Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boy Martin Naro
"ABSTRAK
ISOLASI DAN INDENTIFIKASI MOLEKUL SENYAWA KIMIA DALAM EKSTRAK PETROLEUM ETER DARI AKAR TANAMAN Acalypha indica Linn. SERTA UJI KHASIATNYA SEBAGAI CAT ATTRACTANT Tanaman Acalypha indica L. atau yang akrab disebut akar kucing adalah golongan tumbuhan rumput-rumputan dalam famili Euphorbiaceae yang banyak tumbuh di daerah tropis termasuk Indonesia. Tanaman Acalypha indica L. banyak digunakan sebagai obat tradisional di beberapa negara, tetapi penggunaannya sebagai obat di Indonesia masih belum banyak diketahui. Di Indonesia telah diketahui akar tanaman ini mempunyai sifat sebagai perangsang kucing (cat attactant) Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi molekul senyawa kimia dalam ekstrak petroleum eter dari akar tanaman Acalypha indica L. dan untuk mengetahui molekul senyawa kimia yang menyebabkan sifat perangsang kucing pada akar tanaman tersebut. Isolasi senyawa kimia dilakukan dengan metode ekstraksi secara maserasi dengan pelarut petroleum eter sehingga didapatkan ekstrak kasar petroleum eter. Untuk memisahkan komponen kimia di dalamnya dilakukan kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel dan fasa gerak n-"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asther Harlan
1971
S2277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, Colin
Sydney: Angus & Robertson, 1987
828.99 JOH w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyo Handoyo
"Proses korosi adalah peristiwa kerusakan material akibat reaksi kimia elektrokimia dengan lingkungan sekitarnya. Proses korosi ini terjadi secara alami sehingga tidak dapat dihindari akan tetapi dapat dihambar dengan mengendalikan proses-proses korosi tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan metode pelapisan. Pelapisan merupakan salah satu cara yang dapat digolongkan dalam sistim pengendalian arau proteksi terhadap korosi. Prinsip kerjanya adalah mencegah terjadinya kontak Iogam yang dilindungi dengan lingkungannya. Selain itu Iapisan juga akan menghasilkan permukaan baru logam yang licin dan halus.
Benda uji yang drpakai adalah baja spcc yang bernkuran 75 X 150 mm dan mempunyai tebal 1,2 mm, yang dilapisi dengan cat yang mengandung pigmen kromat 0% , I,5% dan 3% , dengan variabei ketebalan lapisan cat 50, 75 dan 100 Jam, untuk masing-masing konsentrasi. Lalu diadakan pengujian ketahanan korosi yang dilakukan di dafam salt spray chamber selama 3 minggn (504 jam) dan pengujian kekuatan adhesiff lapisan cat.
Dari penelitian inf dapa! dfsfmpufkan bahwa dengan semakfn meningkatnya inhibitor (pigmen kromat dalam Cat dan semakin tebal lapisan cat maka ketahanan korosi sampel juga akan sernakin baik Hal ini rerlihat dari penampakan sampel setelah keluar dari salt spray chamber. Hal lain yang didapat adalah bahwa dengan peningkatan pigmen kromat dalam range 0% - 3%, nraka kekuafan adhesi dari lapisan cat akan menurun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murjanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bowen, James, 1979-
London: Hodder, 2013
305.569 BOW b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tona Dondo
"Kadar sulfur di solar Indonesia saat ini masih sangat tinggi dan perlu diturunkan untuk memenuhi regulasi Internasional maupun untuk efisiensi penggunaan mesin diesel. Desulfurisasi oksidatif katalitik (Cat-ODS) adalah proses yang paling menjanjikan dan paling ekonomis untuk menghasilkan diesel rendah sulfur. Banyak studi pada Cat-ODS menggunakan sistem yang berbeda, termasuk kombinasi H2O­2 sebagai oksidator, asam asetat sebagai katalis dan berbagai alkohol rantai pendek sebagai pelarut. Pada penelitian ini, kombinasi yang dipakai adalah oksidator hidrogen peroksida, katalis asam asetat, dan pelarut metanol digunakan untuk desulfurisasi biosolar di Indonesia. Proses oksidasi akan dilakukan reaktor batch berpengaduk pada suhu tetap 50 oC dengan rasio molar sulfur:asam asetat adalah 1:2 dan rasio sulfur:pelarut 1:4, lalu waktu ekstraksi yang divariasikan dari 10 sampai 40 menit. Senyawa sulfur didalam biosolar berubah menjadi senyawa sulfon sebagai hasil oksidasi, lalu dipisahkan dari biosolar menggunakan ekstraksi cair-cair dengan pelarut metanol. Kinerja Cat-ODS ditentukan berdasarkan perubahan kandungan sulfur sebelum dan sesudah proses Cat-ODS yang dianalisis menggunakan FTIR, ASTM D 4294, GCMS, dan XRF. Pada penelitian ini, dikembangkan analisis kandungan sulfur dengan FTIR, dan korelasi antara FTIR dengan ASTM D 4294 adalah kadar sulfur = ((absorbansi 1169cm^-1/absorbansi 1458 cm^-1)+0,0499)/0,0018. Waktu ekstraksi yang menghasilkan persen desulfurisasi tertinggi adalah 40 menit dengan %desulfurisasi sebesar 28.2% yang menghasilkan solar dengan kadar sulfur 277 ppm

Sulfur levels in Indonesian diesel are still very high and need to be lowered to meet international regulations and for the efficiency of using diesel engines. Catalytic oxidative desulfurization (Cat-ODS) is the most promising and most economical process for producing low-sulfur diesel. Many studies on Cat-ODS have used different systems, including a combination of H2O2 as an oxidizing agent, acetic acid as a catalyst and various short chain alcohols as solvents. In this research, the combination used is hydrogen peroxide oxidizing agent, acetic acid catalyst, and methanol solvent which is used for biodiesel desulfurization in Indonesia. The oxidation process will be carried out in a stirred batch reactor at a temperature of 50 oC with a sulfur:acetic acid molar ratio of 1:2 and a sulfur:solvent ratio of 1:4, then the extraction time is varied from 10 to 40 minutes. Sulfur compounds in biodiesel turn into sulfone compounds as a result of oxidation, and are separated from liquid-liquid extraction with methanol as solvent Cat-ODS performance is determined based on changes in sulfur content before and after the Cat-ODS process analyzed using FTIR, ASTM D 4294, GCMS, and XRF. In this study, sulfur content analysis was developed using FTIR, and the correlation between FTIR and ASTM D 4294 is Sulfur content (ppmS) = ((absorbance 1169cm^-1/absorbance 1458 cm^-1)+0,0499)/0,0018. The extraction time that produces the highest percentage of desulfurization is 40 minutes with a % desulfurization of 28.2% which produces diesel fuel with a sulfur content of 277 ppm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisiana Chrysanthi Sandralintang
"ABSTRAK
Penelitian ini bermaksud untuk memformulasikan cat anti nyamuk berbasis ekstrak daun tembakau bebas zat pyrethroids sehingga lebih aman untuk pengguna. Hasil formulasi cat Anti-nyamuk sesuai dengan SNI. Hasil uji efektivitas cat anti-nyamuk Aedes Aegypti menunjukan dengan konsentrasi ekstrak tembakau antara 3-5 yang dapat membunuh setengah populasi nyamuk LC50 selama 2 jam, konsentrasi ekstrak tembakau antara 3-5 yang dapat membunuh setengah populasi nyamuk LC50 selama 4 jam, konsentrasi ekstrak tembakau 1-3 yang dapat membunuh setengah populasi nyamuk LC50 selama 6 jam, sedangkan konsentrasi ekstrak tembakau 0-1 dapat membunuh setengah populasi nyamuk LC50 selama 24 jam.

ABSTRAK
This study intends to formulate mosquito repellent paints based tobacco leaf extracts,free pyrethroid substance, that are safe for the user. The active substance is added to the paint asa mosquito repellent is an extract of tobacco leaves. The result of Anti mosquito paint formulation in accordance with SNI. The results of anti Aedes Aegypti mosquito paint effectiveness test show that with 3 5 concentration of tobacco extract that can kill half the mosquito population LC50 for 2 hours, the concentration of tobacco extract between 3 5 can kill half the mosquito population LC50 during 4 hours, 1 3 tobacco extract concentration can kill half the mosquito population LC50 for 6 hours, while the concentration of 0 1 tobacco extract can kill half the mosquito population LC50 for 24 hours."
2017
S69657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rommi Rusfiandhi
"Latar Belakang: Penyemprot cat mobil adalah salah satu pekerjaan yang sering mengakibatkan pajanan logam berat di tempat kerja, salah satunya adalah kromium. Banyak efek kesehatan yang terkait dengan pajanan senyawa Cr VI . Melihat bahaya dan gangguan kesehatan akibat senyawa Cr VI serta pajanan yang ada dengan kebiasaan-kebiasaan para pekerja cat duco yang tidak memakai alat perlindungan diri dan merokok. Peneliti ingin meneliti korelasi lama pajanan dengan Cr VI darah serta faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kadar Cr VI darah.Metode: Desain penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan total sampel sebesar 45 orang menggunakan data sekunder dari penelitian Prodia OHI tahun 2017. Usia, masa kerja, kadar Cr VI udara personal, lama pajanan, pajanan total, kebiasaaan merokok, kebiasaan konsumsi makanan laut makanan kaleng, sumber air minum, dan penggunaan APD adalah variabel-variabel yang diteliti.Hasil: Korelasi kadar kromium dalam darah dengan variabel-variabel yang diteliti tidak ada yang bermakna secara statistik. Korelasi kadar kromium dalam derah dengan usia p = 0,221 dan r = -0,186 , masa kerja p = 0,453 dan r = -0,115 , kadar Cr VI udara personal p = 861 dan r = 0,027 , lama pajanan p = 0,975 dan r = 0,005 , dan pajanan total p = 0,151 dan r = 0,218 . Hubungan kadar Cr VI darah dengan pajanan di luar pekerjaan juga tidak ada yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik. Hubungan kadar kromium darah dengan kebiasaan merokok p = 0,257 , konsumsi makanan laut p = 0,692 , konsumsi makanan kaleng p = 0,307 , dan sumber air minum p = 0,599 . Semua responden tidak menggunakan APD sehingga tidak dapat dianalisis.Kesimpulan: Tidak ada korelasi antara kadar Cr VI darah dengan lama pajanan. Karakteristik perkerjaan di sektor informal yang tidak menentu jumlahnya, variasinya sangat luas antar tiap responden, dan banyaknya faktor perancu lain yang sulit dikendalikan.

Background Car paint sprayers are one of the jobs that often lead to heavy metal exposure in the workplace, one of which is chromium. Many health effects are associated with exposure to Cr VI compounds. Looking the health hazards of Cr VI compounds and existing exposures with the habits of duco sprayers which smoking and never use any self protection equipment. Researchers wanted to examine the correlation between exposure duration with Cr VI blood levels as well as factors that affecting it.Method The study design used a cross sectional method with a total sample of 45 people using secondary data from Prodia OHI study in 2017. Age, working period, Cr VI personal air levels, exposure duration, total exposure, smoking habits, seafood canned food consumption habits, drinking water sources, and the use of PPE are the variables studied.Result Correlation of chromium blood levels with the studied variables was not significant. The correlation of chromium blood levels with age p 0,221 and r 0,186 , working period p 0,453 and r 0,115 , Cr VI personal air levels p 861 and r 0,027 , exposure duration p 0.975 and r 0.005 , and total exposure p 0.151 and r 0.218 . The association of Cr VI blood levels with non occupational exposure also did not show significant associations. The correlation of chromium blood levels with smoking habit p 0,257 , seafood consumption p 0,692 , consumption of canned food p 0,307 , and drinking water source p 0,599 . All respondents did not use PPE so it can not be analyzed.Conclusion There is no correlation between Cr VI blood levels with the exposure duration. The characteristics of work in the informal sector that are uncertain in number, the variation is very wide among each respondent, and many other confounding factors that are difficult to control."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>