Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Widiandini
Abstrak :
Tingginya permintaan akan restorasi estetik, membuat pentingnya kontrol kontaminasi membutuhkan perhatian khusus karena komposit sensitif terhadap kontaminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari kontaminasi sarung tangan, darah, dan saliva terhadap kekuatan tekan resin komposit nanohybrid. 24 spesimen dikelompokkan secara acak ke dalam empat kelompok berdasarkan tipe kontaminasi. Hasil nilai rerata dan standar deviasi (MPa) dari setiap grup adalah Grup 1= 151.57±17.97, Grup 2= 159.94±18.55, Grup 3= 134.91±25.53, Grup 4= 151.72±17.34. Secara statistik, tidak ada perbedaan secara signifikan (p>0.05) pada nilai kekuatan tekan di semua kelompok. Dapat disimpulkan bahwa kontaminasi sarung tangan, darah, dan saliva tidak mempengaruhi kekuatan tekan resin komposit nanohybrid.
Due to highly demand of aesthetic restorations, the importance of contamination control needs a special concern since composites are sensitive to contamination. The aims of this study were to determine the effect of gloves, blood, and saliva contamination on the compressive strength of nanohybrid composite resin. 24 specimens were randomly divided into four groups based on the type of contamination. The mean and standard deviation values (MPa) for compressive strength were Group 1= 151.57±17.97, Group 2= 159.94±18.55, Group 3= 134.91±25.53, Group 4= 151.72±17.34. All groups did not show statistically significant difference (p>0.05) in the compressive strength. In conclusion, gloves, blood, and saliva contamination do not affect the compressive strength of nanohybrid composite resin.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viona Diansari
Abstrak :
Microleakage still occurs between cavity wall and resin composite restoration, although bonding agent such as Total-etch (TE) and Selfetch (SE) systems had been used. One of the causes of microleakage was associated to improper polymerization affected by curing distance.1.2 The objective of this study was to evaluate the microleakage of resin composite restoration using TE and SE adhesive systems that were polymerized at various curing distances. A total of 120 human molars were prepared for class V cavity and were divided into 4 groups with bonded resin composite restoration: Group A (TE): Filtek Z350 + Adper Single Bond 2; Group B (TE): Tetric N Ceram + Tetric N Bond; Group C (SE): Clearfil APX + SE Bond; and Group D (SE): Ceram X + Xeno III. Each group were divided into 3 parts (10 teeth each) which were restored at 0; 2 and 4 mm of curing distance respectively. After stored in aquadest at 37oC (24 hours), all specimens were immersed in 1% methylene blue solution (24 hours). Dye penetration at coronal site were observed under a stereomicroscope (Nikon SM 2800). The results showed that microleakage between 3 various curing distances of each group were not significantly different (Kruskall-Wallis test, p>0,05). Mann-Whitney U test (p<0,05) showed that microleakage between Group A-C; Group A-D and Group B-D were significantly different at 2 mm curing distance. Conclusion: microleakage of resin composite restoration with TE adhesive system were lower than SE at all curing distances.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Chandra
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk pembuatan geligi tiru kerangka logam, hampir selalu digunakan Aloi Khromium Kobalt untuk bahan kerangkanya, dan resin akrilik ( Polymethyl methacry-late (PMMA) } untuk sadel dan basis geligi tiru. Perlekatan kedua bahan tersebut secara mekanis berupa mesh. Perlekatan mekanis kedua komponen cukup baik, tetapi masih mempunyai keterbatasan antara lain :

Kurang memadainya untuk penempatan gigi tiru diregio yang sempit, misalnya regio anterior ditinjau dari kepentingan estetik.

Interridge yang sempit, sehingga ketebalan logam membatasi penempatan basis resin akrilik dan gigi tiru.

Sekarang telah dipasarkan resin komposit berkekuatan lekat kimiawi dan mekanis, tetapi timbul masalah dapatkah bahan tersebut menggantikan kekuatan lekat mekanis Duna perlekatan basis resin akrilik dengan kerangka Aloi Khromium Kobalt.

Untuk itulah dilakukan penelitian tentang perbandingan kekuatan lekat resin akrilik dan Aloi Khromium Kobalt oleh resin komposit dan mesh besar.

Penelitian dilakukan secara laboratoric dengan alat uji Comten, dihitung dalam Kg/Cm2.

Dalam penelitian ini digunakan resin komposit-yang berkekuatan lekat kimiawi dan mekanis untuk perlekatan balok resin dengan lempeng Aloi Khromium Kobalt. Bahan vertikal dijatuhkan pada spesimen, hingga menimbulkan "tangen force".

Dari hasil uji coba kedua kelompok spesimen ternyata daya lekat yang dihasilkan oleh resin komposit yang berkekuatan lekat kimiawi dan mekanis sedikit lebih besar dibandingkan kekuatan lekat mesh besar yang berkekuatan mekanis. Dengan pengkajian secara statistik menggunakan two tailed student t-test, tidak memberikan perbedaan yang bermakna, menunjukkan kedua macam kekuatan lekat tersebut hampir sama kuat.
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Nathania Tirtadinata
Abstrak :
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perubahan warna pada resin komposit nanohibrida sebelum dan setelah bleaching dalam perendaman kopi. Metode: Dua puluh spesimen resin komposit nanohibrida berbentuk silinder berdiameter 6 mm, tebal 2 mm dibagi menjadi 2 kelompok perendaman; Arabika dan Robusta n=10. Masing-masing kelompok perendaman direndam dalam waktu 7 hari, kemudian diaplikasikan bahan bleaching berupa hidrogen peroksida 40, dan setelah itu direndam kembali selama 7 hari. Pengukuran warna dilakukan sebanyak 4 kali menggunakan Colorimeter. Data dianalisis menggunakan uji statistik Paired T-Test dan Independent T-Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan. ...... Aim This study aims to compare color changes in nanohybrid composite resins before and after bleaching in coffee immersion. Method Twenty specimens of nanohybrid composite resins were made into cylindrical shape with a diameter of 6 mm and thick of 2 mm divided into 2 immersion groups Arabica and Robusta n 10. Each immersion group was immersed within 7 days, then applied bleaching material of hydrogen peroxide 40, and after that was re immersed for 7 days. The color measurement was done 4 times by Colorimeter. Data were analyzed statistically by Paired T Test and Independent T Test. Result The result showed significant differences.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library