Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Buku ini ditulis oleh Kwak Gyeong-Taek, Seong Seok-Je, O So-Hee dan Lee Hae-In. Buku ini adalah buku motivasi yang berisi cerita pendek tentang cita-cita berbagai orang. Buku ini dapat dikatakan sebagai buku pembelajaran hidup."
Seoul: Saemtheosa, 2013
KOR 895.740 8 JIG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sholihatun Nisa
"Tulisan ini membahas persamaan cerita pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi. Tujuan penulisan ini adalah untuk menunjukkan persamaan kedua novel tersebut melalui unsur intrinsik, yaitu tema, tokoh, alur, dan latar. Kesimpulan tulisan ini adalah kedua novel tersebut membahas pendidikan dalam kemiskinan namun pada latar waktu yang berbeda. Latar waktu pada novel Laskar Pelangi terjadi tahun 1980-an, sedangkan novel Dua Belas Pasang Mata terjadi tahun 1928. Kemiskinan yang terdapat pada kedua novel tersebut banyak dialami di daerah terpencil di suatu negara. Anakanak di desa tersebut harus merasakan masa-masa sulit dalam menempuh pendidikan. Masalah yang diangkat oleh pengarang merupakan persoalan umum yang dapat dialami semua orang sehingga penulis menggolongkan kesamaan tersebut dalam pemahaman afinitas.
This article discusses the story similarities of the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata and the novel Dua Belas Pasang Mata by Sakae Tsuboi. The purpose of this paper is to show the similarities of the two novels through intrinsic element, namely the theme, characters, plot, and setting. This paper found some similarities between two novels. The both novels likely thought about education in poverty but at a different time setting. The time background of the novel Laskar Pelangi occurred in the 1980s, while the novel Dua Belas Pasang Mata occurred in 1928. The poverty found in both novels are widely experienced in remote areas of a country. Children in the village had to feel the hard times in education. The issues raised by the authors is a common problem that can be experienced by everyone so that writers classify such similarities in the understanding of affinity."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gadizsa Zselamart
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5407
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Idealisasi konsep demokrasi dalam kehidupan kenegaraan telah mengakibatkan ilusi yang mendorong pengabaian pentingnya konsep republik. banyak ahli berpendapat bahwa issue demokrasi dewasa ini hanyalah komoditi politik semata> Oleh karena itu gagasan demokrasi haruslah ditempatkan dalam kerangka konsep republik yang mengikuti asas-asas berpikir institusional mengenai kehidupan bernegara. Gagasan republik, yang mencakup ide kerakyatan dan cita negara hukum, layak dipopulerkan kembali dalam situasi keragun terhadap keampuhan cita demokrasi."
Hukum dan Pembangunan Vol. 25 No. 4 Agustus 1995 : 310-316, 1995
HUPE-25-4-Agt1995-310
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library