Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cottle, Richard W.
Abstrak :
Awarded the Frederick W. Lanchester Prize in 1994 for its valuable contributions to operations research and the management sciences, this mathematically rigorous book remains the standard reference on the linear complementarity problem.
Philadelphia: Society for Industrial and Applied Mathematics, 2009
e20443318
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewitri Anggraini
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menganalisis pola hubungan antar destinasi pariwisata prioritas dalam menarik kesempatan peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata melalui kunjungan wisatawan mancanegara. Model Dendrinos-Sonis digunakan untuk melihat keterkaitan destinasi pariwisata, melalui koefisien yang menyatakan hubungan kompetisi atau komplementer. Data yang digunakan adalah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Tahun 2001 ndash; 2015 di 10 destinasi pariwisata prioritas dan 1 destinasi pariwisata acuan numeraire/referensi . Dari penelitian tersebut didapatkan hubungan komplementer terjadi antara Morotai dengan Wakatobi dan Bromo Tengger Semeru; Danau Toba dengan Bromo Tengger Semeru; serta Bromo Tengger Semeru dengan Tanjung lesung, Borobudur, Mandalika, dan Bali. Sementara hubungan kompetisi terjadi antara Borobudur dengan sebagian besar destinasi lain; serta Morotai dengan Danau Toba, Tanjung Lesung, dan Borobudur. Faktor adanya event berpengaruh terhadap hubungan komplementer dan kompetisi. Terjadi kecenderungan bahwa adanya event di satu destinasi akan mengarah pada hubungan komplementer destinasi tersebut dengan destinasi lainnya. Sementara faktor tema atraksi, jarak, dan konektivitas tidak berhubungan dengan pola kompetisi ataupun komplementer antar destinasi wisata.Tesis ini menganalisis pola hubungan antar destinasi pariwisata prioritas dalam menarik kesempatan peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata melalui kunjungan wisatawan mancanegara. Model Dendrinos-Sonis digunakan untuk melihat keterkaitan destinasi pariwisata, melalui koefisien yang menyatakan hubungan kompetisi atau komplementer. Data yang digunakan adalah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Tahun 2001 ndash; 2015 di 10 destinasi pariwisata prioritas dan 1 destinasi pariwisata acuan numeraire/referensi . Dari penelitian tersebut didapatkan hubungan komplementer terjadi antara Morotai dengan Wakatobi dan Bromo Tengger Semeru; Danau Toba dengan Bromo Tengger Semeru; serta Bromo Tengger Semeru dengan Tanjung lesung, Borobudur, Mandalika, dan Bali. Sementara hubungan kompetisi terjadi antara Borobudur dengan sebagian besar destinasi lain; serta Morotai dengan Danau Toba, Tanjung Lesung, dan Borobudur. Faktor adanya event berpengaruh terhadap hubungan komplementer dan kompetisi. Terjadi kecenderungan bahwa adanya event di satu destinasi akan mengarah pada hubungan komplementer destinasi tersebut dengan destinasi lainnya. Sementara faktor tema atraksi, jarak, dan konektivitas tidak berhubungan dengan pola kompetisi ataupun komplementer antar destinasi wisata.
ABSTRACT
This research analyzes the correlation pattern in each tourism destinations priority to increase tourism sector revenue from foreign tourist arrival. Dendrinos Sonis model is applied to see either the regions have competition or complementarity relation through its coefficients. This research used numbers of tourist arrival data since 2001 to 2015 in 10 priority tourism destinations and 1 tourism destination as a reference numeraire . The complementarity occurs between Morotai and Wakatobi as well as Bromo Tengger Semeru Lake Toba and Bromo Tengger Semeru and Bromo Tengger Semeru and Tanjung Lesung as well as Borobudur, Mandalika, and Bali. In addition, the result shows that there is competition in Borobudur and most of other destinations Morotai and Lake Toba, Tanjung Lesung, as well as Borobudur. It is found that tourism events related to complementarity among destinations, while other factors such as theme attraction, distance, and connectivity is not related either in competition or complementarity.
2016
T47208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vienna Novia Lurizha Adza
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penerapan prinsip komplementaritas sebagai salah satu prinsip esensial dalam Statuta Roma oleh Mahkamah Pidana Internasional dalam dua perkara di Libya yaitu perkara Saif al-Islam Gaddafi dan Abdullah al- Senussi. Kedua perkara ini ditangani oleh negara yang sama yaitu Libya, namun pada putusan akhirnya keduanya mendapatkan putusan yang berbeda. Libya dinyatakan tidak mampu dalam perkara Saif al-Islam Gaddafi sedangkan dalam perkara Abdullah al-Senussi, Libya dinyatakan mampu untuk mengadili perkara sehingga perkara tersebut dinyatakan tidak admissible. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa sistem hukum yang sama dapat dianalisa menjadi dua kondisi yang berbeda dalam dua perkara tersebut. Untuk menjawab persoalan ini, Penulis menggunakan studi pustaka terhadap berbagai jenis data sekunder, Penulis menyimpulkan bahwa Mahkamah Pidana Internasional tidak konsisten dalam melakukan penilaian terhadap penerapan prinsip komplementaritas dalam dua perkara tersebut. Hal tersebut bersumber dari penilaian mengenai ketidakmampuan Libya berdasarkan Pasal 17 3 Statuta Roma.
ABSTRACT
This study discusses the implementation of the complementarity principle as one of the most essential principle established in the Rome Statute by the International Criminal Court in two cases in Libya, which are the case of Saif al Islam Gaddafi and Abdullah al Senussi. These cases were investigated by the same State which was Libya. However, on the final Decision the Court has rendered two substantially different rulings. Libya was declared unable to investigate the case of Saif al Gaddafi, whereas in the case of Abdullah al Senussi, Libya was declared able to investigate the case, rendering the case inadmissible before the Court. This condition raises the question of why the same national legal system can be analysed and described into two different conditions. The author concluded that the International Criminal Court has been inconsistent in analyzing the implementation of the complementarity principle in these cases. Such inconsistencies can be found in the Court rsquo s analysis regarding the inability of Libya to investigate or carry out a proceeding pursuant to Article 17 3 of the Rome Statute.
2017
S69182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Plotnitsky, Arkady
Abstrak :
This book offers a discussion of Niels Bohr’s conception of “complementarity,” arguably his greatest contribution to physics and philosophy. By tracing Bohr’s work from his 1913 atomic theory to the introduction and then refinement of the idea of complementarity, and by explicating different meanings of “complementarity” in Bohr and the relationships between it and Bohr’s other concepts, the book aims to offer a contained and accessible, and yet sufficiently comprehensive account of Bohr’s work on complementarity and its significance.
New York: Springer, 2013
e20424805
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ito, Kazufumi
Abstrak :
Lagrange multiplier theory provides a tool for the analysis of a general class of nonlinear variational problems and is the basis for developing efficient and powerful iterative methods for solving these problems. This comprehensive monograph analyzes Lagrange multiplier theory and shows its impact on the development of numerical algorithms for problems posed in a function space setting. The book is motivated by the idea that a full treatment of a variational problem in function spaces would not be complete without a discussion of infinite-dimensional analysis, proper discretization, and the relationship between the two. The authors develop and analyze efficient algorithms for constrained optimization and convex optimization problems based on the augumented Lagrangian concept and cover such topics as sensitivity analysis, convex optimization, second order methods, and shape sensitivity calculus. General theory is applied to challenging problems in optimal control of partial differential equations, image analysis, mechanical contact and friction problems, and American options for the Blackcholes model.
Philadelphia: Society for Industrial and Applied Mathematics, 2008
e20450687
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Alamsyah
Abstrak :
ABSTRAK
Peran sentral pengetahuan sebagai sumber keunggulan kompetitif terhadap perekonomian saat ini baik dalam penciptaan nilai, kelangsungan hidup atau perolehan economic rent telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan pengetahuannya. Namun perusahaan tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan akan pengetahuan secara mandiri, sehingga harus berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk melakukan alih pengetahuan salah satunya melalui aliansi stratejik. Walaupun penelitian mengenai alih pengetahuan telah banyak dilakukan, namun penelitian yang mengkaji kualitas pengetahuan yang dialihkan (quality of knowledge transferred) yang dapat diindikasikan dari pengetahuan yang cocok untuk digunakan (fit for use) dan dapat diaplikasikan (applicable) masih terbatas. Oleh karenanya, penelitian ini dengan rnenggunakan resource-based theory, knowledge- based theory, social exchange theory dan resource dependence theory sebagai landasan teori mencoba meneliti secara simultan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengetahuan yang dialihkan melalui aliansi cross border. Disamping melakukan analisis deskriptif maka sembilan hipotesis dikembangkan untuk menguji pengaruh ketiga komponen partner fit (yang terdiri dari resource complementarity, operational compatibility, dan cultural compatibility) terhadap interorganizational learning dan relational capital, Serta pengaruh relational capital dan interorganizational learning terhadap kualitas pengetahuan yang dialihkan. Pengaruh kinerja keuangan, jenis aliansi, periode aliansi dan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi terhadap hubungan antara relational capital, interorganizational learning dan lcualitas pengetahuan yang dialihkanju ga diuji. Industri berbasis pengetahuan di Indonesia dipilih sebagai objek penelitian ini, dengan mempertimbangkan sifat teknologi yang berubah secara cepat dan kompleks, dimana pada industri yang seperti itu aliansi stratejik banyak lumbuh berkembang. Untuk itu 101 TMT (top management team) sebagai single informant dari perusahaan lokal di sektor industri telekomunikasi, farmasi, perminyakan, otomotih kimia dan elektronik telah berpartisipasi dengan response rate 23% dan hasilnya dikaji melalui analisis deskriptif dan analisis inferensial menggunakan structural equation model. Hasil analisis deskriptif mengindikasikan adanya kesenjangan technical skill antara mitra asing dengan mitra lokal, gaya manajemen yang berbeda serta R & D yang belum mampu ditingkatkan. Sedangkan hasil analisis terhadap hipotesis yang dibangun menghasilkan kesimpulan utama bahwa ketiga komponen partner jit (resource complerneniarity, operational compatibility dan cultural compatibility), interorganizational learning dan relational capital berpengaruh secara langsung maupun tidak Iangsung terhadap kualitas pengetahuan yang dialihkan (quality of knowledge transferred). Kesimpulan lainnya bahwa periode aliansi sebagai variabel mederasi berpengaruh terhadap model struktural yang dihasilkan. Penelitian ini memberikan implikasi teoritis yang mengukuhkan pentingnya sebuah model yang komprehensif untuk mengukur hubungan struktur, conduct dan kinerja (performance) secara bersama-sama. Disamping itu relational capital dan pembelajaran mempunyai peranan yang kritikal dalam alih pengetahuan yang bersifat tacit, khususnya dalam aliansi cross border antara negara maju dengan negara berkembang. Berbagai faktor-faktor determinan di atas yang mempengamhi kualitas alih pengetahuan yang dialihkan sebagai suatu preses dynamic capabilities perlu dianalisis secara bersama-sama. Sebagai implikasi manajerial, para manager perlu di awal pembentukan aliansi melakukan due dilligence terhadap kecocokan mitra (partner fit) aliansi Serta mengatasi kesenjangan technical skill antara mitra asing dan lokal yang akan mempengaruhi kualitas alih pengetahuan. Komitmen pimpinan puncak perusahaan diperlukan untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembelajaran, sehingga dengan demikian alih pengetahuan tidak hanya terbatas pada pengetahuan eksplisit saja Sebagaimana umumnya pada negara berkembang tetapi utamanya pengetahuan tacit. Pada akhimya dua faktor kunci keberhasilan untuk mendapatkan kualitas pengetahuan yang berkualitas yalcni kepercayaan dan transparansi perlu dikembangkan antar mitra.
2007
D870
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania
Abstrak :
Model permainan non-kooperatif satu periode dikonstruksi untuk menetapkan premi yang kompetitif di pasar asuransi umum. Pada skripsi ini, konstruksi model permainan nonkooperatif satu periode dengan multiple pemain melibatkan empat komponen penting, yaitu lapse model, loss model, fungsi objektif, dan fungsi kendala solvabilitas. Di bawah perilaku rasional, setiap pemain memilih strategi premi yang akan menghasilkan memaksimalkan keuntungan yang diharapkan dari polis periode selanjutnya. Strategi yang dipilih juga harus memperhatikan aturan solvabilitas yang ditetapkan oleh regulator. Premi yang kompetitif didapatkan dengan mencari solusi dari model permainan, yaitu Nash equilibrium. Nash equilibrium didapatkan dengan mencari solusi dari kondisi Karush-Kuhn-Tucker yang diperluas dan direformulasi menggunakan fungsi komplementaritas. Premi Nash equilibrium selanjutnya digunakan dalam perhitungan probabilitas lapse pemegang polis dan banyaknya pemegang polis periode selanjutnya. Hasil perhitungan tersebut dianalisis dan diinterpretasikan untuk melihat kecenderungan perilaku pemegang polis terhadap premi Nash equilibrium, hubungan premi Nash equilibrium dan pemegang polis baru, serta hubungan premi Nash equilibrium dan tingkat biaya. Berdasarkan parameter referensi untuk asuransi mobil di Jerman tahun 2020, untuk model permainan dengan empat pemain didapatkan bahwa pada tingkat premi Nash equilibrium, pemegang polis cenderung tetap pada perusahaan asuransinya saat ini dan tidak berpindah ke perusahaan asuransi mobil dengan premi yang lebih murah secepat yang diantisipasi oleh model ekonomi. Perusahaan asuransi mobil dengan premi Nash equilibrium terendah mendapatkan pemegang polis baru terbanyak, dan berlaku sebaliknya. Premi Nash equilibrium dan tingkat biaya memiliki hubungan yang searah. ......The one-period non-cooperative game model is constructed to set competitive premiums in the general insurance market. In this thesis, the construction of a one-period noncooperative game model with multiple players involves four important components, namely the lapse model, the loss model, the objective function, and the solvency constraint function. Under rational behavior, each player chooses a premium strategy that will maximize the expected profit from the policy for the next period. The strategy chosen must also pay attention to the solvency rules set by the regulator. A competitive premium is obtained by finding a solution from the game model, namely the Nash equilibrium. Nash equilibrium is obtained by finding the solution of the Karush-Kuhn-Tucker condition which is extended and reformulated using the complementarity function. The Nash equilibrium is then used in calculating the probability lapse and the number of policyholders for the next period. The results of these calculations are analyzed and interpreted to see the behavioral tendencies of policyholders towards the Nash equilibrium premium, the relationship between the Nash equilibrium and new policyholders, as well as the relationship between the Nash equilibrium and the expense rate. Based on the reference parameters for car insurance in Germany in 2020, for a fourplayer game model, it is found that at the Nash equilibrium, policyholders tend to stay with their current insurance companies and do not switch to car insurance companies with lower premiums as quickly as anticipated by economic model. The car insurance company with the lowest Nash equilibrium premium gets the most new policyholders, and vice versa. The Nash equilibrium premium and the expense rate have a unidirectional relationship.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library