Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hoang, Van Chi
New York : Popular Library , 1964
959.7 HOA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ali, Muhamad
Abstrak :
This book offers a comparative and cross-cultural history of Islamic reform and European colonialism as both dependent and independent factors in shaping the multiple ways of becoming modern in Indonesia and Malaya during the first half of the twentieth century.
Edinburgh: Edinburgh University Press, 2016
e20520138
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Pulbiy, 2010
R KOR 951.9 IYA XI
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
959.86 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aljunied, Syed Muhd Khairudin
London: Routledge, 2009
959.570 4 ALJ c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mieke Lusye Karolus
Abstrak :
ABSTRACT
The purpose of this study is to explain about womens positions and roles that are represented in films as agents who frame identity and ethnical stereotype of the East. By using intersectional feminist perspective, the study analyze texts from three Indonesian films which using film sets in the regions of Eastern Indonesia as follows: Aisyah: Let Us Be a Family (2016), Salawaku (2016), and Marlina, the Murderer in Four Acts (2017). Findings show that films about Eastern Indonesia still embed with the perspectives of orientalism and colonialism. Women from non Eastern Indonesia are commonly represented to having superior positions and important roles in educating and spreading the feeling of nationalism. On the other hand, Eastern Indonesian women are mostly represented inferior and alienated from their communities and nature.
Jakarta: Yayasan Jurnal Prempuan, 2018
305 JP 23:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Musa Maliki
Abstrak :
Tesis ini berusaha menjelaskan tentang tradisi pemikiran hubungan internasional (HI) modern (teori modern di HI) dan alternatif pascakolonialisme. Tradisi pemikiran HI modern ini berisi tentang struktur pemikiran Barat yang dirajut oleh jaringan footnote ilmuwan, filsuf, praktisi HI dari tradisi pemikiran idealisme, realisme, saintismeistrukturalismeirasionalisme dan beberapa tradisi kritis yang mereformulasi atau merekonstruksi tradisi HI modern agar lebih sempurna lagi. Sedangkan alternatif pascakolonialisme adalah studi baru yang berusaha dicangkokkan ke dalam HI sebagai pilihan inspiratif akar tradisi pemikiran Hubungan Internasional Indonesianis. Pernyataan tesis ini berbunyi: Tradisi pemikiran HI modern merupakan bentuk kolonialisasi (baca: penguasaan) wacana Barat terhadap ontologi realitas epistemologilmetodologi dan aksiologi non-Barat, sehingga studi hubungan internasional perlu merepresentasikan small narrative (narasi keciil}: wacana indigenous people atau komunitas lokai untuk merayakan keberagaman wacana di dunia internasional. Atas dasar ini, maka rangkaian argumentasinya sebagai berikut: pet-lama, wacana tradisi pemikiran HI modern hanya sebuah will to power/knowledge: bentuk kuasa/pengetahuan wilayah spasial Barat dalam menguasai realitas politik internasional atau politik dunia. Kedua, jika dilacak genealogi dan formasi diskursifnya, klaim-klaim melanarrative seperti universalisme, kebenaran tunggal, kemutlakan tradisi pemikiran rasionalisme dan metodologilepistemologi yang integral-tunggal merupakan partikularisme tradisi pemikiran Barat. Sifat partikularisme ini bisa dilacak melalui konsistensi tradisi pemikiran mereka dalam menegakkan tradisi pagan Yunani Kuno, khususnya tradisi pemikiran Hellenisme. Keliga, jika memang tradisi pemikiran HI modern itu partikular, maka klaim-klaim metanarrative pun secara logis menjadi smalinarrative, sehingga wacana metanarrative lainnya dalam bentuk wacana komunitas lokal bisa disuarakan dan direpresentasikan. Dalam konteks di atas, altematif studi pascakolonialisme bisa mencairkan kebuntuan ini dengan memperlihatkan fenomena terbungkam dan terkuburnya tradisi pemikiran tertentu: wacana saminisme adalah salah satu dari sekian banyak formasi diskursif unik yang semakin tertindas, terpinggirkan, termarginalisasikan, bahkan sampai terbungkam dan terkubur, sehingga tests ini berusaha menyuarakan dan merepresentasikan suara-suara bungkam itu. Representasi ini bisa menjadi titik tolak tradisi pemikiran HI Indonesia untuk berkembang menuju ke akar tradisinya sendiri sebagai titik tolaknya. Tesis ditulis dengan berkomitmen penuh terhadap egalitarianisme dan keberagaman wacana, keadilan sosial bagi umat manusia (human race), kemanusiaan yang beradab, dan kepercayaan atas wacana tradisi pemikiran (filosofis) yang bersuara alas nama eksistensi dan representasi diri sebagai wahana wacana dan nilai-nilai indigenous world atau local community world. Hal ini adalah keharusan bagi kesadaran seluruh bagian dari keutuhan manusia di dunia yang bertumpu pada diri manusianya sendiri untuk bertanggung jawab melindung dan mengangkat derajat dan harga diri mentalitas, budaya, pengetahuan, perbedaan ekologis dan biologis bangsa setiap bangsa, khususnya bangsa kita (Indonesia) yang beragam-Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bagian dari kontingensi tatanan dunia internasional untuk keberlangsungan hidup kita dan anak cucu kita.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
van der Veur, Paul W.
Leiden: KITLV, 2006
923.259 8 VEU l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dafrinur Adiyasa Herpramadi
Abstrak :
Tugas Akhir ini membahas tentang peran Ho Chi Minh dalam pergerakan kemerdekaan dari kolonialisasi Prancis di Vietnam, hingga deklarasi kemerdekaan Vietnam pada 2 September 1945. Dalam penjelasannya, penelitian ini menganalisis bagaimana peran Ho Chi Minh yang paling menonjol dalam usaha memerdekakan Vietnam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data yang diperoleh dari studi pustaka. Teori yang digunakan untuk menganalisis ialah Teori Kolonialisme dan Teori Elit. Penelitian ini menemukan, bahwa Ho Chi Minh berhasil menjadi tokoh pemersatu bagi kelompok-kelompok yang sebelumnya terpecah di Vietnam. Hal ini diwujudkan dengan usaha Ho Chi Minh dalam membentuk Partai Komunis Vietnam, mendirikan organisasi Viet Minh, dan menjadi tokoh sentral dalam gerakan Revolusi Agustus 1945.
This research discuss about Ho Chi Minh roles in Vietnam independence movement from France colonialization until Vietnam's independence declaration at September 2, 1945. In further explanation, this research analyze Ho Chi Minh's most prominent roles in struggle of liberating Vietnam from colonialization. This research uses descriptive method with the data obtained from literature study. The theory used to analyze is the Colonialism Theory and Theory of Elite. This research found that Ho Chi Minh managed to become unifying figure for groups that were previously separated in Vietnam. This was realized with Ho Chi Minh's efforts to established Vietnamese Communist Party, established Viet Minh organization, and become central figure in August Revolution.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyida Irfaniya
Abstrak :
Metafora anak digunakan untuk merendahkan kelompok-kelompok yang terpinggirkan pada masa kolonialisme - yang menciptakan pengelompokan berdasarkan ras yang memisahkan antara mereka yang dianggap dewasa dan mereka yang dianggap seperti anak-anak. Prasangka terhadap ras lain ternyata masih mengakar kuat dalam pemikiran individu di Jerman. Oleh karena itu, hingga saat ini, perlakuan rasis terhadap ras yang berbeda, terutama ras kulit hitam, masih dianggap sebagai hal yang biasa. Serial TV Jerman Moooment: im Eis Café, yang menjadi korpus data dalam penelitian ini, menggambarkan perlakuan rasis terhadap ras kulit hitam di Jerman. Penelitian ini menampilkan metafora anak melalui pelaku rasisme, yaitu orang dewasa berkulit putih. Dengan menampilkan orang dewasa kulit putih seperti kanak-kanak, serial ini berhasil menggambarkan betapa konyol dan tidak masuk akalnya perlakuan rasisme di Jerman. Penelitian ini menggunakan perspektif kolonialisme untuk menganalisis penggunaan metafora anak dalam serial Moooment. Selain itu, teori representasi dari Stuart Hall akan membantu dalam menganalisis lebih dalam mengenai representasi yang dihasilkan dari penggunaan metafora anak pada orang dewasa kulit putih. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metafora anak dalam serial Moooment yang digambarkan melalui orang dewasa berkulit putih merupakan bentuk perlawanan terhadap rasisme di Jerman. ......The metaphor of child was used to demean marginalized groups during colonialism – which created groupings based on race that separate between those considered adults and those considered childlike people. Prejudice against other races is found to be still deeply rooted in individual thought in Germany. Hence until today, racist treatment of different races, particularly the black race, is still regarded as a common occurrence. The German TV series Moooment: im Eis Café, the corpus of data in this study, illustrates the racist treatment of the black race in Germany. This study displays the metaphor of child through perpetrators of racism, namely white adults. With white adults presented as childlike people, This series successfully depicts how ridiculous and unreasonable the treatment of racism is in Germany. This study employs a colonialist perspective to analyze the use of the child metaphor in the Moooment series. In addition, Stuart Hall's theory of representation will aid in a deeper analysis of the representations resulting from the use of child metaphors on white adults. The results of the study indicate that the Moooment series' metaphor of the child, pictured through the white adults, is a form of resistance to racism in Germany.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>