Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devara Tsabitah
"Korea merupakan negara yang masih menerapkan nilai-nilai Konfusianisme. Konfusianisme memiliki pengaruh yang besar pada kehidupan sehari-hari masyarakat Korea, salah satunya adalah pada hubungan interpersonal dan cara mereka berkomunikasi. Tulisan ini membahas tentang salah satu nilai dalam ajaran Konfusianisme, yaitu chemyeon dan pengaruhnya pada komunikasi interpersonal. Chemyeon adalah jati diri seseorang yang ditunjukkan secara eksternal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua individu atau lebih. Hubungan manusia dalam Konfusianisme diatur dalam Samgang Oryun (Tiga Ikatan dan Lima Hubungan). Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bentuk penerapan nilai chemyeon pada komunikasi hubungan interpersonal senior-junior mahasiswa di perguruan tinggi Korea. Dengan metode penelitian deskriptif analisis dengan studi pustaka, hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan nilai chemyeon pada hubungan antara senior dan junior mahasiswa di perguruan tinggi Korea ditunjukkan melalui perilaku yang sesuai berdasarkan status sosial masing-masing, saling menghormati satu sama lain, mempertimbangkan perasaan dan situasi lawan bicara, menghindari konflik, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk perilaku ini mendorong individu demi menciptakan harmoni pada hubungan antara senior dan junior mahasiswa dengan menjaga chemyeon
Korea is a country that still embraces the value of Confuscianism. Confucianism has a big influence on the lives of Korean people, one of them is on the interpersonal relationship and how they communicate. This paper discusses about one of the values in Confucianism, called chemyeon, and its influence on interpersonal communication. Chemyeon is one`s identity that is shown externally. Interpersonal communication is a communication that happens between two or more people. Samgang Oryun (Three Bonds and Five Relations) of Confucianism sets human relations. The purpose of this paper is to understand the shapes of chemyeon in communication of interpersonal relationship between seniors and juniors students in Korean university. With a library research analysis method, the result shows that the value of chemyeon is shown by acting according to each other`s social status, showing respect, understanding one`s feeling and situation, avoiding conflicts and so on. Based on the results of the analysis, it is concluded that those forms of action encourage Korean to create harmony in senior-junior students relationship by protecting chemyeon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fairuz Julia Elfitri
"Bedah kosmetik estetika merupakan fenomena sosial dan gaya hidup yang sudah tidak asing lagi dilakukan di Korea Selatan. Berdasarkan data statistik The International Society of Plastic Surgery (ISAPS) tahun 2015, sebanyak 1.156.234 tindakan bedah kosmetik estetika dilakukan di Korea. Bedah kosmetik estetika yang dilakukan untuk kepuasan diri memiliki persamaan dengan nilai budaya chemyeon. Budaya chemyeon yang merupakan bagian dari nilai Konfusianisme memiliki dua unsur dasar, yaitu kebutuhan untuk pemenuhan diri dan kebutuhan untuk pencapaian sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku bedah kosmetik estetika di Korea dan kaitannya dengan nilai-nilai budaya chemyeon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui analisis dengan berdasarkan sumber data sekunder seperti buku, jurnal penelitian, dan sumber daring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur dasar dan nilai-nilai budaya chemyeon terdapat dalam perilaku bedah kosmetik estetika di Korea. Melalui bedah kosmetik estetika, masyarakat dapat menunjukkan kemampuan individu serta menjaga kehormatan dan martabatnya dalam lingkungan sosial. Keinginan masyarakat Korea untuk menjaga chemyeon mendorong individu untuk melakukan bedah kosmetik estetika.

Cosmetic surgery is a social and lifestyle phenomenon that is already familiar in South Korea. Based on the statistical data of The International Society of Plastic Surgery (ISAPS) in 2015, a total of 1,156,234 aesthetic cosmetic surgical measures were performed in Korea. Cosmetic surgery done to self-satisfaction has similarities to the value of chemyeon culture. The chemyeon culture that is part of Confucian value has two basic elements, the need for self-fulfillment and the need for social achievement. The purpose of this research is to analyse cosmetic surgery behaviour in Korea and its relation to chemyeon cultural values. This research uses qualitative methods of descriptive through analysis based on secondary data sources such as books, research journals, and online sources. The results of this study show that the basic elements and values of chemyeon culture are reflected in the conduct of cosmetic surgery in Korea. Through cosmetic surgery, the public can demonstrate individual ability, maintain honor and dignity in the social environment. Korean People's desire to maintain honor (chemyeon) encourages individuals to do cosmetic surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library