Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Naufal Fahrisa
Abstrak :
Pulau Menjangan merupakan salah satu bagian dari Taman Nasional Bali Barat, dikukuhkan sebagai taman nasional sekaligus world heritage. Pulau menjangan memiliki kekayaan bawah laut yang sangat melimpah. dengan gugusan karang sekitar 45 jenis, 32 jenis ikan karang, serta 9 jenis moluska laut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan morfologi dasar laut untuk melihat hubungannya dengan sebaran habitat bentik di perairan dangkal tersebut, yang nantinya dapat digunakan untuk kepentingan konservasi maupun pariswisata. Peta morfologi di deliniasi dari peta batimetri, yang mana sebelumnya peta batimetri dibuat dengan ekstraksi data kedalaman dari Citra WorldView-2 dengan resolusi spasial 2 meter, kemudian dilakukan pemodelan kedalaman dengan algoritma random forest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kedalaman efektif merepresentasikan 91,7% kondisi kedalaman sesungguhnya, namun sampel kedalaman kedalaman aktual yang digunakan pada penelitian ini hanya efektif merepresentasikan 56,2% data hasil model. Pada wilayah penelitian ini ditemukan 5 unit morfologi karang di wilayah penelitian, yaitu reef flat (dominan), lagoon, back reef, reef crest, dan fore reef. Secara garis besar, terdapat 2 tipe terumbu karang di wilayah penelitian yaitu tipe barrier, dan fringing reef. Sedangkan untuk morfologi dasar laut, terdapat 5 unit morfologi dasar laut yaitu garis pantai, bench dangkal, jurang dangkal, shelf break dan gundukan, dengan unit morfologi shallow bench menjadi unit morfologi paling dominan. umum terdapat 5 habitat bentik di laut dangkal di sekitar Pulau Menjangan, yaitu rataan terumbu (reef flat), lereng terumbu (reef slope), terumbu depan (fore reef), mangrove, pasir dan teras, serta rubble. Secara spesifik, terdapat pula makroalga dan padang lamun di wilayah kajian. Penelitian ini menemukan bahwa morfologi karang dan dasar laut dapat digunakan sebagai parameter untuk melihat sebaran habitat bentik. ......Menjangan Island is one part of West Bali National Park, confirmed as a national park as well as a world heritage. Menjangan Island has an abundant wealth of underwater. with a group of about 45 species of coral, 32 species of reef fish, and 9 types of marine mollusks. This study aims to map the seabed morphology to see how it relates to the distribution of benthic habitats in these shallow waters, which can later be used for conservation and tourism purposes. Seabed morphological maps are delineated from the bathymetric map, where previously the bathymetric map was made by extracting depth data from WorldView-2 imagery with a spatial resolution of 2 meters, then depth modeling was performed with random forest algorithm. The results showed that the depth model represented 91.7% of the actual depth condition, but actual depth samples is only represented about 56.2% of the model data results. In this study area, 5 coral morphology units were found in the study area, namely reef flat (dominant), lagoon, back reef, reef crest, and fore reef. Broadly speaking, there are 2 types of coral reefs in the study area, namely the type of barrier, and fringing reef. While for the seabed morphology, there are 5 morphological units of the seabed, namely shoreline, shallow bench, shallow cliff, shelf break and pinnacles, with shallow bench morphological units being the most dominant morphological units. In general, there are 5 benthic habitats in shallow seas around Menjangan Island, namely reef flat, reef slope, fore reef, mangrove, sand and terrace, and rubble. Specifically, there are also macroalgae and seagrass beds in the study area. This study found that coral morphology and seabed can be used as parameters to see the distribution of benthic habitats.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Fauza Pratiwi
Abstrak :
Perairan Pemuteran merupakan salah satu tujuan lokasi wisata di Bali yang cukup ramai dikunjungi karena keindahan terumbu karang bawah lautnya. Terumbu karang perlu dilestarikan karena selain bermanfaat di bidang ekonomi, terumbu karang dapat bertindak sebagai penghalang alami terhadap bencana alam seperti badai, topan, bahkan tsunami. Kajian terkait identifikasi spasial morfologi dasar laut dan sebaran bentuk di ekosistem terumbu karang dapat membantu memahami karakteristik dan keunikan dari ekosistem. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan morfologi dasar laut untuk melihat hubungannya dengan sebaran habitat bentik di Perairan dangkal Pemuteran. Metode yang digunakan dalam membangun zona morfologi dasar laut dengan melakukan deliniasi peta batimetri dengan peta kemiringan lereng wilayah penelitian. Sedangkan sebaran habitat bentik dihasilkan dari segmentasi menggunakan metode Object Based Image Analysis (OBIA). Secara garis besar, terdapat 2 tipe terumbu karang diwilayah penelitian yaitu tipe fringing reef dan atols. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan 3 zona geomorfologi terumbu karang yaitu reef flat, reef crest dan reef slope. Hasil deliniasi peta batimetri dan kemiringan lereng menghasilkan 7 unit morfologi dasar laut yaitu shoreline, shallow bench (bench dangkal), shallow cliff (jurang dangkal), shelf break, intermediate bench, dan deep cliff. Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, unit morfologi shallow bench menjadi unit paling dominan yang terdapat di wilayah penelitian. Secara umum, terdapat 6 jenis habitat bentik yaitu rubble, lamun, karang mati, karang hidup, batu, dan pasir. Pada akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa sebaran habitat bentik sangat berkaitan dengan morfologi dasar laut. ......Pemuteran waters is one of the tourist destinations in Bali which is quite crowded because of the beauty of the underwater coral reefs. Coral reefs need to be preserved because apart from being economically beneficial, coral reefs can act as a natural barrier against natural disasters such as hurricanes, typhoons, and even tsunamis. Studies related to the spatial identification of seabed morphology and distribution of benthics in coral reef ecosystems can help understand the characteristics and uniqueness of the ecosystem. This study aims to map the seabed morphology to see its relationship with the distribution of benthic habitats in Pemuteran shallow waters. The method used in constructing the morphological zone of the seabed is by delineating the bathymetric map with the slope map of the research area. While the distribution of benthic habitats is generated from image segmentation using the Object-Based Image Analysis (OBIA) method. There are two types of coral reefs in the study area: fringing reef and atolls. In addition, this study found three morphological zones of coral reefs, namely reef flat, reef crest, and reef slope. The delineation results of the bathymetry and slope maps produced seven units of seabed morphology, namely shoreline, shallow bench, shallow cliff, shelf break, intermediate bench, and deep cliff. The shallow bench morphology unit is the most dominant in the study area based on the mapping results. In general, there are six types of benthic habitat, namely rubble, seagrass, dead coral, live coral, rock, and sand. In the end, this study found that the distribution of benthic habitats is closely related to the morphology of the seafloor.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library