Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husnaeni Fauziah Amani
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi, khususnya Internet, telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah peningkatan kecepatan penyebaran informasi. Situs-situs berita, misalnya, menjadikan khalayak sebagai khalayak aktif dengan menyediakan ruang diskusi untuk setiap laporan yang mereka terbitkan.
Pada saat Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014, situs-situs berita online yang dikelola oleh pemilik dengan afiliasi politik tertentu banyak dimanfaatkan menjadi sarana menyebarkan informasi yang menguntungkan calon tertentu. Secara khusus, artikel ini mencoba untuk menemukan pola keberpihakan khalayak terhadap laporan situs berita online Viva.co.id terkait beredarnya surat pemecatan calon presiden Letjen (Purn.) Prabowo Subianto dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diterbitkan oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP). Dengan menggunakan metode analisis konten deskriptif kuantitatif, penelitian ini menganalisis komentar-komentar yang ditinggalkan pembaca terhadap 54 laporan Viva.co.id terkait isu tersebut sepanjang masa kampanye Pilpres dari 4 Juni s.d 5 Juli 2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komentar yang ditinggalkan pembaca tentang isu beredarnya surat pemecatan Prabowo didominasi oleh resepsi dominant position. Hal tersebut menunjukkan bahwa Viva.co.id dan khalayak yang membaca berita tersebut memiliki kesamaan makna dalam melakukan encoding/decoding pesan.

ABSTRACT
The development of information technology, especially the Internet, has influenced many aspects of human life, one of which is the rate of information dissemination. News sites, for example, makes the audiences as active audiences by providing them a space for an open discussion regarding the news.
At the time of the Presidential Election 2014, news sites managed by the owners with a certain political affiliation widely used their owns news sites as a tools to disseminating information that benefit a particular candidate. In particular, this article tries to find patterns of partisanship audience regarding the reports by Viva.co.id about the distribution of a dismissal letter of presidential candidate Letjen (Purn.) Prabowo Subianto from the Indonesian Armed Forces (TNI) published by the Council of Honorary Officers (DKP). By using quantitative descriptive content analysis method, this study analyzed the comments left by readers on 54 Viva.co.id reports on the issue throughout the presidential election campaign period from June 4th - 5th July, 2014.
The results showed that the comments left by the readers on the issue of the dissemination of Prabowo?s dismissal letter is dominated by the reception dominant position. It shows that Viva.co.id and audiences who read the news have the same meaning in encoding/decoding the message.
"
2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Adhikara Putra
"ABSTRAK
Bahasa tidak hanya satu tetapi bahasa beragam-ragam. Salah satunya adalah ragam bahasa berdasarkan gender. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu bagaimana bentuk bahasa yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan ketika melihat gambar laki-laki dan perempuan sebagai acuan. Penelitian ini menggunakan foto dan komentar pada Instagram sebagai sumber data. Dari foto-foto tersebut dilihat ragam bahasa laki-laki dan perempuan pada kolom komentar yang ada. Temuan dalam penelitian ini ada yang sesuai dengan teori, yakni laki-laki memakai kata-kata bernada seks dan kasar serta perempuan memakai bahasa yang lebih halus, sedangkan temuan yang tidak sesuai, yakni perempuan memakai kata-kata kasar untuk menghina serta laki-laki memakai pengulangan kata sehingga tidak langsung pada intinya.

ABSTRACT
Language has many varieties. One of the language variety is gender. This research aims to find out how the form of language used by men and women when looking at pictures of men and women as a reference. This research used photos and comment in instagram as data source. From the photos, we can see how men and women giving comment. The result of the study that matches with the theory is, men use words that refer to sex and rude and women use more polite forms. However there is another result, namely women also use harsh words to insult and men use repetitive word so they are not straight to the point."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putuhena, Agatha Gita
"Media sosial hari ini selalui diramaikan dengan komentar netizen, bahkan sampai dijadikan sebuah topik pemberitaan di media massa. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksi yang terjadi melalui komentar di media sosial dapat membentuk online self, serta bagaimana negosiasi online self yang terjadi secara online juga terefleksikan dalam offline self. Penelitian ini menggunakan teori Interaksionisme Simbolik dari Herbert Mead sebagai dasar untuk menganalisis temuan yang ada. Melalui wawancara dan observasi, diketahui bahwa komentar berupa kritik positif maupun negatif yang jumlahnya masif cenderung lebih memodifikasi online self. Selain itu, isi komentar yang tidak dapat diprediksi menyebabkan online self cenderung mengkomunikasikan diri sesuai dengan kehendak digital other. Proses modifikasi online self dan offline self terjadi secara beriringan, sehingga konsep online self yang terbentuk akan terefleksikan pada offline self dan juga mempengaruhi interaksinya dengan society. Implikasinya yaitu komentar di media sosial dapat diproyeksi terhadap self di dunia nyata.

Nowadays social media is always livened up by netizens comments, and even becomes a news topic in the mass media. Started out from this, the study aims to determine how interactions through comments on social media can build online self, as well as how online self negotiations conducted online are also reflected in offline self. This research uses the theory of Symbolic Interactionism from Herbert Mead as a basis for analyzing existing findings. Through interviews and observations, it was recognized that comments in the form of positive and negative criticisms whose numbers were massive tended to more modify online self. In addition, the unpredictable content of comments causes online self to tend to communicate themselves according to the digital others will. The online and offline self modification process is occur hand in hand, so the online self concept that is formed will be reflected in the offline self and affects its interaction with the society. The implication is that comments on social media can be projected to self in the real world."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albizia Akbar
"ABSTRAK
Dewasa ini, terjadi perdebatan mengenai penting atau tidaknya media daring menampilkan kolom komentar dalam artikel beritanya. Kolom komentar sering dianggap sebagai tempat yang lsquo;kotor rsquo; karena berisi komentar-komentar yang ofensif dan provokatif. Selain itu, kolom komentar juga dapat dilihat sebagai sebuah pengejewantahan dari salah satu elemen jurnalisme dari Bill Kovach dan Tom Rosentiel yaitu sebagai forum bagi kritik dan dukungan publik. Salah satu bentuk diskusi publik yang muncul sebagai bentuk pengawasan terjadi pada pemberitaan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta tahun 2018. Adanya kejanggalan dalam proses pengajuan serta besaran nilai anggaran yang tidak wajar membuat publik mengkritisinya melalui kolom komentar pada media daring. Jurnal ini ditulis dengan metode kajian literatur dan observasi pada kolom komentar untuk melihat diskusi dalam kolom komentar dalam menjadi implementasi dari elemen jurnalisme yang menyebutkan pers harus menjadi forum bagi kritik dan dukungan publik dengan menggunakan dua model diskusi dari Ruiz et al. Hasilnya, ditemukan bahwa kolom komentar merupakan sebuah wadah yang memfasilitasi adanya forum publik untuk menyampaikan kritik, masukan, pengawasan sosial, serta perdebatan politik mengenai rancangan APBD DKI Jakarta 2018. Oleh karena itu, kolom komentar dalam media daring adalah bentuk dari fungsi jurnalisme yang merupakan watch dog bagi pemerintah yang berkuasa.

ABSTRACT
Nowadays, there is a debate about whether or not online media displays comment fields in their news articles. Comment columns are often regarded as dirty places as they often used to express offensive and provocative comments. However, the commentary column can also be seen as an embodiment of one of the elements of journalism from Bill Kovach and Tom Rosentiel which is a forum for criticism and public support. One form of public discussion occurred on the coverage of the draft Regional Budget of DKI Jakarta in 2018. The existence of irregularities in the process of filing and also the unreasonably enormous amount of the budget made the public criticize them through the comments on the online media. This article is written by the literature review method and observation on comment columns to see discussions on the comment columns become the implementation of the journalism element which mentions the press should be a venue for criticism and public support using two discussion models from Ruiz et al. As a result, it was found that the commentary column is a forum to facilitate the existence of public forums to convey criticism, input, social monitoring, and political debate about the draft APBD of DKI Jakarta 2018. Therefore, the comment field in the online media can be as an implementation of the function of journalism which is a watchdog for the ruling government."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Primanti
"Reward-based crowdfunding offers an advantageous setting for co-creation, where many forms of interactions between backers and project initiators contribute to the success of crowdfunding campaigns. However, there is a lack of study on the impact of backer co-creation in the form of comments, on the performance of crowdfunding campaigns. This study examines the influence of co-creation comments from backers, in terms of co-ideation, co-evaluation, and co-design comments, on the performance of crowdfunding campaigns, using signaling theory as a framework. This study also investigates if the responses of the project initiators (measured by the reply length, reply speed, reply ratio, and reply sentiment) have an impact on the crowdfunding performance. We utilized a panel dataset consisting of 525 reward-based crowdfunding initiatives, encompassing a total of 16,240 observation days. The results show that backers' co-ideation and co-evaluation activity leads to a higher funding amount. The effect of co-ideation comments on the number of backers is greater when project initiators respond to co-ideation comments with positive sentiments. We also found that to increase the amount of pledges, project initiators should reply to co-evaluation comments quickly, concisely, and with positive sentiment.

Reward-based crowdfunding merupakan sebuah media yang sangat potensial untuk ko-kreasi, di mana berbagai bentuk interaksi antara penyumbang dana dan pemrakarsa proyek, berkontribusi terhadap keberhasilan kampanye crowdfunding. Namun, penelitian mengenai dampak ko-kreasi yang berbentuk komentar atau dialog antara penyumbang dana dan pemrakarsa proyek, terhadap kinerja kampanye crowdfunding masih kurang. Penelitian ini menguji pengaruh komentar ko-kreasi dari penyumbang dana, yang berbentuk komentar co-ideation, co-evaluation, dan co-design, terhadap kinerja kampanye crowdfunding, dengan menggunakan teori signaling sebagai kerangka kerjanya. Studi ini juga menyelidiki apakah tanggapan pemrakarsa proyek (diukur dari lamanya balasan, kecepatan balasan, rasio balasan, dan sentimen balasan) berdampak pada kinerja crowdfunding. Kami menggunakan data panel yang terdiri dari 525 kampanye crowdfunding, yang mencakup total 16.240 hari observasi. Hasil riset menunjukkan bahwa proyek yang menerima lebih banyak komentar co-ideation dan co-evaluation menghasilkan jumlah pendanaan yang lebih tinggi. Pengaruh komentar co-ideation terhadap jumlah penyumbang dana akan lebih besar ketika pemrakarsa proyek membalas komentar co-ideation dengan sentimen positif. Kami juga menemukan bahwa untuk meningkatkan jumlah dana terkumpul, pemrakarsa proyek harus membalas komentar co-evaluation dengan cepat, ringkas, dan dengan sentimen positif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover