Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eileen, Yuk-ha Tsang
Abstrak :
"Before 1978, China was backward economically, politically, diplomatically and was extremely isolated. The country had a few diplomatic allies like North Korea, Russia and Vietnam. However, in the past three decades, the country has witnessed robust changes that have aroused the interest of the westerners in knowing more about the country. This book provides first-hand information on China's social changes and economic transformation. It enables readers to understand the Chinese Society vividly, dynamically, and practically. It examines various facets of the Chinese society ranging from famous landmarks, popular customs, festivals, food, daily chores, etc. The book also offers tips for those who are willing to live, work and run a business in China."--
Singapore: World Scientific, 2016
306.095 1 EIL u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chen, Xulu
Singapore : Silkroad Press, 2013
572.4 CHE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Tjaturrini
Abstrak :
Tesis ini pada dasarnya mengkaji mengenai keberadaan masyarakat Tionghoa yang selama ini dianggap sebagai golongan minoritas walaupun termasuk salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia. Fokus penelitian penulis adalah bagaimana masyarakat memilih wayang Potehi sebagai alat atau sarana untuk menyampaikan keberadaan mereka. Dalam wayang Potehi itu sendiri terdapat simbol-simbol yang masing-masing memiliki fungsi dan biasa digunakan para pemain kesenian wayang Potehi untuk menyampaikan keberadaan mereka tadi. Dalam mengkaji masalah ini penulis menggunakan teori stuktur - fungsi yang didasarkan pada asumsi bahwa teori ini memandang masyarakat sebagai suatu sistem dari struktur sosial dan struktur di sini adalah pola-pola nyata hubungan antara berbagai komponen masyarakat tanpa adanya perbedaan. Dalam teori ini juga terdapat simbol-simbol yang dapat berfungsi untuk menyampaikan sesuatu. Pengkajian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan memfokuskan perhatian pada fungsi simbol-simbol yang digunakan dalam pertunjukan wayang Potehi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pengamatan, dan penggunaan literatur yang sesuai dengan tesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Tionghoa tetap melakukan kegiatan seni dan budayanya walau terdapat kebijakan pemerintah yang melarang mereka melakukannya. Hal ini tentu saja mereka lakukan secara sembunyi-sembunyi, di lingkungan tertentu. Mereka menganggap bahwa kesenian wayang Potehi merupakan warisan leluhur yang harus tetap dipertahankan sehingga walau di satu sisi mereka dapat menerima seni dan budaya lain tetapi di satu sisi mereka pun tidak akan meninggalkan seni dan budaya tradisionalnya. Dan terbukti ternyata dengan menggunakan wayang Potehi, salah satu kesenian tradisional Tionghoa, mereka dapat menjadikan wayang Potehi sebagai alat pemersatu mereka yaitu antara masyarakat Tionghoa dan pribumi sehingga keberadaan mereka tetap diketahui dan mencoba menghilangkan streotip eksklusif dari diri masyarakat Tionghoa.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maengkom, Laya
Abstrak :
Dalam menguraikan upacara religi tradisional ini, penulis membatasi permasalahan pada keluarga Cina yang merupakan unit sosial dasar di mana setiap anggotanya ikut ambil bagian dalam praktek dari pemeliharaan religi tradisional tersebut. Untuk dapat lebih memahami religi ini, penulis menguraikan pula latar belakang pemikiran yang mendasarinya. Pemujaan leluhur dalam masyarakat Cina bukan hanya merupakan suatu kepercayaan atau religi saja tetapi juga memiliki fungsi sosial dan turut berperan dalam kehidupan keluarga. Penulis akan menerangkan juga tentang perannya dalam kelangsungan keluarga. Membicarakan tentang religi ini, tidak lengkaplah jika tidak menerangkan tentang ritus upacaranya. Maka penulis mencoba untuk menggambarkan pelaksanaan upacaranya. Oleh karena kesempatan yang terbatas, selain menggambarkan bentuk upacara sembahyang Ce it cap go yang dilaksanakan pada tanggal 1 dan 15 setiap bulan menurut penanggalan Imlek - yin li, penulis juga menguraikan dua buah upacara yaitu pada hari menjelang Tahun Baru tanggal 29 bulan 12 Imlek yang jatuh pada tanggal 27-28 Januari serta pada tanggal 1 bulan 3 Imlek atau tanggal 5 April yang merupakan hari raya Ceng Beng.
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayasophia Miranda
Abstrak :
Sistem Kredit Sosial (SKS) adalah kebijakan pemerintah pada era Xi Jinping yang ditujukan untuk mempromosikan perilaku baik dan menghukum perilaku buruk. Sistem ini dioperasikan dengan memberikan skor kepada individu berdasarkan perilaku dan tindakan mereka. Sejak masa kepemimpinan Presiden Xi Jinping, pemerintah Tiongkok semakin gencar untuk mengimplementasikan kebijakan ini. Terlepas dari ragamnya respon masyarakat terhadap penerapan sistem ini, pemerintah meresmikan kebijakan SKS pada tahun 2020 dan melaksanakannya hingga sekarang. Hal itulah yang menjadi pokok bahasan dalam artikel ini. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah, dengan tahapan penelitian yang mencakup heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan Sistem Kredit Sosial sebagai bentuk penilaian kepercayaan terhadap individu, perusahaan, dan entitas pemerintah, tidak serta merta langsung mendapatkan dukungan dari masyarakat, melainkan menciptakan ragam respon terkait kebijakan ini. ......The Social Credit System is a government policy during the Xi Jinping era that aimed at promoting good behaviour and punishing bad behaviour. This system is operated by assigning a score to individuals based on their behaviour and actions. Since President Xi Jinping's reign, the Chinese government has increasingly implemented this policy. Regardless the variety of public responses to the implementation of this system, the government formalized the SKS policy in 2020 and has been implemented ever since. That is the subject of discussion in this article. The research method used in this article is a qualitative method with a historical science approach, with research stages that include heuristics, verification, interpretation, and historiography. The results of the study show that the implementation of the Social Credit System policy as a form of judging trust in individuals, companies and government entities, does not automatically gain support from the community, but instead creates a variety of responses related to this policy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library