Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Mega Riani
"Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi BI Digital di Bank Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah post-positivis dengan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian Bank Indonesia melaksanakan change program sebagai langkah untuk menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik implementasi transformasi digital Bank Indonesia dengan menggunakan kerangka Kotter’s 8 stage change process. Pendekatan yang digunakan post-positivism dan metode pengumpulan data kualitatif. Hasil penelitian, BI merupakan organisasi yang tidak mudah menerima perubahan, namun hal ini berubah karena terjadi pandemic covid 19. Dalam mengkomunikasikan perubahan masih terdapat kendala yaitu adanya yang resistance. BI menyadari jika tidak melakukan perubahan pada masa pandemi maka akan menjadi organisasi yang terlupakan. BI memiliki culture channel untuk membagikan informasi implementasi budaya kerja di BI. Saran yang diberikan adalah perkuat komitmen penggerak perubahan, dukungan organisasi, inovasi yang tinggi serta memperkuat sinergi program perubahan agar proses bisnis diimplementasikan secara digital. Kata Kunci: Manajemen Perubahan; Change Program; Transformasi Digital; Bank Indonesia;
This study aims to analyze the implementation of BI Digital at Bank Indonesia. The approach used is post-positivist with qualitative research methods. Research results Bank Indonesia implemented a change program as a step to become a leading digital central bank that contributes to the national economy. This study aims to analyze the practice of implementing Bank Indonesia's digital transformation using the Kotter's 8 stage change process framework. The approach used is post-positivism and qualitative data collection methods. The results of the study, BI is an organization that does not easily accept change, but this has changed due to the covid 19 pandemic. In communicating changes there are still obstacles, namely resistance. BI realizes that if it does not make changes during the pandemic, it will become a forgotten organization. BI has a culture channel to share information on the implementation of work culture in BI. The advice given is to strengthen the commitment to drive change, organizational support, high innovation and strengthen the synergy of change programs so that business processes are implemented digitally. Keyword: Change Management, Change Program, Digital Transformation, Bank Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Naqiba Hilwa Ernada
"Pada zaman Edo di Jepang, terdapat sistem kasta yang menjadikan kaum bushi (武士) atau pejuang sebagai kelas yang paling tinggi. Bushi terbagi menjadi Daimyo (大名) dan Samurai (侍). Daimyo memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada samurai, sebagai pemilik tanah dan pemberi upah kepada para samurai yang berjuang di bawah mereka. Namun, ada samurai yang menjadi ronin (浪人), yakni samurai tanpa tuan. Di Jepang terdapat salah satu kisah terkenal yang berkaitan dengan ronin , yaitu adalah kisah keempat puluh tujuh ronin yang membalas dendam atas kematian tuan mereka. Kisah ini kemudian diadaptasi menjadi film yang disutradarai oleh Kenji Mizoguchi. Meskipun berstatus sebagai ronin , keempat puluh tujuh pejuang tersebut tetap memegang nilai-nilai Bushido. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai Bushido berdasarkan deskripsi nilai-nilai bushido dari Nitobe Inazo yang terdapat dalam film "The 47 Ronin " karya Kenji Mizoguchi dengan menggunakan metode mise en scene yang dirujuk dari buku John Gibbs. Peneliti menemukan bahwa di dalam film ini Oishi menunjukkan nilai-nilai kebajikan, keadilan, kejujuran, kebenaran, kesetiaan , kehormatan, pengendalian diri.
During the Edo period in Japan, there was a caste system that placed the bushi (武士) or warriors as the highest class. The bushi were divided into Daimyo (大名) and Samurai (侍). Daimyo held a higher position than samurai, as they were landowners and provided salaries to the samurai who fought under them. However, there were samurai who became ronin (浪人), meaning samurai without a master. In Japan, there is a famous story related to the ronin, known as "The 47 Ronin," who sought revenge for the death of their lord. This story was later adapted into a film directed by Kenji Mizoguchi. Despite being ronin, the forty-seven warriors still adhered to the values of Bushido. This research aims to analyze the values of Bushido based on Nitobe Inazo's descriptions found in the film "The 47 Ronin" by Kenji Mizoguchi, using the mise en scene method referred to in John Gibbs' book. The researchers found that in this film, Oishi exemplified the values of virtue, justice, honesty, truth, loyalty, honor, and self-control."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library