Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"A study to investigate the effect of various cencentrations of hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) 4,6 and 8% /w/v,with a tablet weight gain of 4% on the physical quality and dissolution of 300 mg ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Almadhiya Siti Nurhadi
"Prevalensi kejadian Inflammatory Bowel Disease (IBD) mengalami peningkatan terutama di negara-negara asia termasuk Indonesia. Deksametason merupakan salah satu agen terapi golongan glukokortikoid untuk pengobatan IBD. Namun, penggunaan dalam jangka waktu panjang dapat memberikan efek samping sistemik. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sistem penghantaran yang bekerja secara spesifik ke kolon atau disebut dengan Colon Drug Delivery System (CDDS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi serta mengetahui karakteristik dan profil pelepasan obat tablet multisalut deksametason dengan probiotik, kitosan sebagai penyalut primer, serta Eudragit L100 dan S100 sebagai penyalut sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan metode granulasi basah untuk membentuk tablet inti, kemudian dilakukan dua tahap penyalutan dengan metode spray drying dengan hasil pertambahan bobot penyalut primer sebanyak 5% dan penyalut sekunder sebanyak 8%. Tablet dikarakterisasi melalui beberapa evaluasi yaitu uji organoleptis, uji morfologi, uji keseragaman ukuran, uji keseragaman kandungan, uji keragaman bobot, uji keregasan, uji kekerasan, uji waktu hancur, uji kadar obat, dan uji profil disolusi in vitro. F2 dipilih sebagai formulasi paling baik karena memiliki karakteristik penampilan dan morfologi yang lebih baik dengan keregasan sebesar 0,029%, kekerasan sebesar 12,808± 1,946 kP, bobot sebesar 119,2 ± 1,636 mg, kadar sebesar 106,250 ± 1,848.%. Alasan lain yaitu karena memiliki profil pelepasan obat di asam terendah yaitu sebesar 29.2% dan memberikan pelepasan obat di kolon sebesar 97.41%.

The prevalence of Inflammatory Bowel Disease (IBD) has increased, especially in Asian countries, including Indonesia. Dexamethasone is a glucocorticoid therapeutic agent for the treatment of IBD. However, long-term use of dexamethasone can give systemic side effects. Colon Drug Delivery System (CDDS), a delivery system that works specifically to the colon is needed to overcome this problem. The purpose of this study was to obtain a formulation and to determine the characteristics and drug release profile of dexamethasone multicoated tablets with probiotics, chitosan as primary coating, and Eudragit L100 and S100 as secondary coating. This research was conducted by wet granulation method to form core tablets, then carried out two stages of coating with spray drying method with the results of weight gain of 5% primary coating and 8% secondary coating. Tablets were characterized through several evaluations, such as organoleptic test, morphology test, size uniformity test, weight diversity test, stiffness test, hardness test, disintegration time test, drug content test, and in vitro dissolution profile test. F2 was chosen as the best formulation because it has better appearance and morphological characteristics with a stiffness in amount of 0.029%, hardness in amount of 12.808± 1.946 kP, weight in amount of 119.2 ±1.636 mg, drug content in amount of 106.250 ±1.848%. Another reason was because it had the lowest acid release profile of 29.2% and gave 97.41% of colonic drug release. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Hermawan
"Spirulina platensis merupakan nutrasetika sebagai sumber nutrisi dan protein lengkap yang mengandung fikosianin atau pigmen biru yang berfungsi sebagai antioksidan. Tablet Spirulina platensis memiliki kekurangan dikarenakan bau dan rasa yang kurang menyenangkan sehingga dibuat menjadi tablet salut lapis tipis dengan penyalut pragelatinisasi pati singkong (PPS) dan hidroksipropil selulosa (HPC). Tablet inti dibuat secara kempa langsung dan konsentrasi penyalut yang digunakan adalah PPS 5%, HPC 5%, PPS-HPC (2:1) 3%, dan PPS 3%. Evaluasi sediaan tablet salut lapis tipis meliputi penampilan fisik, keseragaman bobot dan ukuran, ketebalan salut, kenaikan bobot, uji waktu hancur, dan uji disolusi. Hasil evaluasi tablet salut lapis tipis menunjukan bahwa proses penyalutan tablet Spirulina platensis sudah dapat menutupi rasa dan bau.
Berdasarkan penampilan tablet salut lapis tipis Spirulina platensis diketahui bahwa formula larutan penyalut kombinasi F3 PPS-HPC (2:1) 3% memberikan hasil penyalutan yang baik. Hasil penyalutan F3 memberikan kenaikan bobot tablet sebesar 4,71 %, ketebalan lapisan penyalut 312 μm, dan waktu hancur 9,43 menit. Selain itu, kadar Spirulina platensis dalam tablet salut F3 dan disolusi selama 2 jam dievaluasi dengan hasil berturut-turut sebesar 86,48 dan 101,76 %. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Spirulina platensis dapat dijadikan tablet salut lapis tipis untuk menutupi rasa dan baunya yang kurang menyenangkan.

Spirulina platensis is a nutraceutical with a complete source of nutrients and proteins that contain phycocyanin or blue pigment known as antioxidants. Spirulina platensis tablets had the lacks of unpleasant odor and taste. Therefore, the aim of this study was to prepare and evaluate film coated tablets of Spirulina platensis. In this study, pregelatinized cassava starch (PCS) and hydroxypropyl cellulose (HPC) were used as coating polymers. The core tablets containing Spirulina platensis were prepared by direct compression method, then coated by 3% PCS, 5% PCS, 5% HPC, and 3% PCS-HPC (2:1). The coated tablets evaluation showed that the coating process could overcome the unpleasant odor and taste of Spirulina platensis.
The results showed that Spirulina platensis tablets which were coated with PCS-HPC (2:1) 3% (F3) indicated the best criteria for film coated tablets. Futhermore, the weight increasing, coating thickness and disintegration time of F3 tablets were 4.71%, 312 μm and 9.43 minutes, respectively. Moreover, the Spirulina platensis contents in coated tablets and release cumulative amounts of Spirulina platensis during 2 hours were 86.48 and 101.76 %, respectively. Based on the results, Spirulina platensis could be prepared as film coated tablets dosage form, thus they might be a marketable and acceptable nutraceutical product.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42055
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Sari Setio Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk memperluas pemanfaatan pati sebagai eksipien penyalut enterik dan film transdermal melalui pembuatan PPSFt (pragelatinisasi pati singkong ftalat) dengan cara gelatinisasi dan esterifikasi menggunakan ftalat anhidrida dalam suasana basa dan medium berair. PPSFt yang diperoleh dikarakterisasi derajat subtitusi (DS), gugus fungsi, sifat termal, dan kelarutannya. PPSFt yang dihasilkan memiliki DS 0,0541 dan lebih larut pada medium basa. Tablet inti ketoprofen dibuat dengan metode granulasi basah kemudian disalut dengan larutan 5% penyalut PPSFt (F1), PPSFt-HPMCP 4:1 (F2) and PPSFt­ HPMCP 3:2 (F3) hingga kenaikan bobot tablet sekitar 6%. Tablet salut tersebut menunjukkan penampilan, kekerasan, dan keregasan yang baik. Tablet salut F2 dan F3 tidak hancur selama 1 jam dan tidak melepaskan ketoprofen lebih dari 10% selama dua jam dalam medium asam (pH 1,2).
Film transdermal PPSFt menunjukkan sifat mekanis yang baik, termasuk ketahanan pelipatan, elongasi dan kekuatan peregangan. Uji disolusi in vitro menunjukkan pelepasan ketoprofen dari seluruh formula film 71,78 - 107,07 % dalam waktu 4 jam melalui mekanisme difusi terkendali. Uji penetrasi in vitro menunjukkan bahwa penetrasi ketoprofen dari film sebanyak 72,77- 108,04% dalam waktu delapan jam dengan kecepatan penetrasi 0,865 - 2,311 mglcm 2.jam. Dapat disimpulkan bahwa PPSFt merupakan eksipien yang baik untuk digunakan sebagai penyalut tablet enterik dan pembentuk film transdermal.

This present study was intended to expand utilization of starch as enteric-coating and transdermal film-forming excipient by producing pragelatinized cassava starch phthalate (PCSPh) from gelatinitation and esterification process using phthalic anhydride in base condition of aqueous medium. The obtained PCSPh was characterized, including degree of substitution (DS), functional group, thermal properties and solubility. The produced PCSPh possessed DS of 0,0541 and higher solubility in base medium. Core tablets of ketoprofen were prepared by wet granulation method and then coated with coating solution, containing 5% of PCSPh (F1), PCSPh-HPMCP 4:1 (F2) and PCSPh-HPMCP 3:2 (F3), until the increasing weight of tablets were up to 6%. The coated tablets possessed good appearance, hardness and friability. Tablets F2 and F3 were also remain undisintegrated for 1 hour and retain the dissolution of ketoprofen less than 10% for two hours in acid medium (pH 1,2).
Transdermal film which were produced from PCSPh showed good mechanical properties, including folding endurance, elongation and tensile strenght. The in-vitro drug release study showed that 71,78 - 107,07% of ketoprofen has been released from transdermal film in 4 hours by diffusion-controlled mechanism. In-vitro penetration study showed that 72,77 - 108,04% of ketoprofen able to penetrate through skin membran with the flux of 0,865-2,311 mg/cm2.hour. Therefore, it can be concluded that PCSPh had good characteristics to be applied as excipient for enteric-coated tablet and transdermal film.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31448
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Risalia
"Penyakit degeneratif disebabkan oleh berubahnya sel-sel tubuh yang mempengaruhi fungsi organ lain. Penyakit degeneratif menyumbang sekitar 71% kematian global yang setara dengan 41 juta orang per tahun. Penyakit degenerative di Indonesia meliputi hipertensi, diabetes melitus, stroke, dan kanker menunjukkan peningkatan dari tahun 2013 hingga 2018. Oleh karena itu, pengembangan dan promosi kesehatan sangat penting dalam mengatasi penyakit degeneratif dan upaya untuk mengurangi jumlah kematian global. Pembinaan pasien degeneratif menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh apotek untuk lebih mengetahui dan memahami pasiennya, dengan demikian pasien dapat memperoleh pelayanan dan pembinaan hubungan jangka panjang yang terbaik oleh apotek. Pembinaan pasien diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan pasien karena pasien dapat terkontrol pengobatannya. Salah satu metode dalam mengelola dan meningkatkan kualitas kesehatan pelanggan yang diterapkan oleh apotek kimia farma adalah kimia farma reminder. Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini membahas mengenai manfaat adanya kimia farma reminder, alur dari kimia farma reminder, serta respon pasien degenerative yang direminder. Kimia farma reminder adalah salah satu cara apotek kimia farma untuk membina pelanggan dan meningkatkan kesehatan masyarakat bagi penderita penyakit degeneratif dengan cara mengingatkan bahwa persediaan obat hampir habis sehingga diharapkan menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk segera melakukan pengecekan ke dokter. Kimia farma reminder memberikan hubungan timbal balik antara apotek dan pelanggan yang menguntungkan. Alur kimia farma reminder secara singkat yaitu penginputan data pasien – reminder – konfirmasi. Pengkajian Mutu Produk (PMP) merupakan salah satu penerapan sistem mutu industri farmasi yang diatur dalam CPOB 2018. Seluruh obat yang terdaftar perlu dilakukan pengkajian mutu produk termasuk produk ekspor. Hal ini untuk memastikan bahwa prosesnya konsisten, kesesuaian dengan spesifikasi bahan awal, bahan pengemas, dan produk jadi, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses. Pengkajian mutu produk biasanya dilakukan setiap tahun terhadap produk yang diproduksi tahun sebelumnya. Penyusunan laporan PMP menjadi tanggung jawab departemen Quality Assurance (QA). Penyusunan laporan PMP berbeda antar industri farmasi, namun harus sesuai dengan persyaratan CPOB. Laporan PMP di PT. Harsen Laboratories dikenal dengan Pengkajian Tahunan Atas Produk (PTAP). Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini membahas penyusunan laporan PTAP tahun 2020 untuk produk L tablet salut selaput yang diproduksi oleh PT. Harsen Laboratories. Hasil kajian PTAP meliputi bahan awal dan bahan x pengemas, pengawasan selama proses kritis dan pengujian produk jadi, hasil uji di luar spesifikasi, laporan penyimpangan, perubahan, izin edarregistrasi lokal dan ekspor, program pemantauan stabilitas dan tren yang tidak diinginkan, produk kembalian, keluhan, dan penarikan obat, Tindakan perbaikan terhadap proses/peralatan proses, komitmen pasca pemasaran, status kualifikasi peralatan dan sarana penunjang kritis, status validasi, teknis kontrak, inspeksi Badan POM, evaluasi sampel per tinggal, serta pemantauan lingkungan. Produk L tablet salut selaput pada peroide tahun 2020 memenuhi persyaratan spesifikasi mutu yang telah ditentukan.

Degenerative diseases are caused by changes in body cells that affect the function of other organs. Degenerative diseases account for about 71% of global deaths which is equivalent to 41 million people per year. Degenerative diseases in Indonesia including hypertension, diabetes mellitus, stroke, and cancer showed an increase from 2013 to 2018. Therefore, health development and promotion is very important in overcoming degenerative diseases and efforts to reduce the number of global deaths. The development of degenerative patients is one of the steps taken by pharmacies to better know and understand their patients, thus patients can obtain the best service and long-term relationship development by the pharmacy. Patient guidance is needed in order to improve the quality of patient's health because patients can control their treatment. One of the methods in managing and improving the quality of customer health that is applied by Apotek Kimia Farma is Kimia Farma Reminder. This Pharmacist Professional Practice Report discusses the benefits of having a pharma chemistry reminder, the flow of a Kimia Farma Reminder, and the response of degenerative patients who are reminded. Kimia Farma Reminder is one way for Apotek Kimia Farma to foster customers and improve public health for people with degenerative diseases by reminding that drug supplies are running low so it is hoped that it will raise awareness for the public to immediately check with the doctor. Kimia Farma Reminder provides a mutually beneficial relationship between pharmacies and customers. The flow of Kimia Farma Reminder briefly is inputting patient data – reminder – confirmation. Pengkajian Mutu Produk (PMP) is one of the applications of the pharmaceutical industry quality system regulated in the GMP 2018. All registered drugs need to be assessed for product quality, including export products. This is to ensure that the process is consistent, conforming to specifications for starting materials, packaging materials and finished products, to spot trends and identify needed improvements to products and processes. Product quality assessment is usually carried out annually on products produced the previous year. The preparation of the PMP report is the responsibility of the Quality Assurance (QA) department. The preparation of PMP reports differs between pharmaceutical industries, but must comply with GMP requirements. PMP report at PT. Harsen Laboratories is known as the Annual Product Review (PTAP). This Pharmacist Professional Practice Report discusses the preparation of the 2020 PTAP report for the film-coated tablet L product produced by PT. Harsen Laboratories. The results of the PTAP study include starting materials and packaging materials, supervision during critical processes and testing of finished products, out-of-spec test results, deviation reports, changes, xii local and export marketing permits, stability monitoring programs and unwanted trends, product returns, complaints, and withdrawal of drugs, corrective action on process/process equipment, post-marketing commitments, qualification status of critical supporting equipment and facilities, validation status, technical contracts, POM inspections, evaluation of samples per stay, and environmental monitoring. Product L film-coated tablets in the period of 2020 meet the requirements of the quality specifications that have been determined."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library