Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Rosdiyana
"The primary objective of this research is to investigate the effects of perceived justice in service recovery on customer satisfaction of BNI (Bank Nasional Indonesia) and their behavioral outcomes. Data were collected through a survey using a structured questionnaire. The 113 respondents of this research were BNI?s customers who had made complaints to BNI regarding its services. The findings showed that the complainants? level of satisfaction with service recovery was significantly affected by perceived justice. The behavioral outcomes of the complainants in terms of trust, word-of-mouth (WOM) and loyalty were also found to be affected by their satisfaction with the service recovery. Stepwise regression analysis confirmed that interactional justice dimensions in service recovery such as explanation and effort affected significantly on complainants? level of satisfaction. Furthermore, managerial implication of this research is to show the importance of perceived justice in the BNI?s service recovery. Satisfaction with service recovery also leads to a higher level of trust, positive WOM behavior and, to a lesser extent, the level of loyalty.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh persepsi keadilan dalam pemulihan layanan terhadap kepuasan nasabah Bank BNI Cabang Utama UI Depok, serta respon nasabah terhadap kepuasan setelah pemulihan layanan yang diberikan oleh Customer Service BNI dalam menangani keluhan nasabah. Data yang dikumpulkan melalui survey dengan menggunakan kuesioner yang terstruktur. 113 responden yang dianalisa merupakan nasabah BNI Cabang Utama UI Depok yang pernah komplain. Hasil penelitian ini bahwa kepuasan nasabah dipengaruhi oleh persepsi keadilan, serta tingkat kepercayaan, perilaku gethok tular, dan loyalitas nasabah BNI dipengaruhi oleh kepuasan nasabah setelah pemulihan layanan. Analisis regresi stepwise menunjukan bahwa dimensi keadilan interaksi yaitu pemberian penjelasan dan dorongan merupakan dimensi yang paling mempengaruhi kepuasan nasabah BNI. Implikasi manajerial penelitian ini menunjukan pentingnya persepsi keadilan, kepuasan nasabah akan meningkatkan kepercayaan nasabah, mendorong rekomendasi positif serta loyalitas pelanggan."
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"To get scces to good quality public service is the right of every citizen.Unfortunately, the quality of public service in Indonesia is still for below the expectation of the people
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sik Sumaedi
Jakarta: LIPI Press, 2016
302.35 SIK s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf Imam Itsari
"Bukalapak merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang ECommerce. Tercatat pada tahun 2019, Bukalapak mengalami peningkatan pertumbuhan pengguna sebanyak 230% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sayangnya pertumbuhan pengguna juga diikuti dengan peningkatan jumlah komplain yang terjadi di Bukalapak. Tercatat pada tahun 2020, komplain Bukalapak meningkat sebanyak 50% di akhir tahun 2020 jika dibandingkan dengan di awal tahun 2020. Peningkatan komplain tersebut menyebabkan meningkatnya average handle time pada komplain yang menyebabkan turunya kepuasan pengguna. Hal tersebut tentunya menjadi perhatian bagi pihak manajemen. Pada penelitian kali ini, dilakukan klasifikasi kategori komplain yang ada di Bukalapak. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu, model klasifikasi apa yang cocok digunakan dalam menentukan kategori komplain yang masuk ke Bukalapak. Adapun model klasifikasi yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu, Logistic Regression, k Nearest Neighbor, dan Support Vector Machine. Sedangkan data yang digunakan merupakan data komplain dari Januari 2021 hingga Desember 2021. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa model klasifikasi logistic regression memiliki nilai akurasi paling tinggi di antara 2 model lainya. Model logistic regression berhasil mendapatkan nilai akurasi sebesar 83,9%. Posisi kedua di tempati oleh model k Nearest Neighbors dengan akurasi sebesar 65,3%. Terakhir ditempati oleh model Support Vector Machine dengan nilai akurasi sebesar 40.5%.

Bukalapak is one of the companies in Indonesia that is engaged in E-Commerce. It was recorded that in 2019, Bukalapak experienced a 230% increase in user growth compared to the previous year. Unfortunately, the growth in users is also followed by an increase in the number of complaints that occur in Bukalapak. It was recorded that in 2020, Bukalapak complaints increased by 50% at the end of 2020 when compared to the beginning of 2020. The increase in complaints led to an increase in the average handle time for complaints which led to a decrease in user satisfaction. This is certainly a concern for the management. In this study, the classification of complaints categories in Bukalapak will be carried out. This study aims to find out what classification model is suitable to be used in determining the category of complaints in Bukalapak. The classification model that will be used in this research is Logistic Regression, k Nearest Neighbor, and Support Vector Machine. While the data that will be used is data on complaints from January 2021 to December 2021. From the results of the study, it was found that the logistic regression classification model had the highest value among the other 2 models. The logistic regression model managed to get an accuracy value of 83.9%. The second position is occupied by the k Nearest Neighbors model with an accuracy of 65.3%. Last occupied by the SVM model with an accuracy value of 40.5%
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Helmasari
"ABSTRAK
Memasuki era baru, dimana masyarakat jauh lebih kritis menuntut penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik, maka pemerintah perlu melakukan langkah-langkah perbaikan yang konsisten dalam pelayanan publik melalui peningkatan kualitas aparatur pemerintah dan regulasi kebijakan di bidang pelayanan umum, seperti halnya sistem penanganan pengaduan pelayanan publik. Penelitian ini membahas mengenai tingkat kepuasan pengguna Qlue atas pengananan pengaduan pelayanan publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner yang didukung dengan wawancara mendalam dengan informan, serta studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan prinsip-prinsip pada ISO 10002:2014, karena merupakan best practice terkait dengan penanganan pengaduan yang dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan yang terjadi sehari-hari di Ibu Kota Jakarta. Selain itu, standar ini berlaku generik yang berarti dapat diadopsi oleh instansi pemerintahan. Dan yang terakhir, manajemen pengaduan dengan ISO 10002:2014 menawarkan dua tujuan dasar, yaitu memuaskan pengguna dan peningkatan kinerja organisasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan pengguna Qlue terhadap penanganan pengaduan sudah tinggi, namun terdapat 2 dimensi yang perlu diberi perhatian lebih, yakni peningkatan berkelanjutan dan responsivitas.

ABSTRACT
In the new era, where society is much more critical of demanding the implementation of good governance principles, the government needs to take consistent improvement measures in public services through improving the quality of government apparatus and policy regulation in the field of public services, as well as complaint handling systems public service. This study discusses the level of user satisfaction of Qlue Application over public service complaints. This study uses quantitative approach with data collection techniques through questionnaires distribution supported by in depth interviews with informants, and literature studies. This research uses the principles in ISO 10002 2014, because it is the best practice related to the handling of complaints that are built on the principles that are relevant to the problems that occur everyday in the capital city of Jakarta. In addition, this standard applies generically which means it can be adopted by government agencies. Last but not least, complaint handling with ISO 10002 2014 offers two basic purposes users satisfaction and improving organizational performance. The results show that Qlue user satisfaction level on complaint handling is high, but there are 2 dimensions that need to be given more attention, that is continuous improvement and responsiveness."
2017
S68604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patrick
"ABSTRAK
Sistem Manajemen Komplain Qlue digunakan oleh pemerintah dengan harapan dapat mempercepat proses penyelesaian seluruh keluhan masyarakat. Permasalahan yang muncul pada penelitian ini yaitu jumlah sampah yang tidak terangkut di Jakarta Timur merupakan yang terbesar di DKI Jakarta. Kelurahan Kampung Melayu juga mendapatkan predikat kumuh berat jika dibandingkan dengan kelurahan yang lainnya di Jakarta Timur. Rata- rata waktu penyelesaian keluhan melalui aplikasi Qlue semakin lambat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala dalam menangani keluhan di Kelurahan Kampung Melayu dan juga untuk menganalisis manajemen keluhan dalam menangani keluhan terkait kebersihan sampah di Kelurahan Kampung Melayu.Teori yang digunakan adalah teori manajemen keluhan dari Stauss yang didalamnya terdapat enam dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas penanganan keluhan. Pendekatan dan teknik yang digunakan adalah Post-Positivist dengan analisa kualitatif untuk mengeksplorasi kualitas penanganan keluhan dalam pelayanan kebersihan sampah secara keseluruhan di kampung melayu. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggambarkan kendala yang ditemukan dalam menangani keluhan di Kelurahan Kampung Melayu. Hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat beberapa kendala dalam sarana pra-sarana, waktu penanganan, dan juga dalam internal yang menangani langsung keluhan masyarakat. Selain itu masalah yang ditemukan adalah mengenai masalah SOP untuk menggunakan aplikasi dan juga respon yang lambat dalam menangani keluhan. Kendala juga ditemukan pada waktu untuk melakukan koordinasi dan disposisi yang membutuhkan banyak waktu.

ABSTRACT
Complaint management system Qlue is used by the government to accelerate the completion process of all complaints. The problems that emerged in this research is the amount of waste that doesn rsquo t get carried away in Jakarta Timur is the biggest in DKI Jakarta. Kelurahan Kampung Melayu also get the dirtiest predicate in DKI Jakarta compared to the other city. The average resolution time of complaints through Qlue is getting slower compared to previous years.The main aim of this research is to understand the constraints in handling complaints in Kelurahan Kampung Melayu and also to analyze complaint management in handling complaint related to the waste problem in Kelurahan Kampung Melayu. The theory used in this research is the complaint management theory by Stauss. This theory includes six dimention used to assess the quality of handling system. The approach and technique used in this research is Post Positivist with qualitative analysis used to explore comprehensive overall meaning of complaint management system in waste hygieneservices in kampung melayu. The qualitative method use to show the constraints found in handling complaints in Kelurahan Kampung Melayu. The result of this research is there are constraints found related to tools, response time, and also in their internal. Another issues found in this research is there are some problem related to the procedures to use the application and slow response in handling complaints. Constraints are also found at the time to perform the coordination and disposition that requires a lot of time.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leokadia Retno Adriani
"Meskipun Indonesia dilanda resesi ekonomi dan kekacauan politik selama beberapa tahun ini, namun industri telepon seluler (ponsel) terus berkembang.
Dalam industri telepon seluler di Indonesia terdapat 9 perusahaan operator ponsel, yaitu PT Mobisel NMT-450, PT Komselindo AMPSICDMA, PT Satelindo, PT Telkomsel, PT Excelcomindo (GSM-XL), Byru, Telkom Mobile, Indosat Multi Media Mobile (IM-3), dan satu pendatang barn yang akan masuk (Sugardo, 2001). PT Satelindo yang beroperasi sejak tahun 199311994, bersama dengan PT Telkomsel dan PT Excelcomindo menguasai 90 % pangsa pasar operator ponsel (Nilsson, 2001).
Jumlah pelanggan operator ponsel mengalami pertumbuhan pesat, dari satu juta pelanggan di tahun 1998, meningkat menjadi 2,1 juta pelanggan di tahun 1999, dan pada tahun 2000 telah melebihi empat juta pelanggan (Kompas, 25 Iuli 2001). Pelanggan operator ponsel didominasi (90%) oleh pelanggan prabayar.
Perkembangan yang pesat pada industri ponsel. ini didorong oleh kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi. Ponsel yang pada awalnya berfungsi sebagai alat lalu, lintas pembicaraan, kini dapat menyediakan berbagai Iayanan selain suara, yaitu pengiriman data, akses data ke internet, dan lain-lain.
Kecepatan peningkatan jumlah permintaan akan jasa operator ponsel, diduga tidak diimbangi oleh peningkatan pelayanan yang prima, sehingga timbul keluhan¬keluhan pelanggan. Demikian pula pada pelayanan purna jual, khususnya pelayanan dalam pengaduan-keluhan pelanggan, nampaknya perusahaan operator ponsel kurang memperhatikan, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi ketidakpuasan pelanggan dan selanjutnya pelanggan meninggalkan perusahaan operator tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis menguji persepsi-keadilan (perceived justice) dari mahasiswa pengadu-keluhan kepada perusahaan operator ponsel, khususnya persepsi¬keadilan mereka mengenai penanganan-keluhan yang dialaminya. Selanjutnya, penulis menguji bagaimana persepsi-keadilan tersebut mempengaruhi kepercayaan dan komitmen mereka pada perusahaan operator ponsel yang dilanggannya. Untuk meneliti pengaruh dari variabel-variabel tersebut, penulis menggunakan dasar dari model penelitian Tax, Brown dan Chandrashekaran (1998), dengan menggabungkan variabel Sikap tentang pengaduan-keluhan sebagai anteseden dari persepsi-keadilan dari model Blodgett, Granbois dan Walters (1993).
Persepsi-keadilan dan para pengadu-keluhan ini diukur dengan menggunakan 8 indikator. Sedangkan kepercayaan dan komitmen, masing-masing diukur dengan 2 indikator. Penelitian ini memasukkan variabel kepuasan pengadu atas penanganan¬keluhan, sebagai mediator antara persepsi keadilan dan kepercayaan serta komitmen para pengadu. Kepuasan diukur dengan menggunakan 2 indikator. Sedangkan Sikap tentang pengaduan keluhan sebagai anteseden dari persepsi-keadilan diukur dengan menggunakan 2 indikator.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metoda survei cross-sectional, dengan judgment sampling , dan personally administered questionnaires, kepada mahasiswa dari 5 perguruan tinggi di Bandung. Responden penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa.
Jumlah responden ini dianggap cukup, karena pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metoda Structural Equation Modelling (Sal). Metoda SEM dapat menguji suatu rangkaian hubungan saling ketergantungan secara seketika, yang diperlukan untuk menganalisis model penelitian ini, dimana satu variabel terikat akan menjadi variabel babas pads hubungan saling ketergantungan berikutnya.
Dari hasil analisis penelitian ini, ditemukan bahwa :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi-keadilan dari mahasiswa pengadu-keluhan dan Kepuasan pengadu serta Kepercayaan mereka pada perusahaan.
2. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Sikap tentang pengaduan¬keluhan dan Persepsi-keadilan, antara Persepsi-keadilan dengan Kornitmen, antara Kepuasan pengadu dan Kepercayaan serta Kornitmen, antara Kepercayaan dan Kornitmen.
Dan hasil penelitian ini, penulis mengusulkan untuk menggunakan variabel tera.mati yang lain untuk membentuk model persepsi-keadilan, sikap tentang pengaduan keluhan, kepuasan, kepercayaan dan komitmen. Penulis juga mengusulkan¬untuk menggunakan sampel penelitian, wilayah penelitian dab teknik sampling yang berbeda agar hasilnya dapat dibandingkan. Penulis mengusulkan untuk melakukan pengembangan model persepsi-keadilan dalam kaitannya dengan variabel pemasaran relasional, atau perilaku keluhan dengan mempertimbangkan adanya faktor interaksi antar variabel yang ada.
Demikian pula dianjurkan kepada perusahaan operator ponsel agar menjaga konsistensi komunikasi dan informasi pada seluruh jajaran perusahaan beserta penyalurnya dengan pelanggan mereka, serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, termasuk penanganan-keluhan, untuk menjaga agar pelanggan tidak pindah ke perusahaan lain.
Bagi pihak pemberi ijin dan pengambil kebijakan dalam pembuatan peraturan¬peraturan agar mernperhatikan kepentingan konsumen.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T18848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alin Puji Ramdhani
"Skripsi ini membahas gambaran proses penanganan keluhan pasien terhadap pelayanan staf front office yang kurang ramah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menggambarkan proses penanganan keluhan dimulai dengan melakukan klarifikasi kejadian kepada pasien dan petugas. Selanjutnya menganalisis kronologis kejadian, menentukan tindakan koreksi, melakukan tindakan koreksi dan verifikasi pelaksanaan tindakan koreksi. Disarankan bahwa perlu analisis mendalam untuk mencari akar masalah pelayanan kurang ramah; memperjelas langkah penanganan keluhan dalam prosedur; melakukan penilaian kebutuhan pelatihan untuk staf counter; melakukan kajian-kajian terhadap permasalahan yang berhubungan dengan unit kerja counter dengan menggunakan siklus pemecahan masalah; evaluasi keefektifan tindakan koreksi dan pencegahan; memotivasi staf counter.

This research describes about process of handling patient complaint caused by lack of staff hospitality service given by front office staff. This is a descriptive research with qualitative approximation by depth interview and document study. The result shown that the process begin with clarify the complaint neither to patient nor staff. And then analyze the chronological complaint, look for the corrective action, do the corrective action and verify the accomplishment of corrective action. It suggests find the lack of staff hospitality root cause; clear the handling complaint process in the procedure; do training need assessment; discuss problem and problem solving cycle related unit; evaluate the effectiveness of the corrective action; motivate staff."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diba Amalia Harits
"Penelitian ini membahas mengenai penanganan pengaduan akibat gangguan operasional kereta rel lisrik Jabodetabek oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek (PT. KCJ). Teori yang digunakan adalah penanganan pengaduan Commonwealth Ombudsman. Penelitian menggunakan pendekatan post positivist dengan penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum penanganan pengaduan akibat gangguan kereta rel listrik belum dilakukan dengan baik. Dimensi culture tidak terlaksana dengan baik. Indikator responsiveness, acknowledgment, dan respond tidak terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu PT. KCJ perlu memperbaiki penanganan pengaduannya.

This thesis discusses the complaint handling of rail disturbance by PT. KAI Commuter Jabodetabek (PT. KCJ). The theory that used in this research is complain handling by Commonwealth Ombudsman. This thesis is done in post positvist with a descriptive approach. The result of this research indicate that the complaint handling of rail disturbance by PT. KCJ is not well enough. The dimension of culture has not done properly. The responsiveness, acknowledgment, and respond in the complaint handling is not fulfilled. The complaint handling needs to be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>