Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarwa
Abstrak :
Alat/bahan penolong untuk penyambungan pipa dan penanggulangan kebocoran pipa yang digunakan PAM JAYA adalah Repair Collar PVC, Collar DCI dan Universal Coupling, Alat tersebut pada saat ini sering mengalami kendala/hambatan dalam proses pemasangannya, untuk mengatasi permasalahan diatas maka dilakukan perancangan dan pengembangan produk repair clamp dengan mengacu pada standar baik spesifikasi maupun pengujiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu produk yang memberi kemudahan dalam proses pemasangan serta efisiensi waktu dan biaya. Metode yang dipakai dalam perancangan dan pengembangan produk repair clamp adalah metode Kart. T Ulrich, dimana tahapan-tahapan yang dilalui adalah identifikasi kebutuhan konsumen, penyusunan dan pernilihan konsep rancangan produk, pengujian konsep serta penegasan spesifikasi produk sampai tnendapatkan prototype yang teruji. Metode elemen hingga digunakan untuk melakukan pengujian rancangan produk untuk inemenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Hasil dari pengujian diteruskan dengan rancangan proses manufaktur, analisa ekonomi teknik dan manajemen proyek pengembangan produk guna mengetahui kelayakan ekonomis serta waktu yang dibutuhkan dalam pengembangan produk.
Unit to connecting pipe and maintenance of leakage used by PAM JAVA is Repair Collar PVC, DCI and Universal Coupling, at the moment this product has an obstacle in its installation, to overcome the problems above hence conducted a research and product development of repair clamp to meet the standard of specification has been made. The aim of this activity is to produce a product that easy in installation and also give time efficiency and cheap. Ulrich methods will be used in this research. Finite element method will use to exam the design to meet concept and the specification requirement. After that manufacturing prototype and do some lest of durability of pressure in pipe.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devano Farisazaka Bimata
Abstrak :
ABSTRAK
Kegagalan merupakan permasalahan yang umum terjadi pada peralatan listrik, baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Kegagalan termal dan kegagalan elektris berupa rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasi serta gejala tegangan tinggi. Persoalan yang diakibatkan oleh penggunaan tegangan tinggi ini akan timbul seiring dengan keuntungan yang didapat dari penggunaan tegangan tinggi. Persoalan-persoalan yang timbul antara lain adalah adanya gejala korona yang ditandai dengan warna violet, suara-suara mendesis, dan berbau ozon pada permukaan konduktor. Gejala-gejala korona sangat merugikan bagi peralatan-peralatan tenaga listrik salah satunya dapat menimbulkan korosi pada peralatan tegangan tinggi, Oleh karena itu korona perlu diukur. Pengukuran korona juga dimaksudkan untuk mengetahui sifat alami korona, pengaruhnya pada material dan kinerja peralatan listrik. Salah satu metode sederhana untuk mendeteksi aktivitas korona adalah dengan cara menganalisis cahaya yaitu dengan mengukur besarnya cahaya yang dipancarkan korona dengan menggunakan alat Ofill Superb Daycor seri II. Korona diukur dengan besaran counter rate per menit. Dalam skripsi ini akan ditunjukkan data-data hasil pengukuran korona pada saat ditemukan permasalahan pada klem di beberapa tower SUTT 70kV dan 150kV. Hasil yang didapat berupa suhu udara, kelembaban udara, usia klem serta tegangan SUTT berpengaruh terhadap banyaknya korona serta tingginya nilai korona yang muncul di mana nilai maksimum korona dari beberapa pengukuran yang muncul bernilai 4555 counter rate/min saat kelembaban udara mencapai 90%, suhu udara , serta usia klem 34 tahun pada daerah Cawang-Depok 150kV dan nilai korona minimum yang muncul besarnya 1267 counter rate/min saat kelembaban udara mencapai 85%, suhu udara dan usia klem 41 tahun pada daerah Cibinong-Gandaria 70kV.
ABSTRACT
Failure is a common problem that occurs in electrical equipment, either thermal or electrical failure failure. Failure of thermal and electrical failure in the form of loss distribution, damaging insulation materials as well as the symptoms of high voltage. The problems caused by the use of high voltage will arise along with the benefits of the use of high voltage. Issues that arise include the presence of symptoms of corona which is marked by the color violet, hissing sounds, and smells of ozone on the surface of the conductor. The symptoms of corona are very harmful for the equipment power one of which can cause corrosion on high voltage equipment, therefore the corona need to be measured. Measurement of the corona is also intended to determine the nature of the corona, its influence on the material and the performance of electrical equipment. One simple method to detect corona activity is by analyzing the light that is by measuring the amount of light emitted by the corona using the tool Ofill Superb Daycor series II. Corona measured by the amount of counter rate per minute. In this paper will show the results of measurement data corona at the time found some problems on the clamps in the tower SUTT 70kV and 150kV. The results obtained in the form of air temperature, humidity, and voltage clamp SUTT age affect the amount of the corona and the high value of the corona that appears where the maximum value of several measurements corona appears worth 4555 counter rate/min when the humidity reaches 90%, the air temperature , as well as 34 years of age clamps on Cawang-Depok 150kV and minimum values that appear corona magnitude 1267 counter rate/min when the humidity reaches 85%, the air temperature and clamp 41 years of age at Cibinong-Gandaria 70kV.
2015
S59259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Sahat
Abstrak :
Adjustable Beam Clamp adalah suatu alat perancah yang berfungsi untuk membentuk dan menunjang Balok Beton sehingga mampu menahan beban beban yang sudah bekerja. Dimana pemakaian sistem ini akan efektif hanya pada proyek proyek yang memiliki luas minimal bekisting balok sebesar 2.500 m2. Berkaitan dengan kinerja waktu proyek bangunan bertingkat struktur baton, ada 3 pekerjaan yang saling terkait, yaitu pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting dan pekerjaan cor. Dari ke 3 kegiatan tersebut, pekerjaan bekisting amatlah penting karena pekerjaan bekisting memerlukan biaya terbesar dan memakan waktu paling lama. Sehingga untuk meningkatkan kinerja waktu proyek secara signifikan diperlukan penanganan bekisting secara tepat. Saat ini sistem Adjustable Beam Clamp, sudah banyak dipakai pada proyek proyek seperti: Graha Kuningan Tower, Niaga 2 Tower, Pejaten Mall, Bidakara Tower, Apartemen Kintamani, Mall Bekasi, dan Mangga 2 Square. Hal ini membuktikan bahwa sistem Adjustable Beam Clamp ini telah dikenal dikalangan praktisi konstruksi khususnya di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor dalam penggunaan sistem Adjustable Beam Clamp yang dapat mempercepat kinerja waktu proyek, khususnya pada struktur gedung bertingkat tinggi. Dari 25 kuesioner yang disebar, didapat 21 data yang diolah dengan analisa statistik dengan bantuan software SPSS. Dari hasil analisa tersebut didapat bahwa variabel dominan dalam penggunaan sistem bekisting Adjustable Beam Clamp adalah variabel Kualitas Tenaga Kerja dan Kualitas Pengawasan pada pelaksanaan/Setting Bekisting Balok dan Pelat. Kemudian juga didapat 1 variabel dummy yaitu kualitas delivery Barang. Persamaan regresi yang didapat diuji kembali melalui simulasi Monte Carlo dengan bantuan perangkat lunak Crystal Ball.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library