Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Vir Risky Kustiani
Abstrak :
Pilkada DKI Jakarta 2017 diwarnai dengan pertarungan dari kandidat pemimpin yang tidak hanya membawa isu program kerja saja, melainkan juga isu agama dan etnisitas. Isu agama dan etnisitas tersebut dipolitisasi menjadi sebuah politik identitas dengan tujuan mendapat dukungan dari komunitas. Dalam hal ini, media berperan untuk mempopulerkan politik identitas melalui pemberitaannya tentang Pilkada DKI Jakarta 2017. Politik identitas itu sendiri dapat meningkatkan collective effervescence suatu komunitas dan memperkuat sikap othering terhadap kelompok luar. Panjimas.com merupakan salah satu media daring Islam yang menggambarkan Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan politik identitas. Tulisan ini ditujukan untuk melihat bagaimana Panjimas.com sebagai media daring Islam menggambarkan Pilkada DKI Jakarta dengan politik identitas.
......
DKI Jakarta election contains the battle of candidates who not only bring the issue of work programs, but also issues of religion and ethnicity. The issue of religion and ethnicity was politicized into an identity politics with the aim of gaining support from the community. In this case, the media has a role to popularize identity politics through its news report about the DKI Jakarta Election. The politics of identity itself can increase collective effervescence of a community and strengthen othering attitudes towards outside groups. Panjimas.com is one of the online Islamic media that reports about the election with identity politics. This paper aims to see how Panjimas.com as an online Islamic media portrays the Jakarta Election with identity politics.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Rayhan Mumtaz
Abstrak :
Skripsi ini berangkat dari acara Taylor Swift Karaoke Party, yaitu acara dengan konsep ‘karaoke bersama’ yang mewadahi aktivitas fandom Swifties di Indonesia. Penelitian ini ingin melihat bagaimana pengalaman yang didapatkan oleh peserta karaoke party merupakan suatu hal yang ‘sakral’. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi dan otoetnografi dengan melakukan observasi partisipan selama berlangsungnya acara, wawancara kelompok, serta wawancara mendalam kepada informan yang telah menghadiri acara lebih dari dua kali. Peserta yang juga merupakan Swifties mengaku mendapatkan suatu pengalaman yang ‘unik’ dalam kehidupan mereka ketika bertemu orang lain yang memiliki minat musik yang sama serta dapat berekspresi secara kolektif. Tulisan ini kemudian mengungkap bahwa terdapat pengalaman ‘religius’ yang akhirnya dinilai sebagai hal yang ‘sakral’ (didukung collective effervescence) oleh mereka sehingga menghasilkan frekuensi kehadiran yang tinggi. Pengalaman sakral tersebut dijelaskan melalui makna serta bagaimana mereka menerjemahkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
......The story behind this paper is about the Taylor Swift Karaoke Party event, which is an event with 'karaoke festivities' as a concept to accommodates Swifties fandom activity in Indonesia. This research aims to describe how the experience gained by karaoke party participants is something ‘sacred’. The method used in this study is ethnography and autoethnography by observing participants during the event, group interviews, and in-depth interviews with informants who have attended the event more than twice. Participants who are also Swifties admit that they get a 'unique' experience when they meet other people who have the same musical interests and can express themselves collectively. This paper then reveals that there is a 'religious' experience which is ultimately considered a 'sacred' (supported by collective effervescence) so that they can enjoy the events with a high frequency of attendance. These sacred experiences are explained through their meaning and how they translate them into everyday life.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library