Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laely Yuniasari
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah stadium lanjut pada kanker kolorektal berdasarkan Union for International Cancer Control Staging System, mempunyai pengaruh terhadap tingginya tingkat kebocoran anastomosis usus setelah operasi kanker kolorektal.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian studi kohort retrospektif yang dilakukan pada 398 pasien kanker kolorektal yang datang ke RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia dari bulan Januari 2013 sampai Desember 2015, dari jumlah tersebut, terdapat 156 kasus yang menjalani tatalaksana pembedahan berupa operasi reseksi dengan anastomosis primer, ynag terdiri dari 110 pasien 70,5 kasus stadium II-III dan 46 pasien 29,5 kasus stadium IV. Tidak ditemukan pasien dengan stadium I yang datang ke RSCM. Data-data lain yang diketahui memiliki faktor risiko terhadap kebocoran anastomosis seperti jenis kelamin laki-laki, operasi elektif atau emergensi dan pengunaan ileostomi proteksi, dibandingkan antara kedua grup tersebut. Tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kedua grup.Hasil penelitian : Tidak ada perbedaan yang signifikan pada jenis kelamin P = 0,755 , operasi emegensi atau elektif P = 0,089 , penggunaan ileostomy proteksi P = 1,00 dan stadium lanjut kanker kolorektal P = 0,084 dengan kebocoran anastomosis.Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara stadium lanjut kanker kolorektal dengan kebocoran anastomosis pada operasi kanker kolorektal

ABSTRACT
The objective of this study was to investigate whether advanced stages of colorectal cancer Union for international Cancer Control staging system correlates with higher risk of anastomotic leakage after colorectal cancer surgery.Method A retrospective cohort study was conducted on 398 colorectal cancer cases that was admitted at National Referral Hospital, Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia from January 2013 until December 2015. Among these patients, 156 cases underwent surgical resections with primary anastomosis and consisted of 110 70,5 cases of stage II III and 46 29,5 cases of stage IV. No patients with stage I were found at the hospital. Demographic data and known risk factors for anastomotic leak were also recorded and compared between these groups, including male gender, elective or emergency surgery and use of protective ileostomy. There were no differences in these factors between the two groups.Results there were no significant differences with regards to gender P 0,755 , the type of operative setting elective or emergency with P 0,089 , use of protective ileostomy P 1,00 and advanced stages of colorectal cancer P 0,084 with anastomotic leak rate.Conclusion these results suggest there was no correlation between different colorectal cancer stages with anastomotic leak rate in colorectal surgery in National Referral Hospital, Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia"
2016
T55600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noza Hilbertina
"Pendahuluan: Cancer-associated fibroblasts (CAFs) merupakan populasi sel yang heterogen dan memiliki hubungan timbal balik dengan sel tumor. Bagaimana mekanisme molekuler yang mendasari pengaruh CAFs terhadap prognosis karsinoma kolorektal (KKR) masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sekretom CAFs terhadap transisi epitel-mesenkim (TEM), invasi dan kepuncaan sel KKR melalui jalur pensinyalan hepatocyte growth factor (HGF)/c-mesenchymal-transition receptor (c-Met)
Metode: Dilakukan pemeriksaan histopatologi pada tiga puluh dua blok paraffin KKR untuk menilai tipe CAFs dan stroma, imunoekspresi α-SMA dan HGF, tumor budding, kedalaman invasi dan metastasis kelenjar limfe. Pemeriksaan in vitro berupa suplementasi sekretom fibroblast primer dari area tumor (CAFs) dan area non tumor dari tiga pasien KKR kepada sel lestari KKR (HT-29) untuk menilai pengaruhnya terhadap TEM, invasi dan kepuncaan sel KKR. Analisis statistik menggunakan uji beda proporsi, uji beda rerata berpasangan serta uji korelasi. Nilai p<0,05 dianggap bermakna secara statistik.
Hasil: Tipe CAFs dan metastasis kelenjar limfe berhubungan bermakna dengan derajat tumor budding. Sedangkan variabel lain pada pemeriksaan histopatologi tidak memperlihatkan hubungan yang bermakna. CAFs yang diisolasi dari pasien KKR memperlihatkan ekspresi mRNA α-SMA yang lebih tinggi, sedangkan ekspresi mRNA dan protein HGF memperlihatkan pola yang berbeda diantara ketiga pasang fibroblast. Suplementasi sekretom CAFs kepada sel HT-29 meningkatkan ekspresi mRNA c-Met sebagai reseptor HGF, meningkatkan ekspresi mRNA dan protein vimentin dan E-cadherin sebagai marka TEM, meningkatkan ekspresi mRNA MMP-2 sebagai marka invasi dan meningkatkan ekspresi mRNA CD44 dan CD133 sebagai marka kepuncaan. Terdapat korelasi positif bermakna antara c-Met dengan TEM dan kepuncaan serta korelasi positif kuat dan bermakna antara TEM dan kepuncaan sel KKR.
Kesimpulan: Sekretom CAFs menginduksi TEM, invasi dan kepuncaan sel KKR melalui pensinyalan HGF/c-Met. Mekanisme molekuler ini mendasari hubungan yang bermakna antara tipe CAFs dengan tumor budding."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library