Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Balthasar Elu
"Kepemimpinan kolektof dalan pelayanan kesehatan kini menjadi tantangan dan momentum penting untuk melakukan transformasi perubahan pelayanan berkeadilan, serta bermartabat. Kepemimpinan kolektif penting untuk memutus rantai disparitasdan gap yang terjadi selama ini diantara multi profesional kesehatan, regulator, mauoun dengan masyarakat sebagai klien. Momentumnya kini adalah bagaimana merubah pola pikir (mindset) semua pihak diatas untuk meninggalkan cara-cara lama dan bertansformasike hal-hal baru yang inovatif, efektif, efisien, dan terintegrasi menjadi sebuah sistem baru dan cara kerja baru. Menyatukan berbagai kompetensi (tangible dan integible), keahlian, dan ketrampilan dari multi-profesional kesehatan dan stakeholders menjadi suatu kekayaan sumber daya yang kompetitif, unggul, dan berkelanjutan. Oleh karena itu diperlukan strategi kepemimpinan kolektif untuk memutus rantai disparitas dan gap tersebut melalui prinsip-prinsip (1) kepemimpinan kolektif - keberagaman partnership. ini penting untuk menyatukan muti-profesional kesehatan dan stakeholders dengan keberagaman latarbelakang pendidikan, budaya, dan karakter menjadi suatu keunggulan kompetitif berkelanjutan yang unik dan susah ditiru. Menyatukan keberagaman profesi kesehatan dalam bingkai nilai-nilai kebijaksanaan, etika dan moralitas untuk menjunjung tinggi profesionalisme masing-masing; (2) Kepemimpinan kolektif-membangun kemampuan diri, diperlukan untuk membentuk karakter organisasi dan pribadimasing-masing profesi kesehatan dengan stakeholdders untuk membangun komitmen, kesepakatan, kreatifitas, kerjsama sehingga ada kepercayaan diri untuk berkontribusi pada pembangunan kesehatan; (3) Kepemimpinan koletif-pembelajaran organisasi. Ini penting mengingat kepemimpinan kolektif melibatkan multi-profesional kesehatan dan stakeholder sehingga perlu mneyatukan visi dan tujuan yang ingin dicapai bersama sesuai aturan yang berlaku. (4) Kepemimpinan kolektif-pemberdayaan. strategi ini berhubungan dengan pendelegasian tugas dan tanggung jawab, membangun kemampuan, kesadaran sosial, inisiatif, kepekaan serta kecepatan pengambilan keputusan dalam berbagai situasi. (5) Kepemimpinan kolektif-inovasi dan integrasi pelayanan kesehatan. Inovasi dan sistem terintegrasi penting untuk menggunakan cara-cara baru yang lebih sistematis, efisien dan efektif guna meningkatkanderajad kesehatan masyarakat tanpa menghilangkan nilai-nilai dan kearifan lokal yang berkembang sebagai budaya hidu di masyarakat."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 48 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Andajani
"Abstrak
Indonesian womens leadership in the public domain is not well promoted and sustained.
This research examined womens perspectives on female leaderships in Indonesia, barriers to
womens leadership and qualities of an ideal female leader. Qualitative interviews, focus group
discussions and informal dialogues were conducted with 30 female community members, university students, lecturers, professionals, and womens activists. Respondents were between
19 and 60 years of age, literate, and were working or living in Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi areas. Findings from this study suggest a narrow symbolic idealization of a heroic woman leader. Womens perspectives and inspiration were also explained by an embodiment of female gendered qualities of being patience, sincere, being approachable and having a strong interest women focused issues. In turn, this conceptualization may also poses barriers to a large scale of creative social change process in womens empowerment in public leadership. This research offers in depth understanding of the complexity of current barriers to and consistent stigmatization against womens leaders in Indonesia."
Jakarta: YJP Press, 2016
305 IFJ 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library