Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
Michael Wolter Thomas
"Skripsi ini membahas mengenai pengalaman sexting mahasiswa di kawasan urban. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan tersebut diketahui menyebabkan disonansi pada diri akibat dari konsekuensi buruk kegiatan sexting. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi fenomenologi. Bagi mereka yang melakukannya dengan pasangan, sexting menjadi kegiatan untuk menjaga hubungan. Di sisi lain, sexting juga dapat menjadi sarana pemenuhan kebutuhan seksual. Penelitian juga menemukan bahwa mahasiswa mengalami disonansi kognitif ketika sexting karena kegiatan tersebut bertentangan dengan apa yang diyakini, risiko tersebarnya konten, masa lalu yang buruk, dan pertentangan dari orang sekitar. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi disonansi tersebut antara lain mengurangi keterlibatan dalam sexting, melakukan sexting dengan orang yang dipercaya, serta menghindari pembicaraan mengenai sexting. Berdasarkan temuan penelitian, sexting dipahami sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan disonansi pada mahasiswa, dan keadaan tersebut mendorong mahasiswa untuk segera mengatasinya.
This thesis discusses the sexting experience of students in urban areas. The involvement of students in sexting has caused dissonance in themselves. This research is a qualitative research with a constructivist paradigm. The strategy used in this research is a phenomenological study. For those who do it with a partner, sexting becomes an activity to maintain a relationship. On the other hand, sexting can also be a means of fulfilling sexual needs. The study also found that students experienced cognitive dissonance when sexting because the activity was contrary to what they believed, the risk of spreading content, a bad past, and opposition from people around. Efforts made to overcome this dissonance include reducing involvement in sexting, doing sexting with trusted people, and avoiding talking about sexting. Based on research findings, sexting is understood as an activity that can cause dissonance in students, and this situation encourages students to immediately overcome them."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Riska Apricia
"Tesis ini membahas upaya reduksi cognitive dissonance yang dilakukan oleh konsumen produk barang dan jasa berteknologi tinggi, serta kecenderungan perbedaan implikasinya pada pencarian infonnasi. Penelitian ini adala.h peneHtian kuatitatif dengan desain deskriptif dan metode analisis komparatif. Konsumen produk barang berteknologi tinggi yang mengalami cognitive dissonance cenderung melakukan upaya reduksi yang fokus kepada fitur yaitu ke1ebihan produk pilihan atau kekurangan produk altematif sebagai upa.ya untuk meyakinkan dirinya telah membuat keputusan benar dengan implikasi pencarian infonnasi selective attelltioll. Konsumen produk jasa berteknologi tinggi cenderung melakukan upaya reduksi cognitive dissonance yang berbentuk toleransi tcrhadap kondisi atau situasi tidak nyaman yang dialaniinya dengan implikasi pencarian infonnasi selective comprehension. Hasil penelitian menyarankan agar perusahaan produk berteknologi tinggi untuk secara aktif memberikan informasi positifbagi para konsumennya.
This. thesis discusses the process of cognitive dissonance reduction that the consumers of high technology goods and services initiate and also examines its implication on the information search, This research is a qualitative research with a descriptive design that uses a comparative analysis method. The result of the research is that the high technology goods product consumers tend to do reduction effort that focuses to the product features which are the advantage of the chosen product or the disadvantage of the a1temative product to reassure the decision that has been made with selective attention as its information search impiication. The high technology service product consumers tend to do reduction effort in form of tolerance of the uncomfortable situation that they experience with selective comprehension as the infonnation search implication. The result of the research suggests that high technology goods and services companies to actively give positive infonnation to their consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32377
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Melisa Mesra
"Agama merupakan faktor penting yang dapat membimbing manusia agar berperilaku sesuai dengan moral dan cara hidup yang diharapkan oleh ajaran agama yang bersangkutan. Sejumlah 88% (dari 210 juta penduduk pada tahun 2004) penduduk Indonesia memeluk agama Islam (http://ms.wikipedia.org/wiki/ Islam_Indonesia). Selain itu, Islam adalah salah satu agama yang melarang seks pra-nikah. Subjek penelitian ini khusus bagi yang beragama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami gambaran disonansi kognitif pada wanita dewasa muda yang melakukan hubungan seks pranikah. Festinger (dalam Wortman, 1999) mengemukakan bahwa disonansi kognitif adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan dimana terdapat ketegangan yang dihasilkan dari kesadaran akan adanya dua pemikiran yang tidak cocok atau sesuai. Festinger (Sarwono, 2002) mengatakan bahwa disonansi kognitif juga dilakukan untuk menghilangkan konflik antar elemen kognisi hingga tercapai kembali keadaan konsonansi kognitif.
Hasil penelitian kualitatif ini menunjukkan bahwa ketiga subjek mengalami disonansi kognitif setelah mereka melakukan hubungan seks pranikah. Ketiga subjek tersebut melakukan cara yang berbeda-beda untuk mengatasi disonansi kognitif agar tercapai kembali keadaan konsonansi kognitif. Cara yang digunakan ketiga subjek tersebut adalah dengan mengubah perilaku, menambah elemen dan juga mengubah elemen. Hasil penelitian lainnya berupa tingginya frekuensi seks pra-nikah (begitu pula sebaliknya) sebagai suatu hal yang memerlukan penelitian lebih jauh dan dalam.
Religion is an important factor that can guide humans to act morally and live accordingly by religious guidance. 88% of Indonesians (from a total of 210 million people in 2004) is a Moslem http://ms.wikipedia.org.wiki/Islam_ Indonesia). In addition, Islam is one of the religions that forbid pre-marital sex. Therefore, the subjects of this research are especially Moslems. This research is aimed to find and understands the cognitive dissonance of young women that have pre-marital sex. Festinger (Wortman, 1999) says that cognitive dissonance is a condition where there is tension created from two thoughts that are contradictive. Festinger (Sarwono, 2002) stated that cognitive dissonance is also done to eliminate a conflict between cognition elements so that the cognitive consonance can be withdrawn.The result of this qualitative research shows that the three subjects from this research are having cognitive dissonance after having pre-marital sex. The three subjects have three different ways to cope with their cognitive dissonance so that they are back into a state of cognitive consonance. The way of the three subjects are by changing behavior, gaining elements, and also changing elements. The other result of the increase of pre-marital sex frequency (so for the reverse), as a topic, needs a further research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hannanda Abdullah
"Situs jejaring sosial ada dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah YouTube. Salah satu bentuk iklan di youtube adalah iklan pre-roll. Banyak orang yang menolak untuk melihat iklan ini dan tujuan dari studi ini adalah mencari alasan kenapa orang melewatkan iklan pre-roll. Studi ini mengandalkan metode kajian literatur dengan teori disonansi kognitif dan beberapa elemen dalam iklan yang sukses sebagai konsep untuk mendukung temuan-temuan. Studi ini akan menganalisa dua macam iklan pre roll yang sukses, yaitu iklan pre-roll Geico dan iklan pre-roll La Casa Eco. Studi ini mengungkapkan bahwa beberapa iklan pre-roll yang sukses mempunyai beberapa elemen yang ada didalamnya untuk menumbuhkan rasa ingin tahu penonton.
Social networking sites come in many forms, and one of them is YouTube. Pre-roll advertisement is one of the advertising forms on YouTube. Many audiences refused to watch the pre-roll and the aim of this paper is to find the reason why people skip pre-roll ads. This research will rely on literature review to analyze the cognitive dissonance theory and the elements of successful advertisings as the main concept to back up the findings. This study will analyze two examples of successful pre-roll ads, the Geico and the La Casa Eco ad. This study also discovered that some of the successful pre-roll advertisements have several elements to ignite the viewers’ curiosity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Arie Suciyana S.
"Tugas Akhir ini membahas upaya meningkatkan moral judgment pedagang kaki lima di jalan Margonda Raya yang dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi belief pedagang kaki lima terhadap Emosi dan hak penggunaan trotoar. Program penelitian dilakukan dengan booklet yang conlenmya dibuat berdasarkan teori moralitas, cogniiive dissonance, dan just world theory. Penelitian ini adalah penclitian action research semi lcuantitatif yang bertujuan mencari solusi yang baik terhadap masalah sosial yang berkaitan dengan aktivitas pedagang kaki lima di area trotoar.
Hasil penelitian menunjukkan baoldei sebagai program intewensi yang dijadikan altematif media perubahan dapat meningkatkan moral judgment pedagang kaki lima. Pcnclitian juga menunjukkan bahwa usia dan letak kios pedagang kaki lima meujadi faktor-faktor yang nyata mempengaruhi peningkatan moral judgmenz pedagang kaki lima terhadap fimgsi dan hak penggunaan trotoar di jalan Margonda Raya, Depok.
Program intervensi yang dilakukan pada penelitian ini hanyalah awal dari usaha mengubah kondisi sosial yang berkaitan dengan masalah Pedagang Kaki Lima, Trotoar dan Lalu Lintas. Untuk menghasilkan perubahan yang nyata diperlukan program intcrvensi lanjutan yang difokuskan mendorong terbentuknya organisasi dan komunikasi yang setara antara pedagang kaki lima dan Pcmerintah Kota Depok scbagai pihak pemegang otoritas.
This final project focus on an effort to upgrade the moral judgment level as a factor that affecting belief of the street-vendors regarding sidewalk timction and use on Margonda Raya Street, Depok_ This project was using a booklet as a social intervention media. The content of the booklet based on morality theory, cognitive dissonance, and just world theory. By using semi quantitative action research, this project’s goal is trying to find a better solution to social problems regarding the street-vendors activities on the sidewalk. This research shows that booklet as intervention program could be use as an alternative media to upgrade the moral judgment level of the street~vendors. The researcher also found that the participant age and the spot of the “stand” as factors that has significant effect in upgrading street-vendor’s moral judgment level regarding sidewalk timction and use on Margonda Raya Street, Depok. The intervention program in this research is just the beginning to improve social condition related to street-vendors, sidewalk, and traiiic. To get significant change in social problems, the research should be foucus in advance intervention programs to promote street-vendors to develop organization and equal communication from the street-vendors and Depok city govemment aa legal otonty."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34020
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Resi Suminar
"
ABSTRAKStrategi celebrity endorsement merupakan salah satu primadona dalam dunia pemasaran dan periklanan. Tak terkecuali brand layanan e-commerce Tokopedia yang mengangkat Isyana Sarasvati sebagai brand ambassadornya. Namun, tak berapa lama kemudian pernyataan sang ambassador justru menunjukkan pertentangan dengan brand yang di-endorsed-nya. Makalah ini berusaha mengkaji bagaimana sebenarnya peran seorang brand ambassador dan bagaimana penerapannya pada konteks situs layanan e-commerce Tokopedia. Kajian menunjukkan bahwa indikator keaslian belum menjadi pertimbangan Tokopedia dalam memilih brand ambassador-nya. Selain itu, pernyataannya brand ambassador yang menyatakan tidak berbelanja online menyebabkan kebingungan atau disonansi kognitif di masyarakat.
ABSTRACTCelebrity endorsement is still used as main strategy in marketing and advertising. Including Tokopedia, a Indonesia e commerce service, that hired Isyana Sarasvati as its brand ambassador. However, few months later, a statement that made by the brand ambassador apparently showed contradiction with the brand. This paper try to examine what is exactly the role of a brand ambassador and how it rsquo s applied especially in Tokopedia e commerce service context. The study concludes that Tokopedia has not yet considered authenticity indicitaor in choosing its brand ambassador. Besides, Tokopedia brand ambassador rsquo s statements that stated she doesn rsquo t like do online shopping cause confused or cognitif disonance in consumer rsquo s mind."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Mario Sultan Gozali
"This article explains people's perceptions of how cryptocurrencies impact global markets and how this instrument has the potential to replace existing currencies. The rapid growth in the use of cryptocurrencies globally is believed to make many people switch from conventional transaction instruments to contemporary instruments. Even though cryptocurrency is on the rise and many people are starting to accept it, some remain pessimistic and think that it will not last long This study focuses on public perceptions regarding the issue of Quadriga Fintech Solutions Corp., one of the largest online cryptocurrency trading companies in Canada. Quadriga survived the first cryptocurrency boom and bust cycle when Bitcoin's value skyrocketed to $25,000 and dropped back to $4,200 all in one year and has since filed for bankruptcy. By using the cognitive dissonance theory (Festinger,1950), this article aims to explain the public's perception of cryptocurrencies in the news around the Quadriga issue. The article explains how people perceive cryptocurrency based on the Quadriga issue and how it affects their perception of the instrument.
Artikel ini menjelaskan persepsi orang tentang bagaimana cryptocurrency berdampak pada pasar global dan bagaimana instrumen ini berpotensi menggantikan mata uang yang ada. Pesatnya pertumbuhan penggunaan cryptocurrency secara global diyakini membuat banyak orang beralih dari instrumen transaksi konvensional ke instrumen kontemporer. Meskipun cryptocurrency sedang naik daun dan banyak orang mulai menerimanya, beberapa tetap pesimis dan berpikir bahwa itu tidak akan bertahan lama Studi ini berfokus pada persepsi publik mengenai masalah Quadriga Fintech Solutions Corp, salah satu perdagangan cryptocurrency online terbesar perusahaan di Kanada. Quadriga selamat dari siklus boom dan bust cryptocurrency pertama ketika nilai Bitcoin meroket menjadi $25.000 dan turun kembali ke $4.200 dalam satu tahun dan sejak itu mengajukan kebangkrutan. Dengan menggunakan teori disonansi kognitif (Festinger, 1950), artikel ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi publik terhadap cryptocurrency dalam pemberitaan seputar isu Quadriga. Artikel tersebut menjelaskan bagaimana orang memandang mata uang kripto berdasarkan masalah Quadriga dan bagaimana hal itu mempengaruhi persepsi mereka terhadap instrumen tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Trisha Dantiani
"With the new emerging media that caters to the audience's personal bias and reamplifying their beliefs. It aided with social media algorithms that personalize and limit the content consumption, it raises the question of whether we construct our own bubbles or are we simply victims of the algorithm. Tribal journalism being one of the methods that is used by emerging media to perpetuate these echo chambers among their audience. This study uses digital ethnography and in-depth interviews with followers and contributors of Magdalene.co to determine the engagement in cognitive dissonance and selective exposure to construct their own filter bubbles and echo chambers. The findings of the research revealed that echo chambers exist within emerging media in the form of ‘safe space’ to share opinion and how followers curate the content they consume on social media. Echo chambers are not entirely homogeneous due to the different standpoints that followers hold. Tribal journalism aids in the development of echo chambers as followers not only interact with the content, they are also able to produce their own work and include it into the online discussion.
Munculnya media baru memberikan audiens wadah bersuara dan mengamplifikasi keyakinan. Dibantu dengan algoritma media sosial yang mempersonalisasi dan membatasi konsumsi konten, hal ini menimbulkan pertanyaan terkait apakah pengguna membuat ‘gelembung’ nya sendiri atau hanya korban dari algoritma. Jurnalisme tribal menjadi salah satu metode yang digunakan oleh media baru untuk mengabadikan ‘ruang gema’ ini di antara audiens mereka. Penelitian ini menggunakan etnografi digital dan wawancara mendalam dengan follower dan contributor Magdalene.co untuk menentukan apakah pengikut mereka secara aktif terlibat dalam disonansi kognitif dan paparan selektif untuk membangun gelembung filter mereka sendiri dan ruang gema. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa ruang gema ada dalam media yang muncul dalam bentuk 'tempat aman' untuk berbagi opini dan bagaimana follower mengkurasi konten yang mereka konsumsi di media sosial. Ruang gema ini tidak sepenuhnya homogen karena sudut pandang yang berbeda yang dipegang follower. Jurnalisme tribal berkontribusi pada kemunculan ruang gema karena follower tidak hanya berinteraksi dengan konten, mereka juga mampu menghasilkan karya mereka sendiri dan memasukkannya ke dalam diskusi online."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Rennita Kendra
"Oppenheimer (2023), sebuah film biografi yang disutradarai oleh Christopher Nolan, menampilkan perjalanan Oppenheimer, Sang Bapak Bom Atom, saat ia membantu memimpin Proyek Manhattan dalam meneliti dan mengembangkan senjata nuklir selama Perang Dunia II. Rilisnya film biografi bertema perang pada tahun 2023 membuka diskursus baru mengenai peran Hollywood dan prevalensinya dalam mempertahankan American Exceptionalism. Dalam konteks film bertema perang, film-film Hollywood dulunya memiliki peran informal sebagai alat propaganda Amerika Serikat melalui glorifikasi kebijakan luar negeri, meningkatkan daya tarik internasional, serta menanamkan gagasan bahwa Amerika Serikat adalah negara adidaya yang berlandaskan pada kepercayaan terhadap American Exceptionalism. Seiring dengan perkembangan dunia menuju tatanan dunia kontemporer, intensitas dari glorifikasi Amerika Serikat dalam film-film Hollywood semakin berkurang. Namun, gagasan American Exceptionalism tetap relevan dalam diskusi modern. Diskusi ini berfokus pada bagaimana American Exceptionalism diperbandingkan dalam Oppenheimer (2023), serta mengaitkan karakter Oppenheimer dengan Cognitive Dissonance Theory yang mengungkap perilaku berlawanan dengan sikap yang ia tunjukkan selama pengembangan ciptaannya—bom atom.
Oppenheimer (2023), a biopic directed by Christopher Nolan, showcases the journey of Oppenheimer, the Father of the Atomic Bomb, as he helped in leading the Manhattan Project in researching and developing nuclear weapons during World War II. The release of the biopic that depicts the war setting in 2023 opened up a new discourse in regards to the role of Hollywood and its prevalence in preserving American Exceptionalism. In the context of war-related films, Hollywood movies used to have an informal purpose of being the United States’ propaganda tool—to promote the glorification of their foreign policy and international appeal and instill the idea that the U.S. is a superpower nation which lies in the belief of American Exceptionalism. As the world progresses into the contemporary state of the world order, the portrayal of the aforementioned objective in Hollywood movies has arguably subdued. However, the notion of American Exceptionalism remains relevant in modern-day discussion. This paper deconstructs how American Exceptionalism is showcased and juxtaposed in Oppenheimer (2023), as well as intertwining Oppenheimer’s character with the Cognitive Dissonance Theory that unravels the counter-attitudinal behavior he showcased in regards to the enhancement of his creation—the atomic bomb."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Winda Clarissa Hanyouri
"Dalam konteks pemasaran media sosial, istilah pemasaran influencer menjadi semakin populer. Influencer yang lahir dari media sosial, memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pembelian orang lain dengan mengunggah beberapa bentuk konten bersponsor di media sosial mereka. Teori keseimbangan sebagai landasan kemudian diintegrasikan dengan teori disonansi kognitif dan teori kesesuaian untuk merinci prediksi, dalam konteks kampanye pemasaran influencer, tentang bagaimana mekanisme psikologis kesesuaian dapat berkontribusi pada keberhasilan bentuk komunikasi persuasif yang baru. Penelitian ini membahas kesesuaian dalam tiga kontributor yang terkait dengan kampanye pemasaran influencer yaitu influencer, konsumen (pengikut), dan merek bersponsor. Penelitian melibatkan 207 pengikut influencer bernama Rachel Vennya di Instagram. Untuk memastikan keakraban dengan influencer, partisipan diharuskan menjawab beberapa pertanyaan terkait influencer. Untuk manipulasi acak, penelitian juga menghadirkan foto influencer dengan dua pakaian yang berbeda dimana partisipan diharuskan memilih pakaian yang sangat kongruen dengan influencer tersebut. Dengan menggunakan uji Mann-Whitney dan model persamaan struktural berbasis kovarians (CB-SEM), hasil menunjukkan bahwa ketika konsumen dan influencer memiliki kongruensi yang kuat, kongruensi antara produk dengan influencer yang tinggi (rendah) mendorong kongruensi yang tinggi (rendah) pula antara produk dengan konsumen. Dengan demikian, keselarasan antara produk dengan konsumen menghasilkan sikap produk yang mengarah pada intensi untuk membeli dan merekomendasikan produk kepada orang lain.
In the context of social media marketing, term influencer marketing has become increasingly popular. Influencers that are somehow born on social media, have credibility and power to affect purchase decision of others by uploading some form of sponsored content in their social media platforms. Balance Theory as foundation then integrated with Cognitive Dissonance and Congruity Theory to detail the predictions, in the context of influencer marketing campaigns, about how congruence psychological mechanism can contribute to the success of novel form of persuasive communication. This research addresses congruence within three contributors related to influencer marketing campaign namely influencer, consumer (follower), and sponsored product. The research involves 207 followers of an influencer named Rachel Vennya on Instagram. To confirm familiarity with influencer, participants are required to answer several questions related to the influencer. For randomized manipulation, this research presents pictures of an influencer with two different outfits where participants are required to choose a highly congruent outfit with influencer. By utilizing Mann-Whitney test and covariance-based structural equation model (CB-SEM), results show that when consumer and influencer have a strong congruence, high (low) influencer–product congruence encourages high (low) consumer–product congruence. Thus, consumer–product congruence produces favorable product attitudes which lead intention to purchase and recommend product to others. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library