Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaidan Ferro Althaf Faried
"In Indonesia, there were 332 construction accidents between 2012 and 2014. In that period, construction projects had the highest accident rate (47%), followed by housing projects (42%) and other projects (11%). Based on data from 2015 to 2020, there have been twenty-five construction incidents. The construction industry in Indonesia has the highest accident rate compared to other industries, namely 32% of the total accidents in this country. Work-related deaths from accidents, slips and falls increased by 5.6 percent in 2021, from 805 deaths in 2020 to 850 in 2021. Falls, slips and ends caused 370 deaths on construction and extraction jobs in 2021, a an increase of 7.2% from 345 deaths in 2020. Despite the increase, this figure is still 9.3 percent lower than in 2019, when 408 construction and extraction workers died as a result of these events (BLS 2021). Flyovers are an important infrastructure component in modern transportation systems, especially in urban areas where space is limited and traffic congestion is a significant problem. In Indonesia, flyovers are becoming increasingly important due to rapid urbanization and the need to increase transport efficiency and reduce pollution. However, there are major concerns during the construction and operation stages of Elevated Railway construction in Indonesia. The complexity of Elevated Railway projects, with elevated structures, complex engineering, and heavy equipment, requires more safety protocols and procedures to protect workers, passengers, and the surrounding environment. Implementing safety planning on elevated routes can effectively mitigate the occurrence of accidents by identifying and dispersing potential hazards, as well as implementing appropriate mitigation to overcome them. This research has 5 objectives, namely: (1) Identifying what activities occur in the structure above the route laying; (2) Identifying hazards and risks from structural work activities on laying lines; (3) Analyze identified risks and hazards; (4) Develop targets and programs based on identified risks and dangers; (5) Submit a construction safety plan based on identified activities, risks and hazards, as well as targets and programs, to improve construction safety performance. The method used is validation from experts in the field of construction safety.

Di Indonesia, terdapat 332 kecelakaan konstruksi antara tahun 2012 dan 2014. Pada periode tersebut, proyek konstruksi memiliki tingkat kecelakaan tertinggi (47%), diikuti oleh proyek perumahan (42%) dan proyek lainnya (11%). Berdasarkan data tahun 2015 hingga 2020, telah terjadi lima puluh insiden konstruksi. Industri konstruksi di Indonesia memiliki tingkat kecelakaan tertinggi dibandingkan industri lainnya, yaitu sebesar 32% dari total kecelakaan di negara ini. Kematian terkait pekerjaan akibat kecelakaan, terpeleset, dan tersandung meningkat sebesar 5,6 persen pada tahun 2021, dari 805 kematian pada tahun 2020 menjadi 850 pada tahun 2021. Jatuh, terpeleset, dan tersandung menyebabkan 370 kematian pada pekerjaan konstruksi dan ekstraksi pada tahun 2021, sebuah meningkat sebesar 7,2% dari 345 kematian pada tahun 2020. Meskipun meningkat, angka ini masih lebih rendah 9,3 persen dibandingkan tahun 2019, ketika 408 pekerja konstruksi dan ekstraksi meninggal akibat peristiwa ini (BLS 2021). Jalur layang merupakan komponen infrastruktur penting dalam sistem transportasi modern, khususnya di wilayah perkotaan dimana ruang terbatas dan kemacetan lalu lintas merupakan permasalahan yang signifikan. Di Indonesia, jalur layang menjadi semakin penting karena pesatnya urbanisasi dan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi transportasi dan mengurangi polusi. Namun, terdapat kekhawatiran besar selama tahap konstruksi dan pengoperasian konstruksi jalur layang di Indonesia. Kompleksitas proyek jalur layang, dengan struktur layang, teknik rumit, dan alat berat, memerlukan lebih banyak protokol dan prosedur keselamatan untuk melindungi pekerja, penumpang, dan lingkungan sekitar. Penerapan perencanaan keselamatan di jalur layang dapat secara efektif memitigasi terjadinya kecelakaan dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya, serta menerapkan mitigasi yang sesuai untuk mengatasinya.Pada penelitian ini memiliki 5 tujuan yaitu: (1) Mengidentifikasi kegiatan apa saja yang ada pada struktur atas jalur laying; (2) Mengidentifikasi bahaya dan risiko dari kegiatan pekerjaan struktur atas jalur laying; (3) Menganalisis risiko dan bahaya yang telah teridentifikasi; (4) Menyusun sasaran dan program berdasarkan risiko dan bahaya yang telah teridentifikasi; (5) Mengembangkan rencana keselamatan konstruksi berdasarkan aktivitas, risiko dan bahaya yang teridentifikasi, serta target dan program, untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan adalah validasi dari ahli pada bidang keselamatan konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alsyaf
"Angka kecelakaan kerja di Indonesia pada sektor konstruksi terus meningkat belakangan ini. Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat sektor konstruksi merupakan salah satu sektor pekerjaan paling berbahaya dibanding sektor pekerjaan lainnya. Pemerintah menekankan akan pentingnya pencegahan terhadap kecelakaan kerja dalam suatu proyek infrastruktur. Bentuk pencegahan dalam hal ini dirangkai dalam suatu Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Berdasarkan Permen PU No.10 Tahun 2021, untuk menunjang penerapan SMKK, diperlukan adanya evaluasi kinerja dimana salah satu subelemen dari evaluasi kinerja penerapan SMKK adalah audit keselamatan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi berbasis knowledge base yang digunakan dalam pengelolaan program audit gedung bertingkat tinggi dengan menggunakan kontrak rancang-bangun. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi dengan menyediakan platform yang terintegrasi dan mudah diakses bagi para pengguna. Metodologi penelitian mencakup analisa arsip, perancangan sistem, validasi pakar, serta evaluasi kinerja sistem. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa knowledge base berupa pattern recognition menjadi alat bantu dalam pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan preventif atas risiko yang terdapat pada setiap aktivitas pengelolaan program audit dan juga sebagai dasar pengembangan sistem informasi berupa website. Sistem informasi yang dikembangkan dapat membantu dalam mendokumentasikan proses audit, menyimpan dan mengelola pengetahuan yang relevan, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang berbasis data. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keselamatan konstruksi, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan kualitas hasil konstruksi.

The alarming rise in occupational accidents within Indonesia's construction sector underscores the urgent need for enhanced safety measures. This sector, unfortunately, stands out as one of the most hazardous work environments compared to others. Recognizing this critical issue, the Indonesian government has emphasized the importance of proactive measures to prevent workplace accidents in infrastructure projects. These preventive efforts are formalized within the Construction Safety Management System (SMK3). As mandated by Ministerial Regulation PU No.10 of 2021, evaluating the effectiveness of SMK3 implementation is crucial. One key sub-element of this evaluation process is construction safety audits.This research delves into the development of a knowledge base-driven information system specifically designed for managing high-rise building audit programs under the design-build contract method. The system aims to elevate construction safety performance by providing an integrated and readily accessible platform for users. The research methodology encompasses archival analysis, system design, expert validation, and system performance evaluation.The findings reveal that the pattern recognition knowledge base serves as an invaluable tool for informed decision-making, enabling proactive actions to mitigate risks associated with each activity involved in managing the audit program. Additionally, this knowledge base serves as the foundation for developing a website-based information system. The developed information system facilitates the documentation of the audit process, the storage and management of relevant knowledge, and the provision of data-driven improvement recommendations.The implementation of this system is anticipated to yield significant benefits, including:Enhanced efficiency and effectiveness in construction safety management Reduced risk of errors, and improved quality of construction outcomes By streamlining audit processes, leveraging knowledge effectively, and providing data-driven insights, this knowledge base-driven information system plays a pivotal role in promoting a safer and more productive construction industry in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Triwijaya Monang
"ABSTRAK
Proyek Jalan Layang Khusus Busway (JLKB) merupakan proyek dengan
kompleksitas tinggi dan terletak di lokasi terbuka, sehingga dengan minimnya
identifikasi risiko beserta pengendaliannya dapat meningkatkan tingkat kecelakaan
kerja. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi tahapan kegiatan serta faktor
risiko yang berpotensi bahaya, dan menganalisa faktor risiko dominan guna
pengembangan Safety Planning/ RK3K berdasarkan Permen PU
No.05/PRT/M/2014. Metode penelitian meliputi studi literatur, observasi, analisa
risiko dan benchmarking. Hasil penelitian terdapat 65 peristiwa risiko yang
teridentifikasi berpotensi bahaya, serta 15 risiko dominan yang berpengaruh
terhadap kinerja K3. Faktor risiko tersebut kemudian dilakukan tinjau ulang level
risikonya terhadap respon risiko dengan hasil penurunan yang signifikan

ABSTRACT
The project of Jalan Layang Khusus Busway (JLKB) is a type of project with high
complexity and is located in an open space, so with the lack of risk that can be
identified and their control could increase the work accident rate. The objectives of
the research are to identify the phase of the bridge construction and risk factors that
potentially dangerous, and to analyze the dominant risk factors for the
development of safety planning/ RK3K based on Permen PU No.05/PRT/M/2014.
The methodology consists of literature study, observation, risk analysis and
benchmarking. The research found 65 risk factors and 15 dominant risks which
affect the safety performance. The level of these risk factors are then reviewed
based on the risk responses, and have proven to reduce the risk level significantly."
2017
T47528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanesti Adifa Rahmat
"Angka kecelakaan konstruksi di Indonesia tergolong tinggi, termasuk pada konstruksi Jalan Tol. Kecelakaan pada proyek konstruksi di Indonesia menunjukkan bahwa selain penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi di Indonesia masih terabaikan, kecelakaan konstruksi juga disebabkan oleh kurangnya biaya dalam Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Proyek konstruksi jalan tol telah menetapkan anggaran biaya SMKK sebesar 0,5-1,5 % dan dinilai cukup rendah karena berada dibawah 3 % dari biaya proyek. Metode statistik dengan SPSS versi 26 digunakan untuk meneliti hubungan dari komponen Biaya SMKK, komponen AHSP, dan Kinerja Keselamatan Konstruksi pada Proyek Jalan Tol. Hasil dari penelitian akan menunjukkan komponen yang paling berpengaruh pada kesadaran keselamatan adalah papan jalur evakuasi, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), program inspeksi dan audit internal. Komponen yang paling berpengaruh pada manajemen disiplin diri adalah induksi keselamatan konstruksi, tali keselamatan (lifeline), dan biaya alat. Komponen yang paling berpengaruh pada pengendalian kecelakaan adalah Alat Pemadam Api Ringan (APAR), program inspeksi dan audit internal, serta biaya material.

The number of construction accidents in Indonesia is quite high, including the construction of toll roads. Accidents on construction projects in Indonesia show that in addition to the neglect of the implementation of the Construction Safety Management System in Indonesia, construction accidents are also caused by a lack of cost in the Construction Safety Management System. The toll road construction project has set an SMKK cost budget of 0.5-1.5% and is considered quite low because it is below 3% of the project cost. Statistical methods were used to examine the relationship of Cost Components of SMKK, Components of AHSP, and Construction Safety Performance on Toll Road Projects. The results of the study show that the components that have the most influence on safety awareness are evacuation route boards, fire extinguishers, inspection programs and internal audits. The components that have the most influence on self-discipline management are construction safety induction, lifeline, and tool costs. The components that have the most influence on accident control are fire extinguishers, inspection and internal audit programs, and material costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Rafly Putra Asmara
"Konstruksi merupakan industri besar yang melibatkan banyak pemangku kepentingan. Dalam mendirikan suatu bangunan, keselamatan konstruksi merupakan hal yang sangat penting. Konstruksi bangunan merupakan penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan kerja. Hal ini disebabkan perencanaan keselamatan sebagian besar pemangku kepentingan konstruksi masih menggunakan pendekatan tradisional terutama di negara berkembang. Penelitian ini menganalisis pendekatan teknologi BIM dan VR untuk meningkatkan kinerja keselamatan. Penelitian ini menggunakan Synchro by Bentley untuk memperbaiki jadwal dan aktivitas konstruksi menjadi jadwal konstruksi keselamatan yang dihasilkan dari penggunaan konsep “Koordinasi Spasial” yang memungkinkan sinkronisasi mendeteksi aspek eksternal dari bahaya. Penelitian ini juga memanfaatkan Virtual Reality sebagai solusi atas bahaya yang terjadi secara internal dalam aktivitas. Kombinasi kedua teknologi tersebut menciptakan peningkatan keselamatan konstruksi dalam lingkup bahaya eksternal dan internal.

Construction is a massive industry that involving a lot of stakeholders. In constructing a building, the safety construction is the crucial thing. Building construction is the biggest contributor for the work accident. This is due to the safety planning that mostly construction stakeholders still used the traditional approach especially in the developing country. This research is analysing the approach of BIM and VR technologies to improve the safety performance. This research is using Synchro by Bentley to improve the construction schedule and activity into a safety construction schedule which generated from the usage of the concept “Spatial Coordination” that allows the synchro to detect the external aspect of hazard. This research is also using the Virtual Reality to be the solution for the hazard that are occur internally in the activity. With the two technologies combination creating an improvement for construction safety in the scope of external and internal hazard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Ariqah Nuraisyah
"Proyek pembangunan jalan tol memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur Indonesia. Namun, sektor konstruksi, terutama dalam proyek jalan tol, masih menunjukkan tingkat kecelakaan yang tinggi. Faktor penyebab utamanya adalah penggunaan metode konvensional, perencanaan yang kurang baik, serta sistem organisasi proyek yang belum efektif, yang menghambat komunikasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang dapat meningkatkan keselamatan konstruksi dan menganalisis pengaruh integrasi The Last Planner System (LPS) dengan Building Information Modeling (BIM) pada fase desain proyek jalan tol. Metode penelitian mencakup studi literatur, validasi pakar, survei kuesioner, dan analisis data dengan Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi BIM dalam LPS dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi secara signifikan. Oleh karena itu, integrasi LPS dan BIM direkomendasikan untuk diterapkan dalam proyek-proyek infrastruktur guna meningkatkan keselamatan kerja dan efisiensi proyek.

Toll road construction projects play an important role in Indonesia's infrastructure development. However, the construction sector, especially in toll road projects, still shows a high accident rate. The main contributing factors are the use of conventional methods, poor planning, and ineffective project organization systems, which hinder communication and collaboration between stakeholders. This research aims to identify key factors that can improve construction safety and analyze the effect of integrating The Last Planner System (LPS) with Building Information Modeling (BIM) in the design phase of toll road projects. The research methods included literature study, expert validation, questionnaire survey, and data analysis with Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS). The results showed that the integration of BIM in LPS can significantly improve construction safety performance. Therefore, the integration of LPS and BIM is recommended to be applied in infrastructure projects to improve work safety and project efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geubrina Rizki Kinsarani Ganto
"Kecelakaan yang terjadi dalam industri konstruksi di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Direktorat Jenderal Pengembangan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sektor konstruksi adalah sektor yang memiliki insiden kecelakaan tertinggi di Indonesia dengan persentase 32%. Oleh karena itu, diperlukan pedoman teknis keselamatan konstruksi yang dapat membantu meminimalkan jumlah kecelakaan dan meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Terdapat empat tujuan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan pekerjaan box culvert; (2) Mengidentifikasi bahaya dan risiko dari pekerjaan box culvert berdasarkan pengumpulan data dari IBPRP proyek Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau - SP. Tempadung; (3) Menganalisis target dan program keselamatan konstruksi pada setiap aktivitas pekerjaan box culvert di proyek Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau - SP. Tempadung, dan (4) Mengembangkan pedoman teknis keselamatan konstruksi dalam pekerjaan box culvert di proyek Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau - SP. Tempadung untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar untuk menjawab indikator dalam pedoman teknis yang memengaruhi kinerja keselamatan konstruksi. Pakar harus memiliki pengalaman kerja, pendidikan, dan pengetahuan yang spesifik dalam pedoman teknis keselamatan konstruksi dan/atau kinerja keselamatan konstruksi.

Accidents that occur in Indonesian construction are still very high. According to the Directorate General of Construction Development of the Ministry of Public Works and Public Housing, the construction industry is the sector that has the highest accident incidence in Indonesia at 32%. It is necessary to provide a safety technical guideline that can assure to minimize the accident rate number and improving the construction safety performance. There are four objectives in this research, which are: (1) To identify the activities that are included in the box culvert work; (2) To identify the hazard and risk of box culvert work based on the data collection from the IBPRP of Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau – SP. Tempadung project; (3) To analyze the construction safety targets and programs on each activity of box culvert work in Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau – SP. Tempadung project, and (4) To develop a construction safety technical guideline in box culvert work in a Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau – SP. Tempadung project to improve the construction safety performance. The methods that are used in this research are experts’ validation to answer the indicators in technical guideline that affect the construction safety performance. The experts must have a specified work experience, minimum education, and knowledge in construction safety technical guideline and/or construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kheysan Farrandie
"Di Indonesia, sektor konstruksi menempati urutan pertama dengan angka kecelakaan kerja yang tinggi. Konstruksi dan manufaktur menjadi sektor dengan tingkat kecelakaan tertinggi, yakni 32 persen. Pemerintah Republik Indonesia telah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara Republik Indonesia dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Akan ada banyak konstruksi yang terjadi di IKN. Di Indonesia, semua proyek konstruksi harus merencanakan keselamatan konstruksinya yang sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 dan Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2022 dan salah satunya adalah pembuatan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan atau RMLLP sebagai bagian dari Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Ada tiga tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Mengidentifikasi sub variabel dan indikator yang dapat mempengaruhi pembuatan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP); (2) Mengidentifikasi hambatan dan strategi yang digunakan untuk menyempurnakan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) berdasarkan ketidaksesuaian Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) dengan Permen PUPR No.10 Tahun 2021 dan Surat Edaran Menteri No.10 Tahun 2022, dan (3) Mengidentifikasi indikator dari Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) yang mempunyai pengaruh besar terhadap performa keselamatan konstruksi. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 8 subvariabel sebagai komponen penyusun dokumen RMLLP yaitu Informasi Proyek, Analisis Arus Lalu Lintas, Pelaksanaan Manajemen Lalu Lintas Kerja, Laporan Kegiatan, Kendaraan ODOL, Hambatan Samping Jalan, Kompetensi Pengemudi Kendaraan Angkutan, dan Kepemilikan Sertifikasi Laik Fungsi Peralatan. Strategi juga disusun dalam penelitian ini didasarkan pada ketidakpatuhannya terhadap indikator perbaikan dokumen RMLLP. Indikator terpenting dalam pembuatan dokumen RMLP untuk meningkatkan performa keselamatan konstruksi menggunakan metode Relative Importance Index atau RII dengan urutan sebagai berikut: (1) Petugas Bendera, (2) Rencana Koordinasi dengan Instansi Terkait, (3) Rambu Lalu Lintas dan Alat Persinyalan Lalu Lintas, (4) Analisis Arus Lalu Lintas, dan (5) Material dan Peralatan.

In Indonesia, the construction sector ranks first with a high number of work accidents. Construction and manufacturing are the sectors with the highest accident rate, which is 32 percent. The Government of the Republic of Indonesia has decided to move the Capital of the Republic of Indonesia from the Special Capital Region of Jakarta (DKI Jakarta) to Ibu Kota Nusantara (IKN) in the East Kalimantan region specifically at North Penajam Paser Regency and Kutai Kartanegara Regency. There will be a lot of construction going on in the IKN. In Indonesia, all the construction project must plan their construction safety that comply with the Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 and Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 10 tahun 2022 and one of them is the creation of the Rencana Manajemen Lalu Lintas or RMLLP as part of the Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) document. There are three objectives in this research which are: (1) To identify the sub-variables and indicators that could influence the creation of Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP); (2) To identify barriers and strategies used to improve Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) based on the non-compliance of the Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) with the Permen PUPR No. 10 tahun 2021 and Surat Edaran Menteri No.10 of 2022, and (3) To identify the indicators from Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP) that could have major influence on the construction safety performance. The results of this research are found that there are 8 sub-variables as the components in composing RMLLP document which are Project Introduction, Traffic Flow Analysis, Implementation of Work Traffic Management, Activity Report, ODOL Vehicle, Side Road Barriers, Transport Vehicle Driver Competency, and Possession of Equipment’s Function Eligible Certification. The strategies also composed in this research based on its non- compliance of the indicators to improve the RMLLP document. The most important indicators in creating the RMLLP document to improve the construction safety performance using Relative Importance Index or RII method in the following order: (1) Flagmen, (2) Coordination Plan with Relevant Institutions, (3) Traffic Signs and Traffic Signaling Devices, (4) Traffic Flow Analysis, and (5) Materials and Equipment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christhoper Aldy Jivanka
"Pada tahun 2019, Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur yang menimbulkan kontroversi yang cukup besar terkait dampak pemindahan tersebut terhadap lingkungan di wilayah tersebut. Proyek konstruksi itu kemungkinan besar memperparah isu dominan di wilayah yang bersangkutan yaitu laju deforestasi dan polusi. Tujuan dari penelitian ini ada 3 (tiga) yang meliputi: (1) Menentukan subvariabel dan indikator yang dapat mempengaruhi penyusunan Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL); (2) Menetapkan hambatan dan komponen dokumen Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL) yang sesuai dengan pedoman Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021 dan Surat Edaran Menteri PUPR No. 10 Tahun 2022; dan (3) Menentukan indikator-indikator yang berpengaruh besar terhadap kinerja keselamatan konstruksi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi ahli dan survei responden sebanyak 50 responden. Analisis benchmarking dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dokumen RKPPL dengan regulasi yang menentukan strategi, dan analisis Relative Importance Index (RII) unduk menentukan indikator dokumen RKPPL yang berpengaruh besar terhadap kinerja keselamatan konstruksi. Hasil penelitian ini meliputi 7 (tujuh) sub variabel penyusun dokumen RKPPL yaitu: (1) pendahuluan; (2) badan; (3) penggunaan air; (4) pengelolaan sampah; (5) efisiensi energi; (6) perlindungan ekosistem; dan (7) pengelolaan benda purbakala yang memuat 16 indikator yang perlu termasuk dalam dokumen RKPPL. Strategi dalam rangka meningkatkan kualitas dokumen RKPPL ditentukan dengan menganalisis ketidaksesuaian dokumen RKPPL terhadap peraturan. Indikator dokumen RKPPL yang berpengaruh besar terhadap kinerja keselamatan konstruksi adalah: (1) Data Teknis; (2) Pengelolaan Limbah Cair; (3) Perlindungan Flora dan Fauna; (4) Pengelolaan Limbah Udara; (5) Pengelolaan Sampah Padat; dan (6) Perlindungan Ekosistem dari Spesies Tumbuhan Invasif.

In 2019, the Indonesian president, Joko Widodo, announced the relocation of the Indonesian capital from Jakarta to East Kalimantan which made quite a big controversy regarding the effects of the relocation to the environment in the region. The construction project is most likely exacerbating the dominant issue in the region which is the deforestation rate and pollution. There are 3 (three) objectives of this research which includes: (1) To determine the sub-variables and indicators that could influence the creation of the Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (RKPPL); (2) To determine the barriers and components of the Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (RKPPL) document that corelate to the Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 and Surat Edaran Menteri PUPR No. 10 Tahun 2022 guidelines; and (3) To determine the indicators that could have a major influence on the construction safety performance. The methodology used for this research is expert validation and a respondent survey with 50 respondents. Benchmarking analysis is conducted to determine whether the RKPPL document complies with the regulations, which determines the strategies, and a Relative Importance Index (RII) analysis which determines the indicators of the RKPPL document that is a major influence to the construction safety performance. The results of this study involve the 7 (seven) sub-variables that makes up the RKPPL document which are the: (1) introduction; (2) body; (3) water usage; (4) waste management; (5) energy efficiency; (6) ecosystem protection; and (7) archaeological items management which contain the 16 indicators that is needed to be included in the RKPPL document. The strategies in order to improve the quality of the RKPPL document is determined by analysing the non-compliance of the RKPPL document to the regulations. The indicators of the RKPPL document that have a major influence to the construction safety performance are the: (1) Data Teknis; (2)Pengelolaan Limbah Cair; (3) Perlindungan Flora dan Fauna; (4) Pengelolaan Limbah Udara; (5) Pengelolaan Limbah Padat; and (6) Perlindungan Eksosistem dari Spesies Tumbuhan Invasif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Rafi Usamah
"Sektor konstruksi menempati urutan tertinggi untuk kecelakaan kerja sebesar 30%, dianggap sebagai penyumbang kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. Penyebab kecelakaan kerja di industri konstruksi berasal dari 67,69% kontraktor yang tidak menaati peraturan. Pada tahun 2019, pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Karena pemindahan ibu kota Indonesia akan menghasilkan banyak proyek konstruksi, maka penting untuk merencanakan dokumen yang mencegah risiko dan memastikan bahwa kontraktor mematuhi peraturan. Penelitian ini memiliki 3 tujuan, yaitu: (1) menganalisis sub variabel dan indikator yang dapat mempengaruhi pembuatan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK); (2) mengidentifikasi hambatan dan strategi yang digunakan untuk meningkatkan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) berdasarkan ketidaksesuaian Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) dengan Peraturan Menteri PUPR No.10 Tahun 2021 dan Surat Edaran Menteri No. 10 Tahun 2022; (3) mengidentifikasi indikator-indikator yang berpengaruh besar terhadap kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi dari 3 orang pakar dan survei terhadap 50 responden dengan menggunakan metode Relative Importance Index. Hasil dari penelitian ini diperoleh 8 sub-variabel dengan 24 indikator yang dapat mempengaruhi pembuatan Dokumen RMPK yaitu: (1) informasi proyek; (2) struktur organisasi; (3) jadwal kerja; (4) gambar dan spesifikasi; (5) tahapan kerja; (6) work method statement; (7) inspeksi dan pengujian; (8) pengendalian sub-kontraktor/vendor. Strategi tersebut didasarkan pada ketidakpatuhan dalam rangka meningkatkan kualitas Dokumen RMPK. Indikator terpenting yang berpengaruh besar terhadap kinerja keselamatan konstruksi terdiri dari: (1) gambar; (2) spesifikasi; (3) aspek keselamatan konstruksi; (4) jadwal pelaksanaan; (5) pengguna jasa dan tahapan pekerjaan.

The construction sector ranks the highest for work accidents at 30%, considered to be the highest contribution of work accidents in Indonesia. The cause of work accidents in construction industry comes from 67.69% of contractor that are not following the regulations. In 2019, the government decides to relocate Indonesia’s capital city to Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, East Kalimantan. Since the relocation of Indonesia’s capital city will produce a lot of construction project, then it is important to plan documents that prevent risks and making sure that contractors follow the regulations. There are 3 objectives of this research, which are: (1) to analyse the sub-variables and indicators that could influence the creation of Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK); (2) to identify barriers and strategies used to improve Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) based on the non-compliance of the Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) with the Permen PUPR No.10 of 2021 and Surat Edaran Menteri No.10 of 2022; (3) to identify the indicators from that have Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) a major influence on the construction safety performance. The method used for this research is validation from 3 experts and a survey towards 50 respondents using Relative Importance Index method. The results of this research are obtaining 8 sub-variables with 24 indicators that can influence the creation of RMPK Documents which are: (1) project information; (2) organizational structure; (3) work schedule; (4) drawings and specification; (5) work stages; (6) work method statement; (7) inspection and tests; (8) control of sub-contractor/vendor. The strategies based on the non-compliance in order to increase the quality of RMPK Document. The most important indicators that have major influence towards the performance of construction safety consisting of: (1) gambar; (2) spesifikasi; (3) aspek keselamatan konstruksi; (4) jadwal pelaksanaan; (5) pengguna jasa and tahapan pekerjaan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>