Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudha Satria Pradana Ganesha Putra
"Game-based learning adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang muncul di era teknologi ini dengan cara mengemas materi pembelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bisa direlasikan ke kehidupan sehari-hari. Salah satu ilmu yang dapat diajarkan melalui game-based learning adalah computational thinking, suatu kumpulan keahlian berpikir yang berguna di masa yang bergantung pada teknologi. Survei yang dilakukan pada peserta Open House Fasilkom UI menunjukkan bahwa kegiatan game yang mengajarkan programming ini positif namun belum maksimal dan dapat diperbaiki. Penelitian dilakukan untuk membuat rancangan pembelajaran berbasis game untuk materi computational thinking dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran serta pengalaman pengguna yang dialami ketika memainkan game-based learning berdasarkan computational thinking dan menggunakan maze problem sebagai kajian penelitian dan level design. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan user-centered design dengan analisis kebutuhan pengguna, desain alternatif, pembuatan prototipe, dan evaluasi. Hasil kebutuhan pengguna diimplementasi dengan prinsip pengembangan game. Prototipe game dievaluasi menggunakan metode playtesting dengan batasan mengevaluasi game playability. Hasil penelitian menemukan bahwa proses pembelajaran dan pengalaman pengguna, yaitu mahasiswa, memberikan hasil positif yakni merasakan proses pembelajaran dan fun aspect dari game. Dari segi desain interaksi, beberapa aspek masih dapat ditingkatkan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih informatif.

Game-based learning is a method of learning that emerges from current advances in technology. It is a way to transform learning material into something fun and relatable to daily life. One of the learning materials suitable to be taught by gamebased learning is computational thinking, a set of problem solving skills beneficial to have in nowadays society that is integrated with technology. A survey done to past participants of Open House Fasilkom UI shows that while the game activity that teaches programming is positive, it is not maximized and may have elements to be improved. This research is conducted with the purpose to design a game-based learning based on computational thinking and maze-based problems with the intentions to improve the learning process and general experience in playing the game. A qualitative approach based on user-centered design principles is used in this research,such as user requirement analysis, design alternative, prototype design, and evaluation. User requirement obtained is implemented by adhering to game design principles. The resulting prototype is evaluated by playtesting, limited to evaluating the game’s playability. Results of the research show that students and users give positive responses, notably towards the learning processes and the fun aspects of the game. The interaction design aspect may have elements to be improved further."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisah Ali
"Proses desain arsitektural menghadapi tantangan yang semakin kompleks di era digital— menuntut pendekatan inovatif seperti Computational Design Thinking (CDT) untuk menyelesaikan masalah multifaset. Namun, adopsi CDT di Indonesia masih terbatas karena kurangnya paparan awal terhadap konsep Computational Thinking (CT). Penulis tertarik untuk menelaah relevansinya dengan fakta bahwa anak-anak dan remaja di Indonesia memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap video game. Studi ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana video game populer, Minecraft, dapat digunakan sebagai platform untuk memperkenalkan dan melatih keterampilan CDT, khususnya bagi individu yang tertarik pada bidang arsitektur. Penelitian ini mengeksplorasi integrasi tiga topik utama: Computational Design Thinking, Architectural Design, dan Video Game, dengan menggunakan Minecraft sebagai studi kasus untuk menganalisis keterkaitannya dari game design dan game play. Dengan pendekatan mixed-methods yang melibatkan studi literatur, pengembangan kerangka berpikir, dan analisis studi kasus, penulisan ini menemukan bahwa Minecraft dapat mensimulasikan prinsip-prinsip CT dan CDT, seperti eksplorasi kreatif, pengembangan kesadaran spasial, pemecahan masalah algoritmik, kerja sama tim, dan kebebasan desain interaktif—tetapi belum secara menyeluruh. Minecraft melibatkan pemain dalam lingkungan virtual dan mensimulasikan tantangan desain dunia nyata, hingga pada akhirnya dapat mendorong inovasi, kreativitas, dan pemahaman yang lebih mendalam untuk nantinya menghadapi perubahan paradigma menuju desain komputasional dan menjadi intelligent designer.

The architectural design process faces increasingly complex challenges in the digital era, requiring innovative approaches such as Computational Design Thinking (CDT) to address multifaceted problems. However, the adoption of CDT in Indonesia remains limited due to the lack of early exposure to the concept of Computational Thinking (CT). The author is interested in examining its relevance, particularly considering that children and teenagers in Indonesia demonstrate a high interest in video games. This study aims to investigate how a popular video game, Minecraft, can be used as a platform to introduce and basic understanding of CDT, especially for individuals interested in the field of architecture. The research explores the integration of three main topics: Computational Design Thinking, Architectural Design, and Video Games, using Minecraft as a case study to analyze the connection between game design and gameplay. Through a mixed-methods approach involving literature studies, the development of conceptual frameworks, and case study analysis, this study finds that Minecraft can simulate principles of CT and CDT, such as creative exploration, spatial awareness development, algorithmic problem-solving, teamwork, and interactive design freedom—though not comprehensively. Minecraft engages players in virtual environments and simulates real-world design challenges, ultimately fostering innovation, creativity, and deeper understanding. This prepares players to adapt to paradigm shifts toward computational design and become intelligent designers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library