Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Esti Herbawamurti
Abstrak :
Penelitian pengaruh tanah liat atau clay pada pembuatan briket batubara tanpa karbonisasi dengan komposisi tanah liat sebagai variabel yakni 0%, 5%, 10% dan 15%, telah dilakukan di Laboratorium UPT - LSDE, BPPT. Hasil pengamatan diperoleh uji kuat tekan terhadap briket dengan tanah liat 0% = 5,5 kg/cm2 ; 5% = 9,25 kg/cm2 ; 10% = 12,95 kg/cm2 ; 15% = 16,65 kg/cm2. Dari segi ketahanan dan lama pembakaran menunjukkan briket dengan 0% tidak utuh, runtuh pada menit ke 90; briket dengan tanah liat 5% tidak utuh, runtuh pada menit ke 120; briket dengan tanah liat 10% utuh sampai ke menit 152; briket dengan tanah liat 15% utuh sampai ke menit 122. Analisa emisi gas pada pembakaran briket dengan tanah liat 0% menunjukkan CO rata-rata 434 ppm ; tahah liat 5% CO rata-rata 530 ppm ; tanah liat 10% dengan CO rata-rata 394 ppm dan tanah liat 15% CO rata-rata 386 ppm. Dua variabel atau komposisi tanah liat pertama tidak utuh dan dalam pembakaran tidak bertahan lama serta emisi gas CO lebih tinggi. Sedangkan pada dua variabel terakhir dapat disimpulkan bahwa tanah liat dengan komposisi tanah liat 10% lebih baik.
Research on clay as raw material in producing coal briquette without carbonization has been conducted in laboratory of UPT-LSDE, BPPT. Clay to coal composition that was used as variable was 0%, 5%, 10% and 15%. Result of pressure test of the mixture are as follow: for clay to coal 0% the strength is 5.5 kg/cm2; for clay to coal 5% the strength is 9.25 kg/cm2; for clay to coal 10%, the strength is 12.95 kg/cm2; for clay to coal 15%, the strength is 16.65 kg/cm2. From the view of lifetime and combustion time it was showed that briquette for clay to coal to coal 0% will be broken into pieces in 90 minutes, for clay to coal 5% will be broken into pieces in 120 minutes, or clay to coal 10% will be ruined into pieces in 152 minutes, for clay to coal 15% will be ruined into pieces in 122 minutes. The gas analysis showed that CO gas emission of the briquettes for the five are as follows: 0% of clay was 434 ppm, 5% of clay was 530 ppm, 10% of clay was 394 ppm, and 15% of clay was 386 ppm. The first two compositions is considered as weak, shorter durability and emitted more CO gas emission. Finally, between the last two compositions can be concluded that, that one with 10% of clay is the best.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T2687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hawaria
Abstrak :
Salah satu pemanfaatan batubara yaitu membuatnya menjadi briket batubara sebagai bahan bakar padat. Karena penyalaan briket batubara memerlukan waktu yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan bahan bakar cair dan gas, maka dilakukan penelitian untuk mendapatkan briket batubara yang mempunyai kemudahan dalam penyalaan, kestabilan, dan kecepatan pembakaran dengan api yang kontinyu. Untuk itu dilakukan penelitian sejauh mana pengaruh volatile matter (zat terbang) batubara pada kemudahan penyalaan dan mekanisme kecepatan pembakaran briket batubara. Pengujian yang dilakukan mencakup analisa proksimat, analisa ultimat, analisa nilai kalor dan sulfur, pengamatan profil pembakaran dengan TGA (Thermo Gravimetric Analyzer) dan pengamatan lepasnya gas-gas yang mudah terbakar serta susunan gugus fungsional dengan menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra Red). Selain itu dilakukan pengujian kestabilan pembakaran dan kecepatan pembakaran briket batubara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket batubara dengan volatile matter 38% mempunyai kecepatan pembakaran yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan yang lain dilihat dari laju pengurangan berat. Untuk briket batubara dengan volatile matter 41,25% mempunyai kestabilan pembakaran yang lebih lama dibandingkan dengan yang lain. ......One of its uses by manufacturing it into coal briquette as solid fuel. Since coal briquette combustion needs a relatively longer time compared to that of gas and locked fuel, a research has been conducted to obtain coal briquette of easy burning, great stability and fast combustion with continuous fire. The research was then directed towards finding out how volatile matter in the form of flying substances in coal influences its combustion ease and simplicity and burning speed mechanism. The examinations covered the proximate, ultimate, calorie value and sulphuric analyses as well as observation on the combustion profile by means of the TGA (Thermo Gravimetric Analyzer). The research also observed the releasing of flammable gases and the functional structure using the FTIR (Fourier Transform Infra Red). Apart form the afore-mentioned observation, examination of coal briquette combustion speed and stability were carried out as well. The research result show that when observed on its weight reduction, coal briquette with 38% volatile matter has the combustion capacity which is relatively faster than that of the others. Coal briquette with 41,25% volatile matter turns out to have longer burning stability compared to that of the others.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library