Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Kenia Septiari
"
ABSTRAKPenelitian ini memiliki tujuan untuk memperlihatkan hubungan ibu dan anak dalam lirik lagu Elle Me Dit karya Mica Penniman, serta kemunculan konflik dalam lirik lagu tersebut. Penelitian dinalisis menggunakan teori hubungan ibu dan anak Jean Mercer dan teori hubungan antarpribadi Marc dan Dominique Picard serta meninjau makna bahasa yang terbagi ke dalam dua kelompok, yakni makna denotatif dan makna konotatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hilangnya harapan sang ibu terhadap sosok anak yang disebabkan oleh perbedaan pendapat dan perbedaan generasi.
ABSTRAKThis research aims to present the relationship between mother and her child in Elle Me Dit song lyric created by Mica Penniman, along with the conflict occurs in the lyric. This research is analysed using the theory of Jean Mercer 39 s mother and child relationship and Marc and Dominique 39 s interpersonal relationships theory, which also examines the essence of language that divided into two categories, denotative and connotative. The result of this research is shown that the vanishment of the mother 39 s hope to her child is caused by disagreement and intergenerational differences."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Marotz, Lynn R.
Singapore: Wadsworth and Cengage Learning, 2012
649.1 MAR h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Marotz, Lynn R.
Singapore: Wadsworth and Cengage Learning, 2012
649.1 MAR h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Endang Susilawati
"Pada suatu komunitas bilingual, pilihan berbahasa oleh individu-individunya bukan merupakan suatu kebetulan, melainkan merupakan suatu strategi dalam bentuk perilaku yang memiliki keteraturan. Keteraturan itu lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor nonlinguistis dari pada faktor-faktor linguistisnya sendiri. Dalam hal ini pilihan berbahasa erat kaitannya dengan sistem nilai karena pilihan tersebut dapat menunjukkan bagaimana persepsi penutur tentang ujaran sebagai suatu kesatuan makna sosial. Oleh sebab itu pilihan berbahasa dapat diidentifikasikan sebagai suatu perilaku yang dikendalikan oleh kendala-kendala sosial yang oleh Blom dan Gumperz (1972) dibagi menjadi tiga tahapan berupa setting, situasi sosial dan peristiwa sosial yang merupakan tahapan-tahapan atau strategi bagi seorang penutur untuk memroses informasi kontekstual agar selanjutnya dapat menentukan pilihan berbahasa yang layak dalam suatu peristiwa komunikasi.
Melalui analisa komponen-komponen komunikasi dari setiap peristiwa tuturan yang diambil dari tiga setting yang berbeda sebagai unit analisisnya yang kemudian dipadukan dengan hasil analisis hubungan sosial dan sistem nilai lokal ditemukan bahwa pilihan berbahasa di kalangan komunitas etnis Teo Chiu di Pontianak adalah terpola dan dapat menyimbolkan makna-makna sosial tertentu. Dalam hal ini, keberadaan partisipan dan bentuk hubungan di antara mereka dalam suatu peristiwa komunikasi lebih menentukan pilihan berbahasa tersebut dari pada faktor-faktor lainnya sehingga menyebabkan alih kode yang terjadi lebih bersifat situasional.
Distribusi penggunaan masing-masing bahasa yang diakses oleh komunitas tersebut berbeda secara sosial fungsional sehingga eksistensi masing-masing bahasa tersebut mempunyai nilai dan makna sosial yang sama pentingnya dalam kehidupan sosial mereka. Dengan demikian disamping adanya kebutuhan bahasa-bahasa lain untuk tujuan yang bersifat instrumental, penggunaan Bahasa Teo Chiu dapat diprediksikan akan dapat terus berlangsung dengan adanya faktor-faktor sosial budaya yang memicu pemilihan bahasa tersebut. Keberlangsungan penggunaan Bahasa Teo Chiu ini diharapkan tidak akan menggeser fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Pontianak sebagai bahasa nasional dan daerah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T8094
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library