Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmadani
Abstrak :
Potensi Usaha Mikro Kecil Menengah kota Depok sangat beragam dan berkembang pesat dikarenakan posisi kota yang strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Namun, khusus pada jajanan kuliner belum dijamin keamanannya dari adanya cemaran mikroba patogen dalam makanan dan minuman. Adanya cemaran mikroba patogen pada makanan dan minuman dapat menimbulkan resiko penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya cemaran mikroba patogen pada sampel susu kedelai usaha rumahan. Sampel pengujian ini diambil dari tujuh produsen susu kedelai usaha rumahan yang menjajakan dagangannya di sekitar kampus Universitas Indonesia.Uji yang dilakukan meliputi penetapan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK), Angka Paling Mungkin (APM) Coliform, serta identifikasi Escherichia coli, Salmonella-Shigella, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa yang mengacu pada metode dalam SNI 7388-2009.Dari tujuh sampel susu kedelai yang diperiksa menunjukkan sampel A, B, C, dan D tercemar sedangkan sampel E, F, dan G tidak tercemar mikroba patogen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa belum seluruh sampel susu kedelai terjamin kualitasnya secara mikrobiologis.
Potential of Micro, Small and Medium Enterprises Depok city is very diverse and is growing rapidly due to the strategic position of the city, flanked by Jakarta and Bogor. However, especially in the culinary snacks yet secured from the presence of pathogenic microbial contamination in foods and beverages. The presence of pathogenic microbial contamination in foods and beverages can cause the risk of disease. This research conducted to identify the presence or absence of pathogenic microbial contamination in soy milk sample home-based business. The test samples were taken from seven manufacturers of soy milk home-based businesses that peddle his wares around the campus of the University of Indonesia. Testing was conducted on the determination of Total Plate Count(TPC),mold-yeast count (AKK), most probable number (MPN), as well as the identification Escherichia coli, Salmonella - Shigella, Staphylococcus aureus, and Pseudomonas aeruginosa which refers to the method in SNI 7388 - 2009.From seven samples of soy milk were examined showed a sample A, B, C, and D contaminated while samples E, F, and G are not pathogenic microbes uncontaminated. These results indicate that not all soy milk samples microbiological quality assured.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhayati
Abstrak :
Proses sterilisasi secara basah dilakukan pada Autoclave dcngan kondisi Operasi yailu pada suhu 121 °C, tekanan 15 psig, dan lamanya stcrilisasi I5 menit. Sedangkan proses slerilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan di PT Indogamma dengan dosis 1-3 kGray, 3-5 kGray, 5-7 kGray, 7-9 kGray. Proses sterilisasi panas secara basah dilakukan 2 tahap percobaan yang berbeda yaitu sterilisasi pada produk akhir dan produk ruahan. Sedangkan pada percobaan sterilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan hanya pada produk akhir. Hasil percobaan sterilisasi tahu secara basah dan radiasi sinar gamma berdasarkan pcrtumbuhan bilangan cemaran mikroba dan perubahan Hsik tahu pada setiap umur simpan yang berbeda. Kandungan cemaran mikroba pada tahu yang telah disterilkan berkurang bahkan tidak mengandung cemaran sampai pada pengenceran I dan umur simpan tahu relatif lebih Iama dibandingkan dengan tahu yang lidak disterilisasikan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Karla Athiyyah
Abstrak :
Pangan olahan adalah pangan yang telah melalui proses pengolahan dengan atau tanpa bahan tambahan. Berbagai jenis pangan olahan dijual di warteg-warteg sekitar Stasiun Universitas Indonesia (UI) dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Cemaran biologis dalam pangan olahan apabila terkonsumsi dapat menyebabkan penyakit bawaan pangan. Uji mikrobiologi pangan olahan dilakukan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No. 13 Tahun 2019. Total Plate Count (TPC) dan biakan media selektif dilakukan pada 5 sampel menu populer pangan olahan yang diperoleh dari 3 warteg yang berbeda, yaitu capcay dan telur dadar dari warteg A, ayam bumbu kecap dan kentang mustofa dari warteg B, dan tumis kangkung dari warteg C. Hasil TPC dengan jumlah mikroorganisme tertinggi terdapat pada sampel capcay yaitu 3,1x105 koloni/g yang melebihi ambang batas maksimum cemaran, sedangkan telur dadar, kentang mustofa, dan tumis kangkung memiliki hasil TPC di bawah ambang batas maksimum. Pada pemeriksaan media selektif, terdapat pertumbuhan koloni khamir dan kapang pada sampel capcay di agar Sabouraud sebesar 5,2x104 koloni/g. Tidak terdapat pertumbuhan koloni pada pemeriksaan media selektif sampel telur dadar, ayam bumbu kecap, tumis kangkung, dan kentang mustofa. Satu dari lima sampel pangan olahan, yaitu sampel capcay dari warteg A, tergolong tidak layak konsumsi karena tidak memenuhi ambang batas maksimum cemaran yang telah ditentukan oleh Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2019. ......Processed food is any food that has been altered in some way during preparation with or without any additional ingredients. A variety of processed foods are sold in wartegs around the Universitas Indonesia Station and are consumed by all sort of people. Biological contaminations in processed foods, if ingested, can cause a foodborne illnesses. Microbiological examination of processed foods are carried out in accordance with Indonesian Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) No. 13 of 2019. Total Plate Count (TPC) and selective media culture were carried out on 5 sample of popular processed foods menu obtained from 3 different wartegs, namely capcay and omelette from warteg A, soy sauce seasoned chicken and mustofa potatoes from warteg B, and sauteed water spinach from warteg C. The highest microorganism growth in TPC result was found in capcay sample with 3,1x105 colonies/g which exceeded the maximun contamination threshold, while omelette, mustofa potatoes, and sauteed water spinach had TPC results below the maximum threshold. In selective media culture, capcay sample had yeast and mold colony growth with 5,2x104 colony/g. Selective media culture growth are negative in omelette, soy sauce seasoned chicken, sauteed water spinach, and mustofa potatoes sample.One of the five processed food samples, namely the capcay from warteg A, was classified as unfit for consumption.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Githa Ayu Hadirani
Abstrak :
Frekuensi peresepan obat racikan di Indonesia masih tinggi. Indonesia belum memiliki standar pembuatan obat racikan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas pelayanan kapsul racikan, keseragaman bobot, dan cemaran mikroba pada kapsul racikan. Sampel sebanyak 15 apotek diambil secara random dari total populasi apotek di Jakarta. Evaluasi kualitas pelayanan dilakukan dengan metode observasi melalui penebusan resep 30 kapsul racikan (bromheksin, klorfeniramin maleat, teofilin) pada masing-masing apotek. Parameter yang diamati adalah harga, waktu tunggu, pemberi informasi, dan informasi yang diberikan. Evaluasi keseragaman bobot kapsul racikan dilakukan berdasarkan keseragaman bobot kapsul (Farmakope Indonesia edisi III). Pengujian cemaran mikroba meliputi Angka Lempeng Total dan Angka Kapang Khamir dengan persyaratan menurut USP 30/NF 25 pada sediaan nonsteril, serta identifikasi bakteri patogen menggunakan media selektif (Cetrimide, Salmonella Shigella Agar, Eosin Methylen Blue, dan Manitol Salt Agar). Hasil evaluasi kualitas pelayanan resep kapsul racikan menunjukkan adanya variasi harga obat (Rp 34.000,- − Rp 115.000,-) dan waktu tunggu pasien (19-65 menit) antar apotek. Sebagian besar pemberian informasi bukan dilakukan oleh apoteker. Informasi obat yang diberikan masih terbatas. Kapsul racikan dari 3 apotek memenuhi syarat keseragaman bobot. Cemaran bakteri patogen tidak ditemukan pada seluruh sampel. Sebagian besar kapsul racikan memenuhi persyaratan jumlah bakteri dan kapang khamir. Kualitas pelayanan dan peracikan kapsul masih perlu ditingkatkan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32697
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library