Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Febriani
"Daging ayam merupakan salah satu sumber protein yang diminati oleh masyarakat. Namun, daging ayam dapat menyebabkan dampak yang kurang menyehatkan seperti kolesterol, diabetes, dan penambahan berat badan, bahkan patogenik seperti flu burung. Daging ayam sintetik yang terbuat dari bahan-bahan nabati dengan kandungan protein yang menyerupai daging ayam hewani dipilih sebagai alternatif. Protein dalam daging sintetik dapat diperoleh melalui bahanbahan seperti gluten, ampas kedelai, dan singkong; yang mengandung juga nutrisi lain seperti serat, karbohidrat, lemak, dan mineral. Pada penelitian pembuatan daging ayam sintetik, konsentrasi ampas kedelai dan singkong divariasikan untuk melihat pengaruh kedua bahan tersebut terhadap kandungan nutrisi dan tekstur, serta dikukus pada suhu 100oC selama satu jam. Komposisi daging ayam sintetik yang terbaik menurut kandungan nutrisi dipilih berdasarkan kandungan proteinnya yaitu 60% gluten, 5% singkong, dan 20% ampas kedelai. Hasil analisis proksimat menunjukkan daging ayam sintetik dengan komposisi tersebut mengandung 20,35% protein; 6,39% lemak; 18,45% karbohidrat; 0,425% abu; dan 54,40% air. Sedangkan komposisi daging ayam sintetik terbaik menurut tekstur dengan parameter pemilihan berupa kekerasan yaitu 60% gluten, 15% singkong, dan 0% ampas kedelai. Hasil analisis tekstur menunjukkan daging ayam sintetik ini memiliki kekerasan 8829 gf; daya kohesi 0,567%; dan elastisitas 89,1. Analisis asam amino pada daging ayam sintetik mendeteksi 7 asam amino esensial dan 8 asam amino non-esensial.

Chicken is one of the main sources of protein that society enjoys consuming. However, meat may be unhealthy and cause excessive cholesterol, diabetes, and weight gain, also pathogenic such as avian influenza. Chicken meat alternative that is healthier is synthetic chicekn meat that created from organic ingredients with protein content that resembles meat. Protein in synthetic meat is obtained from ingredients such as gluten, soybean dregs, and cassava that also contains fiber, carbohydrate, fats, and minerals. In manufacturing synthetic meat, the concentration of soybean dregs and cassava are varied in order to observe the effect from both ingredients towards nutrition and texture. Synthetic chicken meat is then steamed for one hour at 100oC. The best composition for synthetic chicken meat based on its nutrition content, which protein acts as the main parameter consists of 60% gluten, 5% cassava, and 20% soybean dregs. Proximate analysis yields that this composition of synthetic chicken meat contains 20,35% protein; 6,39% fat; 18,45% carbohydrate; 0,425% ash; and 54,40% water. Best synthetic chicken meat composition based on its texture which hardness becomes the main parameter is 60% gluten, 15% cassava, and 0% soybean dregs. Texture profile analysis results for this synthetic chicken meat composition yields a hardness of 8829 gf; 0,567% cohesiveness; dan 89,1 elasticity. Amino acid analysis detected 7 essential and 8 non-essential amino acids.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Joko Wahyudi
"Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang didiami oleh berbagai suku bangsa yang memiliki adat dan kebudayaan yang berbeda-beda, namun masyarakat bangsa kita yang majemuk ini memiliki cita-cita yang sama yakni menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa sangat mendukung berkembangnya beragam manifestasi budaya tradisional. Diantara manifestasi budaya tradisional tersebut adu ayam merupakan salah satu diantaranya yang persebarannya hingga sampai seat ini tidak hanya terbatas di Jawa dan di Bali saja, tetapi Juga terdapat /dipraktekkan di Sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan di Pulau-Pulau kecil Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT )
Permainan adu ayam terdapat di mana-mana baik di kota-kota besar di Indonesia yaitu misalnya di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Surakarta, Jakarta. Juga dikenal oleh masyarakat luaa diperbagai tempat di dunia seperti di Perancis, Kanada, Muangthai, Jepang, Philipina, dari jaman dulu hingga sampai sekarang.
Arena permainan adu ayam itu juga menjadi tempat pertemuen orang-orang dari berbagai daerah dan berbagai kedudukan sosial berbeda, dan mereka bergaul dengan sesama pengunjung. Di arena ada yang membawa ayam, ada yang mengadu, ada yang menonton, ada yang sekedar membantu atau sekedar menemani rekan mereka yang mengadu ayam.
Di arena adu ayam orang banyak berkerumun ada yang lalu-lalang, sehingga menarik perhatian bagi para pedagang asongan untuk berjualan di tempat arena tersebut.
Keberadaan permainan adu ayam membawa keuntungan bagi orang-orang tertentu seperti bagi orang yang bertugas menjaga keamanan, dengan adanya kegiatan permainan adu ayam mendapat jatah uang upeti. Bagi tetangga yang hidup berdekatan dengan arena adu ayam bisa memanfaatkan untuk mencari nafkah dengan berdagang, khususnya berdagang nasi atau minuman atau buah-buahan, Bisa menyewakan kurungan.
Dilihat dari segi pemanfaatannya bagi kehidupan masyarakat, dengan adanya kegiatan permainan adu ayam mempunyai nilai-nilai sosial yaitu bisa memberi kesejahteraan batin bagi para pendukung permainan adu ayam karena keinginannya bisa tersalurkan.
Permainan adu ayam itu diselenggarakan tidak setiap hari ditempat tertentu, melainkan berpindah pindah tempat, sesuai jadwal yang telah diketahui oleh para pemain khususnya, dan oleh kalangan masyarakat pecinta permainan adu ayam pada umumnya. Peran-peran yang ada dalam kegiatan permainan adu ayam merupakan suatu sistem yang saling melengkapi dan saling membutuhkan sehingga terbentuklah suatu kegiatan yang mempunyai tujuan yaitu mencari keuntungan yang bisa dinikmati bersama.
Dengan adanya arena adu ayam itu berarti menggerakkan seseorang untuk bekerja membantu kegiatan yang dibutuhkan di tempat arena tersebut, mereka mendapat upah dari penyelenggara sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab .
Orang yang menggemari permainan adu ayam, pada umumnya adalah orang yang tingkat kehidupan ekonominya menengah ke atas. Harga ayam Jago paling murah Rp 50.000,- satu ekor. Setiap pemilik /penggemar adu ayam bila mau mengadu harus mempunyai modal uang sebagai uang taruhannya. Orang yang mencintai permainan adu ayam tidak selalu merawat ayam di rumahnya sendiri, mengingat bahwa merawat ayam aduan itu tidak mudah, tidak seperti merawat ayam biasa yang cukup diberi makan dan minum setiap harinya.
Apa yang yang mendasari seseorang mau mendirikan arena adu ayam. Mengapa orang masih tetap mendirikan arena adu ayam ?
Mendirikan arena adu ayam merupakan usaha praktis yang hasilnya bisa langsung diketahui pada hari itu.
Arena permainan adu ayam merupakan arena untuk pergaulan bagi para pecinta adu ayam atau pecinta ayam aduan sehingga terjalin hubungan yang erat."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research is to examine the relationships of job satisfaction to organizational commitment and turnover intentions. Next, the purpose of this research is to examine whether organizational commitment related to turnover intentions. This research conducted with survey on auditors working on the big audit firms in Jakarta that affiliated to foreign audit firms (The Big Four). Unit analysis are auditors who have non-partner position i.e: junior, senior and manager that concentrated in audit services. The structural equation modeling with AMOS program is used to analized the data. The results of this research suggest that job satisfication has significant positive relationships to organizational to turnover intentions. Next, organizational commitment has significant negative relationship to turnover intentions. This result suggests that job satisfication related to turnover intentions both of direct or through organizational commitment."
Medan: Universitas HKBP Nommensen,
050 VISI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library