Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nila Budiwarni
"Gudang farmasi kabupaten yang merupakan titik sentral pengelolaan obat di Daerah Tingkat II, melaksanakan sistem pengelolaan obat melalui satu pintu. Dengan pola satu pintu ini maka puskesmas tidak dibebani lagi dengan kewajiban untuk mengadmin istrasikan secara terpisah obat yang berasal dari berbagai sumber, sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada peningkatan kwalitas pelayanan.
Pengelolaan obat, di puskesmas mempergunakan format Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO ). Dari LPLPO ini diharapkan akan diperoleh berbagai data dan informasi yang sangat dibutuhkan sehingga: (1) dapat terlaksana tertib administrasi dan pengelolaan obat; (2) tersedianya data yang akurat dan tepat waktu; dan (3) tersedianya data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian oleh unit yang lebih tinggi.
Untuk mencapai tiga sasaran pokok diatas peranan petugas pengisi formulir LPLPO cukup penting . Untuk itu maka studi ini akan melihat apakah ada faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas pengisi formulir LPLPO puskesmas dalam mengisi formulir LPLPO.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan data sekunder untuk melihat hasil pencapaian pengisian formulir LPLPO yaitu variabel kinerja : (1) tepat waktu; (2) kelengkapan (3) akurasi perhitungan dan (4) informasi dini penggunaan obat yang tepat menurut kelas terapi selama tahun anggaran 199511996, responden adalah 37 orang petugas pengisi formulir LPLPO puskesmas yang berasal dari 37 puskesmas di kabupaten karawang. Variabel independen yang diteliti meliputi faktor input, faktor proses, faktor lingkungan sistem pengisian formulir LPLPO terhadap faktor kinerja hasil pengisian formulir LPLPO (variabel dependen ).
Hasil penelitian menunjukan tingkat pendidikan, kepuasan dan waktu yang tersedia rnempunyai hubungan yang bermakna (pada p < 0,10) dengan menggunakan analisa statistik bivariat terhadap akurasi, selain itu diketahui pula bahwa tingkat kesulitan pengolahan data dan data morbiditas secara statistik memiliki hubungan bermakna dengan indikator tepat waktu.
Saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut :
  • Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan petugas.
  • Memilih petugas yang mempunyai latar belakang obat dan menyenangi pekerjaanmengelola obat.
  • Pembinaan staf secara terus menerus agar dapat melaksanakan tugas dengan balk.
  • Pemberian pengetahuan dan ketrampilan dalam manajemen waktu.

The Factors Relating To The Performance of Filler Officers To Puskesmas (Local Government Clinic) LPLPO Form In Regency of Karawang The District Pharmacy Warehouse (GFK) is the central point of drug management at Second Level Administrative Region (Dati II), which implement the system of drug management through one gate policy. With this system, puskesmas is not burdened again with the task of administrating separately the drugs from various sources, so that they can more concentrate to the improvement of service quality.
Drug management, in puskesmas level currently utilization report and Drug request Sheet (LPLPO). LPLPO is used to tap information and data about drug flow at puskesmas level so that : (1) drug use can be monitored at the puskesmas level; (2) timely and accurate data are available ; (3) data are available for planning of drug at higher level.
To achieve those three objectives, the role of LPLPO staf at puskesmas is important. This study then examine factors related to performance of the staff.
The study collected primary data from the staff using structured questionaire and examine LPLPO report for diagnosing their performances, which are measured by (1) timely reporting; (2) completeness of the report ; (3) report accuracy; (4) early information of the proper drug use. The respondents are 37 LPLPO staff of 37 puskesmas in Karawang District. Independent variabels which are studied are variables within input, process, and environment factors which influence the output performance (LPLPO report ).
The study showed that education level, work satisfaction and available time are significanly related (at p < 0,10 level) to acuracy. Moreover it is known also that the difficulty rate of data processing and statistical data of morbidity are significanly related (at p < 0,10 level ) whit indicator timely.
Based on the result, this study give recommendation as follows:
  • Government through its appropriate channel should plan managerial action in order to increase knowledge, and skills of LPLPO staff.
  • At the puskesmas level, manager should select LPLPO staff who has backgrounds on medicine and drug and who enjoy the jab.
  • At the puskesmas and GFK levels, mamager should continously supervice the LPLPO staff.
  • Management should consider to give training on manage of time.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Don Farid Agusta
"Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis klinik kecantikan semakin kompetitif dengan munculnya banyak klinik-klinik kecantikan baru. Impressions Body Care Centre adalah pelopor sekaligus pemimpin pasar dalam industri klinik kecantikan ini dengan 52 cabangnya yang tersebar luas di penjuru Indonesia. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, Impressions mengandalkan komunikasi pemasaran terpadu (IMC) untuk mempertahankan dan menambah jumlah pelanggannya.
Impressions telah melakukan berbagai upaya komunikasi pemasaran yang memakan waktu, biaya, dan tenaga kerja yang tidak sedikit. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menganalisa apa saja yang berhasil ditanwnkan di benak konsumen melalui komunikasi pemasaran terpadu Impressions. Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi efektifitas program IMC yang telah dilakukan tersebut sehingga dapat menghasilkan masukan-masukan berharga untuk memperbaiki komunikasi pemasaran terpadu yang sudah dilakukan.
Penelitian dilakukan melalui pengolahan data dari divisi pemasaran Impressions mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan dan dengan penyebaran kuesioner kepada responden yang dianggap mewakili populasi konsumen klinik kecantikan. Adapun ruang lingkup penelitian ini dibatasi karena menyadari keterbatasan waktu, tenaga, dan pengalaman penulis dan juga agar konsentrasi penelitian tidak menjadi terlalu melebar. Pembatasan tersebut adalah terhadap responden yang berumur antara 36-45 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki pengeluaran rumah tangga perbulan di atas Rp. 5 juta, berdomisili di DKI Jakarta dan tentunya pernah melakukan perawatan di klinik kecantikan.
Kesimpulan yang didapatkan dari pengolahan data hasil penelitian adalah bahwa iklan dan publisitas Impressions tidak semenarik apa yang dimiliki para pesaingnya menurut penilaian responden. Ini berbanding terbalik dengan promosi penjualan Impressions yang dinilai oleh konsumen lebih menarik dari apa yang ditawarkan para pesaingnya. Terlebih dari itu, Impressions merupakan merek top of mind dalam benak mayoritas konsumen yang menjadikannya sebagai merek yang memiliki brand awareness dan jumlah konsumen yang sering melakukan perawatan tertinggi. Hal lain yang terungkap adalah bahwa konsumen pengguna jasa layanan klinik kecantikan tidak mudah tezpengaruh oleh komunikasi pemasaran (iklan, publisitas, dan promosi penjualan) yang juga berarti mereka memiliki tendensi untuk menjadi brand loyalists.
Saran yang bisa diberikan berdasarkan tulisan ini adalah bahwa Impressions perlu mempertahankan keunggulannya dalam menawarkan promosi-promosi penjualan yang menarik sesuai dengan keinginan target market tanpa terjerumus dalam melakukan promosi yang bersifat pengurangan harga secara berlebihan karena akan berdampak pada persepsi kualitas yang menurun, meningkatkan price sensitivity pelanggan, dan tidak akan bisa digunakan untuk menarik brand loyalists. Selain dari itu, Impressions juga perlu memperbaiki iklan dan publisitasnya yang dinilai kalah menarik dibandingkan dengan milik para pesaingnya agar usaha pemasangan iklan tidak menjadi sia-sia belaka. Impressions juga harus mempertahankan posisi sebagai merek top of mind di benak konsumen karena hal tersebut mampu menjaring para pelanggan dengan frekuensi pembelian tinggi. Yang terakhir namun juga yang terpenting adalah agar Impressions tidak terlalu mengandalkan komunikasi pemasaran sebagai sarana menjaring pelangganpelanggan setia, ini karena mayoritas konsumen tidak menganggap komunikasi pemasaran mampu mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

During recent years, the beauty clinic industry has been getting more competitive as new players emerge. Impressions Body Care Centre was the first mover and is the current market leader in the industry with 52 beauty clinics scattered across the country. In facing the stiff competition, Impressions relies on Integrated marketing Communications (IMC) to retain and attract consumers.
Impressions has carried out various marketing communication efforts that consume a lot of time, money, and man-hours. Therefore, this paper is written with the purpose of analyzing what has been successfully ingrained in the consumers' minds through Impressions' IMC. The next step is to evaluate the effectiveness of such IMC to generate valuable recommendations on how to improve the IMC efforts which have been undertaken.
The research is carried out through data extraction from Impressions' marketing unit concerning the IMC strategy and also survey response collection from related respondents that represent the market as a whole. Even so, the research is restricted due to the writer's limited time, manpower, and experience and also as not to get sidetracked from the research's main purpose. Restrictions are imposed on the respondents' age group (between 36 and 45 years old), gender (female), household expenditures (over 5 million Rupiahs per month), city of residence (Jakarta), and experience of undergoing a beauty treatment.
There are several conclusions produced by computing the data. Impressions' advertisements and publicity materials are deemed uninteresting by the consumers compared to its competitors'. On the other hand, Impressions' sales promotion offers are regarded to be the most attractive when compared to those of it competitors'. Moreover, the respondents acknowledge that Impressions is the brand on top of their mind and thus is the brand with the highest brand awareness and total number of frequent buyers. Another interesting fact uncovered is that most beauty clinic consumers are not easily affected by marketing communication efforts (advertisement, publicity or sales promotion) which also means that they have the tendency to be brand loyalists.
One recommendation that can be made is for Impressions to maintain its dominance iii sales promotion attractiveness whilst ensuring that no unnecessary price related sales promotion is carried out which would cause diminished quality perception, increase customers' price sensitivity, and would be futile in an attempt to attract brand loyalists. Furthermore, Impressions needs to enhance its advertising and publicity materials which are currently considered not as attractive as those of its competitors'. In addition, Impressions has to retain its position as the top of mind brand in order to attract and retain frequent buyers. Finally, Impressions must not rely too much on marketing communication efforts because they are simply not the most important factor that consumers look at; the majority of consumers admitted to having been insignificantly persuaded by advertising, publicity, or sales promotion efforts."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadyan Verly Luthfi
"Tersedianya sistem medis modern tidak membuat segala permasalahan kesehatan dapat terselesaikan. Maraknya keberadaan klinik terapi bekam sebagai salah satu ceruk pasar di bidang kesehatan saat ini mengindikasikan perubahan pola pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat dalam menyelesaikan segala permasalahan kesehatan termasuk menyembuhkan penyakit. Masyarakat pada umumnya akan memilih klinik terapi bekam yang profesional baik dari segi fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan. Kesesuaian dengan fasilitas dan pelayanan klinik yang ada dapat mendorong calon konsumen bergerak lebih jauh untuk memanfaatkan layanan klinik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah pelayanan klinik terapi bekam dan faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan wilayah pelayanannya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan komparatif secara keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pada faktor dari karakteristik klinik berupa tenaga kerja dan tempat tidur bekam menghasilkan pula perbedaan pada jangkauan wilayah pelayanan suatu klinik terapi bekam. Perbedaan besaran jangkauan wilayah pelayanan klinik terapi bekam akan menyebabkan pula perbedaan variasi pada faktor dari karakteristik konsumen yang terlihat pada pendapatan, jenis moda, etnis dan jenis tempat tinggal.

The availability of modern medical system apparently couldn’t overcome all of the health problems. The increasing number of cupping therapy clinic as one of the niche markets in the health sector today indicate the changing of people’s thought patterns, attitudes and behavior to resolve all health issues including curing diseases. People will generally choose a professional cupping therapy clinic both in terms of facilities and services offered. Conformance with clinical facilities and services can encourage someone to move further to utilize the services of the clinic. The aim of this research is to determine service area of cupping therapy clinic and the factors that affect the range of the service area. Spatial approach with comparative and descriptive method was used to analyze this research. The results showed that the differences in factor of clinic characteristic which is the quantity of the workers and cupping bed resulting the differences on the range of cupping therapy clinic’s service area. The differences on range of the service area will result in factors of consumer characteristics are more varied in terms of income, type of modes, ethnicity, and type of dwelling.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Jihan Rihadatul Aisy
"Kesehatan menjadi salah satu sektor terpenting di era pandemi ini. Sebuah survei dari firma riset pasar MarkPlus yang dirilis pada Juni 2020 mengungkapkan bahwa 71,8% responden mengatakan mereka tidak pernah ke rumah sakit atau klinik sejak awal pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan di sebuah klinik kesehatan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan klinik Makara UI di Depok sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Integration of Analytical Hierarchy Process (AHP) dan quality function deployment (QFD), AHP digunakan untuk mendapatkan preferensi konsumen terhadap layanan klinis secara matematis, QFD digunakan untuk menentukan tindakan korektif dan target pelayanan sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hasil pembobotan AHP didapatkan 11 kebutuhan pelanggan dan dari studi literatur didapatkan 18 persyaratan teknis yang menjawab kebutuhan pelanggan.

Health is one of the most important sectors in this pandemic era. A survey from market research firm MarkPlus released in June 2020 revealed that 71.8% of respondents said they had never been to a hospital or clinic since the start of the pandemic. This study aims to evaluate and improve services at a health clinic during the Covid-19 pandemic. This study uses the Makara UI clinic in Depok and use Analytical Hierarchy Process (AHP) and quality function deployment (QFD) methods, AHP is used to obtain consumer preferences for clinical services mathematically, QFD is used to determine corrective actions and service targets according to patient needs. Based on the results of the AHP weighting, 11 customer needs were obtained and from the literature study 18 technical requirements were found that answered customer needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library