Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riza Lestari Ningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian untuk mengetahui potensi bayam duri (Amaranthus spinosus L.) dalam menghambat perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabe merah besar (Capsicum annuum L. var. longum) telah dilakukan dengan cara mengamati pengaruh ekstrak A. spinosus terhadap prosentase perkecambahan, panjang akar dan batang kecambah C. annuum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan faktor 4 x 5 yang terdiri dari 4 perlakuan macam ekstrak yaitu ekstrak akar, batang, daun, dan bunga A. spinosus, dan 5 perlakuan konsentrasi ekstrak yaitu 0,00%, 1,25%, 2,50%, 3,75%, dan 5,00% (dw/w). Analisis variansi menunjukkan bahwa keempat macam ekstrak A. spinosus 1,25--5,00% tidak berpengaruh terhadap prosentase perkecambahan biji C, annuum. Ekstrak akar, batang, daun, dan bunga A. spinosus 3,75% dan 5,00% menghambat pertumbuhan akar kecambah C. annuum. Ekatrak akar, batang, daun, dan bunga A. spinosus mulai konsentrasi 1,25% memacu pertumbuhan batang kecambah C. annuum, tetapi konsentrasi 5,00% ekstrak tersebut tidak memperlihatkan adanya perbedaan dengan kontrol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwards Vives, Alberto
Santiago de Chile: Editorial Universitaria de Chile, 1987
983.04 EDW f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Brellian Pratama
Abstrak :
Penurunan produktivitas tanah akibat penggunaan pupuk kimia berlebih menjadi permasalahan umum yang terjadi pada tanah marginal. Pertanian cabai rawit (Capsicum frutescens L.) menjadi salah satu sektor pertanian yang sangat berpengaruh terhadap roda perekonomian di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk kimia dalam mendukung pertumbuhan cabai rawit yang diinokulasikan fungi mikoriza arbuskular Funneliformis mosseae. Parameter pengujian meliputi kimia edafik tanah, agronomi tanaman, kejadian penyakit tanaman, kolonisasi mikoriza, biokimia tanah, sporulasi fungi mikoriza, hingga kelimpahan bakteri pelarut fosfat dan penambat nitrogen di tanah. Hasil menunjukkan adanya beda nyata dalam peningkatan biomassa tanaman cabai rawit yang diinokulasi dengan F. mosseae di berbagai dosis pupuk fosfat dan urea. Hasil analisis statistik DMRT menunjukkan kolonisasi fungi mikoriza F. mosseae berpengaruh dalam mendukung pertumbuhan tanaman cabai pada tanah defisiensi unsur hara nitrogen. Fungi Funneliformis mosseae mampu mereduksi kejadian penyakit cabai rawit di berbagai dosis pupuk fosfat dan urea. Aktivitas enzim fosfatase dan mikroba total di tanah meningkat pada tanaman cabai rawit yang diinokulasi F. mosseae. Asosiasi F. mosseae dengan tanaman cabai rawit memberikan pengaruh positif terhadap populasi mikroba penambat nitrogen dan pelarut fosfat di tanah. Pemberian fungi F. mosseae dapat menekan penggunaan pupuk fosfat sebesar 75% serta memberikan hasil terbaik pada dosis normal pupuk urea. Fungi F. mosseae dapat menekan penggunaan pupuk kimia dan mendukung pertanian cabai rawit yang berkelanjutan. ......Excessive use of chemical fertilizers results in a decrease in soil fertility, a common problem in marginal soils. Chili (Capsicum frutescens L.) farming is one of Indonesia’s most important agricultural industries. The research aimed to optimize the use of chemical fertilizers to support the growth of chili inoculated with arbuscular mycorrhizal fungi Funneliformis mosseae. Soil edaphic chemistry, plant agronomy, plant disease incidence, mycorrhizal colonization, soil biochemistry, mycorrhizal fungi sporulation, and the colony of phosphate solubilizing and nitrogen-fixing bacteria in the soil also were included in the test parameters. The results revealed that the increase in plant biomass of chili inoculated with F. mosseae was significantly different regardless of the amount of phosphate and urea fertilizer applied. The mycorrhizal fungi colonization of F. mosseae was successful in supporting the growth of chili plants in nitrogen-deficient soils, according to the results of DMRT statistical analysis. At various phosphate and urea fertilizer dosages, the F. mosseae fungi reduced the incidence of chili disease. When chili plants were inoculated with F. mosseae, phosphatase enzyme activity and total microorganisms in the soil increased. The presence of F. mosseae in the soil increases the population of nitrogen-fixing and phosphate-solubilizing bacteria. Funneliformis mosseae fungi can reduce the use of phosphate fertilizers by up to 75% while producing the highest performance with standard urea fertilizer dosages. The F. mosseae fungi can help the farmers cultivate chilis more sustainably by reducing the consumption of chemical fertilizers.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Gandafajar
Abstrak :
Cabai paprika hijau merupakan salah satu jenis cabai yang memiliki kandungan antioksidan tertinggi. Hingga saat ini masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum mengetahui manfaat dan kandungan dari cabai paprika hijau (capsicum annuum Linnaeus) serta lebih memilih menggunakan suplemen vitamin untuk mendapatkan antioksidan. Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak cabai paprika hijau terhadap vitamin C. Penetapan aktivitas antioksidan dilakukan melalui metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol cabai paprika hijau (Capsicum annuum Linnaeus) memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai IC50 155,688 ± 5,334 sedangkan vitamin C memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 6,951 ± 0,050. Berdasarkan data tersebut dapat dibuktikan bahwa Ekstrak cabai paprika hijau (Capsicum annuum Linnaeus) memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan dengan vitamin C.
Green peppers (Capsicum annuum Linnaeus) is one kind of chili which has high antioxidant level. However, until now many people in Indonesia didn?t know the benefits and contents of green chili peppers (Capsicum annuum Linnaeus) and prefer to use vitamin supplements to get the antioxidants. The objective of this experimental study is to know the comparison between the extract of green pepper and vitamin C antioxidant activity. Antioxidant activity is measured by DPPH method. The study shows that the extract of green pepper (Capsicum annuum Linnaeus) has weak antioxidant activity, with the IC50 value of 155.688 ± 5.334. Meanwhile vitamin C has strong antioxidant activity, with the IC50 value of 6.951 ± 0.050. Based on these data, the extract of green pepper (Capsicum annuum Linnaeus) have lower antioxidant activity compared to vitamin C.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Radhika Izzaputra Ardiansyah
Abstrak :
Permintaan cabai tiap tahunnya semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan penduduk serta industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Para investor melihat akan peluang suksesnya dalam menanamkan modal atau investasi kepada perusahaan budidaya cabai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas mengenai bagaimana bentuk perjanjian investasi yang dilakukan antara perusahaan dengan investor perorangan, serta bagaimana faktor-faktor risiko dan perlindungan hukum yang ada. Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian doktrinal yang memfokuskan Peneliti pada doktrin yang merupakan gabungan dari sumber-sumber aturan, asas, norma, atau panduan penafsiran, dan nilai-nilai. Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder merupakan bahan-bahan yang dipakai. Bahan hukum primer didapatkan melalui metode wawancara yang dilakukan terhadap perusahaan budidaya cabai yaitu direktur utama dari PT. X beserta dengan investor. Bahan hukum sekunder yang dilaksanakan dengan cara riset kepustakaan atau library research dan riset secara daring dengan mengakses artikel-artikel hukum yang berada di media online. Hasil penelitian menunjukan bahwa praktek atas perjanjian kerjasama masih belum sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah masih kurang dan kurang lengkap mengenai perlindungan hukum investor yang bersifat perorangan. ......The need for chilies continues to increase every year in line with the growth and development of the population and industries that require chili raw materials. With the large demand for chili food, it will give birth to businesses engaged in chili cultivation. Investors see the opportunity for success in investing capital or investing in chili cultivation companies. This research aims to discuss the form of investment agreements made between companies and individual investors, as well as what risk factors and legal protection exist. This research uses a doctrinal research method which focuses researchers on doctrine which is a synthesis of rules, principles, norms, or interpretive guides, and values. The procedure for collecting legal materials used in this writing is the technique of collecting primary legal materials and secondary legal materials. Primary legal material was obtained through interviews conducted with chili cultivation companies, namely the main director of PT. X along with investors. Secondary legal materials are carried out by means of library research and online research by accessing legal articles in online media. The research results show that the regulations made by the government are still lacking and incomplete regarding the legal protection of individual investors. Thus, it is important for this investment agreement to be made in as much detail and complete as possible, accompanied by caution from both parties.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The research was conducted at Payakumbuh agricultural polytechnic farm service from March until September 2007. ...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Suharja, Sutarno. 2009. Biomass, chlorophyll and nitrogen content of leaves of two chili pepper varieties (Capsicum annum) in different fertilization treatments. Nusantara Bioscience 1: 9-16. This study aims to determine the influence of various fertilization treatments on biomass, chlorophyll and nitrogen content of leaves from two varieties of chili, Sakti (large chili) and Fantastic (curly chili). The study was conducted in the village of Gatak, Karangnongko sub-district, Klaten District, Central Java in September 2006 to March 2007. The study used a complete block design with two factorial of chili varieties and fertilizer treatment. Fertilization treatments includes no fertilizer (control) (P1); manure 2 kg/plant (P2), manure (1 kg/plant) + chemical fertilizer (ZA, SP-36, KCl = 2: 1: 1) + NPK (P3); and manure (1 kg/plant) + chemical fertilizer (SP-36: KCl = 1:1) + liquid organic fertilizer (P4). Chlorophyll content was measured refers to Harborne (1987), whereas leaf nitrogen concentration was measured with Kjeldahl method. Data were analyzed using ANOVA followed by DMRT. The results showed that on the Fantastic chili fertilizer treatment affected the biomass and chlorophyll a, but gave no effect on chlorophyll b, total chlorophyll and leaf nitrogen. On the curly chili fertilizer treatment effected plant fresh weight, chlorophyll a and total chlorophyll, but gave no effect on dry weight, fresh fruit weight, chlorophyll b and leaf nitrogen. It is, therefore, recommended to use the formulation of manure + chemical fertilizer (SP-36: KCl = 1: 1) + liquid organic fertilizer in the cultivation of chili
570 NBS 1:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
Abstrak :
Spodoptera litura is one of the major pests on red chili peppers (Capsicum annuum). Larvae damage crops by biting, chewing, and then eating the lower surface of the leaves. The leaves became transparent white, and severe damage only leaves the leaf’s midrib and veins. Papaya latex (Carica papaya) could be used as a pesticide because it contains cysteine protease, which is a substance that can inhibit the insects from eating the leaves or even kill the pests. The purpose of this study was to produce an organic pesticide from the cysteine protease extracted from papaya latex that is effective against Spodoptera litura. A completely randomized design was used with latex from papaya leaves, papaya rind, and papaya fruit. The methods used were blending and tapping. The blending method was conducted via a chemical extraction using buffer phosphate and ammonium sulfate. The tapping method was conducted via a chemical extraction using acetone. These methods were compared by using an enzyme activity test and efficacy test. The enzyme activity test used a UV-Vis spectrophotometer and the efficacy test was done on Spodoptera litura larvae, which were given red chili pepper leaf covered with an organic pesticide from cysteine protease.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:8 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajarini Puntodewi
Abstrak :
Selain faktor-faktor internal, menurunnya kinerja ekspor Indonesia tidak terlepas dari perkembangan perekonomian dunia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia terutama di negara-negara tujuan ekspor utama yang menjadi pasar tradisional Indonesia dan turunnya harga-harga komoditas utama mengakibatkan ekspor Indonesia, khususnya non migas, mengalami penurunan yang cukup besar Penurunan ekspor juga dipengaruhi oleh adanya penetapan syarat-syarat tambahan (non tariff barriers) bagi produk ekspor Indonesia. Sebagai upaya peningkatan ekspor dan perluasan akses pasar ke negara-negara non tradisional, saat ini pemerintah Indonesia tengah menjajagi untuk mengadakan bilateral Free Trade Agreement (FTA) dengan negara Kecenderungan untuk mengadakan FTA saat ini banyak dilakukan oleh negara-negara di dunia di berbagai kawasan untuk membuka peluang dan mengatasi hambatan perdagangannya. Secara konseptual, perdagangan internasional terjadi karena skala ekonomi dan spesialisasi. Dengan demikian, salah satu kunci keberhasilan FTA adalah adanya komplementaritas produk perdagangan diantara negara-negara anggota FTA. Semakin besar tingkat komplementaritas komoditi perdagangan akan semakin besar peluang keberhasilan FTA tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui komplementaritas perdagangan Indonesia-Cili sebagai instrumen untuk mengetahui kelayakan FTA Indonesia Cili. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Untuk keperluan analisis, digunakan data sekunder berupa data ekspor dan impor serta data ekonomi lainnya dari Indonesia dan Cili yang diperoleh dari terbitan dan publikasi dari lembaga-lembaga ekonomi dunia (WTO, IMF), Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pusat Statistik dan sumber-sumber lainnya. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan metoda analisis Revealed Comparative Advantage (RCA). Pendekatan RCA digunakan untuk mengetahui komplementaritas dan persaingan perdagangan antara Indonesia dengan Hasil analisis deskriptif menunjukkan adanya persamaan ataupun perbedaan karakteristik perekonomian Indonesia dan Cili. Kedua negara adalah negara berkembang yang memiliki kebijakan perdagangan terbuka dan outward looking, sehingga tergantung pada perdagangan luar negerinya sebagai mesin pertumbuhan perekonomiannya. Namun, perekonomian Cili saat ini lebih baik daripada Indonesia. Adapun hasil analisis kuantitatif terhadap komoditi ekspor dan impor Indonesia - menunjukkan adanya komplementaritas perdagangan, persaingan beberapa komoditi perdagangan, kemungkinan terjadinya infra trade industry dan trade creation. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa FTA Indonesia-Cili akan memberikan dampak positif bagi peningkatan ekspor Indonesia di Cili. indikasi terjadinya trade creation dan tingginya komplementaritas komoditi ekspor Indonesia menunjukkan bahwa komoditi Indonesia mempunyai peluang untuk meningkatkan ekspornya di pasar Cili dan di kawasan Amerika Latin. Dengan demikian, FTA ini akan memberikan keuntungan bagi Indonesia. Karena itu gagasan skema FTA Indonesia-Cili tampaknya layak untuk dikembangkan. Namun, penetapan pembentukan FTA harus didahului dengan studi yang komprehensif. Agar sasaran pembentukan FTA bagi Indonesia tercapai, perlu diperhatikan pemilihan komoditi secara tepat dengan timeframe yang memadai dan kesiapan industri dalam negeri. Berdasarkan analisis ini, beberapa jenis komoditi yang Iayak disiapkan dalam kerangka FTA Indonesia-Cili antara lain adalah Margarin/mentega (SITC 091), Tangki untuk penyimpanan/pengangkutan barang (SITC 692), Teh (SITC 074), Ban luar dan dalam (SITC 625), Propan dan bukan cair (SITC 342), Batubara (SITC 321), Sepatu dan peralatan kaki lainnya (SITC 851), Kertas dan kertas karton (S1TC 641) dan Pakaian lelaki bukan rajutan (SITC 841).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Reinardi Wijaya
Abstrak :
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam.Contohnya cabai, yang manaternyatamemegang peranan penting di rumah tangga Indonesia, baik sebagai komponen maupun pelengkap makanan.Melihat hal tersebut, terdapat potensi bagi cabai untuk menjadi sumber antioksidan yang lebih terjangkau dan mudah diakses masyarakat jika dibandingkan vitamin C sebagai suplemen antioksidan terpopuler. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan potensi aktivitas antioksidan ekstrak etanol cabai hijau besar (Capsicum annuum Linnaeus) dengan vitamin C melalui uji DPPH. Pada kelompok perlakuan ekstrak etanol cabai hijau besar (Capsicum annuum Linnaeus), digunakan konsentrasi 10 μg/ml, 20 μg/ml, 50 μg/ml, 100 μg/ml, dan 200 μg/mlsebanyak 5 buah replikasi; sementara pada kelompok kontrol positif vitamin C, digunakan konsentrasi 0,7 μg/ml, 1,4 μg/ml, 3,5 μg/ml, 7 μg/ml, dan 14 μg/ml sebanyak 5 buah replikasi.Berdasarkan persamaan linear persentase inhibisi DPPH, nilai IC50 rata-rata dari ekstrak etanol cabai hijau besar sebesar 141,229±3,420 μg/ml,sedangkan nilai IC50 rata-rata dari vitamin C sebesar 6,951±0,049 μg/ml.Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol cabai hijau besar (Capsicum annuum Linnaeus) memiliki potensi antioksidan sedang sedangkan vitamin C memiliki potensi antioksidan sangat kuat, dengan perbedaan rerata 134,278 (p <0,001).
Indonesia is a country with bountiful natural resources. One example is chili, which held significant role inIndonesian household, either as component or complement to food. Therefore, the potential use of chili as affordable and accessible antioxidant source is indefinite compared to vitamin C as the most popular antioxidant supplement.In this research, the antioxidant activity potency of large green chili ethanol extract (Capsicum annuum Linnaeus) and vitamin C will be compared by DPPH assay.In the intervention group of large green chili ethanol extract (Capsicum annuum Linnaeus), concentration of 10 μg/ml, 20 μg/ml, 50 μg/ml, 100 μg/ml, and 200 μg/ml is used with 5 replications; while in the positive control group of vitamin C, concentration of 0.7 μg/ml, 1.4 μg/ml, 3.5 μg/ml, 7 μg/ml, and 14 μg/ml is used with 5 replications. From the linear equation of DPPH inhibition percentage, the average IC50 of large green chili ethanolextract is found to be 141.229±3.420 μg/ml, while the average IC50 of vitamin C is found to be6.951±0.049 μg/ml.By the result of this research, it can be concluded that large green chiliethanol extract (Capsicum annuum Linnaeus) has a moderate antioxidant potency while vitamin C has a very strong antioxidant potency, with mean difference of 134.278 (p<0.001).
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>