Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Sendra Medio Oktobela
"Pacaran adalah sebuah sarana untuk mendapatkan pasangan yang tepat dan meniti jalan kearah pernikahan (Dusek, 1996). Pacaran memiliki berbagai macam permasalahan. Permasalahan yang timbul itulah yang dapat menyebabkan terjadinya perselingkuhan. Disamping itu penyebabnya dapat berbagai macam, dimulai dari rasa penasaran, ketidakpuasan, hingga ketertarikan seksual dan emosional (Subotnik & Harris, 2005). Wanita masih berpikir bahwa monogami adalah jalan yang terbaik untuk berhubungan (Vaughan, 2003), namun masih saja ada beberapa wanita yang memilih menjadi teman selingkuh.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pengambilan keputusan pada wanita yang mempertahankan statusnya sebagai teman selingkuh dengan pendekatan teori interdependence. Teori interdependence dapat memprediksikan bagaimana hubungan perselingkuhan ke depan yang merupakan efek dari perselingkuhan yang dilakukan sekarang. Dengan memperhatikan reward, cost, comparison level, comparison level alternatives, dan investasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa masing-masing subjek mempunyai dinamika interdependence yang berbeda-beda, karena pemahaman mengenai dimensi yang terdapat dalam interdependence diinterpretasikan secara subjektif. Hal utama yang membuat teman selingkuh wanita bertahan adalah karena adanya unsur cinta. Terdapat beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan dengan teori interdependence seperti tingkat kualitas dari reward dan cost serta hubungan antara kepribadian dan preferensi reward dan cost.

The purpose of dating is to find a right mate or a couple to be taken for marriage (Dusek, 1996). The problem in dating is very complex and this can lead to an affair. Affair occurs when people fell curious, dissatisfy, or fell a physical and emotional attraction to other people (Subotnik & Harris, 2005). Although woman still believe that monogamy is the best way in making a romantic relationship (Vaughan, 2003), there are still several woman who commit infidelity.
The purpose of this research is to explain the process of decision making in woman who keep the infidel relationship and their status as an affair partner by using the interdependence theory approach. Interdependence theory is able to predict the future of the current infidelity relationship. The dimensions of interdependence theory are reward, cost, comparison level, comparison level alternatives, and investment.
The result of study indicated that each sample has a different interdependence dynamic due to subjective interpretation of the interdependence dimensions. The main reason for woman to keep their status as an affair partner is love. There are several things that can?t be explained using the interdependence theory, such as the quality of reward and cost, and also the connection between personality and preference for reward and cost.
"
2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardina Wulantami
"Di tengah semakin tingginya jumlah perempuan masuk ke ranah publik, muncul fenomena arus balik, yakni perempuan yang memilih berkarir sebagai ibu rumah tangga meski mereka telah mencapai gelar sarjana. Berbagai kajian menunjukkan bahwa keputusan perempuan menjadi ibu rumah tangga lebih didasarkan pada alasan kecukupan ekonomi, pengasuhan anak, dan atau tuntutan suami. Rasionalitas seringkali hanya dilekatkan pada perempuan berpendidikan tinggi yang menjadi wanita karir atau bekerja di sektor publik. Namun pada artikel ini membahas rasionalitas pilihan sarjana perempuan menjadi ibu rumah tangga, dengan menganalisis keputusan mereka berbasis perhitungan cost and reward serta Comparison Alternative (CA, Artikel ini mengulas keputusan perempuan bergelar sarjana menjadi ibu rumah tangga sebagai pilihan rasional. Kasus yang dipaparkan dikaji melalui metode kualitatif (wawancara mendalam dan observasi) terhadap empat perempuan sarjana yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga.
While of increasing women to choose participating in public sphere as there is a greater chance of education and job opporunity. However, there is an indication that some women tend to work as housewives although they have earned a higher degree of education. In previous researches, women chose to become housewife because of economical sufficiency, children and also husband. Higher rationality is usually regards that women with higher education could attain career or work in the public sector. But, the purpose of this research is to describe the rationality of female graduates who chose to work as housewives. By analizing the cost and rewards which is accompanied by comparison alternative (CA) analysis, this research explains the rational choice of female graduates who later work as housewives. The method in this research uses qualitative approach, having in-depth interview and observation towards four housewives whom are bachelor graduates."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library