Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Canberra : Australia National University , 1985
304.6 ASK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teguh Nur Alam
"Peraturan Menteri Keuangan nomor:149/PMK.03/2011 dalam pelaksanaan Sensus Pajak Nasional pada Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat beserta instansi vertikalnya dilatarbelakangi oleh jumlah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang terdaftar pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) masih dianggap kurang banyak bila dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia. Menyadari masih sedikitnya jumlah masyarakat yang mempunyai NPWP dan kurangnya kesadaran untuk menyampaikan SPT dengan benar, maka DJP melaksanakan suatu kegiatan yang dinamakan Sensus Pajak Nasional (SPN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa landasan hukum yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan SPN sudah memadai, mengetahui penerapan, mengetahui kendala yang dihadapi, dan merekomendasikan cara untuk mengatasi kendala tersebut, mengetahui hasil dari SPN terhadap pertumbuhan NPWP pada Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat, serta mengetahui hasil dari SPN terhadap penerimaan pajak pada Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa landasan hukum yang digunakan kurang memadai, masih perlunya penyempurnaan pada program SPN, dan program SPN dapat mempengaruhi tingkat petumbuhan NPWP serta kenaikan penerimaan pajak, namun diperlukan tolok ukur dalam menentukan keberhasilan dalam program ini.
The implementation of Regulation of the Minister of Finance number: 149/PMK.03/2011 in Central Jakarta Regional Office and its agencies is motivated by the amount of Taxpayer Identification Number (NPWP) that is registered with the Directorate General of Taxation (DJP) is still considered to be much less when compared to population in Indonesia. Aware of the small number of people who still have a NPWP and a lack of awareness for SPT correctly, then the DJP perform an activity called National Tax Census (SPN). This study aims to find out that the legal basis is used as the basis for the implementation of SPN is adequate, determine the application, knowing the obstacles encountered, and recommend ways to overcome these obstacles, knowing the results of the SPN to the growth of NPWP on DJP Regional Office in Central Jakarta, as well as knowing the results tax revenue from the SPN. From this study it can be seen that the legal basis used inadequate, still need for improvement in the program SPN, and SPN program can affect the level of NPWP growth and increase tax revenue, but the benchmarks required in determining the success of this program."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koizumi Yusuke
"Abstrak
To understand the current social situation in Indonesia and its changes over the decades, the population census implemented by Statistics Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), provides us with important basic information. The usefulness of population census data has greatly increased since 2000 because ethnicity was added to the questionnaire, and BPS published the digitized raw data. This study analyzes the case of Riau Province mainly using raw data from the 2000 and 2010 population censuses, which show that migration from other provinces increased considerably and the employment structure changed significantly. The characteristics of migrants in Riau Province varied during different periods. Minangkabau from West Sumatra Province were dominant in the 1970s, but Javanese from Java Island with governmental support (transmigrasi) exceeded this number in the 1980s. Bataks and Javanese from North Sumatra Province have made up the largest number of migrants since the 1990s. The increase in migrants between 2000 and 2010 was driven by the rapid development of the estate crop sector in Riau Province, especially the oil palm industry, and many local ethnic groups also switched from food crops to estate crops. In 2010, more than a third of the total population in Riau Province was engaged in the estate crop sector. Nevertheless, a notable finding from our analysis is that the descendants of migrants are inclined to engage in industries other than the estate crop sector."
Japan: Southeast Asian Studies, Kyoto University, 2018
330 JJSAS 56:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Johannes, Dave Seth
"Manajemen PT."X" sebagai unit bisnis penting di PT."X" menghadapi masalah yaitu bagaimana memaksimalkan penjualan didalam usaha mencapai target penjualan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dibidang penjualan, sangat penting memiliki klasifikasi pelanggan yang sama/standar untuk seluruh pasarnya didunia, dengan tujuan agar dapat dengan mudah mengkonsolidasikan data penjualan dimana akan membantu proses pengambilan keputusan secara cepat, benar dan akurat.
PT. "X" mengambil kebijakan untuk melakukan sensus terhadap para pedagang baik yang sudah maupun yang bukan pelanggannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci mengenai siapa pelanggan perusahaan ini, dimana (lokasi) pedagang tersebut, bagaimana lingkungan dagang pedagang itu, kedekatan terhadap suatu obyek yang mempunyai pengaruh langsung di lingkungan tersebut, berapa banyak jumlah pedagang dan bagaimana distribusi produk PT."X" di daerah tersebut. Sebagai perusahaan multinasional PT."X" tunduk kepada kebijakan maupun prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan induknya di luar negeri, Oleh karena itu jenis pedagang yang disensus sesuai dengan apa yang digariskan oleh perusahaan induknya dimana terdapat satu standard struktur jenis pedagang yang berlaku universe (model internasional) yang dapat disesuaikan dengan spesifikasi pasar masing-masing.
Tujuan penelitian adalah untuk memahami kebijakan Sensus Pedagang (Trade Census) yang diimplementasikan di PT."X", menganalisa kaitan kebijakan Sensus Pedagang dengan Efektifitas Tenaga Penjual dan mengetahui manfaat yang diperoleh dari informasi berupa data pelanggan tersebut.Metode penelitian yang ditetapkan adalah penelitian formal melalui tanya jawab langsung ke lapangan yang dilakukan oleh peneliti lapangan guna mendapatkan data primer langsung dari pemilik toko yang disensus.
Orientasi kepada konsumen yaitu ingin memuaskan konsumen atas mutu, harga dan pelayanan perusahaan merupakan dasar pemikiran dilakukannya Sensus Pedagang, dimana dengan adanya data dan informasi mengenai pelanggan PT."X" dapat membuat strategi penjualan yang akurat dan tepat .
Hasil penelitian, berupa data hasil survei yang didapat atas suatu daerah/kota kemudian akan dimanfaatkan untuk melakukan peningkatan penjualan seoptimal mungkin melalui program Efektiftas Tenaga Penjual dimana akan melakukan perbaikan atas liputan daerah penjualan, distribusi, rencana kunjungan, rute tenaga penjual yang kesemuanya merupakan bagian dari Manajemen daerah penjualan (Territory Management). PT."X " juga dapat mengetahui potensi penjualan dari suatu daerah,mengetahui siapa pelanggan utama/potensialnya dan mengetahui distribusi dan keberadaan produknya disamping membuat strategi penjualan yang menyangkut kebijakan distribusi dan syarat pembayaran kepada pedagang. Pada kasus distributor "Y", outlet yang diliput sekarang sebanyak 3,676 outlet hanya sebesar 28 % dari potensi yang ditemukan di daerahnya. Dalam nilai ada peningkatan sebesar Rp. 104.000.000 hanya untuk penjualan pertama kali, dengan rata-rata kunjungan sukses sebesar Rp. 150.000 per kunjungan.
Secara menyeluruh dapat direkomendasikan untuk menggunakan model penyelesaian yaitu korelasi antara kebijakan Sensus Pedagang, utilisasi data/informasi dari hasil sensus tersebut untuk melakukan Manajemen daerah penjualan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan produktivitas tenaga penjual dan mencapai target penjualan yang diinginkan perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Conny M.
"Penelitian ini berfokus pada alasan dipilihnya Kebijakan Sensus Pajak Nasional dalam upaya memperluas basis pajak, bagaimana implementasi yang dilakukan serta mekanisme dan untuk mengetahui apa saja manfaat serta permasalahan yang akan muncul saat Sensus Pajak telah berjalan pada tahun 2011. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, penelitian lapangan, data statistik dan juga dengan wawancara mendalam dengan berbagai narasumber yang berkaitan dengan diadakannya Sensus Pajak Nasional.

This research focus on the background of why government choosed national tax census as their policy to expand the taxbase, how about the implementation, the national tax census mechanism, to describe the benefits and also problems of national tax census in 2011.
This research use qualitative as the method, all of the informan collected in this research are obtained through literature studies. All of the field researches and statistical informations are obtained through indepth interview.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Bulan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai Referendum tahun 1967 di Australia yang menuntut amandemen pasal l51(xxvi) dan pasal 127. Penelitian yang dilakukan Referendum ini berhasil karena sebanyak 90.77% pemilih menuntut dilakukanya perubahan pada kedua pasal tersebut sehingga orang-orang Aborigin dapat dimasukan kedalam Sensus Nasional dan Pemerintah Persemakmuran dapat menerapkan hukum atas mereka. Kemenangan dalam referendum ini juga tidak luput dari dukungan berbagai kelompok dan organisasi yang mengkampanyekan mengenai pentingnya mendukung orang Aborigin dengan merubah kedua pasal tersebut. Dengan kemenangan referendum ini, orang Aborgin untuk pertama kalinya mendapat pengakuan secara Nasional dari masyarakat kulit putih sebagai
bagian dari Australia sehingga berujung pada munculnya banyak kebijakan lanjutan yang memberikan kemudahan bagi orang Aborigin sebagai warga negara.

ABSTRACT
This thesis discusses the 1967 Referendum in Australia which calls for amendment of section l51 (xxvi) and section 127. This referendum is a successful referendum because as much as 90.77% of voters demand that changes be made in both chapters so that Aboriginal people can be included in the National Census and Commonwealth Government can Apply the law upon them. The victory in this referendum also supported by various groups and organizations that
campaigned about the importance of supporting Aboriginal people by changing the two section With the victory of the referendum, Aborigines for the first time received national recognition from white communities as part of Australia that led to the emergence of many follow-up policies that made it easy for Aboriginal people as citizens."
[, ]: 2017
S69363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Bhella Pertiwi
"ABSTRAK
Penelitian ini merumuskan latar belakang Uni Eropa melakukan sentralisasi data
populasi dan perumahan Uni Eropa dalam sebuah sistem daring diberi nama
Census Hub, serta dampaknya terhadap jumlah tunawisma dan ketersediaan
hunian di Negara Anggota Uni Eropa. Permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini adalah latar belakang Uni Eropa menciptakan aplikasi daring untuk
sentralisasi data populasi dan perumahan di Eropa. Permasalahan kedua yang
dibahas adalah fenomena jumlah tunawisma dan ketersediaan hunian kosong di
Negara Anggota Uni Eropa. Periodisasi penelitian diambil dari tahun 1980-2020.
Metode penelitian adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sumber data
diambil dari publikasi resmi yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. Teori yang
digunakan adalah konstruktivisme untuk integrasi Eropa oleh Jeffrey T. Checkel
menekankan pada perspektif politik domestik untuk merumuskan latar belakang
inisiatif sentralisasi data populasi dan perumahan di Uni Eropa. Konsep yang
digunakan adalah analisis pasar perumahan dilihat melalui faktor permintaan,
penawaran, dan legal dari Erick Eschker untuk merekonstruksi dampak
sentralisasi sensus terhadap jumlah tunawisma dan ketersediaan hunian di Negara
Anggota Uni Eropa. Dari kedua proses analisis untuk menjawab kedua masalah,
peneliti menemukan, bahwa sentralisasi sensus populasi dan perumahan Uni
Eropa melalui Census Hub tidak dapat menjadi indikator dalam mengatasi
peningkatan jumlah tunawisma dan tingkat kekosongan hunian di Negara
Anggota Uni Eropa.

ABSTRACT
This research formulates the background of the European Union centralizing
population and housing data of the European Union in an online system called the
Census Hub, and its impact on the number of homeless and housing availability in
EU Member States. The problem raised in this research is the background of the
European Union creating an online application for centralizing population and
housing data in Europe. The second issue discussed is the phenomenon of the
number of the homeless and the availability of empty dwellings in EU Member
States. The research period is taken from 1980 to 2020. The research method is
qualitative and quantitative research methods. The data sources are taken from
official publications issued by the European Union. The theory used is
constructivism for European integration by Jeffrey T. Checkel emphasizes the
domestic political perspective to formulate the background of the population and
housing data centralization initiative in the European Union. The concept used is
an analysis of the housing market from Erick Eschker seen through demand,
supply, and legal factors to reconstruct the impact of census centralization on the
number of homeless people and the availability of dwellings in EU Member States.
From the two analysis processes to answer the two problems, the researcher found
that the centralization of the population and housing census of the European
Union through the Census Hub cannot be an indicator in overcoming the increase
in the number of the homeless and in the level of vacancy dwellings in the EU
Member States."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Kajian Wilayah Eropa, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidyasari Mariana
"

Penelitian ini menganalisis pengaruh alih fungsi lahan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat desa di Provinsi Jawa Barat tahun 2011. Variabel alih fungsi lahan yang diteliti adalah persentase alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian dengan variabel kontrol berupa jumlah keluarga pengguna listrik, sumber penghasilan utama, jumlah tenaga kesehatan, pembangunan/perbaikan infrastruktur, tingkat melek huruf, usia, luas lantai, kondisi rumah, dan dinding terluas. Data bersumber dari Potensi Desa Jawa Barat dan Survey Sosial dan Ekonomi Nasional 2011 kemudian dianalisis menggunakan metode regresi model Ordinary Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara alih fungsi lahan terhadap salah satu indikator kesejahteraan.

 


This research analyzed the influence of land conversion on the rural welfare in the Province of West Java in 2011. Pencentage of land conversion in 2011 were used as a land conversion variable while number of family electricity users, main source of income, number of health workers, development/improvement of infrastructure, ability to read and write, age, floor area, condition of houses, and type of the widest wall were used as control variables. Data source resulted from Village Potential Census and Social Economics National Survey in 2011 which are analyzed using Ordinary Least Square regression. Result of this study indicated that there is a significant influence between land conversion and one of the welfare indicators.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rindfuss' study of the demographically dense' period among
American youth is applied in the Indonesian situation. The research
analyses data sets of :lie 1971, 1980 and 1990 Indonesian Population
Census and the 1997 National Social and Economic Survey. focusing on
women aged 15-24 years. Two hypotheses are examined for rite changes
between 1980 cmd 1997: (1) more women remained single and were likely
to continue education or join the labor force. and (2) pursuing education
was more dominant than pursuing employment. Two-thirds of women aged
15-24 remained unmarried in 1997. From 1971 to 1997. marriage and
attending school were becoming alternately exclusive, especially below age
20. Between 1980 and 1997, :lie percentage of those 'working' as main
activity dropped slightly, but attending school almost doubled. Another
measure, the percentage of women who worked at least one hour in :lie
previous week increased as women became older, but in overall it declined
within the 17-year period. Less-educated single women were more likely to
work. Mothers with young children tended to stay out of the work force.
especially or ages 15-19. Single women had higher unemployment rates
:nan ever-married women. Policy implications include improvements in
schooling and working conditions along will: delaying first marriage.
"
Journal of Population, Vol. 6 No. 1,2 2000 : 1-36, 2000
JOPO-6-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library