Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atiqah Nur Choiry
Abstrak :
Metode Centrifugal Liquid Membrane (CLM) telah berhasil diaplikasikan untuk reduksi Cr(VI) dengan kompleks AuNP@AMS@Fe(II) dalam sistem koloid. Pada penelitian ini sintesis AuNP dilakukan oleh metode CLM dengan mereduksi HAuCl4 menggunakan NaBH4. AuNP yang telah disintesis dimodifikasi dengan ligan AMS dan Fe(II) sehingga terbentuk kompleks AuNP@AMS@Fe(II). AuNP dan kompleks yang terbentuk di karakterisasi dengan Spektrofotometer UV-Vis, PSA dan TEM. Kompleks yang terbentuk diaplikasikan untuk reduksi Cr(VI). Pengukuran dengan spektrofotometer UV-Vis memperlihatkan penurunan intensitas absorbansi Cr(VI) pada λmaks 350 nm yang mengindikasikan terjadinya proses reduksi Cr(VI). Dari analisis kinetika dan mekanisme reaksi perlakuan optimasi dilakukan terhadap variasi rasio mol pereduksi, konsentrasi Cr(VI) dan pH. Aplikasi kompleks dari kondisi ini menghasilkan rasio mol optimum dari aktivitas pereduksi AuNP@AMS@Fe(II) 1:3. Konsentrasi optimum Cr(VI) yang dapat direduksi adalah 9,66 x10-4 M pada pH optimum larutan Cr(VI) sebesar 4,7 dengan persen reduksi yang diperoleh selama 6 menit pengadukan sebesar 97,12% . Tetapan laju reduksi pseudo orde pertama untuk Cr(VI) sebesar 1,703 x10-1 menit-1. ......Centrifugal Liquid Membrane (CLM) method has been successfully applied for Cr(VI) reduction with AuNP@AMS@Fe(II) complex in colloidal system. The synthesis of AuNP held with CLM method by reduction of HAuCl4 with NaBH4. AuNP was modified with MSA ligand and Fe(II) and formed AuNP@AMS@Fe(II) complex compound. AuNP and its complex compound characterized with UV-Vis Spectrophotometer, PSA and TEM Imaging. The complex compound was applied in the reduction of Cr(VI). UV-Vis Spectrophotometer measurement showed the decline of Cr(VI) absorbance intensity at λmaks 350 nm, indicating the reduction of Cr(VI). Kinetic analysis from optimization reaction held in three parameters: mole ratio of reduction agent variation, Cr(VI) concentration variation, and pH variation. Complex compound application from these conditions resulting optimum mole ratio from AuNP@AMS@Fe(II) reduction agent is 1:3. Optimum concentration of Cr(VI) is 9,66 x10-4 M at optimum pH of Cr(VI) 4,7, with percentage of reduction during 6 minutes stirring is 97,12%. Pseudo order rate constant of Cr(VI) reduction is 1,703 x10-1 minutes-1.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Nurdianti
Abstrak :
ABSTRAK Kinetika dan mekanisme reaksi pembentukan kompleks Fe(II) dan Fe(III) dengan ligan 2-(5-bromo-2-piridilazo)-5-dietilaminofenol (5-Br-PADAP atau HL) pada antarmuka heksana-air telah dipelajari melalui pengukuran spektrofotometri UV-Vis menggunakan metode batch, metode high speed stirring (HSS) dan metode centrifugal liquid membrane (CLM). Molar rasio pembentukan kompleks Fe(II) dan Fe(III) yang diperoleh adalah [HL] : [Fe] = 2 : 1, sehingga kompleks yang terbentuk ialah kompleks netral Fe(II)L2 dan kompleks kation Fe(III)L2+. Ligan 5-Br-PADAP dalam pelarut heksana menghasilkan spektrum absorpsi UV-Vis pada ??maks = 450 nm dengan nilai absorptivitas molar, ?? = 2,95 x 104 M-1 cm-1, serta koefisien distribusi, KD = 8,81. Melalui pembentukan kompleks dengan metode batch diketahui bahwa kompleks Fe(II)L2 yang terbentuk akan terekstrak dalam fasa organik (dengan ??maks = 533 nm dan 750 nm), sedangkan penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kompleks kation Fe(III)L2+ tidak terekstrak pada fasa organik tapi terlarut pada fasa air (dengan ??maks = 512 nm). Adsorpsi zat pada antarmuka diselidiki dengan menggunakan metode high speed stirring (HSS). Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diketahui bahwa saat kondisi kecepatan pengadukan tinggi (4500 rpm), sebagian besar ligan 5-Br-PADAP dan kompleks Fe(II) ?V 5-Br-PADAP akan teradsorpsi pada antarmuka. Tetapi saat kecepatan pengadukan dihentikan (stop), sebagian besar zat akan kembali terekstrak ke dalam fasa organik. Nilai konstanta adsorpsi ligan 5-Br-PADAP pada antarmuka (K??) heksana-air dengan metode ini didapat sebesar 3,15 x 10-4 cm. Juga diperoleh konstanta adsorpsi kompleks Fe(II) ?V 5-Br-PADAP pada antarmuka heksana-air sebesar 2,73 x 10-3 cm. Pembentukan kompleks dengan metode CLM menghasilkan spektra absorpsi dengan ??maks ( kompleks Fe(II)L2: 550 nm dan 750 nm, serta kompleks kation Fe(III)L2+: 523 nm ) yang berbeda dengan hasil yang diperoleh dari metode batch, disimpulkan bahwa kompleks tersebut berada pada antarmuka. Penggunaan ligan dengan konsentrasi tinggi pada pembentukan kompleks dapat menghasilkan aggregat kompleks (kumpulan kompleks), yang ditunjukkan dengan pergeseran panjang gelombang ke arah panjang gelombang yang lebih besar (pergeseran merah atau batokromik). Aggregat jenis ini disebut J-aggregat. Pembentukan kompleks Fe ?V 5-Br-PADAP yang diamati menggunakan metode CLM dipengaruhi oleh konsentrasi ligan dan pH. Dari hasil kinetika reaksi pembentukan monomer kompleks dan aggregat kompleks, dapat diketahui mekanisme reaksi yang terjadi pada antarmuka sistem heksana-air. Untuk pembentukan kompleks Fe(II) ?V 5-Br-PADAP diperoleh nilai kkmo = 8,63 x 102 M-1 s-1 dan kagg = 6,26 x 102 M-1 s-1, sedangkan untuk pembentukan kompleks Fe(III) ?V 5-Br-PADAP diperoleh nilai kkmo = 4,20 x 10 M-1 s-1 dan kagg = 6,36 x 10 M-1 s-1. Kompleks Fe(III) ?V 5-Br-PADAP dapat direduksi menjadi kompleks Fe(II) ?V 5-Br-PADAP menggunakan asam askorbat dan kinetika reaksi reduksinya diamati dengan metode CLM. Diperoleh konstanta laju rata-rata reaksi reduksi sebesar 9,76 x 10 M-1 s-1.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library