Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Larson, Gary
Kansas City: Andrews and McMeel, 1994
741.5 LAR f
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Wang, Qicheng
Beijing : China Intercontinental Press, 2009
SIN 928.951 WAN b (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
London: Arcturus Publ, 2014
741.58 TWE
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Arie Nugraha
"Tesis ini membahas representasi bullying yang dibangun oleh tanda verbal dan tanda nonverbal dalam serial kartun Doraemon. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Dengan menggunakan analisis semiosis Peirce, dapat disimpulkan bahwa tanda verbal dan nonverbal dalam serial kartun Doraemon merepresentasikan bullying dalam berbagai jenis seperti bullying verbal, bullying fisik, memaksakan kehendak, merebut barang, dan ancaman fisik.
Penelitian ini memiliki implikasi teoritis yang membedah teks film dalam sekuens ke dalam dua level, yaitu audio dan visual untuk kemudian dianalisis proses semiosisnya satu per satu, masing-masing dalam beberapa tahap kemudian mengelaborasikan dua level teks tersebut ke dalam suatu pemaknaan tanda yang saling menguatkan. Implikasi sosial penelitian ini merangsang pemirsa untuk sadar dan kritis terhadap konten yang sarat akan bullying. Implikasi praktisnya, penelitian ini bisa dijadikan acuan pengambil kebijakan untuk membuat regulasi yang dapat menyaring tayangan anak yang kontennya mengandung bullying.
Penelitian ini memberi rekomendasi bagi akademisi yang tertarik untuk mengkaji representasi suatu fenomena dalam teks terjemahan untuk memperhatikan pengaruh penerjemahan suatu teks yang berasal dari suatu kultur ke kultur lain. Penelitian ini juga merekomendasikan penghentian tayangan serial film kartun Doraemon karena kontennya yang sarat akan bullying. Penelitian ini juga merekomendasikan pendampingan terhadap pemirsa anak-anak yang lebih ketat dalam menonton.
This thesis discusses the representation constructed by the signs of bullying are verbal and nonverbal signs in the Doraemon film cartoon series. The study was a descriptive research using a qualitative design. By using Peirce semiosis analysis, it can be concluded that the verbal and nonverbal signs in the Doraemon cartoon series represent the various types of bullying such as verbal bullying, physical bullying, imposing the will, seize goods, and physical threats. The research theoretical implications dissected the movie text sequences into two levels, audio and visual then analyzed one by one through some stage of semiosis process, at the end of the process it will elaborate two levels of text into a sign meaning which is mutually beneficial. Social implications of this study stimulates the viewer to be aware and critical of the movie content which is full of bullying scene. For the practical implications, this study can be used as a reference for policy makers to make regulations that can filter the content that shows impressions of children bullying. This study provides recommendations for academics who are interested to examine the representation of a phenomenon in translation texts to consider the influence of translation of a text from one culture to another culture. The study also recommends termination Doraemon cartoon series and movies because of its content will be full of bullying. It also recommends to stringent assistance for child viewers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30403
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Devi Yulia
"Skripsi ini membahas mengenai perkembangan kartun politik di Australia dan analisisnya terhadap hubungan Australia-Indonesia terkait isu Timor Timur 1974-2002. Pemilihan judul tersebut dengan alasan bahwa kartun politik merupakan salah satu sarana bagi masyarakat Australia untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai kebijakan pemerintahannya, sehingga dalam hubungan Australia-Indonesia seringkali terdapat kartun politik yang menggambarkan kebijakan Pemerintah Australia terhadap Indonesia terkait dengan isu Timor Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini adalah bahwa kartun politik di Australia merupakan sebuah senjata untuk mengkritisi kebijakan Pemerintah Australia yang dalam hal ini mengenai isu Timor Timur, kartun politik juga bisa merepresentasikan bagaimana pandangan masyarakat Australia terhadap kebijakan Pemerintah Australia terkait Timor Timur.
The Focus of this study is about Australian political cartoons developments and its analysis toward Australia-Indonesia relationship related to East Timor issues. The reason for choosing this topic is because political cartoon is one of Australian political traditions for the Australians to express their opinions about government policies. In Australia-Indonesia relationship, there was a lot of political cartoon. One of the topics for Australia political cartoon is East Timor issue. This research using historical methods which is consist of four steps, heuristic, critic, interpretation, and historiography. The researcher suggests that Australia political cartoon analysis toward Australia-Indonesia relation is necessary because with political cartoon we can see how the Australians see about their government policies toward East Timor Issue."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12213
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library