Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Himamul A`La
Abstrak :
Tanah pasir yang ada pada wilayah pesisir memiliki karakteristik bergradasi seragam, lepas (tidak memiliki kohesi), serta memiliki nilai parameter kuat geser yang rendah. Oleh karenanya, tanah pasir yang ada pada wilayah pesisir tidak dapat dijadikan sebagai material timbunan (embankment). Penetapan beberapa daerah menjadi kawasan Taman Nasional memicu pengembangan penggunaan material perbaikan tanah yang ramah lingkungan dalam beberapa dekade terakhir. Penggunaan bioteknologi pada biosementasi untuk merekayasa material geoteknik terbukti dapat meningkatkan nilai parameter kuat geser dan menurunkan permeabilitas tanah perbaikan. Metode biosementasi ini menggunakan enzim urease yang dicampurkan dengan larutan urea dan kalsium klorida. Penambahan tanah laterit menyebabkan penggunaan metode biosementasi menjadi efektif. Penggunaan material stabilisasi semen pada konsentrasi rendah diharapkan dapat menjaga biosementasi yang terbentuk terhadap penjenuhan air. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh biosementasi enzim urease, tanah laterit, dan semen terhadap kuat geser dan permeabilitas tanah pasir yang distabilisasi serta ketahanan biosementasi yang terbentuk terhadap penjenuhan air. Peningkatan nilai parameter kuat geser tertinggi didapatkan pada sampel yang diperbaiki dengan biosementasi enzim urease, tanah laterit, dan semen. Sampel ini juga memiliki ketahanan parameter kuat geser yang lebih baik terhadap penjenuhan air. ......The sand soils in the coastal have characteristics of uniform grading, loose (no cohesion), and low shear strength parameter. Therefore, sand soil in the coastal cannot be used as material for embankment. The designation of some areas to become national park has increased the use of environmentally friendly soil improvement materials in last decades. Utilization of biotechnology in biosementation for engineer geotechnical materials had been proven to increase the shear strength parameters and reduce the permeability of improved soil. This biosementation method used the urease enzyme mixed with a solution of urea and calcium chloride. Adding laterites maked the biosementation method more effective. Utilization of cement stabilizing materials at low concentrations was expected to maintain biosementation formed against saturation. The purpose of this research was to determine the effect of biocementation of urease enzymes, laterites, and cement to the shear strength and permeability of stabilized sands and durability of biocementation formed against saturation. The highest increase in the shear strength parameters was obtained in samples that were improved by biocementation of urease enzyme, laterites, and cement. This sample also had has better shear strength parameters resistance to saturation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Meilani
Abstrak :
Komposit sandwich merupakan salah satu material yang berpotensi untuk diterapkan sebagai material penyusun rancang bangun struktur ringan. Telah dilakukan penelitian mengenai sifat mekanik pada komposit sandwich woven S-glass/epoxy dengan inti Polyvinyl chloride foam. Komposit sandwich, yang terdiri dari dua jenis yaitu 00/900/PVC/00/900 dan 00/900/PVC/-450/450, dibuat dengan menggunakan metode hand lay-up, diikuti dengan metode vacuum bagging. Pengukuran massa jenis, pengujian mekanik berupa uji tekuk tiga titik dan uji tekan untuk mengetahui sifat mekanik komposit sandwich ini, serta pengamatan kerusakan menggunakan Scanning Electron Microscope dilakukan. Didapatkan massa jenis yang relatif kecil untuk kedua komposit sandwich, yaitu (0.20 ± 0.01) gr/cm3 dan (0.21 ± 0.01) gr/cm3. Sifat mekanik terbaik didapatkan pada komposit sandwich 00/900/PVC/00/900 dengan kekuatan tekuk, kekuatan geser, dan kekuatan tekan sebesar (51.04 ± 2.49) MPa, (0,39 ± 0.02) MPa dan (4.79 ± 0.12) MPa. Moda kegagalan yang terjadi adalah indentation dan buckling dengan kerusakan pada kulit dan inti.
Sandwich composites are materials that have potential to be used in lightweight structure design. A research on the mechanical properties of a woven S-glass/epoxy sandwich with polyvinyl chloride foam core has been done. The sandwich composites were classified into two types, 00/900/PVC/00/900 and 00/900/PVC/-450/450 and were manufactured with hand lay-up method, followed by vacuum bagging method. Density measurement, three-point bending test, edgewise compression test, and failure observation with Scanning Electron Microscope (SEM) were conducted. Relatively small densities were achieved for these two sandwich composites, (0.20 ± 0.01) gr/cm3 and (0.21 ± 0.01) gr/cm3. The best mechanical properties were obtained in sandwich composite 00/900/PVC/00/900 , with flexural strength, core shear strength, and compression failure stress of (51.04 ± 2.49) MPa, (0,39 ± 0.02) MPa, and (4.79 ± 0.12) MPa. Mode of failure that occured is indentation and buckling with damage to the skin and core.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library