Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Kasus producer-consumer digunakan sebagai ilustrasi pembahasan sinkronisasi. Kasus producer-consumer berisi masalah mutual-exclusion dan sinkronisasi. Kasus ini sering juga disebut sebagai bounded-buffer problem (masalah buffer dengan jumlah terbatas). Agar mencapai tujuan secara benar, proses-proses harus mensinkronkan kegiatan-kegiatannya untuk menghindari kondisi deadlock (malapetaka). Proses-proses yang berinteraksi memerlukan sinkronisasi agar terkendali dengan baik. Deadlock terjadi ketika proses-proses mengakses sumber daya secara eksklusif. Semua deadlock yang terjadi melibatkan persaingan untuk memperoleh sumber daya eksklusif oleh dua proses atau lebih. Gagasan dasar penghindaran deadlock adalah hanya memberi akses ke permintaan sumber daya yang tidak mungkin menimbulkan deadlock. Strategi ini biasanya diimplementasikan dengan pengalokasi sumber daya memeriksa dampak-dampak pemberian akses ke suatu permintaan. Agar dapat mengevaluasi safe-nya system individu, penghindaran deadlock mengharuskan semua proses menyatakan jumlah kebutuhan sumber daya maksimum sebelum eksekusi. Begitu eksekusi dimulai, tiap proses meminta sumber daya saat diperlukan sampai batas maksimum. Proses-proses yang menyatakan kebutuhan sumber daya melebihi kapasitas total system tidak dapat dieksekusi.shared-memory merupakan solusi ke masalah bounded-buffer yang mengijinkan paling banyak n-1 materi dalam buffer pada waktu yang sama. Suatu solusi, jika semua N buffer digunakan tidaklah sederhana.Pada producer-consumer, dimulai dari 0 dan masing-masing waktu tambahan dari suatu item baru diberikan kepada buffer.
000 JEI 3:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Wurjandari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong pelanggan untuk menjalin hubungan relasional serta menentukan kontribusi pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap keterlibatan pelanggan dalam hubungan relasional. Faktor-faktor yang mendorong pelanggan untuk menjalin hubungan relasional tersebut dikembangkan dari konsep relational market behavior (RMB) sebagaimana dijabarkan oleh Sheth dan Parvatiyar (1995). Konsep RMB intinya menyebutkan bahwa seorang pelanggan memiliki kecenderungan untuk mereduksi pilihan ketika memutuskan pembelian terhadap barang atau jasa. Proses reduksi pilihan tersebut didasarkan kepada beberapa motif tertentu. Pada akhirnya, dengan melalui proses reduksi pilihan tersebut, pelanggan akan cenderung untuk melibatkan din dalam hubungan relasional dengan merek yang sama, dengan perusahaan yang sama atau dengan toko yang sama serta melalui pola pembelian yang sama. Motivasi pelanggan ketika melibatkan diri dalam hubungan relasional dapat dibedakan atas tiga faktor utama yaitu motivasi personal, faktor sosiologis dan faktor institusional. Motivasi personal diterangkan oleh pembelajaran konsumen, perceived risk, pemrosesan informasi dan memori serta konsistensi kognitif. Faktor sosiologis diterangkan melalui adanya pengaruh keluarga dan kelompok sosial serta pengaruh kelompok acuan dan word-of-mouth communication. Sedangkan faktor institusional diterangkan oleh adanya pengaruh agama dan pemasar bagi pelanggan. Sampel yang diteliti adalah para pelanggan Carrefour di outlet Lebak Bulus, MT. Haryono dan Ambassador yang berjumlah 150 orang. Sampel ini diambil dengan metoda non probability sampling melalui mall-intercept. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor sosiologis dan institusional lebih dominan dalam mendorong pelanggan untuk melibatkan diri dalam hubungan relasional dibanding faktor psikologis pelanggan itu sendiri. Faktor sosiologis dan institusional ini memiliki kontribusi yang sama dalam mendorong pelanggan untuk melibatkan din pada hubungan relasional. Hal ini terjadi karena (1) masyarakat dan kehidupan sosial dapat diorganisasikan untuk mereduksi pilihan, (2) institusi dapat dibangun secara sengaja untuk menarik minat pelanggan serta dapat secara aktif terlibat dalam mereduksi pilihan bagi individu pelanggan, (3) institusi dapat memiliki legitimasi untuk memberikan reward dan punishment bagi pelanggan. Sedangkan motivasi personal tidak berpengaruh signifikan yang dapat disebabkan karena pelanggan menghadapi kebosanan terhadap rutinitas pilihan yang telah dilakukannya serta tingginya rasa percaya din pelanggan yang menyebabkan rendahnya kebutuhan untuk mereduksi resiko.
The purposes of the research are to know the factors that influence customer to engage in relational market behavior and its contribution. Influencing factors are developed based on relational market behavior (RMB) concept by Sheth and Parvatiyar (1995). RMB describes that customer tends to reduce buying choice, because of several motives. At the end, customer tends to engage in relational market behavior with the same brand, the same supplier, the same store and the same buying pattern. Customer motivations to engage in relational market behavior could be divided into three factors such as personal motive, sociological motive and institutional motive. Personal motive is explained by consumer learning, perceived risk, information processing and memory, and cognitive consistency. Family and social groups influence, and reference group and word-of-mouth communication are indicator for sociological motive. Sample of this research are from three outlets of Carrefour. They are from Lebak Bulus, MT, Haryono and Ambassador. This research uses non-probability sampling through mall-intercept. Data are processed by Structural Equation Modeling (SEM) technique. The research concludes that sociological and institutional motives are the more dominant factors than psychological motive for inducing relationship. Sociological motive has the same contribution with institutional motive for engaging in relational market behavior. The reasons are (1) society could be organized to reduce choice; (2) institution could be developed to pull customer interest actively; (3) institution could be legitimized to give reward and punishment to customer. On the other hand, personal motive does not have significance influence, because customer gets bored and has high self confidence that affects the needed for reducing risk.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Valentinus H. Anggawan
Abstrak :
En tant que principal fabricant et transformateur de papier appartenant au groupe SINAR MAS, Asia Pulp and Paper (Groupe APP) developpe une presence mondiale par ses 31 filiales dans 22 pays aux USA, Moyen Orient, Asie, et particulierement en Europe (France, Angleterre, Belgique, Danemark, Italie, et Espagne), en distribuant tous les produits fabriques sur les principaux sites de production (Indonesie, Chine, Inde, Malaisie, et Singapour). APP France, filiale a 100 % du groupe indonesien APP, est importateur exclusif et distributeur des papiers, cartons et produits transformes fabriques par le groupe APP, don't les papiers impression ecriture et les specialties dans les usines de Pindo Deli, Tjiwi Kimia, Perawang et Tangerang; le carton SINARBOARD et SINARPACK fabriques dans I'usine de Serang (Indah Kiat), et la papeterie scolaire et les fournitures de bureau, dans I'usine a Mojokerto, I'Est de Java en Indonesie. Les Produits Francais de Papeterie sont une nouveaute pour le groupe APP, les gammes ne sont pas encore toutes developpees. Cependant les parts de marche sont tres importantes et les gammes de haute qualite ce qui permettra d'elever la papeterie du groupe APP a haut niveau international, meme s'il y a les concurrents existent depuis des decennies. En face des concurrences mondiales et locales de chaque pays, il est necessaire de developper des gammes de nouveaux produits, basees sur la connaissance du marche, en respectant toujours la perception de la valeur par le client ou le consommateur, et dans le meme temps en comparant la qualite des produits APP aux produits de nos confreres. Done, pour obtenir les informations afin de developper les produits papeteries sur le marche francais, il faut subdiviser I'analyse en trois parties, MARKET ANALYSIS ou etude du marche papeterie qui consiste Market Demand Analysis, Strategic Market Definition for Stationery Market in France, et Segmentation Process pour bien connattre tous le segment en plus detaille; CONSUMER PERCEIVED VALUES ANALYSIS ou I'analyse de la perception de la valeur par le client ou le consommateur et I'analyse par les distributeur en tant que mediateur entre la fournisseur et le consommateur, et PRODUCT BENCHMARKING, qui est une evaluation identique des valeurs, qualite-produit, caracteristique techniques et analyse des benefice consommateur de produit APP par rapport a la concurrence.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library