Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Kurniawan
"Penelitian ini berlujuan untuk mengembangkan Fe-Ni-Cr lokal sebagai bahan baku pembualan baja lahan karat CF8M yang setara dengan SS 316 menggunakan metode pengecoran (casting). Fe-Ni-Cr lokal ini adalah feronikel yang dipadu dengan krom. Sebagai pembanding digunakan 79%, 45%, 23%, 0% Fe-Ni-Cr lokal (100% di impor) untuk mengetahui pengaruh penambahan persentase Fe-Ni-Cr lokal terhadap ketahanan korosi dan kemudian dilakukan pengujian komposis kimia, uji ketahanan korosi menggunakan metode polarisasi dan uji mikrostruktur. Hasil pengujian menyatakan bahwa sampel hasil coran yang memiliki presentase 79% Fe-Ni-Cr local memberikan efek penurunan ketahanan korosi. Hal ini disebabkan karena banyak impurities, inklusi MnS dan tidak samanya komposisi paduan peningkat ketahanan korosi. Persentase 45% Fe-Ni-Cr local dan 23% Fe-Ni-Cr local mendekati sifat ketahanan korosi bahan baku 0% Fe-Ni-Cr local (100% Ni impor). Perlu dilakukan fluxing yang lebih intensif agar pengotor (impurities) dapat diambil sehingga ketahanan korosinya lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Rudolf P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bisanto Kadarisman
"Tiang pancang baton prategang yang dipergunakan disuatu proyek, tidak seluruh panjangnya dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari fondasi bangunan. Kegiatan pemancangan akan senantiasa diikuti oleh hasil sisa buangan potongan tiang yang tidak dapat dimanfaatkan sebagai bagian fondasi dan juga sukar untuk dapat didaur ulang. Tiang beton prategang memang labih kaku dari pada tiang pancang biasa namun penggunaan prategang terutama bermanfaat selama tiang dalam proses bongkar muat sejak dari pabrik hingga dilokasi pekerjaan dan memposisikannya ditempat yang telah ditentukan sebelum tiang dipancang. Kemampuan tiang dalam menahan gaya lateral tidak hanya ditentukan oleh kekakuan tiangnya saja, namun juga sangat ditentukan oleh kemampuan tanahnya sendiri. Tiang pancang baton non prestressed cor ditempat yang dilakukan bersamaan dengan pemancangan, tidak menghasilkan sisa buangan tiang, selain dari itu pula masalah yang timbul akibat transportasi tiang dari pabrik ke lokasi proyek yang dapat menyebabkan lalu lintas terutama dikota besar menjadi macet, tidak akan dijumpai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Wistianto
"Pembuatan baja cor tahan karat (cast stainless steel) membutuhkan salah satu unsur bahan baku yang sangat penting yaitu nikel murni. Kebutuhan nikel murni ini cukup tinggi sedangkan harganya paling tinggi diantara harga bahan baku lainnya dan saat ini masih diimpor. Telah dilakukan penelitian untuk memanfaatkan ferronikel dengan menambahkan unsur khrom yang hasilnya disebut ferronikelkhrom (Fe-Ni-Cr) lokal. Bahan tersebut juga telah diteliti sebagai bahan baku pembuatan material baja cor tahan karat. Meskipun cukup berhasil namun hasilnya kurang begitu memuaskan karena masih terdapat impurities pada hasil pemaduan.
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ferronikel sebagai bahan baku baja cor tahan karat disamping untuk mengetahui pengaruh prosentase penggunaan ferronikel (Fe-Ni) terhadap sifat mekanis, struktur mikro dan ketahanan korosi baja tahan karat austenitik SS 316 (CF8M). Diharapkan bahan baku lokal ini dapat menggantikan nikel impor sebagai bahan baku baja cor tahan karat.
Pada penelitian ini Fe-Ni lokal ditambahkan pada bahan baku coran lain dengan penambahan prosentase sebanyak 0%, 23 %, 45 % dan 70 %. Dari masing-masing prosentase tersebut dilakukan proses pengecoran (foundry), dibuat sampel untuk uji komposisi, uji tarik, uji kekerasan, uji ketangguhan, analisa struktur mikro baik dengan mikroskop optik maupun SEM (Scanning Electron Microscope) dan pengujian korosi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa semua sampel yang dibuat memiliki komposisi kimia sesuai standar SS 316 (CF8M) sehingga bahan baku Fe-Ni dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku baja cor tahan karat SS 316 meskipun masih ditemukan adanya impurities pada setiap prosentase penambahan Fe-Ni. Pada semua prosentase Fe-Ni kekuatan tarik dan kekerasan yang didapat masih dibawah SS 316 standar namun lebih ulet darpada SS 316 standar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ucok Afriansyah R
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan pemikiran untuk meningkatkan kemampuan industri kecii dalam bidang industri pengecoran logam. Adapun produk cor yang dipilih untuk diteiiti adalah baiing-baling aluminium yang telah marnpu dibuat oleh pengrajin industri kecil. Namun demikian masih periu dilakukan beberapa proses yang dapat meningkatkan kualitas produk cor aluminium hasil pengeboran dari industri kecil, sehingga dapat bersaing di pasaran. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dimulai dengan mendesain serta membuat pola dari kayu, dilanjutkan dengan pemilihan dan pembuatan cetakan, peleburan scrap aluminium yang ada di industri kecil, penuangan hasil peieburan ke dalam cetakan dengan perlakuan yang berbeda, pengujian produk cor baik sifat mekanis maupun sifat-sifat metalurgis lainnya. Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil antara Iain pengeooran dengan menggunakan cetakan resin mendapatkan hasil berupa sifat mekanis yang lebih baik dari pengecoran yang menggunakan oetakan pasir biasa. Selain itu pengecoran dengan penambahan fluks dan degasser iuga memberikan hasil yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Satria
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armizon
"ABSTRAK
Flange FCD 50 pada umumnya dibuat dengan proses pengecoran, keberhasilan membuat produk coran lebih banyak ditentukan oleh penguasaan teori pengecoran sekaligus pengalaman dilapangan. Salah satu faktor yang turut menentuken juga adalah perhitungan penambah atau riser. Penambah yang tepat adaleh penambah yang berfungsi dengan baik dan menghasilkan yield yang maksimum

"
2001
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Dhammamitta Virya
"ABSTRAK
Penghalusan butir merupakan salah satu metode penguatan logam yang paling banyak diterapkan pada logam-logam ringan, seperti alumunium. Pada proses pengecoran, struktur halus dari logam tuang dapat diperoleh dengan cara memberikan unsur-unsur perangsang nukleasi ke dalam logam cair. Pada saat pembekuan, diharapkan unsur-unsur tambahan ini dapat bernukleasi awal dan membentuk inti bagi pertumbuhan kristal dari logam dasar.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh unsur titanim dan boron terhadap efektifitas penghalusan butir paduan Al-Si-Cu yang dipergunakan pada proses pembuatan outer tube. Salah satu komponen shock absorber (peredam kejut) kendaraan bermotor roda dua. Selanjutnya akan dilihat pula pengaruh penghalusan butir terhadap sifat cor dan sifat mekanis paduan aluminium tersebut. Dengan mengatur parameter proses, seperti waktu penahanan dan temperatur logam cair diharapkan akan terlihat parameter yang sesuai untuk memperoleh penghalusan butir yang optimal.

"
1996
S41189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geljon, Cor
Bussum: Coutinho, 1994
BLD 839.3 GEL l (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>