Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Auli Rahman
Abstrak :
Kelembaban merupakan parameter yang menunjukan kandungan air dalam udara. Untuk menurunkan kelembaban, dapat dilakukan dehumidifikasi dengan proses overcooling dan reheating menggunakan cooling coil dan heater. Dengan menggunakan U-bend heat pipe, proses dehumidifikasi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pemanas tambahan. Dengan begitu kita dapat menghemat energi yang dipakai daripada sistem sebelumnya. Salah satu kebutuhan dehumidifikasi adalah untuk memenuhi kebutuhan termal dari ruang bersih. Pada Skripsi ini dilakukan permodelan dan simulasi sistem U-bend Heat Pipe sebagai dehumidifier. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software ANSYS FLUENT 2020 R1 Student Version. Kemudian dari hasil simulasi dilakukan analisa apakah dengan model konfigurasi heat pipe yang dibuat apakah memenuhi kebutuhan termal ruang bersih sesuai dengan ASHRAE Standard 22 - 24 °C dan 40 - 60 % RH serta karakteristik efektivitas heat pipe terhadap temperatur dan kecepatan inlet. Hasil simulasi menunjukan heat recovery tertinggi didapatkan dari kondisi kecepatan udara 2.0 m/s dan temperatur inlet 45 °C yaitu sebesar 199.30 W. Efektivitas terbaik berada pada kondisi kecepatan udara 0.5 m/s yaitu sebesar 55.4 %. Dari perolehan data, efektivitas berbanding terbalik dengan kecepatan inlet dan sistem heat pipe dapat memenuhi standar keadaan temperatur dan RH dari ruang bersih. U-Bend Heat Pipe baik diterapkan untuk dehumidifikasi karena dapat menggantikan fungsi heater dan mengurangi beban pendinginan sebesar 55.4 % pada kecepatan inlet 0.5 m/s untuk menurunkan relative humidity sampai dengan 57% RH.
......Humidity is an important parameter to show water vapour contained in air. Overcooling and reheating using cooling coil and heater can be used to lower the humidity. With Ubend heat pipe, dehumidification can be done without additional heater. So the energy used will be lower than previous system. One of the needs of dehumidification is to satisfy thermal needs of a cleanroom. In this final project, U-bend Heat Pipe system is being modelled and simulated for dehumidification. System is simulated with ANSYS FLUENT 2020 R1 Student Version software. The simulation result then be analyzed to see if the said heat pipe system is fulfilling thermal needs of the cleanroom corresponding to ASHRAE Standard 22 - 24 °C and 40 - 60% RH. Also to observe the characteristic of heat pipe effectivity to inlet velocity and inlet temperature. The simulation result shows highest heat recovery 199.30 W is obtained on 2.0 m/s inlet velocity and 45 °C inlet temperature. The best effectivity 55.4 % is obtained on 0.5 m/s. The simulation shows that effectivity is directly proportional to inlet velocity and heat pipe system can fulfill the standard thermal needs of a cleanroom. U-Bend Heat Pipe is recommended to be applied for dehumidification because it can replace heater’s function and lighten the cooling load by 55.4 % at 0.5 m/s inlet velocity to lower the relative humidity up to 57% RH.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fathiya Karimah
Abstrak :
ABSTRAK
Ruang operasi merupakan salah satu sarana kesehatan yang krusial karena menjadi tempat pertolongan yang memerlukan penanganan penyakit yang lebih serius. Ketika membuat perancangan ruang operasi, kondisi udara yang akan terjadi harus diperhatikan agar ketika ruang nanti digunakan sistem ruang bersih pada ruang operasi ini bisa berfungsi dengan baik sehingga menyokong kegiatan medis yang sedang berlangsung di dalamnya. Perancang dapat mengecek kesesuaian ruang rancangan dengan standar yang telah ada dengan menggunakan perangkat lunak simulasi perancangan. Dengan adanya hasil uji simulasi ini, dapat diketahui kelayakan rancangan untuk membangun ruang operasi yang sesuai standardisasi. Hasil dari perhitungan data dan simulasi program menunjukkan nilai Pergantian Udara per Jam Air Change Hour, ACH sebesar 17, temperatur 220C, dan kecepatan udara 0,1 m/s. nilai ini sudah sesuai standar sehingga desain pada ruang Operating Theatre ini sudah layak untuk dibangun, tidak memerlukan perubahan dalam struktur bangunan maupun sistem tata udaranya.
ABSTRACT
This study aimed to determine whether Operating room is one of health facilities that has crucial role since it used to give medical help for some worse sickness and need further handling. When the operating room is being designed, there must be a concerned for the air condition that would be applied by the system in order that the cleanroom system at the operating room could be useful thus support the activity inside. Engineer could check compatibility between the recent design and the design simulation with a software. From the result of the design simulation, properness of the design to build an operating room could be known. The results of the data calculations and the program simulations show the value of Air Change Hour ACH is 17, the temperature of 220C, and the air velocity of 0.1 m s. This value is in accordance with the standard so that the design in the space Operating Theater is already feasible to be built, does not require changes in the structure of the building and its air system.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library