of ARDS was calculated using the logistic regression method. The accuracy, sensitivity, specificity, and AUC obtained in the model are 0.879, 0.804, 0.900, and 0.852, respectively. COVID-19 patients who experienced increased hemoglobin, PCO_2, and CRP levels, decreased PCT levels, oxygen saturation, and urea, experienced symptoms of shortness of breath, and had pneumonia on average had a higher risk of developing ARDS."
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
Unggah4  Universitas Indonesia Library