Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fenandri Fadillah Fedrizal
Abstrak :
Latar Belakang: Oklusi kronik total (OKT) adalah lesi koroner kronik yang memiliki morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Salah satu proses yang terjadi pada OKT adalah inflamasi, yang berperan penting dalam perkembangan aterosklerosis. Beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskular diketahui meningkatkan proses inflamasi. Rasio neutrofil limfosit (RNL) baru-baru ini menunjukkan potensinya sebagai salah satu biomarker inflamasi yang memiliki berbagai fungsi, baik diagnosis maupun prognosis, pada pasien dengan PJK. Tujuan: Mengetahui hubungan RNL, usia, jenis kelamin, diabetes melitus, hipertensi, hiperlipidemia, riwayat penggunaan antiplatelet maupun statin, riwayat keluarga dengan PJK dan merokok terhadap kejadian OKT. Metode: Studi potong lintang yang dilakukan pada Oktober 2020 – April 2021 ini behasil mendapatkan 98 pasien IMA-EST yang menjalani prosedur angiografi di RSCM pada rentang 2015-2018 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium diekstrak dari data rekam medis. Data tersebut dianalisis secara bivariat dengan menggunakan uji Chi-square atau uji Fischer. Variabel dengan nilai p < 0,25 dilibatkan dalam analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Hasil: Proporsi OKT pada pasien IMA-EST di RSCM pada periode 2015-2018 adalah 77,6%. Analisis bivariat mendapatkan bahwa jenis kelamin, riwayat merokok, dan RNL ≥ 6,42 adalah variabel yang signifikan dan analisis multivariat mendapatkan faktor prediktor independen terhadap kejadian OKT pada pasien IMA-EST. adalah merokok (p= 0,006, OR;IK95% 7,391;1,791-30,508) dan RNL ≥ 6,42 (p<0,001, OR; IK95% 11,157;3,250-38,303). Analisis ROC menunjukkan bahwa RNL ≥ 6,42 memiliki sensitivitas sebesar 73,7 dan spesifisitas sebesar 77,3 dengan AUC 0,888 untuk memprediksi kejadian OKT pada pasien IMA-EST. Kesimpulan: Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian OKT pada pasien IMA-EST secara signifikan adalah RNL ≥ 6,42 dan merokok. ...... Background: Chronic total occlusion (CTO) is a chronic lesion that has significant morbidity and mortality. Inflammation plays a key role in the development of atherosclerosis. Several risk factors for cardiovascular disease’s are known to increase inflammatory process. The neutrophil lymphocyte ratio (NLR) has recently shown its potential as a inflammation biomarker that has multiple functions, both diagnostic and prognostic, in patients with coronary heart disease. Objective: To determine the relationship between NLR values, age, gender, diabetes mellitus, hypertension, hyperlipidemia, history of antiplatelet and statin use, family history of CHD and smoking on the incidence of total chronic occlusion. Methods: A cross-sectional study was conducted in October 2020 – April 2021 that obtained 98 STEMI patients who underwent angiography procedures at the CMGH during 2015-2018 who met the inclusion and exclusion criteria. Clinical characteristics and laboratory results were extracted from medical record data. The data were analyzed bivariately using the Chi-square test or Fischer's test. Variables with p value < 0.25 were included in multivariate analysis using logistic regression Results: The proportion of chronic total occlusion in STEMI patients at the RSCM in the 2015-2018 period was 77.6%. Bivariate analysis found that gender, smoking history, and RNL ≥ 6.42 were significant variables and multivariate analysis found independent predictors of CTO in STEMI patients. were smoking (p= 0.006, OR; CI95% 7.391; 1.791-30.508) and NLR 6.42 (p<0.001, OR; CI95% 11.157; 3.250-38.303). ROC analysis showed that NLR ≥ 6.42 had a sensitivity of 73.7 and specificity of 77.3 with an AUC of 0.888 for predicting the incidence of CTO in STEMI patients. Conclusion: Factors that significantly influenced occurence of CTO in STEMI patients were NLR ≥ 6.42 and smoking.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Girisamudra Wikanta
Abstrak :
Latar Belakang: Oklusi total kronik (OKT) adalah salah satu lesi paling sulit untuk ditangani dalam intervensi koroner perkutan (IKP). Menurut studi, kesintasan pasien yang telah melalui IKP bergantung kepada beberapa faktor resiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesintasan pasien OKT yang telah melalui IKP. Metode: Riset ini menggunakan desain penelitian kohort retrospektif dengan kriteria sampel pasien OKT yang telah dilakukan tindakan IKP di Rumah Sakit Umum Pendidikan Nasional Dr, Cipto Mangunkusumo sejak tahun 2017 sampai 2019. Observasi melalui analisis Kaplan-meier dan cox regression dilakukan untuk menentukan kesintasan satu tahun. Hasil: Terdapat 204 sampel yang telah dikumpulkan dalam studi ini. Kesintasan satu tahun yang didapatkan adalah 88,2%, dengan mayoritas kematian terjadi di bulan pertama. Rata-rata pasien merupakan 58,46 + 11,06 ciri ciri pasien lebih banyak di kelompok umur <60 tahun (62,7%) dan laki-laki (87,7%). Rasio hazard menunjukkan pasien OKT setelah IKP lebih beresiko untuk kematian bila merupakan laki-laki, lebih tua dari 60 tahun, memiliki komorbiditas diabetes dan penyakit ginjal kronis, dan memiliki lesi di LAD, LCX dan RCA. Sedangkan pasien yang memiliki hipertensi dan dislipidemia lebih tidak berisiko untuk kematian. Kesimpulan: Pasien OKT setelah IKP memiliki kesintasan 88,2% setelah satu tahun, fator resiko yang ditemukan tidak signifikan secara statistik untuk menentukan faktor resiko kematian. ......Background: Chronic total occlusion (CTO) lesion is considered one of the most technically challenging intervention in percutaneous coronary intervention (PCI). The survival of patients who have undergone the procedure varies among research and is affected by several risk factors. This research aims to determine the risk factors and 1 year survival of CTO patients post-PCI. Method: This research uses a retrospective cohort study design with samples of CTO patients that had undergone PCI at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital between 2017 to 2019. The one-year survival of the patients was observed through Kaplan-Meier analysis and cox regression. Result: From 204 samples included in this study, the one-year survival was 88.2%, with the majority of death occuring in the first month. The mean age of the patients was 58.46 + 11.06, with more patients in the <60 age group (62.7%) and males (87.7%). The hazard ratio shows that CTO patients were more likely to experience mortality after PCI when they were older than 60 years old, males, had diabetes, CKD, occlusion on the LAD, LCX and RCA. In contrast, patients were less likely of death when they had hypertension and dyslipidemia. Conclusion: CTO patients that had undergone PCI had a survival rate of 88.2% after one year, and risk factors were statistically insignificant in determining risk factors leading to mortality.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library