Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwiwahono Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Menjadi kebijakan pemerintah untuk memberikan layanan dan jaminan kepada setiap warga negaranya. Termasuk dalam hal ini adalah memberikan perlindungan akan kesehatan dalam bentuk iayanan dan jaminan akan pencegahan dan pengobatan penyakit. Wujudnya adalah didirikannya ujung tombak layanan kesehatan yang diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Dalam perkembangannya, sebagai sebuah organisasi nirlaba, Puskesmas sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dalam hal pengoperasian aktifitasnya. Subsidi, anggaran yang terbatas adalah bahasa sehari-hari dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas yang menyangkut sumber daya Puskesmas secara keseluruhan.

Adalah keinginan untuk membuat Puskesmas nampak berbeda, tidak menjadi sebuah pusat rujukan kesehatan yang dinilai kumuh oleh sebagian masyarakat yang sebenarnya ingin menggunakan jasanya tetapi menjadi enggan untuk mendekatinya karena keberadaan Puskesmas tersebut.

Adalah keinginan untuk mengubah citra secara keseluruhan, agar supaya Puskesmas menjadi sebuah organisasi atau lembaga kesehatan nirlaba yang layak dipandang dan dimanfaatkan oleh lapisan masyarakat. Olehnya evaluasi perlu dilakukan secara berkesinambungan. Juga pro aktif mencegah kemungkinan Gap yang timbul dari apa yang diharapkan oleh konsumen pasien dan apa yang menjadi persepsi Puskesmas mengenai harapan konsumen pasien. Update sumber daya secara keseluruhan adalah hal lain yang sangat perlu diperhatikan termasuk sumber daya manusia sehingga dapat menjadi satu keunggulan untuk bersaing dengan pemain baru ataupun lama dalam industri layanan kesehatan. Perubahan nama Puskesmas dengan nama baru seperti Rumah Griya atau Grha Medika juga patut menjadi pertimbangan dalam upaya mengubah citra Puskesmas.

Dampak negatif akibat rutinitas layanan harus diantisipasi sedini mungkin, sehingga bentuk pelayanan yang diharapkan konsumen pasien dapat terwujud, tentunya tanpa mengesampingkan bentuk perhatian kepada pelaksana pelayanan akan jaminan kesejahteraan yang berimbang dengan apa yang mereka abdikan dalam bentuk pelayanan kesehatan tersebut.

Dengan mengetahui segi kekuatan dan kelemahan Puskesmas baik internal maupun eksternal dapat ditetapkan peluang untuk bersaing dengan jasa kesehatan lain sekaligus meniadakan titik kelemahan yang dimiliki oleh Puskesmas. Dan ternyata masih banyak peluang yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Puskesmas.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Callon, Jack D.
New York: McGraw-Hill Companies, 1996
658.4038 CAL c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yani Ismail
Abstrak :
Supply chain is a system in which an organization transfers products and services to the customers. This chain is actually a network of various entities from downstream to upstream which has different processes and activities, but to serve common purposes to create a value in the form of products or services to final customer. The shift in business landscape, such as market globalization, more demanding custOmers, and shorter product life cycle, has caused supply chain ag ility becom i ng o ne maj o r facto r th at d ete rm î n es corn p a ny? s corn petitive advantage. This report tries to describe the supply chain in Alcatel with focus in Mobile Network Division. it ¡s one among several business divisions inside Alcatel concerned with equipments for mobile network infrastructure as its main product. It will also cover the process along the chain, from headquarter in France, Indonesian? subsidiary and final customer. The supply chain description is concentrated in its main process and activities which are planning and customer?s order fulfillment. It also describes the information system used to support the process and exchange of information between parties involved. These aspects will be seen from the point of view of headquarter and from Indonesia?s subsdiary. The analysis of supply chain performance ¡s based on qualitative and quantitative analysis. The first will be based on supply chain drivers which are: transportation, information, inventory, and facilities. The seconnd is done by measuring some common metrics and compare them with targets internally set by Alcatel. From the observation and analysis done, ¡t can be concluded that Alcatel?s supply chain performance has not reached ¡ts optimum level due to some reasons: -Planning process is becoming a weak point because it can not anticipate change or modificatIon in customer demands which create high inventory -Application of Alcatel?s standard supply chain process which has not reached supply chain?s entities in Indonesian subsidiary -Less concern for development of information system to support supply Chain
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Zukri
Abstrak :
Persaingan di antara industri jasa pelayanan kalibrasi saat ini semakin meningkat. Hal ini salah satu disebabkan adanya kebijakan pemerintah di bidang penerapan Sistem Standarisasi dan Pengawasan SNI, sehingga memberikan peluang kepada pihak lain di luar instansi pemerintah untuk lebih terlibat dalam penerapan Sistem Standarisasi tersebut. Pihak lain di luar instansi pemerintah misalnya Perusahaan-perusahaan milik pemerintah (BUMN) ataupun perusahaan swasta murni baik perusahaan dalam negeri ataupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan-¬perusahaan tersebut ikut memperebutkan pasar yang sudah ada, sehingga produsen/pemberi jasa kalibrasi akan bersaing baik dalam harga maupun kualitas yang harus di berikan kepada pelanggan. Di samping itu, makin meningkatnya pengetahuan dan tuntutan pembeli menyebabkan posisi pertawaran pembeli menjadi lebih kuat dibanding produsen. Hal ini menuntut produsen untuk terus berusaha mencari cara agar pembeli tetap masih bisa dipengaruhi. Salah satu cara untuk mempengaruhi pembeli dapat dilakukan dengan menerapkan strategi mute, yaitu membuat mutu produkljasa yang sesuai dengan harapan pembeli atau bahkan melebihi harapan pembeli, sehingga pembeli menjadi loyal dan tidak berpaling ke produsen lain. Untuk dapat menghasilkan mutu produk/jasa yang memiliki daya saing, diperlukan suatu sistem untuk memenangkan persaingan. Perusahaan dituntut untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik dan kepuasan kepada pembeli/pelanggan. Salah satu cara Balai Kalibrasi Dit. PPMB dalam memberikan pelayanan yang baik adalah dengan Sistem Manajemen Mutu yang saat ini banyak diadopsi adalah ISO 17025. Hal ini yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian mengetahui kualitas jasa pelayanan kalibrasi Balai Kalibrasi Dit. PPMB yang mengacu pada model SERVQUL-nya Zeithaml, Parasuraman dan Berry meliputi dimensi : reliability, assurance, tangible, emphaty serta responsiveness. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh kualitas pelayanan kalibrasi terhadap keunggulan daya saing. Penelitian dilakukan di Balai Kalibrasi Dit. PPMB Departemen Perdagangan Jakarta. Penelitan dilakukan dengan cara metode survey lapangan. Survey lapangan dilakukan untuk mengetahui persepsi pelanggan, yaitu dengan memberikan pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang berkaitan dengan penilaian responden atas diterapkannya sistem pelayanan kalibrasi oleh Balai Kalibrasi Dit. PPMB yang berhubungan dengan penilaian terhadap kualitas pelayanan kalibrasi dan keunggulan daya saing. Untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara kualitas pelayanan kalibrasi, keunggulan daya saing, dilakukan penelitian yang bersifat ekplanatif yaitu dengan menguji sainpai seberapa jauh pengaruh hubungan di antara variabel variabel tersebut. Pengujian pengaruh variabel kualitas pelayanan kalibrasi terhadap keunggulan daya saing digunakan analisis korelasi yang langsung diolah dengan Program Statistical Package for Social Science (SPSS 12.0) yang sudah terintegrasi pada komputer sehingga diperoleh koefisien korelasi dan pengujian signifikansi statistik. Dari hasil pengolahan data secara statistik melalui proses komputasi mengenai pengaruh kualitas pelayanan kalibrasi terhadap keunggulan daya saing menghasilkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,920 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kualitas pelayanan kalibrasi dengan keunggulan daya saing. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kalibrasi berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap keunggulan daya saing.
The competition among calibration service industries currently has increased. One of the reasons why it happens is the existence of the government policy in the implementation of SNI (Industrial National Standard) Standardization and Control System which makes it possible for other parties outside the government institutions to be more involved in the Standardization. System implementation. The examples of other parties outside the government institutions are state-owned companies (BUMN) or private companies, both domestic and international companies. The competition among companies has resulted in the struggle to penetrate the existing market; as a result, the producer/provider of calibration service will compete both in price and in quality which they offer to the customers. In addition, the increasing buyer's knowledge and demand has caused their bargaining position to become stronger than the producer's. Consequently the producers have to do their best to find a way in order that the buyer can still be influenced. One way to influence buyer can be conducted by applying the quality strategy, that is to make the quality of the product/service match with or even exceeds the buyer's expectation; as a result the buyer becomes loyal and not switch to other producers. To be able to produce competitive product/service quality, a system is required to win the competition. Companies are required to give good service quality and satisfaction to customers. One way that the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control can give good service is with Quality Management System, such as ISO 17025, which is currently adopted by many companies. It is for this reason that the writer conducts a research to discover the service quality of the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control, with reference to SERVQUL model of Zeithaml, Parasuraman and Berry, which covers the dimensions of reliability, assurance, tangible, empathy and responsiveness. The objective of this research is to explain the effects of the quality of calibration service on the competitive advantage. The research is conducted at the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control, the Ministry of Trade, Jakarta. The research is conducted by means of field survey method. The field survey is conducted to find out the customer's perception, by giving structured questions (questionnaire) related to the respondent's evaluation on the implementation of the calibration service system by the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control, which is connected with the evaluation on the quality of calibration service and the competitive advantage. To find out about the cause and effect relation between the quality of calibration service and the competitive advantage, a research is conducted which is explanative in larure. i.e. by testing the extent of the effect of the correlation between the variables. The testing of the effect of the variable of calibration service quality on the competitive advantage is conducted by means of the direct correlation analysis which is processed with the Program of Statistical Package for Social Science (SPSS 12.0) integrated with the computer so that the correlation coefficient is obtained and the statistical significance testing can be conducted. From the result of the statistical data processing through the computation process on the effect of the quality of calibration service on the competitive advantage, the correlation coefficient (R) is obtained equal to 0.920 indicating the existence of strong correlation between the quality of calibration service and the competitive advantage. It shows that the quality of calibration service has a significant effect on the competitive advantage.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdan Rahmatullah
Abstrak :
Tesis ini menggunakan metode business coaching terhadap UMKM Ikat Nia sebagai topik yang akan diteliti. Tujuan business coaching ini adalah membantu bisnis Ikat Nia sehingga memiliki keunggulan daya saing. Selain itu, pada business coaching ini juga akan membantu Ikat Nia dalam menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat operasional. Hasil dari business coaching ini adalah Ikat Nia dapat meningkatkan keunggulan daya saingnya dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh bisnisnya. ...... This thesis using business coaching to Ikat Nia?s SME as a topic to be studied. The purpose of this business coaching is to help businesses Ikat Nia have a competitive advantage. In addition, the business coaching will also help Ikat Nia in resolving the operational problems that it faces. The results of business coaching is Ikat Nia can improve its competitiveness by leveraging the strength of the business.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Telkom Flexi merupakan layanan jaringan tetap lokal nirkabel dengan mobilitas terbatas pertama dan terbesar di Indonesia. Dengan market share lebih dari 67% telah mengungguli kompetitornya seperti Esia dan Starone. Layanan Telkom Flexi yang berbasis CDMA 2000-1X sudah ada di seluruh kota di Indonesia. Namun untuk area Jakarta, Banten dan Jawa Barat jumlah pelanggan Esia mengungguli jumlah pelanggan Telkom Flexi. Ini merupakan tantangan bagi Telkom Flexi untuk mengevaluasi strateginya dalam memenangkan kembali kompetisi di area itu.

Dengan diberlakukannya KM No. 162/KEP/M.KOMINFO/12/2007 tentang pengalokasian kanal pada pita frekuensi radio 800 MHz, Telkom Flexi untuk daerah Jakarta, Banten dan Jawa Barat harus berpindah frekuensi dari 1900 MHz ke 800 MHz. Banyak konsekuensi yang harus dihadapi Telkom Flexi pasca migrasi frekuensi ini, diantaranya dengan adanya penggantian perangkat BSS, optimalisasi network, kompensasi penggantian terminal, upgrade PRL dan hal lainnya yang akan mengganggu kenyamanan pengguna dan berpotensi meningkatkan churn. Konsekuensi yang dihadapi Telkom untuk migrasi frekuensi tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Roadmap Telkom menuju NGN juga mengharuskan Flexi untuk berpindah teknologi dari circuit switch menuju ke softswitch. Mempertimbangkan perkembangan teknologi dan layanan di masa yang akan datang Telkom membangun kembali jaringannya dari awal mulai dari NSS sampai BSS paralel sejalan dengan proses migrasi frekuensi yang dilakukan. Dengan menggunakan analisis Porter 5 Forces ternyata didapatkan bahwa Telkom Flexi memiliki potensi keunggulan kompetitif yang tinggi pasca migrasi frekuensi. Hasil analisis ini selanjutnya dapat digunakan oleh Telkom Flexi dalam penyusunan strategi bersaing sehingga Telkom Flexi dapat memenangkan kembali kompetisi di Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
ABSTRAK
Telkom Flexi is the first and biggest CDMA service provider in Indonesia, based on CDMA2000-1X technology and leading with more than 67% market share compared to other service provider like Esia and Starone. Contrary to national penetration, in Jakarta, Banten and Jawa Barat area, Esia earns bigger subscriber number. This become a challenge for Telkom Flexi in evaluating their strategies to win back the competition at the area. KM No 162/KEP/M.KOMINFO/12/2007 states frequency allocation for fixed wireless and mobile service in Indonesia. Telkom Flexi in Jakarta, Banten and Jawa Barat must shift the frequency from 1900 MHz to 800 MHz. Many consequences will be faced by Telkom Flexi post frequency migration process like replacement BSS equipment, network optimization, replacement customer equipment, PRL upgrade, etc, all those things will impact customer perception of services, beside possibilities to increase subscriber churn rate. All the migration frequency processes will generate enormous number of cost. Telkom NGN Roadmap requires Telkom Flexi to change switching technology from circuit switch to softswitch. Telkom must rebuilt new network from NSS to BSS equipment sein just one year. By using Porter 5 Forces, Telkom Flexi has high competitive advantage potential post frequency migration. This result could be used by Telkom Flexi to arrange competitive strategies to win back competition in Jakarta, Banten and Jawa Barat area.
2008
T24796
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simon Halim
Abstrak :
Tesis ini meneliti karakteristik dan kondisi dari aliansi antara kantor akuntan publik Indonesia dengan kantor akuntan publik internasional beserta kinerja dari kantor akuntan publik Indonesia tersebut untuk tahun-tahun 2006 sampai dengan 2008. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas aliansi sebagai sarana strategis untuk menciptakan competitive advantage bagi kantor akuntan publik di Indonesia. Penelitian ini mengambil seluruh kantor akuntan di Indonesia (391 kantor di tahun 2006, 384 kantor di tahun 2007 dan 389 kantor di tahun 2008), sebagai obyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliansi dengan kantor akuntan publik internasional merupakan sarana strategis yang efektif untuk menciptakan competitive advantage bagi kantor akuntan publik Indonesia dan tercermin dalam bentuk kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja kantor akuntan publik Indonesia yang tidak beraliansi.
This thesis studied the characteristics and conditions of alliances between Indonesian public accounting firms and international public accounting firms including it's performance for the years 2006 to 2008. The study was aimed to gain an understanding of the effectiveness of alliance as a strategic vehicle to create competitive advantage for Indonesian public accounting firms. All public accounting firms in Indonesia were taken as objects of the study (391 firms in 2006, 384 firms in 2007 and 389 firms in 2008). Results of the study suggest that alliance with international public accounting firms is an effective strategic vehicle to create competitive advantage for Indonesian accounting firms and it was confirmed by superior performance compared to those without alliances.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27775
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Reynaldi
Abstrak :
Teknologi yang sudah di produksi oleh industri elektronik telah menyediakan konsumen dengan sebuah rasa pemberdayaan, dimana konsumen menginginkan peran yang lebih besar dalam proses pembuatan nilai-nilai melalui penghasilan ide, proses ini bisa disebut juga sebgai inovasi antara produsen dan konsumen, dimana proses ini juga bisa terjadi dalam konteks bisnis yang lainya. Berdasarkan dari riset kecil yang menjelaskan tentang keunggulan dari inovasi antar produsen dan konsumen sebagai wadah yang memperlibatkan konsumen, ilmu ini bisa menjawab pertanyaan dari, apa saja strategi inovasi melalui pendekatan inovasi antar produsen dan konsumen dalam industri elektronik yang membuat keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Maka dari itu, dengan menyediakan konsumen wadah seperti media sosial, dan digabung dengan beberapa area fungsional dalam strategi inovasi perusahaan multi nasional melalui inovasi antar produsen dan konsumen, ilmu ini mengharapkan sebuah produk teknologi yang lebih baik yang mengesahkan hubungan antar sebuah perusahaan dan pelanggan melalui inovasi antar produsen dan konsumen yang akan menghasilkan kesejahteraan perusahaan, karena itu sudah meraih keberlanjutan keunggulan kompetitif secara sukes dan juga menambah kualitas hidup para pelanggan. Dengan terjadinya itu, secara langsung sudah membuat lingkungan yang berkelanjutan untuk para stakeholder dan keunggulan kompetitif berkelanjutan untuk perusahaan. ...... Technology that has been produced by many consumer technology industry provided consumers with a sense of empowerment, that they desire to play a greater role in the process of value creation through idea generation, this process is referred as co creation and can occur in many contexts of business. Based on the little research that explains the benefit of co creation in consumer trends and today rsquo s technology as engagement platforms such as social media, and other recent technological breakthrough to the firm rsquo s innovation strategy and its capabilities, this study is try to answer the question of, what are the innovation strategies through co creation approach in consumer technology industry that creates sustainable competitive advantage. Thus, by providing the consumers an engagement platform such as social media, and combined it with a number of involved functional areas in firm 39 s innovation strategies through co creation, this study expects that a better technological product that established the relationship between firm and customer through co creation that would result in well being of the firm, because it has successfully achieved sustainable competitive advantage and also enhance the customers quality of life. Thus, create a sustainable environment for stakeholders and sustainable competitive advantage for the firm.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S70006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franz, Peter
New York: McGraw-Hill, 2012
658.401 FRA v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Suwangsa
Abstrak :
Pada Januari 2008, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan tariff impor nol persen pada komoditas Kedelai akibat meroketnya harga kedelai dunia. Kebijakan ini diambil untuk menyelamatkan konsumen kedelai dalam negeri yang sebagian besar adalah pengusaha olahan kedelai (tahu‐tempe, tauco, kecap, dan lain‐lain). Sedangkan bagi petani kedelai di Indonesia, diturunkannya tariff impor kedelai menjadi nol persen merupakan disinsentif bagi usaha mereka. Dengan menggu nakan metode Policy Analysis Matrix (PAM), diperoleh hasil bahwa meskipun tariff impor diturunkan menjadi nol persen, usahatani kedelai di Indonesia tetap mengalami peningkatan baik dari sisi produksi maupun dari sisi profitabilitas.
In January 2008, the Government of Indonesia imposed zero‐percent import tariff for soybean commodity triggered by the increase of soybean border price. This policy has been taken to protect domestic consumer who are generally upstream industry of soybean?s product (tofu, tempe, tacos, soy sauce, etc). But for soybean farmer in Indo nesia, this policy was a disincentive for their business. Buy using policy Analysis Matrix (PAM) method, the result of this thesis shows that farm enterprise in Indonesia is still profitable although the govern ment has imposed free trade policy for soybean commodity.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S6704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>