Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukman Makarim
Abstrak :
Tulisan ini bertujuan untuk mendefinisikan hubungan tentang bagaimana kesetiaan brand oposisi dapat mencapai komunitas brand positif dengan mempengaruhi dalam aspek daya saing dan kesadaran jenis. Sebuah model konseptual juga diusulkan dalam makalah ini untuk lebih memahami dan mengintegrasikan hubungan dan hasil dari hubungan antara loyalitas brand oposisi dan komunitas brand sambil menerapkan teori identitas sosial oleh Tajfel (1974) dan hubungan konsumen-merek oleh Chang dan Chieng ( 2006). ......This paper aims to define the relation on how oppositional brand loyalty can achieve a positive brand community by influencing in the aspect of competitiveness and consciousness of kind. A conceptual model is also proposed in this paper to better understand and integrate the relationship and the outcome of the relationship between oppositional brand loyalty and brand community while applying the social identity theory by Tajfel (1974) and consumer-brand relationship by Chang and Chieng (2006).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vallen Damayanti
Abstrak :
Advertising clutter di media sosial dapat memicu respons negatif dan mengurangi efektivitas iklan digital. Namun, nostalgia yang ditimbulkan oleh iklan di media sosial diketahui dapat membangkitkan tanggapan positif konsumen terhadap brand yang diiklankan. Nostalgia pada iklan digital telah banyak digunakan oleh brand di seluruh dunia dan telah diteliti sebelumnya. Meskipun demikian, masih belum jelas bagaimana nostalgia dapat membangkitkan tanggapan positif pada tipe media sosial yang berbeda. Penelitian ini menggunakan teori nostalgia dan consumer-brand relationship untuk menguji efek moderasi tipe media sosial pada hubungan antecedent (need to belong, nostalgia proneness, dan social media intensity) dan outcomes (self-brand connection & social media engagement) dari iklan nostalgia di Facebook dan Instagram. Data dikumpulkan dari pengguna Facebook & Instagram melalui survei online dan dianalisis menggunakan structural equation modeling dengan multiple-group analysis. Hasilnya menunjukan bahwa ada efek yang signifikan pada pengaruh need to belong terhadap nostalgia proneness, social media intensity terhadap ad-evoked nostalgia, ad-evoked nostalgia terhadap self-brand connection, serta self-brand connection terhadap social media engagement pada Instagram dan Facebook. Sedangkan efek moderasi tipe media sosial signifikan pada pengaruh need to belong terhadap ad-evoked nostalgia, need to belong terhadap nostalgia proneness, nostalgia proneness terhadap ad-evoked nostalgia, serta nostalgia proneness terhadap social media intensity. ......Advertising clutter on social media can trigger negative responses and reduce the effectiveness of digital advertising. However, nostalgia evoked by advertising on social media is known to evoke positive consumer responses to the advertised brand. Nostalgia appeal on digital advertisements has been widely used by brands around the world and has been studied before. Nonetheless, it remains unclear how nostalgia can evoke positive responses on the different social media types. The current research used the theory of nostalgia and consumer-brand relationship to examine the moderating effect of social media types on the antecedent (need to belong, nostalgia proneness, and social media intensity) and outcomes (self-brand connection & social media engagement) of ad-evoked nostalgia on Facebook & Instagram. The data were collected from Facebook & Instagram millennial users through online surveys and analyzed using structural equation modeling with multiple-group analysis. The results show that there is a significant effect of need to belong to nostalgia proneness, social media intensity to ad-evoked nostalgia, ad-evoked nostalgia to self-brand connection, and self-brand connection to social media engagement on Instagram and Facebook. Meanwhile, the moderating effect of social media type is significant on the effect of need to belong to ad-evoked nostalgia, need to belong to nostalgia proneness, nostalgia proneness to ad-evoked nostalgia, and nostalgia proneness to social media intensity.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Khansa Nabila Asril
Abstrak :
Media sosial mengubah cara individu berkomunikasi, berkolaborasi, berkoneksi, dan berinteraksi dengan orang lain. Media sosial memberikan sarana kepada marketer untuk melakukan interaksi langsung dengan pelanggan, hal tersebut dapat menjadi lingkungan yang ideal untuk menciptakan brand community, membangun dan mempertahankan customer relationships, dan mendapatkan pemahaman lebih mengenai konsumen. Di samping kemudahan sarana yang diberikan, marketer juga memiliki tantangan dalam menggunakan media sosial sebagai media pemasaran, beberapa di antaranya adalah ekspektasi, persepsi, dan reputasi di mata konsumen. Maka dari itu, penting bagi marketer untuk memiliki hubungan yang baik dengan konsumen walaupun hanya terhubung dengan media sosial. Interaksi parasosial dapat digunakan sebagai strategi dalam mengembangkan hubungan konsumen dengan merek. Jurnal makalah ini akan membahas penggunaan interaksi parasosial oleh merek skincare Skin Game dalam mengembangkan hubungannya dengan konsumen di Instagram. Data diperoleh langsung dari laman resmi Instagram @skingameofficial dan literatur yang dapat diakses di internet. Analisis dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Temuan menunjukkan Skin Game sudah menerapkan dua komponen pendorong interaksi parasosial yaitu interaktivitas dan keterbukaan, serta menghasilkan niat loyalitas dan pengungkapan diri oleh konsumen.  ......Social media changes the way individuals communicate, collaborate, connect, and interact with others. Social media provides marketer with direct interaction with customers, it can be an ideal environment for creating brand communities, building and maintaining customer relationships, and gaining more understanding of consumers. In addition to the ease of use, marketer also have challenges in using social media as a marketing medium, some of which are expectations, perceptions, and reputations in the eyes of consumers. Therefore, it is important for marketer to have a good relationship with consumers even though it is only connected in social media. Parasocial interaction can be used as a strategy for developing consumer relationships with brands. This paper journal will discuss the use of social interaction by skincare brand Skin Game in developing its relationship with consumers on Instagram. Data is obtained directly from the official Instagram page @skingameofficial and literature accessible on the internet. Analysis was conducted through descriptive qualitative approach. The findings show that Skin Game has implemented two components that encourage parasympathetic interaction, namely interactivity and openness, and resulted in loyalty intentions and self-disclosure by consumers. 
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Setianda Singgih
Abstrak :
Platform media sosial saat ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen secara cepat dan tidak terbatas waktu. Situasi ini kemudian memunculkan peluang untuk melakukan interaksi langsung dan membangun consumer-brand relationship melalui media sosial. Penelitian ini berfokus pada penggunaan twitter account resmi milik brand yang dapat terpersonifikasikan karakter-karakternya sebagai salah satu medium untuk membangun relationship dalam jangka panjang. Industri airline dan telekomunikasi di Indonesia dipilih sebagai objek karena dinilai sebagai dua industri jasa di Indonesia yang secara nature banyak melakukan interaksi dengan publik melalui platform media sosial. Pengumpulan data melalui API twitter dilakukan selama dua bulan berturut-turut pada Desember 2015-Januari 2016 pada objek penelitian twitter account @Citilink dan @IndonesiaGaruda untuk industri airline dan @Telkomsel dan XL123 untuk industri telekomunikasi. Metode analisa konten dilakukan dengan basis lima strategi pesan (positivity, openness, sharing tasks, social networking, dan assurance) dan tiga tipe pesan (informational, socio-emotional dan instrumental). Penelitian ini memperoleh hasil strategi positivity yang dominan menjadi brand character di semua brand. Namun pada tipe pesan ditemukan hasil yang berbeda antara brand airline kelas full service yang condong dominan pada socio-emotional dan sebaliknya pada brand airline kelas low cost carrier yang condong dominan pada informational tweet. Full service airline juga cenderung banyak melakukan strategi openness. Sebaliknya low cost carrier airline dan industri telekomunikasi sangat rendah mengadopsi strategi openness. Strategi sharing tasks dan social networking tidak diminati di semua brand. Khusus untuk positivity, berkorelasi positif dengan informational tweet. Sebaliknya positivity juga berkorelasi negatif dengan instrumental tweet. ...... Social media platform enables companies to reach consumers quickly and anytime nowadays. This situation then triggers opportunity to carry direct interaction and to build consumer-brand relationship through social media. This study was focused on official brand twitter account usage in which could be personified their characters as one of mediums to build long term relationship. Indonesian airline and telecommunication industries were chosen as objects because they were presumed two Indonesian service industries which naturally carried many public interaction through social media platform. Data gathering through twitter API in two consecutive months was conducted on December 2015-January 2016 in each respective twitter account. They were @Citilink and @IndonesiaGaruda for airline industry and @Telkomsel and @XL123 for telecommunication industry. A content analysis was conducted with five relational maintenance strategy type (positivity, openness, sharing tasks, social networking, dan assurance) and three message types (informational, socio-emotional and instrumental). This study obtained positivity strategy was dominant to be brand character in all brands. However there was different result in message types between full service airline brand and low cost carrier airline brand. Full service airline brand tended to be more socio-emotional. On the other hand low cost carrier airline brand tended to be more informational. Full service airline brand also tended to conduct openness strategy. On the other hand low cost carrier airline brand and two telecommunication brands conducted low portion of openness strategy. Sharing tasks and social networking were mostly not used in all brands. In particular positivity strategy positively correlated with informational tweet. On the other hand positivity strategy also negatively correlated with instrumental tweet
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahira Salma Putri
Abstrak :
Penggunaan idola Kpop sebagai human brand menjadi trend marketing berbagai produk makanan dan minuman lokal. Lemonilo menjadi salah satu brand makanan minuman di Indonesia, yang menggunakan human brand sebagai alat untuk strategi marketing mereka. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencari tahu keefektifan penggunaan human brand sebagai strategi marketing, untuk meningkatkan purchase intention produk andalan Lemonilo yaitu mi sehat menggunakan NCT Dream sebagai human brand. Fokus penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari human brand terhadap consumer brand relationship, consumer brand relationship terhadap attitude toward brand, dan attitude toward brand terhadap purchase intention melalui survei terhadap 115 fans NCT Dream. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa human brand berpengaruh positif dan signifikan terhadap consumer brand relationship, consumer brand relationship berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude toward brand, dan attitude toward brand berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention. ......The use of Kpop idol as human brand has been a marketing trend in many food and beverage local brands. Lemonilo is one of those food and beverage local brands in Indonesia, that has been using human brand as their marketing strategy tool. Therefore, this study will find out the effectiveness using NCT Dream as human brand for Lemonilo marketing strategy tool to increase the purchase intention of their flagship product Lemonilo noodle. This study will find out the direct influence of human brand on consumer brand relationship, consumer brand relationship on attitude toward brand, and attitude toward brand on purchase intention through survey from 115 NCT Dream fans as respondents. This study use quantitative approach with purposive sampling technique. The results of this study found that human brand has positive and significant effect on consumer brand relationship, consumer brand relationship has positive and significant effect on attitude toward brand, attitude toward brand has positive and significant effect on purchase intention.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library