Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aris Muhaemin
"Menurut Badan Pusat Statistik, pada triwulan II tahun 2022, sektor konstruksi menyumbang 9,14 % terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mana berada di urutan kelima kontribusi konstruksi dalam perekonomian Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2022. Data dari Sekretariat Komite Keselamatan Konstruksi juga menambahkan, sejak tahun 2018-2020 tercatat terjadi 30 kecelakaan konstruksi. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi. SMKK ini mengadopsi ISO 45001:2018 dengan beberapa penyesuaian, khususnya di sektor jasa konstruksi Indonesia pasca-terbitnya Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Proyek Warehouse ESR Cikarang Logistics Park 1 adalah salah satu proyek konstruksi pembangunan komplek pergudangan atau warehouse yang bertujuan untuk proses koordinasi penyaluran barang yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya proses supply (penawaran) dan demand (permintaan). Pada pelaksanannya Proyek Warehouse ESR Cikarang Logistics Park 1 memiliki potensi kerentanan pada penerapan SMKK. Metode yang digunakan adalah melalui pengamatan,  forum sharing knowledge dan dokumentasi untuk mendapatkan data primer, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen yang ada pada proyek tersebut atau sumber referensi lainnya. Penilaian tingkat penerapan SMKK pada Proyek Warehouse ESR Cikarang logistics park 1 ini mengacu kepada kiteria penilaian penerapan SMKK yang terdapat pada Permen PUPR RI NO.10 tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstrusksi. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan SMKK pada 5 aspek penerapan SMKK menunjukkan 100% kesesuaian, hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian penerapan SMKK termasuk pada tingkat penerapan yang memuaskan. Namun pada implementasinya masih ditemukan banyak hambatan dalam penerapan SMKK, contoh hambatan yang terjadi pada penerapan SMKK diantaranya adalah masih kurangnya kesadaran pekerja terhadap pentingnya kesalamatan konstruksi, kurangnya Personil dari kontraktor utama yang memiliki lisensi K3 serta kurangnya konsistensi Penerapan SMKK di Proyek ESR Cikarang Logistics Park 1.

According to the Central Bureau of Statistics, in the second quarter of 2022, the construction sector contributed 9.14% to the Gross Domestic Product (GDP), which ranks fifth in the contribution of construction to the Indonesian economy (Central Bureau of Statistics, 2022. Data from the Construction Safety Committee Secretariat also added, since 2018-2020 there have been 30 construction accidents. The implementation of the Construction Safety Management System (SMKK) is part of the Construction Work implementation management system in order to ensure the realization of Construction Safety. This SMKK adopts ISO 45001: 2018 with several adjustments, especially in the sector construction services in Indonesia after the issuance of Law No. 2 of 2017 concerning Construction Services. The Cikarang Logistics Park 1 ESR Warehouse Project is one of the construction projects for the construction of a warehousing complex or warehouse that aims to the process of coordinating the distribution of goods that arises as a result of an imbalance in the supply and demand processes. In its implementation, the Cikarang Logistics Park 1 ESR Warehouse Project has potential vulnerabilities in the application of SMKK. The method used is through observation, knowledge sharing forums and documentation to obtain primary data, while secondary data is obtained through existing documents on the project or other reference sources. The assessment of the level of implementation of SMKK in the Cikarang logistics park 1 ESR Warehouse Project refers to the criteria for evaluating the implementation of SMKK contained in the Minister of PUPR RI NO.10 of 2021 concerning Guidelines for Construction Safety Management Systems. Based on the results of the evaluation of the implementation of SMKK in the 5 aspects of SMKK implementation showing 100% conformity, it can be concluded that the level of achievement of SMKK implementation is at a satisfactory level of implementation. However, in its implementation there are still many obstacles in implementing SMKK, examples of obstacles that occur in implementing SMKK include the lack of worker awareness of the importance of construction safety, the lack of personnel from main contractors who have K3 licenses and the lack of consistency in implementing SMKK in the ESR Cikarang Logistics Park 1 Project .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fewings, Peter
London: Taylor and Francis, 2009
174.969 FEW e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sofyan
"Adanya resiko dalam kontrak kerja konstruksi yang disiapkan oleh pengguna jasa adalah aspek yang sangat mempengaruhi besarnya biaya penawaran pekerjaan konstruksi yang diberikan oleh penyedia jasa. Dalam tesis ini penulis melakukan penelitian resiko-resiko yang terdapat pada kontrak kerja konstruksi yang digunakan oleh Jasa Marga (Persero) sebagai pengguna jasa dalam bekerjasama dengan Kontraktor dan Konsultan sebagai penyedia jasa konstruksi pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jalan tol di Indonesia dan pengaruhnya terhadap biaya pekerjaan konstruksi. Penelitian dilakukan terhadap kontrak kerja konstruksi jasa pelaksanaan konstruksi, jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun belakangan ini, baik yang telah selesai maupun yang sedang dalam penyelesaian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T7301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Quality of asphalts mixing in construction work as road povement material, on site was ejected by
many factors. One of that is temperature when act of cramming periode. For having od one force
material with good quality, controlling to act of cramming temperature was handel since the mix out from
mixing plane (AMP) until spreading period and force density on site. Temperature dicease in spreading
and density periode. Exactly will result quality and ashpalt mix will decrease. To getting know about
temperatur density on ashpalt posed Therefore in this research made laboratorium experiment where is
density temperature variable star from 140°C decrease until 70°C with interval decreasing 10° C
temperature. Result of observation in laboratorium experiment. Show that force density temperature
below 124,5"C resulting technical attitudes that is not foraging. For those is suggested that forces density
temperature is around 124,5°C - 140°C.
"
Jurnal Teknologi, 15 (2) Juni 2001 : 157-165, 2001
JUTE-15-2-Jun2001-157
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Pardyani
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan kerja pada pekerjaan konstruksi di ketinggian di Proyek Bogor Valley Residence & Hotel PT. X Tahun 2014. Penilaian risiko ini dititikberatkan kepada risiko yang akan dialami pekerja pada pekerjaan ketinggian khususnya di bagian finishing, yaitu: pengecatan dengan menggunakan gondola, pemasangan railing di tepi gedung sampai dengan ketinggian 20 lantai, pemasangan billboard dengan menggunakan scaffholding, dan Passenger hoist.
Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan, pemajanan dan konsekuensi dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semi kuantitatif W.T. Fine J untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap tahapan proses produksi.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Desain penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian pekerjaan di ketinggian di dapatkan hasil level very high, priority 3, substantial, priority 1 dan acceptable.

This study discusses the safety risk assessment in construction work at
height in Project Bogor Valley Residence & Hotel PT. X 2014. Risk assessment is focused to the risk that will be experienced by workers on the job, especially at the height of finishing, namely: painting by using the gondola, the installation of railing at the edge of the building up to a height of 20 floors, billboards using scaffholding, and Passenger hoist.
Risk assessment is done by analyzing the probable value, exposure and consequences of each phase of the work which is then compared to the standard semi-quantitative risk level W.T Fine. J to determine the level of risk involved in each stage of the production process.
The study was a descriptive analytic study using semi quantitative method AS/NZS 4360:2004. Design research is an observational cross-sectional approach. The collection of data obtained from observations and interviews. The study states that the level of risk in work at height includes very high level, priority 1 level, substantial level, priority 3 level andacceptable level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yufridawati
"Pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang semakin pesat mengakibatkan kurang terpenuhi kebutuhan hidup bagi penduduknya sacara layak. Karenanya perlu dikembangkan pusat-pusat pertumbuhan kota di sekitar Jakarta secara terencana dan terarah. Di samping untuk meningkatkan pembangunan daerah Jakarta, juga guna mengurangi arus urbanisasi yang memusat di Jakarta. Berdasarkan instruksi Presiden No. 13 bulan Juli 1976, diadakanlah pengembangan wilayah Jabotabek untuk meringankan tekanan penduduk Jakarta yakni dengan cara membina pola pemukiman perkotaan dan penyebaran kesempatan kerja.
Salah satu dari wilayah pengembangan kota tersebut adalah Kabupaten Bekasi, mengingat wilayah ini memiliki potensi untuk berkembang. Hal ini sesuai dengan permasalahan penelitian ini, yakni tentang: pelaksanaan pembinaan kota Bekasi, masalah - masalah yang terdapat dalam pengembangan kota Bekasi, dan pengaruh fungsi Bekasi sebagai kota penyangga terhadap arus urbanisasi ke Jakarta.
Pemenuhan data lapangan secara kualitatif dilakukan selama 20 hari didua daerah yang signifikan dengan permasalahan penelitian ini yakni di wilayah Kotip Bekasi sebagai kawasan pemukiman yang heterogenitasnya lebih tinggi dibanding pemukiman lainnya dan Kecamatan Cibitung sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Bekasi. Sedangkan untuk jenis penelitian ini adalah deskriptif-eksplanasi dengan penarikan sampel secara purposive.
Letak kabupaten Bekasi terlihat cukup strategis (dekat dengan Ibu Kota Jakarta), sehingga Bekasi mendapat tanggung jawab siabagi kota penyangga bagi Jakarta. Sebab itu kini Bekasi menyediakan fasilitas pemukiman dan lahan pekerjaan di bidang industri yang dapat dimanfaakan bagi penduduk Jakarta. Akibatnya tingkat migrasi dan heterogenitas penduduk Bekasipun tinggi, sehingga membawa berbagai masalah.
Meskipun banyak permasalahan yang dihadai, Bekasi sejauh ini telah mampu menjalankan perannya sebagai kota penyangga dalam memenuhi kebutuhan pemukiman. Sedangkan untuk menyediakan lahan pekerjaan, Bekasi hanya memberi kesempatan kepada para urban untuk memilih bekerja di Bekasi. Bila pembinaan kota Bekasi untuk pemukiman dan industri tidak diperhatikan, maka tak heranlah dapat menimbulkan berbagai masalah. Dan dapat mengakibatkan para urban yang datang (dari Jakarta) kembali keasalnya. Akhirnya bisa saja kelak Bekasi bukan lagi sebagai daerah penyangga tetapi menjadi daerah batu loncatan bagi urbanisasi ke Jakarta."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn
"Skripsi ini membahas tentang analisis hubungan faktor risiko pekerjaan dan non pekerjaan terhadap kelelahan pekerja konstruksi di suatu proyek bangunan tingkat tinggi di wilayah Jakarta. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di sektor konstruksi salah satunya kelelahan. Kelelahan dapat dipengaruhi oleh faktor risiko pekerjaan maupun non pekerjaan. Analisis hubungan antara faktor risiko dengan kelelahan yang terjadi menjadi penting sebagai baseline data dalam upaya mengurangi kecelakaan di sektor konstruksi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko pekerjaan: lama kerja, faktor psikososial (effort, Reward, dukungan sosial, kepuasan kerja, stress kerja) dan faktor non pekerjaan (kuantitas dan kualitas tidur) terhadap terjadinya kelelahan pekerja konstruksi Proyek X.

This thesis discusses the analysis of work related dan non work related risk factors towards fatigue of construction workers in a high-rise building project in the Jakarta. Many factors that cause accidents in the construction sector, one of them is fatigue can be affected by work and non-job risk factors. Analysis of the relationship between risk factors and fatigue that occurs becomes important as a baseline of data in an effort to reduce accidents in the construction sector. This research is a quantitative research with cross sectional design. The results of this study indicate that there is a significant relationship between occupational risk factors: duration of work, psychosocial factors (effort, Reward, social support, job satisfaction, work stress) and non-work factors (quantity and quality of sleep) to the fatigue of Project X construction workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library