Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cynthia L. Radiman
"Dalam penelitian ini telah dibuat membran selulosa asetat dengan teknik inversi fasa yang menggunakan 10 % (b/b) selulosa asetat, 10 % (b/b) formamida dan 80 % (b/b) aseton. Larutan cetak dikoagulasi dalam air atau 2-propanol pada berbagai temperatur antara 5 dan 25 oC. Membran yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menentukan fluks air dan rejeksi terhadap larutan dekstran dengan berbagai massa molekul, sedangkan morfologi membran diamati dengan Scanning Electron Microscope (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran yang dikoagulasi oleh 2-propanol lebih rapat dibandingkan dengan membran yang dikoagulasi dalam air, sehingga rejeksi terhadap dekstran meningkat dan fluks air menurun. Koagulasi pada temperatur yang lebih rendah menurunkan kecepatan difusi antara pelarut dan non-pelarut yang mengakibatkan terbentuknya struktur membran yang lebih rapat.

Effects of type and temperature of coagulant on the morphology and characteristics of cellulose acetate membranes. Cellulose acetate membranes have been made in this work by phase inversion method using 10 wt. % of cellulose acetate, 10 wt. % of formamide and 80 wt. % of acetone. The dope was coagulated in water or 2-propanol at varied temperature ranging between 5 and 25 oC. The characteristics of the obtained membranes were measured by their water flux and rejection towards dextrans with varied molecular mass, while membrane morphology was observed by Scanning Electron Microscope (SEM).
The results showed that membranes coagulated in 2-propanol was denser than the ones coagulated in water resulting in higher rejection of dextrans and lower water permeability. Coagulation in lower temperatures decreased the diffusion rate between solvent and non-solvent and the membrane structure was less porous."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Eliyanti
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Prihartini Permatasari
"Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu pengotor dalam gas alam perlu dihilangkan karena sifatnya yang asam. Adanya CO2 dalam gas alam dapat menyebabkan korosi pada utilitas pabrik, menurunkan nilai kalor pembakaran, dan penyumbatan pada sistem perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja membran selulosa asetat-polietilen glikol (CA-PEG) dengan penambahan cross-linker agent berupa polietilen glikol metil eter akrilat (PEGMEA) serta N,N-metilendiakrilamida (MDA) pada separasi gas CO2 dari CH4. Preparasi membran dilakukan dengan metode inversi fasa dengan pelarut aseton dan aditif formamida yang diberikan radiasi sinar gamma. Membran dibuat dengan variasi penambahan cross-linker agent yang digunakan (PEGMEA dan MDA), berat molekul PEG, dan dosis radiasi untuk dilihat pengaruhnya terhadap kinerja membran ketika diuji dengan gas CO2 dan CH4 murni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran selulosa asetat-PEG 400 yang ditambahkan PEGMEA 1% dan iradiasi 10 kiloGray (kGy), memberikan hasil yang baik diantara seluruh membran yang diuji dengan selektivitas stabil cenderung meningkat yaitu selektivitas terbesarnya 61.18 ketika diuji dengan tekanan 110 psi.

Carbon dioxide (CO2) is one of the impurities in natural gas that need to be removed because of its acidic nature. CO2 in natural gas can cause corrosion in plant utilities, reduce the heating value of combustion, and clog the piping system. This study aims to test the performance of cellulose acetate-polyethylene glycol (CA-PEG) membranes with the addition of crosslinking agents in the form of polyethylene glycol methyl ether acrylate (PEGMA) and N,N-methylenebisacrylamide (MBA) in separating CO2 from CH4 gas. Membrane preparation was carried out using the phase inversion method with acetone as solvent and formamide as additives given gamma-ray radiation. Membranes were made with variations in addition of cross-linker agents used (PEGMA and MBA), a molecular weight of PEG, and radiation dose to see their effect on membrane performance when tested with pure CO2 and CH4 gases. The results showed that the cellulose acetate-PEG 400 membrane added with PEGMEA 1% and 10 kiloGray (kGy) irradiation, gave good results among all membranes tested with stable selectivity tending to increase; the highest selectivity was 61.18 tested with a pressure of 110 psi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library