Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Rasya Larasati
Abstrak :
Jawa memiliki dimensi sejarah yang rumit dan memiliki intensitas urbanisasi tertinggi di antara wilayah lain di Indonesia. Pusat kota di kota-kota pesisir Jawa salah satunya Surabaya yang kemudian difungsikan sebagai jalur perdagangan rempah-rempah dari Belanda ke Timur Tengah akhirnya tumbuh sebagai tempat utama kegiatan dari lalu lintas kegiatan perdagangan yang tinggi. Pengaruh Belanda akan menyarankan perubahan dalam pemukiman manusia di mana pola baru dari sistem kerajaan Jawa sebelumnya kemudian akan dimodifikasi di sebagian besar kota-kota besar pesisir. Intensitas urbanisasi di Jawa kemudian menjadi menarik karena juga menunjukkan adanya aktivitas yang diperlukan untuk menciptakan pemukiman manusia yang dibangun di sekitar pusat kota kolonial awal. Permukiman manusia akan selalu tumbuh dan berubah seiring dengan usaha manusia untuk menciptakan keadaan pemukiman yang paling optimal. Belanda membangun dan merencanakan pusat kota di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan pemukiman mereka di lingkungan perkotaan. Konsep Ekistic oleh Doxiadis terlihat melengkapi pertanyaan bagaimana pusat kota di kawasan kolonial yang lingkungannya berubah menjadi lokus aktivitas pusat kota baru yang berkembang dan signifikan di masa kini. Fenomena ini sendiri akan berkorelasi dengan lima unsur alam, manusia, masyarakat, kerang, dan jaringan sebagai unsur Ekistik. Ekistic kemudian ditarik kembali sebagai salah satu metode berpikir dalam proyek-proyek sebelumnya dimana pemikiran pertumbuhan kota diterapkan. Fenomena ini sendiri akan berkorelasi dengan lima unsur alam, manusia, masyarakat, bangunan, dan jaringan sebagai unsur Ekistik. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kawasan dari beberapa pusat kota maju di Surabaya yang terus berkembang tak terpisahkan dari masyarakat masa kini dengan menggunakan elemen Ekistik dari Doxiadis. ......Java has an elaborate historical dimension and has the highest urbanization intensity among Indonesia's other regions. The downtown in coastal cities of Java and one of them is Surabaya which then functioned as the spice trade route from the Netherlands to the Middle East ends up growing as the primary placeholder of the activities from high traffic of the trading activities. The influence of the Dutch would suggest changes in a human settlement where the new pattern of earlier systems of the Javanese kingdom would later be modified in most coastal big cities. The Intensity of urbanization in Java then becomes intriguing since it also indicates the activity needed to create human settlements built in the initial surrounding colonial city centers. The human settlement would always grow and change as man endeavored to create the most optimum settlement state. The Dutch built and planned the surrounding city center to satisfy their settlement needs in an urban setting. The concept of Ekistic by Doxiadis is seen to complement the question of how the city center in the colonial area has its surroundings turned into a significant activity in the development of a new city center in the present time. This phenomenon alone would correlate with the five elements of nature, man, society, shells, and networks as the Ekistic elements. Ekistic then retracted as one of the thinking methods in his previous projects where the thinking of city growth was applied. This phenomenon alone would correlate with the five elements of nature, man, society, shells, and networks as the Ekistic elements. This thesis aims to analyze the area of the several developed city centers in Surabaya that continues to grow inseparably amongst present people using the Ekistic elements from Doxiadis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ramadhanti Puspo
Abstrak :
ABSTRAK
Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat menjadi sebuah pusat kegiatan dan pemerintahan. Pusat Kota Bandung memberikan banyak pelayanan begitu juga dengan subpusat kotanya. Penelitian ini menggambarkan model kota Bandung berdasarkan strukturnya dan juga menggambarkan hubungan pusat kota dan subpusat terkait dengan jarak. Teori Urban Realms dijadikan acuan dalam menggambarkan model. Dengan menggunakan metode superimpose dan geoproccesing berupa union dapat terlihat bagaimana interaksi struktur kota didalamnya. Hubungan antar pusat diurai secara deskriptif melalu analisis keruangan sehingga dapat membuktikan bahwa adanya korelasi negatif antara intensitas kegiatan di pusat dan pinggiran. Hasil penelitian ini mengarahkan pada intesitas kegiatan tepusat pada CBD dan subpusat kotanya namun semakin ke arah pinggiran, intesitas tersebut semakin berkurang.
ABSTRACT
Bandung City as the capital of West Java province became the center of activities and government of West Java Province. Bandung Center provides many services as well as sub centers city. Bandung city models, based on its structure, illustrates the relationship between central city and sub center in association to distance. Theory of Urban Realms used as a reference in describing the model. By using method and geoproccesing superimpose a union can be seen how the interaction structure inside the city. Relations between the central descriptive parsed through spatial analysis in order to prove that there is a negative correlation between the intensity of activity in the center and the periphery. The results of this study lead to the intensity of activity in the CBD and sub center, increasingly towards the periphery, the intensity diminishing.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T49278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library