Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brugge, Carry van
Amsterdam : G.A. van Oorschot, 1955
839.36 Bru p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Khoerun Nisa
"Berbagai persoalan kedaerahan dapat mengilhami pengarang untuk menciptakan karya sastra. Sejak awal kelahirannya, sastra Indonesia modern mulai mengangkat warna lokal yang ditandai dengan kemunculan novel bertema budaya Minangkabau. Seiring dengan perkembangannya, problem-problem daerah yang belum pernah tersentuh turut disingkap oleh para pengarang. Hingga abad ke-21, karya sastra yang mengangkat kedaerahan tetap marak bermunculan. Hal itu antara lain ditandai dengan munculnya novel Manusia Langit karya Sonjaya yang terbit pada tahun 2010. Novel ini mengangkat persoalan kehidupan sosial masyarakat Nias. Terdapat aspek yang menarik untuk dikaji dalam novel Manusia Langit, yaitu masyarakat Nias digambarkan secara kontras dengan masyarakat kota. Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan kontras masyarakat Nias (manusia bumi) dan masyarakat kota (manusia langit) yang digambarkan dalam novel Manusia Langit karya Jajang Agus Sonjaya. Untuk mencapai tujuan ini, penulis mengkaji novel Manusia Langit melalui pendekatan sosiologi sastra dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kontras yang digambarkan dalam novel Manusia Langit yang mencakup kontras kepemimpinan dan budaya, kontras kedudukan dalam masyarakat, dan kontras pendidikan.

Regional issues can inspire authors to create literature. From the very beginning of its birth, modern Indonesian literature began to lift the local color that was marked by the Minangkabau cultural-themed novel. Along its development, problems of the region that had never been discovered before by authors. Into the 21st century, literature that established paganism kept on the rise. Among other things, it was marked by the appearance of Sonjaya's Manusia Langit novel, published in 2010. It brought the problems of social life in Nias society to the surface. An interesting aspect of the Manusia Langit novel, the people of Nias, stand in stark contrast with urban society. The study aims to expose the contrast between Nias (manusia bumi) and urban people (manusia langit) as described in Jajang Agus Sonjaya's novel Manusia Langit. The author examines Manusia Langit’s novel through a literary sociology approach using qualitative descriptive methods to achieve this goal. The study's result found three contrasts in this novel: the contrast between leadership and culture, the contrast of position in society, and the contrast of education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman
"Kateterisasi jantung menggunakan zat kontras untuk memandu prosedur terapeutik ke jantung dan pembuluh darah. Karena sifat agen kontras yang membebani secara biologis, penggunaan agen kontras harus dibatasi seminimal mungkin dengan hasil gambar yang dapat diidentifikasi. Sementara ambang berbasis fisiologis tersedia, ambang berbasis gambar masih belum tersedia. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis ambang batas volume dan debit untuk penggunaan bahan kontras. Studi pendahuluan pertama kali dilakukan untuk menentukan cairan buatan yang akan digunakan sebagai pengganti darah yang sebenarnya. Menggunakan dosing pump yang dilengkapi in-house blood flow phantom setebal 3 cm ketebalan jantung dan slab phantom setebal 23 cm ketebalan dada, mesin injektor menyuntikkan volume yang diatur dengan variasi 3, 5, 7, 10, dan 13 mL, dan variasi debit 1, 2, 3, 4, dan 5 mL/s. Hasil citra diolah menggunakan aplikasi ImageJ dengan perhitungan SDNR. Studi pendahuluan telah menunjukkan bahwa natrium klorida paling cocok untuk digunakan sebagai pengganti darah. Hasil penggunaan NaCl 0,9% sebagai darah menunjukkan bahwa ambang penggunaan zat kontras berada pada kisaran 7 mL dengan kecepatan 3 mL/s. Penggunaan agen kontras dengan volume dan laju alir yang lebih tinggi tidak menunjukkan kontras yang lebih tinggi.

Cardiac catheterization uses contrast agents to guide therapeutic procedures to the heart and blood vessels. Due to the biologically burdening nature of contrast agents, the use of contrast agents should be limited to be minimal with identifiable image results. While physiologically based thresholds are available, image-based thresholds are still unavailable. Therefore, it is necessary to analyze the threshold of volume and flowrate for the use of contrast agents. A preliminary study was first conducted to determine the artificial liquid to be used in place of actual blood. Using dosing pump-equipped in-house blood flow phantom 3 cm thick as heart thickness and slab phantom 23 cm thick as chest thickness, the injector machine injects the regulated volumes with variations of 3, 5, 7, 10, and 13 mL, and varied flowrate of 1, 2, 3, 4, and 5 mL/s. The image results were processed using the ImageJ application with SDNR calculations. Preliminary study has shown that natrium chloride was best suited for use in place of blood. Results using NaCl 0.9% as blood shown that the threshold for the use of contrast agent was in the range of 7 mL at a speed of 3 mL/s. The use of contrast agents with higher volumes and flowrates did not demonstrate higher contrast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdulrosyid
"Latar Belakang: Indera penglihatan merupakan indera terpenting yang harus dimiliki oleh seorang penerbang, sebab jika fungsi mata terganggu akan berakibat fatal. Dalam keadaan hipoksia mata akan mengalami gangguan fungsinya. Salah satu dari fungsi yang mungkin akan terganggu adalah fungsi sensitivitas kontras. Seorang penerbang harus memiliki kemampuan penglihatan sensitivitas kontras yang prima, sebab pada saat terbang harus mampu melihat atau mendeteksi sesuatu dari jarak yang jauh dengan cepat dan tepat. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi pengaruh hipoksia setara dengan ketingggian simulasi 18.000 kaki terhadap kemampuan penglihatan sensitivitas kontras calon penerbang. Disain penelitian adalah Kuasi Eksperimen Pre dan Post Test menggunakan ruang udara bertekanan rendah. Jumlah responden yang diteliti adalah 101 orang yang merupakan total sampel dari calon penerbang PLP-Curug yang datang di Lakespra Saryanto untuk melakukan Indoktrinasi dan Latihan Aerofisiologi (ILA).
Hasil: Ditemukan adanya perbedaan bermakna pada uji t berpasangan (paired A), dimana variabel Sa02, Nadi dan Sensitivitas kontras pada "Ground Level" dan "FL180" dimana p 0,05. Dengan analisis multivariat ditemukan adanya perbedaan bermakna (p ? 0,05) pada variabel Sant yang merupakan faktor penentu utama terhadap penurunan sensitivitas kontras.
Kesimpulan: Telah dibuktikan bahwa hipoksia setara dengan ketinggian simulasi 18.000 kaki akan menurunkan kemampuan sensitivitas kontras, namun penurunan kemampuan penglihatan sensitivitas kontras ini masih dalam batas normal. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan adanya pengaruh hipoksia terhadap penglihatan sensitivitas kontras.

Pilots needed a good vision on their work because of visual malfunction will cause fatality. Hypoxia influence several aspects of visual function. Sensitivity contrast is one major aspect which influence by hypoxia. Pilots have to identify a target fast and accurately. This research would identify the influence of hypoxia to contrast sensitivity. The design of this study was a quasi experiment, a pre and post test 18.000 ft in a hypobaric chamber. The sample was 101 respondents carried out of total civil pilot candidates from PLP Curug.
Results: A t-test analysis showed that there was significant differences (p < 0,05) among variables Sa02 , Pulse rate and contrast sensitivity. Multivariate regression analysis showed that there was significant differences (p < 0,05) between Sa02 to decreasing of contrast sensitivity. Nevertheless the decrease was still in the range of normal value of sensitivity contrast.
Conclusions: This study concluded that hypoxia at simulated altitude 18.000 ft caused decreasing of contrast sensitivity, although the decreasing was still normal. Further research are needed to continue exploring the influence of hypoxia on contrast sensitivity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Arini
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian
Manusia sangat peka terhadap kekurangan oksigen terutama mata dan sel otak dengan kepekaan paling tinggi pada kortek dan retina. Indera penglihatan merupakan indera terpenting yang harus dimiliki seorang penerbang, sebab jika fungsi mata terganggu akan berakibat fatal. Dalam keadaan hipoksia mata akan mengalami gangguan fungsinya, salah satunya adalah fungsi sensitivitas kontras. Seorang penerbang harus memiliki kemampuan penglihatan sensitivitas kontras yang prima, sebab pada saat terbang harus melihat atau mendeteksi sesuatu dari jarak yang jauh dengan cepat dan tepat.
Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi pengaruh hipoksia setara dengan ketinggian simulasi 18.000 kaki terhadap kemampuan penglihatan sensitivitas kontras talon penerbang militer TNI AU/PSDP. Disain penelitian adalah kuasi eksperimen pre dan post tes, sedangkan jumlah subyek yang diteliti adalah 94 calon penerbang militer TNI AU/PSDP dalam ruang udara bertekanan rendah (RUBR), yang merupakan total sampel dari calon penerbang militer yang datang di Lakespra Saryanto untuk melakukan indoktrinasi dan latihan aerofisiologi.
Hasil Penelitian : ditemukan perbedaan bermakna dengan uji T berpasangan, pada variabel Sa02, nadi dan sensitivitas kontras (SK) pada ground level dan pada FL 180 (p < 0,05). Dengan analisis silang didapatkan hubungan yang bermakna pada kadar Rb dengan sensitivitas kontras (SK) di ground level dan pada FL 180 (p < 0,05). Dengan analisis multivariat tidak didapatkan hubungan yang bermakna (p > 0,05).
Kesimpulan : Telah dibuktikan bahwa hipoksia setara dengan ketinggian simulasi 18.000 kaki akan menurunkan kemampuan sensitivitas kontras.

ABSTRACT
The Influence of Hypoxia on Contrast Sensitivity among Military Pilot Candidates at 18.000 ft in Lakespra Saryanto, Jakarta 1997
Human being is a very sensitive to the lack of oxygen especially eyes cells and brain. Cortex and retina are the most sensitive. Vision has an important role for the pilot because visual malfunction will cause a fatal accident. One mayor aspect which influenced by hypoxia is sensitivity contrast. A Pilot needs good contrast sensibility of his eyes because he must have a capability identifying the target fastly and accurately.
METHODE
The objective of this research was to identify the influence of hypoxia to contrast sensitivity of pilot candidates at 18.000 ft simulated altitude. The design of this study is a quasi experiment, a pre and post test at ground level and at simulated 18.000 ft. The total sample was 94 respondents, are Military Pilot candidates which come to Lakespra Saryanto for aerophysiological training exercise.
RESULT
T pair analysis showed that there were significant differences (p < 0,05) among variables Sa02, pulse rate and contrast sensitivity at ground level and at FL 180. Cross analysis revealed a significant correlation between hemoglobin value with contrast sensitivity at ground level and at simulated altitude 18.000 ft. The multivariate regression analysis showed a significant correlation the level of Sa02 related to the decrease of contrast sensitivity.
CONCLUSION
Hypoxia at simulated 18.000 ft will decrease contract sensitivity, although the deviation was still within normal range.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Sekarsari
"Tujuan: Mengetahui efek pemberian suplemen vitamin A penderita DVA dalam meningkatkan fungsi sensitivitas kontras, pemeriksaan sensitivitas kontras dapat menjadi alat deteksi penderita DVA dan perbedaan dosis vitamin A mengakibatkan peningkatan fungsi sensitivitas kontras.
Metode: Merupakan penelitian uji klinis tersamar ganda pada anak usia 6-9 tahun yang sudah dapat membaca di desa Suwug Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng,, Bali. Pengambilan subyek penelitian berdasarkan kadar vitamin A serum yang menurun (0,35-<0,70 µmol/lt) dan pemeriksaan sensitivitas kontras (<1,75 log unit). Pemberian suplemen vitamin A dibagi menjadi 2 kelompok yaitu dosis 200.000 IU dan 100.000 IU pada hari 1,2,14. Evaluasi kadar serum vitamin A dilakukan pada hari ke-21 dan sensitivitas kontras pada hari ke-8,9, dan 21.
Hasil: Sejumlah 36 (19%) anak dari 190 anak SD menderita DVA subklinis dengan sensitivitas kontras menurun. Pemeriksaan sensitivitas kontras sangat sensitive untuk diagnosa DVA subklinis (100%) terapi tidak begitu spesifik (80,5%). Didapatkan hubungan yang bermakna (p=0,00) antara sensitivitas kontras dengan kadar serum vitamin A dan didapatkan hubungan korelasi yang positif. Efek suplemen vitamin A terhadap kadar serum vitamin A dan sensitivitas kontras bermakna (p=0,00) dan tidak didapatkan perbedaan percepatan peningkatan fungsi sensitivitas kontras antar dua kelompok (p<0,05).
Kesimpulan: Pemberian suplemen vitamin A dapat meningkatkan fungsi sensitivitas kontras, dengan dosis 100.000 IU sudah mencukupi terapi penderita DVA subklinis. Pemeriksaan sensitivitas kontras merupakan alat yang sensitif untuk menditeksi DVA subkluus.

Purpose: To evaluate the effect of vitamin A supplementation in increasing contrast sensitivity function of vitamin A deficiency patients. Contrast sensitivity examination can be used as a tool to detect vitamin A deficiency and the vitamin A dose variation can accelerate of sensitivity contrast function increase.
Method: The study is double blind clinical trial conducted in elementary school able to read students, aged between 6-9 years old in Suwug village, Sawan, Buleleng, district of Bali. Subject were collected based upon decreased of vitamin A serum level (0,35-<0,70 µmol/lt) and decrease function of contrast sensitivity (<1,75 log unit). The intervention of vitamin A supplementation is divided into 2 doses, 200.000 IU and 100,000 IU in day 1,2 and 14. On day 21 vitamin A serum level were evaluated and contrast sensitivity on day 8.9.21.
Result: Thirty six (19%) students from 190 were detected to be subclinical vitamin A deficiency with decreasing contrast sensitivity function. Contrast sensitivity is very sensitive to diagnose subclinical vitamin A deficiency (100%) but quite sensitive (80,5%). There was positive significant correlation (p=0,00) between contrast sensitivity with vitamin A serum level. The effects of vitamin A supplementation on vitamin A serum level and contrast sensitivity were significant (p=0,00). There were no difference in acceleration of contrast sensitivity increase between two groups (p<0.05).
Conclusion: Vitamin A supplementation may increase contrast sensitivity function with 100.000 IU dose is enough for subclinical vitamin A deficiency therapy. Contrast sensitivity examination is a sensitive tool to detect subclinical vitamin A deficiency patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dental record is one of the ways to identify human identity. Identification requires a system, which is able to recognize each human tooth automatically. Teeth and gums becomes an important issue be-cause they have a high similarity in a dental radiograph image. This similarity tends to influence the segmentation error. This paper proposes a new contrast enhancement by using parameter sigmoid transform to improve the segmentation accuracy. The five main steps are: 1) preprocessing to improve the image contrast using our proposed method, 2) teeth segmentation using horizontal and vertical in-tegral projection, 3) feature extraction, 4) teeth classification using Support Vector Machine (SVM) and 5) teeth numbering. Experimental results using our proposed method have an accuracy rate of 88% for classification and 73% for teeth numbering.

Data rekaman gigi adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi manusia. Pengidentifikasian membutuhkan sebuah sistem yang mampu mengenali tiap gigi secara otomatis. Intensitas gigi dan gusi yang hampir sama menjadi masalah utama pada citra dental radiographs karena dapat menga-kibatkan kesalahan dalam proses segmentasi. Pada paper ini diusulkan sebuah metode perbaikan kontras yang baru dengan menggunakan parameter sigmoid transform untuk meningkatkan keaku-ratan hasil segmentasi. Lima tahapan utama yaitu: 1) praproses untuk memperbaiki kontras gambar menggunakan metode yang diusulkan, 2) segmentasi gigi menggunakan horizontal dan vertical inte-gral projection, 3) ekstraksi fitur, 4) klasifikasi meggunakan Support Vector Machine (SVM) dan 5) penomoran gigi. Hasil eksperimen menggunakan metode yang diusulkan menunjukkan tingkat keaku-ratan hasil klasifikasi sebesar 88% dan penomoran gigi sebesar 73%."
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Faculty of Information Technology, Department of Informatics Engineering, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Semanta Sirath
"ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan: Spondilitis mencakup 2 ndash;7 dari seluruh kasus infeksi musculoskeletal, biasanya merupakan proses sekunder dari fokus infeksi primer. Infeksi diskus intervertebralis dan perluasannya paling baik dievaluasi menggunakan modalitas MRI vertebra. Penggunaan Gd-DTPA berguna untuk menilai sejauh mana perluasan massa jaringan lunak, pemeriksaan ini memiliki nilai sensitivitas, spesifisitas, serta akurasi yang tinggi dalam menegakan diagnosis spondilitis. Namun saat ini ketersediaan kontras di beberapa daerah di Indonesia masih belum merata, dan harganya yang cukup mahal juga menjadi kendala. Penelitian ini bertujuan membandingkan kesesuaian diagnosis spondilitis pada MRI vertebra tanpa kontras dengan MRI dengan kontras. Metode: Uji kesesuaian menggunakan desain potong lintang dengan data sekunder untuk mengetahui kesesuaian diagnostik MRI vertebra tanpa kontras dan MRI dengan kontras dalam mendiagnosis spondilitis. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan data pemeriksaan MRI vertebra dengan suspek spondilitis dalam kurun waktu Agustus 2012 sampai September 2016. Hasil: Hasil uji McNemar didapatkan hasil p = 0,368, kappa R = 0,88 p

ABSTRACT
Background and objective Spondylitis accounts for 2 7 of all cases in musculoskeletal infections, usually as a secondary process originated from primary infection. Intervertebral disc infection and its extent best evaluated using spine MRI. The use of Gd DTPA contrast is useful for assessing the extent of soft tissue mass expansion, this examination has high sensitivity, specificity, and accuracy in diagnosing spondylitis. However, the availability of contrast in some areas in Indonesia is still uneven, the expensive price is also another obstacle. This study aims to compare the suitability of diagnosis of spondylitis in spine MRI without contrast and MRI with contrast. Methods Cross sectional study with secondary data to determine compatibility of spine MRI without contrast and MRI with contrast in diagnosing spondylitis. The examination was performed based on spine MRI examination data in suspected spondylitis patients in the period between August 2012 to September 2016. Result McNemar test results in p 0,368, kappa R 0,88 p "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In this work, Professors Mancini and Rosenfeld have brought together an impressive group of authors to provide a comprehensive analysis on the greater demand for religions exemptions to government mandates. Traditional religious conscientious objection cases, such as refusal to salute the flag or to serve in the military during war, had a diffused effect throughout society. In sharp contrast, these authors argue that today's most notorious objections impinge on the rights of others, targeting practices like abortion, LGTBQ adoption, and same-sex marriage. The dramatic expansion of conscientious objection claims have revolutionized the battle between religious traditionalists and secular civil libertarians, raising novel political, legal, constitutional and philosophical challenges. Highlighting the intersection between conscientious objections, religious liberty, and the equality of women and sexual minorities, this volume showcases this political debate and the principal jurisprudence from different parts of the world and emphasizes the little known international social movements that compete globally to alter the debate's terms."
United Kingdom: Cambridge University Press, 2018
e20529264
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Handayani Putri
"Tujuan
Untuk mengetahui efektivitas pemberian suplemen antioksidan vitamin C dan E terhadap perbaikan sensitivitas kontras pada anak-anak penderita defisiensi vitamin A.
Subyek dan Metode
Penelitian uji klinis tersamar ganda pada anak usia 7-10 tahun di Nanggroe Aceh Darussalam. Subyek dengan kadar serum vitamin A rendah ( 0,35-0,70pmolll ) dan fungsi sensitivitas kontras abnormal ( <1,75 log unit ) diikutkan dalam penelitian ini. Pemberian suplemen vitamin dibagi atas dua kelompok, yaitu vitamin A 200.000 IU dan plasebo serta kelompok vitamin A 200,000 IU, vit.C 250mg dan vit.E 200 IU pada hari 1,2,14. Evaluasi kadar serum vitamin A dilakukan pada hari ke-21 dan sensitivitas kontras pad hari ke-8,9,14 dan 21.
Hasil :
Ditemukan sebanyak 48 (26,6%) anak dari 180 anak usia 7-10 tahun menderita defisiensi vitamin A dengan sensitivitas kontras abnormal. Peningkatan kadar serum vitamin A tidak menunjukkan perbedaan yang berbeda bermakna pada kedua kelompok (p=0.84), tapi perbaikan fungsi sensitivitas kontras lebih cepat dan tinggi ditunjukkan oleh subyek kelompok suplemen vit.A, C dan E pada hari ke-8 dan 14.
Kesimpulan :
Pemberian suplemen antioksidan secara bermakna meningkatkan kinerja vitamin A dalam memperbaiki fungsi sensitivitas kontras pada anak-anak penderita defisiensi vitamin A.

Purpose
To evaluate the effectiveness of vitamin A, C and E supplementations to the recovery of contrast sensitivity in children with vitamin A deficiency.
Material and methods
This research is double blind clinical study to 7-10 year old children in Nanggroe Aceh Darussalam. The subject are patients with low concentration of vitamin A serum ( 0,35-0,70µmoV1 ) and abnormal contrast sensitivity ( <1,75 log unit ). The vitamin supplementations were divided into two groups, e.g. vitamin A 200.000 IU with placebo and vitamin A 200.000 IU, vit.C 250mg and vit.E 200 IU, which were given on the 1S1 ,2nd and 14'h day . The vitamin A serum concentration was evaluated on the day 21st and evaluation of contrast sensitivity on 8u' , 9`h, 14th and 215` day.
Results
There were 48 (26,6% ) out of 180 7-10 year old children that suffered vitamin A deficiency with abnormal contrast sensitivity. There were no significant differenciess of vitamin A serum concentration between two groups (p=0,84), however there was faster and higher contrast sensitivity function recovery to the subject with vit.A,C and E supplementation on the 8th and 14'h day.
Conclusion
Multi vitamin (antioxidants ) supplementations was significantly improve the vitamin A function in recovering the contrast sensitivity on children with vitamin A deficiency.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>