Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafizha Astia
"Investigasi Kontak (IK) merupakan kegiatan pelacakan pada orang-orang yang kontak dengan pasien tuberkulosis (TBC). Klinik Jakarta Respiratory Center milik Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (JRC-PPTI) juga turut melaksanakan IK dengan meminta seluruh kontak serumah pasien TBC BTA (+) melakukan pemeriksaan dahak secara gratis di klinik. Adanya hambatan kontak serumah untuk datang langsung, menjadikan adanya modifikasi pengambilan sampel secara tidak langsung melalui pasien untuk membawakan sampel kontak serumahnya pada jadwal kontrol. Namun, kemudahan yang diberikan masih belum bisa menjangkau seluruh kontak serumah untuk melaksanakan IK, sehingga diperlukannya evaluasi untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan program dari sisi pelaksana dengan menggunakan kerangka kerja Reach, Effectiveness, Adoption, Implementation, Maintenance (RE-AIM) dan mengetahui penerimaan program melalui persepsi kontak serumah menggunakan teori Health Belief Model (HBM). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pasien TBC, keluarga pasien, dokter, perawat dan pimpinan klinik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan investigasi kontak serumah difasilitas kesehatan swasta dari persepsi klinik dan kontak serumah. Hasil penelitian, pelaksanaan IK di klinik utama JRC-PPTI masih belum efektif ditinjau dari jangkauan, efektifitas, adopsi, implementasi dan pemeliharaan. Sementara penerimaan pelaksanaan IK di klinik utama JRC-PPTI dipengaruhi oleh persepsi kerentanan, keparahan, manfaat dan isyarat berperilaku kontak serumah.

Contact Investigation (CI) is a tracing activity on people who have been in contact with tuberculosis (TB) patients. The Jakarta Respiratory Center Clinic owned by the Indonesian Association Against Tuberculosis (JRC-IAAT) also participates in carrying out CI by requesting all household contacts of TB patients (+) to undergo a free sputum examination at the clinic. There are barriers for household contacts to come directly, resulting in a modification of indirect sampling through patients to bring samples of household contacts during scheduled appointments. However, some provided facilities still cannot reach all household contacts to implement IK, so an evaluation is needed to determine the effectiveness of program implementation from the implementer's side using the Reach, Effectiveness, Adoption, Implementation, Maintenance (RE-AIM) framework and to seek out program acceptance through household contact perceptions using the theory of Health Belief Model (HBM). This is qualitative research with a case study approach which was conducted through in-depth interviews with TB patients, patient’s family members, doctors, nurses, and clinic leaders. The purpose of this study was to determine the effectiveness of carrying out investigations of household contacts in private health facilities from the perceptions of clinics and household contacts. The study results indicate that the implementation of IK in the JRC-PPTI main clinic is still not effective in terms of reach, effectiveness, adoption, implementation, and maintenance, while acceptance of the implementation of CI in the JRC-PPTI main clinic is influenced by perceptions of vulnerability, severity, benefits and behavioral cues of household contact."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Putri
"ABSTRAK
Latar Belakang: Indonesia menempati urutan ketiga dengan insiden terbanyak TB (8%) di dunia. Program dunia mewajibkan investigasi kontak dan terapi preventif dilakukan kepada seluruh kontak serumah pasien TB terutama kontak anak, karena termasuk kelompok risiko tinggi. Di Indonesia, program ini belum belum dilaksanakan secara optimal tercermin dari pencatatan data kontak dan pemberian profilaksis yang masih kurang. Tujuan: Mengetahui angka kejadian TB pada kontak serumah anak (0-18 tahun) pasien TB dan faktor-faktor yang memengaruhi. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang (cross-sectional) yang dilakukan pada kontak serumah anak pasien TB yang masih dalam pengobatan di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada bulan Agustus hingga September tahun 2019. Pemeriksaan kontak dilakukan melalui anamnesis terkait gejala, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan dahak dan foto toraks untuk anak yang bergejala, atau pemeriksaan IGRA untuk skoring TB anak apabila dahak tidak didapat. Etik penelitian didapatkan dari Komite Etik FKUI dan izin penelitian didapatkan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Hasil: Sebanyak 36 kontak serumah anak dari 19 kasus indeks TB diinvestigasi. Kontak mayoritas laki-laki (58,3%), rerata usia 9,72 (s.b. 5,398), status gizi mayoritas normal (83,3%) dan mayoritas memiliki parut BCG (69,4%). Tipe resistansi kasus indeks 78,9% SO dan 21,1% RO. Sebanyak 8 subjek (22%) didiagnosis TB klinis. Terdapat hubungan antara tipe resistansi kasus indeks dengan kejadian TB pada kontak serumah anak. Tidak terdapat hubungan antara bacterial load dan bentuk lesi kasus indeks, jenis kelamin, usia, status gizi dan parut BCG kontak dengan kejadian TB pada kontak serumah anak. Kesimpulan: Angka kejadian TB pada kontak serumah anak sebanyak 22%."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Grace Yulita
"Latar Belakang: Indonesia menempati peringkat ke-3 beban TB di dunia dengan gap antara notifikasi dan insiden TB yang tinggi. Investigasi kontak TB merupakan salah satu strategi penemuan kasus aktif. Kontak serumah pasien TB merupakan populasi berisiko tinggi karena tingkat paparan yang lebih tinggi dibanding populasi umum. Di Indonesia, pencatatan serta investigasi kontak serumah pasien TB masih sangat jarang dilakukan.
Tujuan: Mengetahui angka kejadian TB pada kontak serumah dewasa pasien TB dan faktor-faktor yang memengaruhi.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional terhadap kontak serumah dewasa dari pasien TB (kasus indeks) yang terdaftar di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur pada bulan Agustus–September 2019. Pemeriksaan foto toraks kemudian dilakukan pada kontak yang diduga mengalami TB. Etik penelitian diperoleh dari Komite Etik FKUI dan izin penelitian didapat Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Hasil: Tujuh puluh dua kontak serumah dewasa dari 32 kasus indeks dengan median usia 36,67 tahun, 55,6% perempuan, mayoritas (41,7%) IMT normal dan tidak memiliki parut BCG 51,4%. Sebanyak 4 (5,56%) subjek terdiagnosis TB klinis. Dari kasus indeks didapatkan 75% kasus TB SO dan 25% kasus TB RO. Tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, IMT, dan parut BCG kontak dengan kejadian TB. Tidak terdapat hubungan antara tipe resistansi kasus indeks dengan kejadian TB
Background: Indonesia is listed as the world’s third-largest TB burdened country with a large gap between notification and incident cases. Investigation of TB contacts is one of the strategies in finding active diseases. Individuals having contact with TB patients within household are at higher risk of exposure compared to general population. In Indonesia, household contacts with TB patients record and investigation are still rarely done.
Objective: To identify number of active TB cases among adult household contacts with TB patients and factors asssociated.
Methods: This research used cross sectional study toward adult household contacts with TB patients (index cases) that registered at Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur in August—September 2019. Thoracic imaging examination was done in subjects with suspected TB. Research ethics was obtained from FKUI Research Ethical Committee and research permission from Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Results: Seventy-two adult household contacts from 32 index cases (75% were drug- sensitive (DS) TB and 25% were drug-resistant (DR) TB). The median of contacts age was 36.67 years old, 55.6% were women, 41.7% have normal BMI, and 51.4% do not have BCG scar. We identified 4 (5.56%) subjects with active clinical TB. There were no association between age, gender, BMI, and BCG scar with TB diseases. There was no association between resistance type of index cases with TB diseases.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Fitriani
"Tahun 2023, Global TB Report melaporkan Indonesia kembali menempati peringkat kedua setelah India dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia. Perlunya sebuah kegiatan sistematis yang dapat mendukung proses pencegahan penularan penyakit TB kepada orang yang sehat dan orang yang rentan tertular TB. Investigasi kontak pada pasien TB merupakan salah satu strategi untuk menemukan kasus terduga baru TB secara dini dan untuk mencegah penularan TB. Penelitian ini berfokus untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan investigasi kontak yang dilakukan di Puskesmas Jatinegara, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kualitatif jenis rapid assessment procedure (RAP) dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan investigasi kontak pasien TB di Puskesmas Jatinegara belum berjalan optimal yang terlihat dengan masih banyaknya permasalahan yang ditemukan baik itu dari input, output ataupun outcome dari kegiatan investigasi kontak. Pendanaan juga masih menjadi bahasan yang cukup penting, melihat masih tingginya proporsi dana dari bantuan luar negeri dalam kegiatan ini. Peran serta dari kemitraan juga harus mendapat perhatian khusus, dimana komitmen dan kompetensi dari mitra yang terlibat masih perlu untuk ditingkatkan. Dari data hasil capaian kasus indeks yang dilakukan investigasi kontak di Puskesmas Jatinegara didapatkan angka sebesar 49,14%, angka ini masih jauh sekali dari target yang ditentukan yaitu 90%. Masih perlunya pendekatan yang komprehensif untuk mendorong kasus kontak TB agar dapat berpartisipasi penuh dalam kegiatan investigasi kontak sebagai langkah awal deteksi dini dan skrining TB.

In 2023, the Global TB Report reports that Indonesia will again rank second after India with the highest number of TB cases in the world. There is a need for systematic activities that can support the process of preventing the transmission of TB disease to healthy people and people who are susceptible to contracting TB. Contact investigation in TB patients is one strategy to find new suspected cases of TB early and to prevent TB transmission. This research focuses on evaluating the implementation of contact investigation activities carried out at the Jatinegara Primary Health Care, East Jakarta. This research uses a rapid assessment procedure (RAP) type qualitative study design with data collection techniques of in-depth interviews and document review. The results of this research indicate that the implementation of contact investigation activities for TB patients at the Jatinegara Primary Health Care has not been running optimally, which can be seen from the many problems still found in terms of input, output or outcome of contact investigation activities. Funding is also still an important topic of discussion, considering the still high proportion of funds from foreign aid in this activity. Participation in partnerships must also receive special attention, where the commitment and competence of the partners involved still needs to be improved. From the data on the results of index cases that were carried out by contact investigations at the Jatinegara Primary Health Care, the figure was 49.14%, this figure is still very far from the specified target, namely 90%. There is still a need for a comprehensive approach to encourage TB contact cases to fully participate in contact investigation activities as an initial step in early detection and TB screening."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library