Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ria Lestari
"Ketersediaan energi yang rendah merupakan gangguan kesehatan yang sering ditemukan pada atlet dan prevalensinya lebih tinggi di olahraga yang mementingkan estetika seperti menari. Karakteristik ketersediaan energi yang rendah yang sering ditemui pada penari itu adalah gangguan menstruasi, cedera muskuloskeletal dan gangguan pencernaan. Untuk pertama kalinya, studi ini mengevaluasi proporsi dan karakteristik ketersediaan energi yang rendah serta melihat korelasinya pada penari elit wanita di sekolah tari X Jakarta. Studi ini merupakan studi potong lintang pada 22 penari elit wanita di sekolah tari X Jakarta. Ketersediaan energi yang rendah dinilai dengan kuesioner ketersediaan energi yang rendah, pengukuran komposisi tubuh dengan metode bioimpedance analysis dan pengambilan biomarker hormon T3 total dan kortisol. Perilaku makan para penari dinilai dengan kuesioner EAT-26. Pengambilan data melalui kuisioner yang disebarluaskan secara daring. Sebanyak 36,3% penari elit wanita memiliki risiko ketersediaan energi yang rendah sehingga kesehatan dan performa mereka bermasalah. Ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara skor EAT-26 dengan penari yang berisiko ketersediaan energi yang rendah (p<0,05). Karakteristik ketersediaan energi yang rendah yang terbanyak adalah gangguan menstruasi, kemudian disfungsi pencernaan dan yang terakhir adalah cedera muskuloskeletal. Sebagai studi pilot, penelitian ini memperlihatkan bahwa kuesioner ketersediaan energi yang rendah dan EAT-26 dapat memaparkan gejala fisiologis dan psikologis pada penari elit wanita.

Low energy availability is a health problem that is often found in athletes and its prevalence is higher in aesthetic sports, such as dancing. Characteristics of low energy availability that are often encountered in dancers are menstrual disturbance, musculoskeletal injuries, and digestive dysfunction. For the first time, this study evaluates the proportion and characteristics of low energy availability and its correlation between elite female dancers at X dance school in Jakarta. This study is a cross-sectional study with a total sampling of 22 elite female dancers at X dance school Jakarta. Low energy availability was assessed by using a low energy availability questionnaire, the dancer’s body composition was measured using the bioimpedance analysis method and blood sample of total T3 and cortisol were also checked. The dancer’s eating behavior was assessed using the EAT-26 questionnaire. The questionnaires were distributed online. As many as 36.3% of female elite dancers have a risk of low energy availability, thus, they have problem in their health and performance. It was found that there was a significant relationship between the EAT-26 score and dancers with risk of low energy availability (p<0.05). The most common characteristic of low energy availability is menstrual disorders. The second is digestive dysfunction and the last is musculoskeletal injury. As a pilot study, this study demonstrated that the low energy availability questionnaire and the EAT-26 can describe physiological and psychological symptoms in female elite dancers.

 

Keywords: Dancers, low energy availability, menstrual disorders, digestive dysfunction, musculoskeletal injuries"

Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa Meilinda
"Olahraga merupakan aktivitas fisik yang berpotensi menimbulkan cedera. Kejadian cedera olahraga khususnya pada sistem muskuloskeletal tidak dapat diprediksi dan dihindari, namun untuk memaksimalkan proses pemulihan dibutuhkan penatalaksanaan yang cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan tim kesehatan Olimpiade Universitas Indonesia tentang penatalaksanaan cedera muskuloskeletal pada ekstremitas bawah. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross-sectional pada 46 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan mengenai cedera muskuloskeletal pada ekstremitas bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan tim kesehatan berada pada kategori cukup sebesar 58,7 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, panitia Olimpiade Universitas Indonesia dapat melibatkan Klinik Satelit Makara Universitas Indonesia dan perawat untuk pendampingan selama di lapangan dan memberikan materi serta praktik sebagai pembekalan.

Sports is a physical activity that have high potential to cause injury, especially in musculoskeletal systems. These injuries cannot be predict nor avoid, but it can be minimalized by doing a good and rapid treatments. The aim of this study was to describe Olimpiade UI 39 s health teams rsquo knowledge about managing musculoskeletal injuries in lower extremities. This study used cross sectional design with 46 samples. This study showed 58,7 respondents had a moderate knowledge. This study recommends the Olimpiade UI 39 s health team to collaborating with Klinik Satelit Makara University of Indonesia and community nurse to give assistance during treatment and give a training about handling an injury in order to increase Olimpiade UI 39 s health teams rsquo knowledge.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library