Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lewis, Brenda Ralph
New York: Random House, 1993
R 737.4 LEW c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Iriantiningsih
Abstrak :
Penelitian mengenai mata uang logam dari zaman Kesultanan Palembang dilakukan di Museum Nasional Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui -dan mengenali jenis-jenis mata uang berdasarkan bentuk, tulisan, ukuran, bahan, serta melihat perkembangan bentuk mata uang berdasarkan umurnya. Metode yang digunakan dalam analisis ini, yaitu metode analisis khusus (specific analysis), yang didasarkan pada ciri-ciri khusus dari seluruh atribut pada mata uang logam, seperti bentuk, ukuran, hiasan, bahan, serta keadaan fisiknya. Setelah diklasifikasi, berdasarkan atribut yang sama, kemudian dilakukan terlebih dahulu pemilahan atas dasar frekuensi (jumlah), hal ini bertujuan agar dapat diketahui jumlah sebenarnya dari mata uang yang akan diteliti dan mata uang yang tidak akan diteliti. Dalam mengklasifikasikan mata uang logam digunakan tiga macam/jenis atribut, yaitu stylistic attributes, form attributes, dan technological attributes. Penggolongan ini dilakukan agar mata uang tersebut dapat diketahui macam/jenisnya dari mata uang yang diterbitkan oleh sultan-sultan Palembang. Selanjutnya artefak tersebut disusun secara berurutan, sehingga dapat melukiskannperkembangan bentuk. Hasil yang dicapai dari penelitian tentang mata uang logam Palembang, yaitu bahwa mata uang tersebut terdiri dari mata uang yang bertanggal dan mata uang yang tidak mempunyai tanggal. Mata uang yang bertanggal dapat diketahui nama raja-raja atau sultan-sultan yang menerbitkan mata uang tersebut berdasarkan silsilah pemerintahan sultan-sultan Palembang. Penelitian mata uang logam dilakukan dengan melihat atribut, seperti bentuk, ukuran, hiasan, dan bahan. Dengan melihat atribut tersebut dapat diketahui perkembangan artefak itu dari awal hingga akhir, walaupun kemungkinan mata uang yang diterbitkan oleh sultan-sultan sebelumnya masih berlaku (masih digunakan). Kesimpulan dan hasil penelitian ini, yaitu bahwa mata uang logam Palembang dapat membantu penelitian tentang kronologi walaupun tidak secara mutlak. Selain itu dengan melakukan penelitian kronologi berdasarkan urutan waktu, maka dapat diketahui perkembangan bentuk artefak tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firstyan Nathan Sakke
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang tipologi mata uang logam VOC. Jumlah mata uang logam VOC yang diteliti berjumlah 173 keping. Dalam melakukan tipologi mata uang logam VOC, metode yang digunakan adalah klasifikasi berdasarkan atribut hiasan yang terdapat pada sisi depan dan sisi belakang. Setelah dianalisis , diketahui bahwa mata uang logam VOC secara keseluruhan memiliki lima tipe. Setelah diketahui tipenya, diintegrasikan dengan angka tahun yang tercetak di setiap mata uang logam VOC untuk dilihat bagaimana perkembangannya dan tipe mana yang memiliki periode terlama.
ABSTRAK
The focus of this study is to discuss the typology of VOC rsquo s coins. The total of VOC rsquo s coins were studied amounted to 173 pieces. In doing typology of VOC rsquo s coins, the methods that used are classification based on the decorations attribute that are on the front side and back side of the coins. After being analyzed, it is known that the VOC rsquo s coin overall has five types. After the types are known, it will be integrated with the year number that printed on each VOC rsquo s coin to see how it evolve and which type have the longest period of time.
2017
S69268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggono Arimoyo
Abstrak :
Dilihat dari perkembangan mata uang digital yang lahir oleh pencetus Wei Dai pada tahun 1998 hingga berkembang saat ini. Saat ini platform Tokocrypto yang telah secara resmi secara legalitas diawasi oleh Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementrian Perdagangan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melakukan analisis terhadap pemilihan coin cryptocurrency yang digunakan pada aplikasi Tokocrypto dengan menggunakan metode AHP-TOPSIS. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil pembobotan didapatkan bahwa kriteria pertama yakni kapitalisasi pasar memiliki tingkat bobot yang paling tinggi dan alternatif yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya didapatkan bahwa alternatif A1 (bitcoin) memiliki bobot nilai yang terbesar dengan nilai 1 diikut dengan Ethereum (A9) dengan nilai 0,846 kemudian yang terakhir adalah Polygon (A2) dengan nilai 0,635. ......Judging from the development of digital currency that was born by the originator of Wei Dai in 1998 until now. Currently, the Tokocrypto platform is officially supervised by the Ministry of Trade's Commodity Futures Supervisory Agency (Bappebti). The goal to be achieved in this study is to analyze the selection of cryptocurrency coins used in the Tokocrypto application using the AHP-TOPSIS method. Based on the results of the tests that have been carried out, it can be concluded that based on the weighting results, it was found that the first criterion, namely market capitalization, has the highest weight level and the alternative selected based on predetermined criteria found that alternative A1 (bitcoin) has the largest value weight with a value of 1 followed by Ethereum (A9) with a value of 0.846 then the last is Polygon (A2) with a value of 0.635.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Budiman
Abstrak :
Iklan Layanan Masyarakat versi 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) dari Bank Indonesia merupakan program sosialisasi penanggulangan uang palsu yang bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu. Penayangan Iklan Layanan versi 3D ini dimulai di periode quarter akhir tahun 2004 (October) sampai 2005, dan masih sesekali muncul di awal tahun 2006. Akhir tahun 2004 adalah periode di mana tingkat penyebaran dan kejahatan uang palsu meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya kasus kejahatan uang palsu yang seringkali muncul pada berita di media baik cetak ataupun elektronik. Ada yang mengaitkan isu penyebaran uang palsu ini dengan isu politik sehubungan dengan pemilu dan yang cukup mengherankan adalah munculnya kasus pemalsuan uang dan cukai yang melibatkan aparat pemerintah dan saat itu menjadi sorotan masyarakat karena seringkali muncul menjadi berita utama. Bank Indonesia sebagai Iembaga negara yang independen sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tabun 1999, adalah lembaga yang bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lainnya. Independensi tersebut ditandai dengan diberikannya kewenangan penuh pada Bank Indonesia dalam menentukan target-target yang akan dicapai (Goal Independence) dan kebebasan dalam menggunakan berbagai piranti moneter (Instrument independence) dalam mencapai target tersebut. Selanjutnya dalam pasal 10 ditegaskan bahwa Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melaksanakan kebijakan moneter melalui penytapan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju infiasi. Salah satu tugas berat dari Bank Indonesia adalah menjaga kestabilan rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya Bank Indonesia hares mencegah penyebaran uang palsu yang saat itu marak beredar di masyarakat. Kestabilan nilai rupiah tercermin dari tingkat inflasi, tekanan inflasi yang terjadi berasal dari sisi permintaan dan penawaran. Dalam hal ini Bank Indonesia hanya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tekanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan sedangkan tekanan inflasi yang berasal dari sisi penawaran (Bencana alam, kejahatan pemalsuan uang, naiknya harga BBM dll.) sepenuhnya berada di luar kendali Bank Indonesia. OIeh karena itu, untuk dapat mencapai dan menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil diperlukan adanya kerjasama dan komitmen dari seluruh pelaku ekonomi terutama masyarakat. Hal inilah yang mendasari kampanye Iklan Layanan Masyarakat versi 3D sebagai bentuk himbauan kepada masyarakat untuk turut membantu menekan tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah yang semakin kuat. Partisipasi masyarakat luas sangat diperlukan demi tercapainya tujuan dari kampanye Iklan Layanan Masyarakat ini yaitu mencegah penyebaran uang palsu sehingga dampak dari kejahatan ekonomi ini dapat dicegah sedini mungkin.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Swatika Maharani
Abstrak :
Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai urgensi dari pengaturan mengenai Initial Coin Offering di Indonesia. Hal tersebut disebabkan meningkatnya sebuah konsep pendanaan untuk membiayai perusahaan yang ingin mendapatkan modal dengan menerbitkan token melalui mekanisme Initial Coin Offering. Namun legalitas dari praktek tersebut belum memiliki kepastian hukum karena belum adanya peraturan hukum yang mengatur secara khusus mengenai praktek tersebut di Indonesia, sehingga patut untuk melihat pengaturan best pratice yang telah diterapkan oleh negara lain. Penulisan ini menggunakan metode normatif dengan pendekatan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan perbandingan, dan pendekatan analitis. Bahan hukum yang digunakan primer, sekunder, dan tesier yang diperoleh dengan studi kepustakaan. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan digital aset lebih lanjut di Indonesia yang salah satunya mengenai ICO sebagai pedoman dalam penyelenggaraan penawaran umum pada lingkup aset digital di Indonesia dengan didasari pengaturan ICO yang telah dilakukan Amerika. Hal tersebut dapat menjadi salah satu rujukan referensi best practice dalam rangka memberikan payung regulasi serta framework panduan teknis dalam praktek ICO di Indonesia. ......This research raises the issue of the urgency of regulation regarding Initial Coin Offering in Indonesia. This is due to the increase in financial technology where there is a funding concept to finance startup companies that wish to obtain capital by issuing tokens through the Initial Coin Offering mechanism. However, the legality of this practice does not yet have legal certainty because there are no legal regulations that specifically regulate this practice in Indonesia, so it is appropriate to look at best practice arrangements that have been implemented by other countries. This writing uses a normative method with an approach using statutory approaches, comparative approaches, and analytical approaches. In this regard, it is important for regulators to follow matters related to the development of digital assets. Therefore, further regulation of digital assets is needed in Indonesia, one of which is regarding ICO as a guide in organizing public offerings in the scope of digital assets in Indonesia based on ICO arrangements that have been carried out by America. This can be one of the best practice references in order to provide a regulatory umbrella as well as a technical guidance framework in the practice of ICOs in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Ardhiansyah Syarifuddin
Abstrak :
Initial Coin Offering (ICO) merupakan salah satu instrumen alternatif penggalangan dana yang dapat dilakukan oleh perusahaan melalui penjualan cryptocurrency token. ICO telah menjadi salah satu cara yang populer bagi perusahaan cryptocurrency di Indonesia untuk menggalang dana sejak 2018. Namun, terdapat beberapa kasus ICO yang tidak berhasil dan menyebabkan kerugian bagi investor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan ICO di Indonesia pada periode tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti whitepaper, social media, website project, dan dokumen lainnya yang terkait. Penelitian ini menggunakan 52 sampel yang dianalisis menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan ICO di Indonesia pada periode 2018-2022 di antaranya adalah whitepaper, campaign, dan team. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang terkait dengan ICO, seperti perusahaan, investor, dan regulator, serta memberikan gambaran bagi penelitian selanjutnya mengenai ICO di Indonesia. ......The Initial Coin Offering (ICO) is an alternative fundraising instrument conducted by companies through the sale of digital cryptocurrency tokens. Since 2018, ICOs have become a popular method for cryptocurrency companies in Indonesia to raise funds. However, there have been several unsuccessful ICO cases that have caused losses for investors. Therefore, this study aims to analyze the factors that affect the success of ICOs in Indonesia during the period in question. This research uses a quantitative method by collecting data from various sources such as whitepapers, social media, project websites, and other related documents. This study uses 52 samples and analyzed using SPSS. The results of the study show that the factors that influence the success of ICOs in Indonesia during the period 2018-2022 include whitepaper, campaign, and team. It is expected that this research will contribute to parties related to ICOs, such as companies, investors, and regulators, and provide an overview for further research on ICOs in Indonesia.

Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutomo Putera
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pola keletakan ragam hias yang terdapat pada mata uang koin. Objek mata uang koin yang dimaksud merupakan koleksi inventarisasi milik Museum Nasional yang berasal dari periode masa klasik, yaitu koleksi mata uang ma dan gobog. Pola keletakan ragam hias yang ada menunjukkan suatu bentuk susunan dari penggunaan ragam hias pada media mata uang koin. Sementara itu bentuk ragam hias yang ada juga menunjukkan perbedaan mengenai makna hiasan dan fungsi dari kedua jenis koin tersebut.
The research discusses about the pattern in locating ornament which is found in coin as currency. The objects of coin are inventories from National Museum which comes from classic period. Those are MA and Gobog collection. The pattern in locating ornament shows the formation of the utilizing the ornament in coin. Meanwhile, the shape of ornament also shows the differentiation between the meaning of ornament and the function for both coins.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S4
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Pramudita
Abstrak :
Penyerahan ULTLE yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai awal mulanya merupakan uang yang merupakan bukan barang kena pajak dan pengukuhan BI sebagai PKP disebabkan BI melakukan penyerahan ULTLE. Tujuan penelitian ini menjelaskan serta menganalisis pengenaan PPN atas penyerahan ULTLE ditinjau dari konsep PPN dan menjelaskan serta menganalisis pengukuhan BI sebagai PKP ditinjau dari konsep Taxable Person. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, teknik analisis data kualitatatif, dimensi waktu cross sectional dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerahan ULTLE tidak sesuai dengan teori PPN dalam indikator value added tetapi sesuai dengan indikator taxable supply dan taxable goods, Bank Indonesia dikukuhkan menjadi PKP disebabkan melakukan penyerahan terutang PPN atas ULTLE.
Non Orbit Coin Money Supplies imposed on VAT basically is from money, and money is not imposed by VAT because money is not a taxable goods meanwhile BI is registered as a Taxable Person because BI did Non Orbit Money Coin supplies. The purpose of this research first is to explain and analyze VAT imposed on Non Orbit Coin Money supplies, second to explain and analyze the reason BI registered as a taxable person. This research was conducted by a quantitative approach, qualitative analytic technic, cross-sectional study with literature review and depth interview. The first result shows that Non Orbit Coin Money supplies is not suitably match with the principle VAT in the value added but suitably match with taxable supply and taxable goods indicator, second BI registered as a Taxable Person due supplies of Non Orbit Coin Money.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library