Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Pulung Karo Karo
Abstrak :
Telah dibuat lapisan tipis CdS dengan metode koevaporasi CdS dan S dan telah diuji dengan XRD, UV-VIS Spectrophotometer, dan pengukuran hambatan. Lapisan yang terbentuk dipengaruhi beberapa parameter seperti, temperatur substrat, jarak antara sumber dan substrat, dan jarak antara sumber CdS dan sumber S. Hasil XRD menunjukkan bahwa lapisan yang terbentuk adalah CdS dengan preferred orientation pada bidang (0002}, dengan struktur hexagonal. Perlakuan panas yang diberikan pada temperatur 200°C di ruang vakum akan menurunkan besar hambatan, dan menaikkan respon terhadap cahaya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sudarmanto Budi Nugroho
Abstrak :
Penambangan batubara adalah salah satu bentuk kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Salah satu lokasi penambangan PT BHP Arutmin berada di Kecamatan Kintap, Kabupaten Kotabaru dan di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Laut. Kegiatan operasi yang sudah berlangsung sekitar 10 tahun telah menimbulkan beberapa dampak dan perubahan lingkungan terutama fisik- kimia. Salah satu dampak penting yang dipantau dan dikelola adalah kuatitas udara terutama parameter debu. Penelitian tesis ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kualitas udara ambien dengan berbasis pada parameter NO2, SO2 dart Debu (TSP) sebagai akibat kegiatan penambangan batubara, menganalisis perubahan daerah penyebaran zat pencemar sebagai akibat kegiatan operasional penambangan Batubara PT Arutmin dan memperkirakan besarnya konsentrasi zat pencemar debu pada masa mendatang beserta daerah penyebarannya sesuai dengan rencana kegiatan penambangan batubara di PT Arutmin Indonesia. Permasalahan yang akan dibahas didalam tesis ini seperti : deskripsi hasil kimia, lokasi kegiatan, kegiatan produksi tambang, kondisi kualitas udara ambien, penyebaran pencemar khususnya debu dari tambang terbuka ke daerah lain di sekitar lokasi penelitian. Penelitian tesis yang dilakukan merupakan jenis penelitian survey lapangan untuk memperoleh data primer kualitas udara, pengkajian data sekunder pengukuran masa lalu (expost patio) dan permodelan matematis kondisi saat ini dan masa yang akan datang. Lokasi penelitian tesis ini dilakukan di wilayah kontrak karya penambangan PT BHP Arutmin Tambang Satui, Penelitian ini hanya dibatasi pada daerah yang menjadi wilayah konsesi penambangan dan fasilitas penunjang lainnya beserta daerah sekitar lokasi penambangan yang terdekat dengan lokasi tambang dan jalan angkut (haul road). Berdasarkan hasil pengukuran untuk parameter debu masih belum melampaui baku mutu. sedangkan untuk SO2 terdapat satu lokasi melebihi baku mutu dan untuk NO2 di keseluruhan lokasi sudah melebihi baku mutu. Berdasarkan hasil uji statistik dengan membandingkan konsentrasi hasil pengukuran saat ini dan masa lalu ternyata telah terjadi perbedaan signifikan nilai rata-rata hasil pengukuran kualitas udara ambien untuk parameter SO2 dan NO, (1< 0,05), sedangkan untuk debu tidak ada perbedaan signifikan. Hasi! analisis penyebaran menunjukkan telah terjadi pergeseran penyebaran pencemar Debu dan SO2 dengan arah penyebaran berpusat di daerab sekitar tambang aktif saat ini, sedangkan untuk NO 2 lokasi penyebaran masih tetap berpusat di lokasi yang sama yaitu Simpang Empat Sumpol. Lokasi penyebaran debu Bari tahun 1996 s/d 1999 masih berpusat pada daerah sekitar jalan angkut (haul road) Berdasarkan hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa untuk lokasi yang diidentifikasi sumber emisi dominan dari tambang terdapat hubungan positif yang kuat antara kenaikan produksi tambang dan konsentrasi debu ambien (R2= 0,9), sedangkan lokasi yang cukup terbuka dengan berbagai aktifitas lain selain tambang terdapat hubungan positif namun kekuatan hubungannya sangat rendah (R.2 < 0,2). Berdasarkan hasil simulasi model matematis penyebaran pencemar menggunakan persamaan dasar Gaussian untuk tipe sumber emisi Area dan sumber Garis diperoleh angka ketelitian model (uji AME dan RMSE) dengan input emisi dari kegiatan transportasi yang melalui jalan angkut (haul road) memiliki ketelitian balk (90 % < x 95%) untuk keseluruhan lokasi pengukuran dan waktu pengukuran serta lokasi yang berada searah dengan arah angin (downwind) dan memiliki ketelitian sangat baik (> 95% ) untuk nilai rata- rata harian. Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan simulasi model untuk kondisi tahun 2005 dan 2010. Hasil simulasi model menunjukka bahwa untuk tahun 2010 terdapat beberapa lokasi yang akan melebihi baku mutu dan penyebaran pencemar debu masih terbatas pada daerah sekitar jalan angkut (haul road). Berdasarkan hasil pengukuran rutin, pengukuran lapangan pada saat penelitian dan hasil simulasi model, penyebaran pencemar yang hanya terbatas pada sekitar lokasi jalan angkut. Keterbatasan penyebaran dan tingginya konsentrasi debu disekitar jalan angkut dibandingkan dengan lokasi yang berjarak cukupjauh dari jalan angkut disebabkan oleh : posisi sumber emisi yang berada dipermukaan tanah mengakibatkan tinggi pencampuran pencemai relatif rendah, stabilitas atmosfer di lokasi penelitian umumnya tergolong tidak stabil sehingga selain terjadi penyebaran pencemar ke arah horisontal juga terjadi penyebaran pencemar ke arah vertikal, dan posisi lokasi terhadap sumber emisi yang sangat tergantung pada arah angin yang bertiup. Peningkatan intensitas emisi yang diperkirakan akan terjadi seiring dengan meningkatnya produksi hingga 5 juta ton/tahun cukup signifikan menyebabkan kenaikan konsentrasi terutama kontribusi dari PT Arutmin namun tidak mengubah pola penyebaran dan masih terbatas pada daerah sekitar penambangan dan jalan angkut. Berdasarkan kondisi penyebaran pencemar yang hanya terpusat disekitar jalan angkut dan lokasi tambang maka diperlukan penanganan masalah debu di jalan angkut dengan menggunakan cara sebagai berikut : 1. Pengendalian emisi dengan usaha : meningkatkan frekuensi penyiraman jalan, perkerasan dan peningkatan stabilitas jalan, pengaturan kecepatan kendaraan di lokasi tertentu yang berdekatan dengan permukiman, perencanaan alternatif pangangkutan lain selain menggunakan truk 2. Pengendalian pada media perantara dengan pembuatan zona penyanggan yaitu penanaman pohon sebagai penghalang penyebaran debu dan meninggikan tanggul di pinggirjalan angkut yang saat ini sudah ada 3. Pengendalian pada penerima yaitu dengan penanaman tanaman penghalang di sekitara rumah, meningkatkan jarak rumah dengan jalan angkut minimal 50 meter dari jalan angkut. E. Daftar Kepustakaan : 33 (1980-2000)
Ambient Air Quality Impact from Coat Mining ActivitiesCoal is a non-renewable resource that has been widely mined in Indonesia. Surface coal mines create environmental problems in the vicinity. Coal and overburden gives rise to air pollution as particulate is blown off and remains suspended in the air. In addition, the exhausts of the diesel-driven heavy machinery and vehicle that concentrate in the area also contribute to degradation of air quality. As a case study, the surface coal mining activities of PT Arutmin Indonesia at Satui Mine that has been operated for about 10 years are evaluated in the present study. The purpose of this study is to evaluate the change in the ambient air quality caused by the surface coal mining activities and subsequently their dispersions based on parameter NO2, 502, and dust (total suspended particulate). Special impedance is also given to forecast dust concentration and its dispersion area. The existing air quality data that were directly measured in the mining vicinity were compared with the air quality standard. In order to evaluate the change in the air quality, those existing data were also statistically compared to the history of air quality. Furthermore, mathematical modeling was used as a basis for forecasting of dust concentration and its dispersions. By comparing the existing air quality with the standard, it can be observed that dust and SO2 concentrations still meet the standard except in one location for SO2, whereas NO2 concentrations are exceeded the standard for all the sampling locations. Results of statistical test for parameter SO2 and NOX (i0.05) show significant differences in mean concentration between the existing and the history of air quality data. In contrast, there are no significant differences for dust. Based on the dispersion analysis on S02 and, dust, it can be observed a shift of the center of concentration isopleths to- the active mining pit. Where as the center of NOL concentration isopleths still remains in the same location, which is in Simpang Empat Sumpol, Results of linear regression suggest that the production capacity of coal is positively correlated with the ambient dust concentration (R2 = O.(?). That positive correlation, even though at very much lower degree (R2 < 0.2), still can be observed in the open area at the approximate distances from the mining pit. Gaussian equation simulation was performed using the data of all sampling locations and sampling times. As the inputs, theft was two types of emission source, which were area source and line source from the transportation activities passing through the haul road. The results show that the model accuracy index (AMIE and RMS[ tests) is good (90% f x < 95%). Even better accuracy was obtained (> 95 %) for downwind locations and daily mean concentration. Furthermore, the simulation is extended to estimate the air quality from year 2005 to 2010. Thus, it can be observed that the pollutant will exceed the standard in some locations and the dispersion pattern shows the accumulation of dust along the haul road. The accumulation of dust along the, haul road may be explained by considering that the emission source which located in ground level may limit the mixing height; lower atmospheric stability may also cause the vertical dispersion instead of horizontal dispersion alone; and variation in wind direction. The emission concentrations are expected to rise as the production capacity reaches 5 million ton per annum. However, the dispersion patterns are predicted to remain in the mining pit area and along the haul road. The following abatement strategies are proposed to minimize the air quality impact along the haul road: 1. Emission control, such as increase the frequency of spraying the haul road, vehicle speed regulation near the residential area, and seeking for alternative of less polluted type al-vehicle. 2. Buffering zone. such as planting trees, bushes and shrubs adjacent to the haul road and elevated or depressed the haul road. 3. Control in recipients, such as planting of trees in the house yard and increase the distance of the house from the haul road. E, Number of References: 33 (issued from 1980 to 2000)
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T5198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Djunaidi
Abstrak :
Logam seng banyak digunakan didalam industri, hal karena Seng berfungsi sebagai pelapis baja untuk melindungi baja dari serangan korosi. Penelitlan ini bertujuan mempelajari pengaruh perlakuan permukaan pada baja konstruksi terhadap hasil semprot lapisan seng dengan variable jarak semprot (100, 150, 200 mm). Metode yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan metode semprot logam busur listrik, dengan material umpan berupa logam seng. Kekerasan lapisan seng tersebut diuji sesuai standart ASTM E - 384 -- 73 dengan alat Micro Hardness Tester sedangkan untuk keausan mengunakan alat High Universal Wear Testing dengan standart ASTM G - 81 dan untuk mengetahui ketahanan korosi dilakukan uji sembur kabut garam dengan standart DIN 5001 - SS den polarisasi dengan standart ASTM G - 61 menggunakan alat Corrosion Measurement System. Untuk uji daya lekat menggunakan alat Adhesion Tester dengan standart DIN 50160. Dari hasil ini dapat disimpulkan semakin meningkat jarak semprot (100, 150, 200 mm) ketebalan lapisan seng semakin menurun (250, 190, 146 ìm), untuk kekerasan lapisan seng, semakin meningkat jarak semprot (100,150, 200 mm) kekerasan lapisan seng akan berkurang (160,150, 140 Kg/ mm 2), keausan pada lapisan seng, semakin meningkat jarak semprot (100,150, 200 mm), keausan lapisan sang akan meningkat (0.1, 0.2, 0.3. 10-8 mm3/mm ). Ketebalan lapisan sang 250 pm, sudah cukup tahan terhadap serangan korosi dari lingkungan sembur kabut garam selama 216 jam. Daya lekat lapisan seng dengan jarak semprot (100, 150, 200 mm) hasilnya ( 2.8, 2.1, 1.7 N/mm2), dilihat dari hasil ini semakin jauh jarak semprot, daya lekat lapisan seng menjadi berkurang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalif Atma
Abstrak :
Model "Quasi-geostropik dua-lapisan" adalah model Prakiraan Cuaca Numeris (Numerical Weather Prediction, NWP) dengan pendekatan geostropik yang biasanya digunakan di lintang sedang, yang menerima keadaan atmosfir baroklinik dengan membolehkan interaksi antara dua lapisan udara. Sedangkan "Wilayahterbatas" (Limited Area Model, LAM) sebenarnya adalah suatu rekayasa untuk membatasi wilayah yang dianalisis sehingga tidak terlalu luas. Variabel cuaca yang dibahas dalam penelitian dengan model ini adalah medan angin (V). Variabel yang lainnya (medan massa, P,T dan p) walaupun dapat dihitung dari medan angin dengan prinsip keseimbangan antara medan angin dan medan massa, tidak dibahas di sini. Dalam tulisan ini, medan angin "Quasigeostropik" disajikan dalam bentuk fungsi arus (streamfunction, Ψ) dan daerah yang dibahas meliputi 45° LU-45° LS dan 90° BT-180° BT, pada lapisan 250 mb dan 750 mb. Sebagai data awal dan data pembanding digunakan data angin dari European Centre for Medium range Weather Forecast (ECMWF) mulai tanggal 11 sampai dengan 23 Desember 1995. Hasil prakiraan menunjukkan bahwa pola gerak angin di belahan bumi utara yang sedang mengalami musim dingin cenderung stabil, sedangkan di belahan bumi selatan terjadi perubahan gerak walupun sangat sedikit. Model "Quasi-geostropik" dengan semi-implicit time differencing menghasilkan perhitungan yang sangat stabil dan tidak terjadi peningkatan maupun penyusutan amplitudo gerak. Verifikasi model ini dihitung dengan kesalahan statistik (RMSE dan Absolut korelasi) antara hasil prakiraan dengan data aktualnya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srihartaty
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang. Pelayanan transfusi darah merupakan penunjang pelayanan kesehatan yang sangat penting, karena hingga saat ini masih terdapat beberapa kondisi kesehatan yang hanya dapat diatasi dengan pemberian transfusi darah. Salah satu strategi World Health Organization (WHO) dalam pelayanan darah yang aman adalah transfusi darah atas indikasi medis secara rasional. Febrile non-haemolytic transfusion reaction (FNHTR) telah dilaporkan sebagai reaksi transfusi yang paling umum terjadi dengan insidensi 6,8% setelah transfusi produk komponen packed red cell (PRC). Data di Pusat Thalassemia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dari 73% pasien yang mendapat PRC leucoreduction, 15% di antaranya mengalami reaksi transfusi, sedangkan dari 14% pasien yang mendapat PRC biasa, 65% di antaranya mengalami reaksi transfusi. Di Indonesia, PRC yang tersedia umumnya adalah produk PRC leucoreduction dengan metoda buffy-coat depleted. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penurunan jumlah leukosit dan sitokin pada produk PRC dari metoda buffy-coat depleted dibandingkan dengan metoda modifikasi bed-side leucocyte filtration. Metodologi. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang pada subjek berupa 30 produk PRC yang dibuat dengan metoda buffy-coat depleted dan 30 produk PRC yang dibuat dengan metoda modifikasi bed-side leucocyte filtration pada <48 jam masa penyimpanan. Pada semua produk dilakukan pemeriksaan hematologi dan pemeriksaan sitokin pirogen IL-6 dan TNF-α. Hasil. Satu (3,33%) subjek kantong komponen PRC yang dibuat dengan metoda buffy-coat depleted memenuhi standar leukoreduction (<5x108 leukosit/unit), dan 29 (96,7%) subjek kantong komponen PRC yang dibuat dengan metoda modifikasi bed-side leucocyte filtration pada waktu < 48 jam penyimpanan memenuhi standar leukodepleted (<5x106 leukosit/unit). Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan bermakna kadar IL-6 dan TNF-α pada kedua kelompok komponen PRC ( p > 0,05 ). Simpulan. Terdapat penurunan jumlah leukosit komponen PRC yang dibuat dengan metoda modifikasi bed-side leucocyte filtration pada < 48 jam masa penyimpanan PRC sangat signifikan dibandingkan dengan metoda buffy-coat depleted. Hal ini disebabkan oleh peranan filter polyurethane yang selektif menyaring leukosit sedangkan penurunan jumlah leukosit pada metoda buffy-coat depleted dipengaruhi oleh kecepatan dan waktu putaran sentrifus serta pemisahan lapisan buffy coat dari komponen PRC. Tidak bermaknanya perbedaan kadar sitokin pirogenik IL-6 dan TNF α pada kedua kelompok PRC dikarenakan masa penyimpanan PRC < 48 jam tidak menyebabkan akumulasi sitokin pirogenik IL-6 dan dan TNF-α.
ABSTRACT
Background. Blood transfusion is an essential part of health services, that can safe lifes. One of the World Health Organization (WHO) strategy on safe blood. White blood cells/leukocytes are present in all cellular blood components that are prepared by standard technique. Febrile non-haemolytic transfusion reaction (FNHTR) has been reported as a common transfusion reaction with the incidence of 6,8% after Packed Red Cell (PRC) transfusion. Data in Thalassemia Center DR. Cipto Mangunkusumo Hospital in Jakarta, from 73% of patients who received PRC leucoreduced component, 15% of them had a transfusion reaction, whereas 14% of patients who received PRC component, 65% of them had a transfusion reaction. In Indonesia, the common PRC component available is a leucoreduced PRC developed by buffy-coat depleted method. The study is aim to evaluate the effectiveness of leucocyte reduction and cytokine on the PRC components developed by buffy-coat depleted method compare to the PRC products developed by modified bed-side leucocyte filtration method. Methodology. The study is a cross sectional study on the subject of 30 PRC components developed by buffy-coat depleted method and 30 PRC component developed by modified bed-side leucocyte filtration method in < 48 hour of storage. Haematology testing and pyrogenic cytokine of IL-6 and TNF-α titer was analyzed on all subjects. Result. There was only one (3.33%) subject of PRC developed by buffy-coat depleted method showed to be leucoreduced (<5x108 leucocyte/unit), mean while there was 29 (96,7%) subject of PRC developed by modified bed-side leucocyte filtration method showed to be leukodepleted (<5x106 leucocyte/unit).No significant difference of IL-6 and TNF-α titer on both of PRC components. (p > 0,05 ). Conclusion. Reduction of leucocyte on the PRC components developed by modified bed-side leucocyte filtration is more effective compare to that on the PRC components developed by buffy-coat depleted method. The adhesion principle of leucocyte into polyurethane filter was more effective in reducing the number of leucocyte compare to centrifugation principle. The leucocyte filtration that was run on the PRC components with the storage time of < 48 hour did not caused the accumulation of pyrogenic cytokine such as IL-6 and TNF-α.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Bahri Purnomo
Abstrak :
Dump truck kelas 160 ton Adalah alat berat yang digunakan sebagai komponen utama dalam industri pertambangan transportasi batubara atau mineral tanah. Akan tetapi situasi saat ini harga batubara tidak menentu, harga naik dan jatuh seketika, membuat pemilik usaha mengambil tindakan pemotongan biaya. Remanufaktur adalah salah satu pilihan untuk mengurangi biaya, Cylinder head dumptruck berpotensi untuk diremanufaktur karena menguntungkan jika cylinder head habis pakai dapat digunakan kembali, dalam satu engine dumptruck kelas 160 ton terdapat 12 silinder yang dipasang pada mesin. Penelitian ini mempelajari pengaruh perbaikan Cylinder Head Dump Truck (grey cast iron material) bila dilapisi dengan metode wire arc spray dengan berbagai opsi parameter yang dipilih. Sampel yang digunakan adalah bahan dari cylinder head yang dibentuk oleh mesin pemotong dan dibubut menjadi silinder kecil dengan diameter 22 mm dan ketebalan 15 mm. Sebelum pelapisan sampel diperlakukan proses blasting untuk mendapatkan kekasaran yang sama 6 ± 1μm kemudian dilapiskan dengan bond coat Ni5Al dengan variasi tekanan aliran udara 2, 3 dan 4 bar kemudian penyemprotan bahan lapisan atas 13% Cr atau Zo-26. Hasil kekerasan menunjukkan area bond coat adalah yang terendah dan material top coat adalah yang tertinggi. Morfologi lapisan air flow pressure bond coat yang lebih tinggi membuat persentase oksida semakin kecil, membuat kepadatan lapisan bond coat lebih rapat, membuat penetrasi bond coat yang lebih dalam terhadap lapisan based metal dan membuat penetrasi kedalaman top coat ke bond coat menurun. Metode FEM dengan beban fatigue digunakan untuk menentukan karakteristik kurva S-N dan berdasarkan variasi air pressure bond coat semakin tinggi nilainya membuat kurva kurva S-N lebih tinggi. Sebaliknya, jika variasi air pressure bond coat rendah membuat kurva S-N cenderung lebih rendah. ......Dumptruck class 160 ton Is heavy equipment machinery as a main component in minning industrial for coal or soil mineral transportation. but in Current situation the coal price is going to uncertain, the price is rise and suddenly falling, make the owner neeed take some action such as cutting cost, remanufacturing is one option to reduce cost. Cylinder head dumptruck potential to analysis for remanufacture due to profitable if conduct reused cylinder head, the reason one engine dumptruck class 160 ton there are 12 cylinder installed on machine. This paper is study the effect of Cylinder Head Dump Truck (grey cast iron material) repairing by coating wire arc spray with selected option parameter. Sampel part is porepare directly from cylinder head material formed by cutting machines and lathe to be small cylinder with diameter 22 mm and thickness 15 mm. Before coating the sampel treated by blasting process to get same roughness 6±1µm then coating by bond coat Ni5Al with air flow pressure variation 2~4 bar then spraying top coat material 13%Cr or Zo-26. The hardness result show bond coat area is the lowest and top coat material is the highess. The morfology layer bond coat describe which result obtained higher bond coat air flow pressure make the smaller the percentage of oxide, denser bond coat density , depth penetration bond coat to based metal increases, penetration top coat to bond coat decreases. Finite element method by fatigue load was utilized to determine S-N curve characteristics and based on fatigue fem higher bond coat air flow pressure applied make the S-N curve curve is higher. Conversely, if the air pressure bond coat is low make the S-N curve tends to be lowertion top coat to bond coat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
JJJ 31:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>