Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Fitria
Abstrak :
The Indonesian cosmetic industry recently has not yet covered on domestic market demand, where the production ability of cosmetics have been reached on 20% level, with the result that the opportunity of the cosmetics industry is widely open. Even more when be able to creating a new specific market segment, such as Wardah cosmetic the product of PT. Pusaka Tradisi ibu, Which oriented to serve the low mediate Moslem consumer and already hold a certificate of Halal from LPPOM MUI and have been registered on Indonesian Department of Health. Within the effort to increase the quality of the Wardah cosmetics is a necessary to find out the preference of the potential customer by survey and research until the effort for the product development quality result can be focused to increasing the customer satisfactions, while the quality is also a key of success to facing and winning the competition. Based on level of product satisfaction and level of importance about the product quality, it Is indeed so have degree of discrepancy and the weakness factor from the product. To reach an improvement direction and increasing the Wardah cosmetic quality appropriate with the expectation and perception customer, then the Quality Function Deployment (QFD) method can be used. This method can be implementation for the customer requirements inside the product attribute, and then translated on the House of Quality (HOQ). From this analysis will give a focus to do an improvement about the product quality attribute, also can be a company consideration on doing the development priority in a technical manner or non - technical manner for increasing the product quality.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan, Walden Jan
Abstrak :
PT Muslim Ratu Tbk merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri jamu dan kosmetika tradisional. Usahanya dimulai dari usaha rumahan (home industry) yang kemudian terus berkembang hingga mampu menjadi pemimpin pasar (market leader) di negara sendiri. Semangat kerja yang tiada kenal lelah senantiasa menimbulkan keinginan untuk memperluas pasar, baik di dalam negeri (domestic market) maupun di pasar luar negeri (international market). Untuk mamasuki pasar internasional diperlukan pengetahuan yang sangat luas, seperti pengetahuan terhadap kondisi pasar negara sasaran, juga kondisi persaingan industri di negara pasar sasaran. Kondisi negara pasar sasaran dapat diketahui melalui penelitian dan analisis peluang pasar. Artinya perusahaan harus mengetahui peluang yang ada maupun faktor-faktor yang menghambat (faktor-faktor eksternal ). Di samping itu, perusahaan juga harus mengetahui keunggulan sumberdaya (distinctive advantage) yang dimiliki perusahaan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, menetapkan strategi baru pemasaran produk ekspor dan cara memasuki pasar luar negeri. Produksi PT Mustika Ratu Tbk telah masuk ke berbagai negara seperti ke Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Arab Saudi, Rusia, Belanda, dan lain-lain. Perusahaan senantiasa berupaya dengan giat untuk mengembangkan pasar ekspor, baik di negara yang sudah dimasuki maupun menambah negara tujuan ekspor. Adapun produk ekspor PT Mustika Ratu Tbk telah mencapai 30 % dan total nilai ekspor produk kosmetika Indonesia. Ekspor Kosmetika Indonesia cenderung menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Perkembangan ekspor tersebut dapat dilihat dan bertambahnya jumlah preparat kosmetika yang diekspor setiap tahunnya, jumlah negara tujuan ekspor, volume dan nilai ekspor. Laju perkembangan volume ekspor kosmetika Indonesia mencapai 39,59 % pertahun, dan dari nilai ekspor (dolar AS) mampu mencapai sekitar 9,55 % setiap tahun. Keputusan untuk melaksanakan pemasaran ke luar negeri membutuhkan kemampuan untuk menentukan langkah-langkah strategis dalam upaya suksesnya perusahaan memasuki pasar luar negeri (entry mode for international marker). Dan menghadapi persaingan industri di pasar luar negeri. Perumusan strategi memasuki pasar internasional mengintegrasikan unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix) secara tepat dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (analisis lingkungan internal), dalam menghadapi ancaman dan memanfaatkan peluang yang ada (analisis lingkungan eksternal). Beberapa variabel yang perlu dianalisis adalah variabel lingkungan eksternal (politik, ekonomi, sosial, teknologi, ekologi dan lima kekuatan persaingan industri model Porter), dan lingkungan internal (sumberdaya manusia, organisasi dan manajemen, proses produksi, dan keuangan perusahaan), variabel peluang pasar (Segmentation, Targeting, dan Positioning), variabel bauran pemasaran, dan variabel cara memasuki pasar internasional. Penghitungan dan pembobotan dilakukan pada setiap faktor, baik internal maupun eksternal, dengan menggunakan alat bantu software komputer program "expert choice" (EC) version 2000. Penghitungan dilakukan terhadap jawaban responden pada kuesioner yang telah disebar, sehingga diperoleh hasil jumlah nilai faktor-faktor internal dan eksternal. Dari hasil tersebut diketahui bahwa posisi bisnis PT Mustika Ratu Tbk berada pada kuadran I dalam matriks I - E dengan strategi pertumbuhan cepat. Adapun alternatif pilihan strategi adalah : Penetrasi Pasar; 2. Pengembangan Pasar; 3 Pengembangan Produk.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Damastuti
Abstrak :
Industri kosmetik di Indonesia memiliki prospek bisnis yang cukup potensial. Namun semakin banyaknya produsen kosmetik dewasa ini dan gencarnya produk kosmetik asing, persaingannya menjadi semakin kompetitif. Di tengah banjir produk ini, agar publik tetap memiliki awareness terhadap sebuah produk, produsen harus berkomunikasi. Salah satu caranya adalah melalui komunikasi above the line atau media iklan. Dalam iklan diketahui, endorser sebagai elemen source dalam proses komunikasi memiliki peranan yang penting. Fungsi seorang endorser sangat erat kaitannya dengan konsep kredibilitas, di mana endorser dapat menjadi sumber yang relevan dengan tema komunikasi terkait serta dapat dipercaya untuk memberikan pernyataan obyektif. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka thesis ini akan meneliti iebih jauh apa yang menjadi preferensi produsen kosmetik Indonesia dalam memilih endorser. Dan mengapa pula endorser tertentu dipilih untuk meng-endorser produk tertentu. Pada bab selanjutnya penulis menggunakan beberapa teori, yaitu: Konsep Komunikasi Pemasaran, Konsep Merek (Brand), Teori Periklanan, Teori Endorser dan Konsep Persepsi. Teori-teori ini selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis secara mendalam dan tajam hasil dan data penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) jenis metode penelitian, yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian eksploratif. Sebagai unit penelitian, penulis melakukan studi kasus di PT. Mustika Ratu dan PT. Vitapharm (Viva Cosmetics). Dari hasil penelitian diketahui bahwa preferensi produsen kosmetik dalam memilih endorser didasarkan pada beberapa elemen, yakni: 1. Daya tarik fisik (physical attractiveness) 2. Kredibilitas (Credibility) 3. Kesesuaian Merek dan Kesesuaian Khalayak (Brand Matchup & Audience Matchup) Sebagai rekomendasi akademis, berkaitan dengan pemilihan endorser, persuasi dan stimulus harus dilakukan terhadap target market sebagai calon konsumen, sehingga konsumen memiliki awareness yang tinggi terhadap merek yang pada akhirnya akan mencapai tahap keputusan pembelian. Dalam hal ini perlu diperhatikan segmentasi demografis dan psikografis yang berpengaruh pada proses pengolahan informasi, sehingga selanjutnya dapat ditentukan cara komunikasi seperti apa yang paling tepat.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atria Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap pengendalian internal Perusahaan X khususnya pada Lingkungan Pengendalian dan Aktivitas Pengendalian. Perusahaan X adalah perusahaan kecil yang menjual produk kosmetik secara daring. Penelitian ini dilakukan karena meski omzetnya selalu meningkat, perusahaan masih memiliki permasalahan, seperti pernah mengalami ketidaksesuaian jumlah persediaan di gudang dengan pesanan pelanggan, kesulitan mengelola jumlah stok persediaan saat restocking, pernah mengalami keterlambatan produksi produk, dan beberapa produk sampai ke pelanggan dalam keadaan rusak. Oleh karena itu, analisis akan dilakukan berdasarkan prinsip yang terkandung di dalam dua komponen kerangka pengendalian internal COSO 2013 yaitu Lingkungan Pengendalian dan Aktivitas Pengendalian. Pendekatan penelitian dilakukan dengan metode studi kasus. Analisis penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan data yang diperoleh melalui wawancara (semi-structured in depth interview) kepada pemilik perusahaan terkait pengendalian internal di dalam Sistem Informasi Akuntansi (SIA) perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, penyebab permasalahan adalah karena perusahaan tidak memiliki bukti dilakukannya stock opname dan quality control. ......This study aims to analyze the internal control of Company X, especially in the Control Environment and Control Activities. Company X is a small company that sells cosmetic products online. Even though the sales is always increasing, the company still has problems, such as having experienced a mismatch in the amount of inventory in the warehouse with customer orders, difficulty managing the amount of inventory stock during restocking, experiencing delays in product production, and some products arriving to customers in damaged conditions. Therefore, the analysis will be carried out based on the principles contained in the two components of the 2013 COSO internal control framework, namely the Control Environment and Control Activities. The research approach is carried out using a case study method. The research analysis uses a qualitative descriptive approach using data obtained through semi-structured in depth interviews to company owners related to internal control in the company's Accounting Information System (AIS). Based on the results of the study, the cause of the problem is because the company does not have document of product acceptance from the manufacture, as well as document of stock opname and quality control.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library