Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Macleod, John
London: Cavendish Publishing Limited, 2002
343.420 7 MAC c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, David M.
Jakarta: Timpani Publishing, 2007
381.34 TOB p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Elvandari
"Kemajuan teknologi dunia yang semakin pesat, ternyata menyangkut juga dalam sektor perdagangan khususnya perbankan. Hal ini terlihat dan terbukti adanya produkproduk perbankan yang lebih menjamin keamanan dan kepraktisan dalam lalulintas pembayaran khususnya kartu kredit.
Pada dasarnya, bentuk perjanjian penggunaan kartu kredit, pada dasarnya mengacu pada klausula baku, yang berarti substansi perjanjiannya telah ditentukan sepihak oleh pihak produsen yakni Bank, dimana Bank sebagai pihak yang dominan, maka konsekuensi dipihak konsumen, adalah :
a. Konsumen berada dipihak yang tidak dominan, konsumen hanya dapat menyepakati, yang berarti akan tunduk terhadap seluruh kewajiban dan persyaratan dalam perjanjian baku tersebut, tanpa punya kesempatan tawar menawar atau konsumen tidak menyepakati.
b. Pada perjanjian baku banyak terdapat klausula eksorerasi, yaitu syarat yang secara khusus membebaskan pihak yang dominant yaitu produser yakni pihak Bank dari tanggung jawab terhadap akibat yang merugikan yang timbul dari pelaksanaan perjanjian baku.
Akan tetapi didalam pelaksanaannya, sering kita jumpai penyalahgunaan kartu kredit, oleh karena itu praktek penyalahgunaan kartu kredit meliputi aspek-aspek hukum yang terkait dalam penerbitan, penggunaan kartu kredit, dan secara perlindungan konsumen dapat dikaitkan dengan jenis perlindungan hukum yang diberikan kepada pengguna kartu kredit, serta kendala-kendala yang dihadapi dan upaya penyelesaiannya. Aspek-aspek tersebut diharapkan mampu meminimalisir terjadinya kasus penyalahgunaan kartu kredit dari waktu dan kewaktu."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lawalata, Albertinette A.A.L.
"Pengaturan mengenai perlindungan terhadap konsumen sebelum disahkannya UU Perlindungan Konsumen, belumlah secara optimal dapat melindungi konsumen, sehingga konsumen tidak dapat melindungi dirinya dari pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha. Setelah adanya UU Perlindungan Konsumen yang antara lain mengatur mengenai perlindungan konsumen yang lebih integratif dan komprehensif, juga membawa dampak bagi tumbuhnya kesadaran konsumen akan hak-hak yang dimilikinya dan menghilangkan keengganan dari konsumen untuk menempuh penyelesaian melalui jalur hukum. Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha atau produsen melalui pengadilan dalam lingkup peradilan umum sesuai yang diatur dalam UU Perlindungan Konsumen.
UU Perlindungan Konsumen memberikan beban pembuktian, terhadap ada atau tidaknya kesalahan pelaku usaha pada pelaku usaha sendiri, sehingga beban pembuktian yang diatur dan dianut UU Perlindungan Konsumen adalah sistem pembuktian terbalik. Namun sistem pembuktian terbalik ini temyata belum sepenuhnya diterapkan pada pemeriksaan terhadap sengketa konsumen yang diajukan ke Pengadilan. Dalam tesis ini, akan membahas mengenai 'penerapan sistem beban pembuktian terbalik dalam pemeriksaan sengketa konsumen yang diajukan oleh konsumen melalui gugatan ke pengadilan. Sekaligus apakah sistem pembuktian terbalik tersebut sulit untuk diterapkan dan digunakan oleh Hakim pada Pengadilan yang memeriksa sengketa konsumen karena UU Perlindungan Konsumen masih menentukan penggunaan ketentuan Hukum Acara Umum (HIRIRBG)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T19908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Twigg-Flesner, Christian, 1975-
"[For almost three decades, the European Union (EU) has adopted measures to regulate consumer transactions within the internal market created by the EU Treaties. Existing legislation is largely based on directives harmonizing aspects of national consumer laws. This Brief argues that a more appropriate approach for EU consumer law would be legislation in the form of a regulation which is applicable to cross-border transactions only. The author considers the constitutional constraints of the EU Treaties, before examining the case for a cross-border-only measure. He argues that the cross-border approach is preferable, because it would provide clearer benefits for consumers seeking to buy goods and services across borders, while not upsetting domestic law unnecessarily, in particular in the context of e-commerce, with implications for industry, policymaking, and regional development. The Brief concludes by suggesting that a successful EU measure on cross-border consumer transactions could create a template for global initiatives for transnational consumer law., For almost three decades, the European Union (EU) has adopted measures to regulate consumer transactions within the internal market created by the EU Treaties. Existing legislation is largely based on directives harmonizing aspects of national consumer laws. This Brief argues that a more appropriate approach for EU consumer law would be legislation in the form of a regulation which is applicable to cross-border transactions only. The author considers the constitutional constraints of the EU Treaties, before examining the case for a cross-border-only measure. He argues that the cross-border approach is preferable, because it would provide clearer benefits for consumers seeking to buy goods and services across borders, while not upsetting domestic law unnecessarily, in particular in the context of e-commerce, with implications for industry, policymaking, and regional development. The Brief concludes by suggesting that a successful EU measure on cross-border consumer transactions could create a template for global initiatives for transnational consumer law.]"
New York: [Springer, Springer], 2012
e20396424
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharnoko
"The development of Indonesian contract law has been influenced by enacment of new law, court verdicts and legal practices. It has been influenced by civil law and common law systems applied in other countries as well. The enacment of Consumer Protection Act strenghtens position of consumers against profesional seller. The Basic Agrarian Law and its Implementation Laws improve certainty in ownership of land. Courts have recognized, the doctrine of undue influence, acceptance by conduct, but they have not recognized pre contractual liability and have not applied the doctrine of unjustified enrichment in disputes regarding illegal contract. As practical matter, the integration clause under common law system stipulated in contract governed by Indonesian law, whereas Internasional Convention on Sale of Good regarding this issue adopts civil law system."
University of Indonesia, Faculty of Law, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library