Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wieringa, Edwin Paul, 1964-
Leiden: Rijksuniversiteit Leiden, 1990
899.221 WIE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Budiaprilliana
Abstrak :
Penciptaan ini dilatarbelakangi ketertarikan pencipta terhadap prasi. Prasi mulai ditinggalkan generasi muda. Seni prasi mempakan seni menoreh gambar di atas daun lontar. Dalam prasl terkandung seni visual berupa gambler ilustrasi serta seni sastra berupa naskah-naskah lontar mengandung nilai moral. Pada tulisan ini dirumuskan tiga masalah yakni, bagaimanakah menciptakan media yang sesuai untuk pengenalan prasi kepada remaja?, bagaimana mentransformasikan prasi ke dalam bentuk animas digital?, bagaimana bentuk/wujud prasi digital? Tujuan dari penciptaan ini yaitu merancang media pembelajaran untuk mengenal prasi. Sasaran dari penciptaan ini adalah remaja usia 12-18 tahun (siswa SMP dan SMA) di Buleleng. Pada penciptaan ini melalui tiga tahapan yakni eksplorasi, eksperimentasi, dan proses perancangan. Adapun teori yang digunakan pada penciptaan ini meliputi teori simulasi, transformasi, dan semiotika. Hasil cipta pada penciptaan ini terdiri dari karya utama dan karya pendukung. Karya utama yaitu berupa karya animasi Prasimotion dengan judul Kacarita Pedanda Baka. Karya animasi tersebut merupakan animas 2D yang visualisasinya dibuat seakan-akan animasi tersebut terjadi di atas daun lontar. Selain karya utama terdapat juga karya pendukung berupa animasi slideshow dengan mengambil cerita label lain dari rangkaian label dalam Tantri Carita. Media ini dirancang untuk dapat dibawa ke berbagai tempat dengan hanya mengaksesnya dari gadget saja. Selain karya pendukung berupa animasi Slideshow ini juga akan dibuat media pendukung berupa poster, X-banner, dan prototype prasi dalam bentuk printout.
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aranyaka Danandjaya Axioma
Abstrak :
Adapun tujuan dari penelitian ini pada dasarnya adalah ingin mengetahui apa yang menyebabkan nelayan sulit keluar dari lingkaran kemiskinannya. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mencoba mencari jawab melalui sebuah studi kasus di desa nelayan Carita, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat. Dalam penelitian yang bersifat studi kasus ini yang menjadi fokus perhatian adalah kemiskinan selaku gejala sosia1 yang meliputi aspeK kultural dimana tinjauannya lebih banyak terletak di dalam diri penduduk misKin itu sendiri seperti cara hidup, tingkah laku, Kebiasaan dan pandangan hidup (sistim ni1ai) dan aspek struktural yang banyak menyangkut pola hubungan sosial yang paling dominan dalam komunitasnya. Studi tersebut dilakukan dengan metode kwalitatif yang mengutamakan teknik pengamatan biasa dan terlibat serta pedoman wawancara tak berstruktur dan mendalam. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama dilakKan terhadap 20 responden yang menjadi sumber informan utama. Tahap kedua dilakukan terhadap. 40 responden sebagai pendukung temuan pada tahap pertama. Dari 40 responden tersebut kemudian dipilih 4 responden untuk penggalian lebih mendalam mengenai riwayat hidupnya, guna memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang berbagai tahap kesulitan hidup dalam proses kemiskinan mereka dan segala aspek yang turut mempengaruhi kebertahanan kemiskinannya. Gambaran empiris yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa kemiskinan nelayan mempunyai berbagai aspek/dimensi yang satu saama lain saling berkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Keberadaan nelayan seperti sudah terpola sedemikian rupa sehingga sulit untuk keluar dari li ngkaran kemiskinannya. Pengaruh yang umumnya sudah mengakar kuat di kalangan nelayan, adanya struktur sosial yang pincang, siap ketergantungan pola hubungan yang asimetris, proses pembagian pendapatan yang berat sebelah (Struktur ekonomi), pola konsumsi dan sikap mental yang kurang menguntungkan bagi kemajuan nelayan keseperti hidup boros dan "hedonistik" sehingga apa yang dapat disimpulkan dari proses kemiskinan nelayan ini adalah terdapatnya faktor struktural dan kultural yang saling menunjang keberadaan kemiskinan nelayan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsa Sachnazia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks dan terjemahan naskah Carita Jupri koleksi FSUI. Data yang yang digunakan, diperoleh dari naskah Carita Jupri dengan nomor koleksi CL.19 K 12.05. Carita Jupri merupakan cerita pendek yang ditulis menggunakan bahasa dan aksara Jawa karangan R. Pujaharja yang dikumpulkan oleh Pigeaud di Surakarta pada tahun 1925. Hasil penelitian ini adalah suntingan teks dan terjemahan Carita Jupri yang menerapkan teori filologi dan menggunakan metode intuitif yang dikemukakan oleh Karsono H Saputra (2013), serta teori terjemahan yang dikemukakan oleh Benny Hoedoro Hoed (2006). Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi standar dengan melakukan perbaikan teks, serta menerapkan metode terjemahan komunikatif. ......The purpose of this study is to present a text editing and the translation of Carita Jupri manuscript in wich the collection of FSUI coded CL. 19 K 12.05. Carita Jupri were written in the language and alphabet of Javanese by R.Pujaharja then collected by Pigeaud in Surakarta in 1925. This study were apply the theory of philology and used the intuitive method by Karsono H Saputra (2013) and the methode of translation by Benny Hoedoro Hoed (2006). The text editing were apply standard edition method and the comunicative translation method.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Hastrini Nurwanti
Abstrak :
Ki Hadisukatno adalah alah satu tokoh yang menggunakan kesenian sebagai alat pendidikan karakter. Hal ini sejalan dengan konsep Taman Siswa yaitu pendidikan berbasis budaya. Pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini (anak-anak). Permasalahan yang dibahas dalam artikel ini adalah peran dan ketokohan Ki Hadisukatno dalam ikut mengembangkan karakter generasi muda, khususnya anak-anak melalui budaya Jawa. Artikel ini merupakan hasil kajian pustaka dari beberapa sumber tulisan dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Ki Hadisukatno berperan sebagai guru sekaligus pamong dalam mendidik siswa melalui tembang dolanan anak dan langen carita.
Yogyakarta: BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA D.I. YOGYAKARTA, 2017
400 JANTRA 12:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elmi Julianto Suwono
Abstrak :
Kecamatan Carita terletak di wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda. Tsunami Selat Sunda yang terjadi tahun 2018 merupakan tsunami yang disebabkan oleh longsoran di bagian tenggara Gunung Anak Krakatau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi yang disebabkan oleh Tsunami Selat Sunda 2018 dengan tingkat kapasitas masyarakat Kecamatan Carita. Tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi, tingkat kapasitas masyarakat, serta hubungan antara keduanya dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilengkapi dengan skoring dan pembobotan. Desa yang mengalami tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi paling tinggi yaitu Desa Pejamben dengan skor 2,5, sedangkan desa yang mengalami tingkat kerusakan paling rendah yaitu Desa Sindanglaut dengan skor 0,7. Tingkat kapasitas masyarakat paling tinggi dimiliki oleh Desa Sindanglaut dan Desa Sukajadi dengan skor 2,5, sementara itu desa yang memiliki tingkat kapasitas masyarakat paling rendah dengan skor 1,6 yaitu Desa Banjarmasin. Hubungan antara tingkat kerusakan fasilitas sosial ekonomi dengan tingkat kapasitas masyarakat akan menghasilkan dampak keseluruhan terhadap kejadian tsunami. Hubungan tersebut dapat dinyatakan bahwa desa dengan tingkat kapasitas tinggi memiliki kecenderungan mengalami tingkat kerusakan fasilitas sosial yang lebih rendah. Dampak Tsunami Selat Sunda tahun 2018 paling tinggi terjadi di Desa Banjarmasin dengan skoring 1,4375. Desa Sindanglaut mengalami dampak paling rendah dengan skoring dampak 0,28. Terdapat 3 desa yang tidak terdampak oleh Tsunami Selat Sunda 2018 yaitu Desa Cinoyong, Kawoyang, dan Tembong. ......Carita District is located in a coastal area which is directly adjacent to the Sunda Strait. The Sunda Strait tsunami that occurred in 2018 was a tsunami caused by a landslide in the southeastern part of Mount Anak Krakatau. This study aims to analyze the relationship between the level of damage to socio-economic facilities caused by the 2018 Sunda Strait Tsunami and the level of community capacity in Carita District. The level of damage to socio-economic facilities, the level of community capacity, and the relationship between the two were analyzed using a quantitative descriptive method equipped with scoring and weighting. The village that experienced the highest level of damage to socio-economic facilities was Pejamben Village with a score of 2.5, while the village that experienced the lowest level of damage was Sindanglaut Village with a score of 0.7. Sindanglaut Village and Sukajadi Village have the highest level of community capacity with a score of 2.5, meanwhile the village that has the lowest level of community capacity with a score of 1.6 is Banjarmasin Village. The relationship between the level of damage to socio-economic facilities and the level of community capacity will produce an overall impact on the tsunami occurrence. This relationship can be stated that villages with a high level of capacity have a tendency to experience lower levels of damage to social facilities. The highest impact of the 2018 Sunda Strait Tsunami is occurred in Banjarmasin Village with a score of 1.4375. Sindanglaut Village experienced the lowest impact with an impact score of 0.28. There are 3 villages that were not affected by the 2018 Sunda Strait Tsunami, namely Cinoyong, Kawoyang, and Tembong Village.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Mangkudimeja
Abstrak :
Serat hastha carita ini adalah sebuah rangkaian cerita yang terbagi atas 8 buah cerita. Diawali dengan cerita tentang tokoh Yakyak Itel, seorang anak tiri dari mbok Randha Dhadhapan. Adapun dua cerita selanjutnya adalah dongeng dari tokoh Yakyak Itel kepada adiknya, yang berjudul: Ampel Plangka, Si Ceplukan, Si Blenyik, lan Si Clurut. Cerita selanjutnya Golek ingkang saged tata jalma adalah cerita mengenai boneka yang berprilaku seperti manusia. Berikutnya cerita tentang pengetahuan yang menjadi jalan untuk memperoleh keberuntungan, raja sarkara, seorang yang tidak ikhlas, dan sifat lupa oleh karena dipuji, serta mengenai macam-macam perhitungan.
Batawi Sentrem: Firma Papyrus, 1911
BKL.1092-CL 78
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Barry Aryandi
Abstrak :
Mesjid Al-Khusaeni Carita dan Mesjid Caringin merupakan dua mesjid yang terletak di daerah Labuan Pandeglang, Banten. Kedua mesjid ini dibangun pada tahun 1883 dan pernah diteliti untuk pembuatan skripsi sarjana oleh Muhammad Wahyudin pada tahun 1995 dan Yayan Ahdiat pada tahun 1992. Penelitian yang dilakukan terhadap Mesjid Al-Khusaeni Carita dan Mesjid Caringin melihat kepada inskripsi yang ada dalam kedua mesjid tersebut dan bertujuan untuk mengetahui hubungan kedua mesjid melalui isi inskripsinya. Penelitian ini juga dilakukan sebagai lanjutan atas penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan kehidupan beragama masyarakat Banten khususnya yang berada di daerah Carita dan Caringin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode epigrafi yang bersifat meminjam metode sejarah yaitu heuristik, kritik teks, interpretasi, dan historiografi. Pada tahap heuristik dilakukan studi kepustakaan untuk mengumpulkan sumber-sumber pustaka yang ada mengenai kedua mesjid ini dan juga melakukan studi lapangan dengan pengamatan serta perekaman inskripsi pada Mesjid Al-Khusaeni Carita dan Mesjid Caringin. Pada tahap selanjutnya dilakukan penomoran inskripsi, mencatat keletakan inskripsi, dan pembacaan pada inskripsi kedua mesjid tersebut. Selanjutnya dilakukan kritik terhadap hasil teks inskripsi dengan melihat penulisan dan isi serta media tulis inskripsi kedua mesjid. Kemudian di lakukan analisis dan menghubungkan isi inskripsi dengan keletakannya pada mesjid dengan tujuan untuk melihat pola penulisan inskripsi Mesjid Al-Khusaeni Carita dan Mesjid Caringin. Setelah melalui tahap-tahap penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan mengenai inskripsi pada dua mesjid tersebut. Dari penelitian ini diketahui bahwa inskripsi pada Mesjid Al-Khusaeni Carita berisi tentang eksistensi mesjid, adab berada di mesjid, prilaku akhlak, dan perihal menuntut ilmu. sedangkan isi dari inskripsi Mesjid Caringin mengetengahkan tentang tauhid dan sholat Jumat. Secara tekstual inskripsi kedua mesjid ini tidak memperlihatkan adanya hubungan langsung antara Mesjid Al-Khusaeni Carita dan Mesjid Caringin, tetapi maksud dan isi inskripsi keduanya mengacu kepada ibadah Islam serta berkaitan dengan fungsi dan peran dua mesjid ini di tengah kehidupan beragama masyarakat Carita dan Caringin.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawar Holil Carita
Abstrak :
Mundinglaya Dikusumah (CMD) merupakan salah satu cerita pantun Sunda yang paling popular dibandingkan cerita-cerita pantun lainnya. Cerita ini beredar di kalangan masyarakat Sunda dari masa ke masa dan diapresiasi oleh berbagai kalangan masyarakat. Sumber cerita ini adalah juru pantun, yaitu tukang cerita yang menyajikan bentuk cerita ini secara lisan. Oleh karena sifat kelisanannya itu maka terjadi berbagai variasi cerita yang menunjukkan persamaan dan perbedaan satu sama lain. Yang menarik, versi cerita yang dikenal dan kemudian banyak dijadikan sumber inspirasi oleh para sastrawan Sunda modern hanyalah satu versi, yaitu yang dipublikasikan oleh CM Pleyte (1907). Padahal, berdasarkan penelusuran yang dilakukan terhadap sumber-sumber tertulis, termasuk naskah-naskah kuno (manuscript), terdapat variasi di antara berbagai sumber cerita tersebut. Dalam penelitian ini diteliti empat buah sumber tertulis CMD yang berhasil diperoleh, yaitu dua buah naskah dari Universitas Leiden Belanda (NBG 333.-dan Lor. 2024), edisi CM Pleyte (1907), dan edisi Ajip Rosidi (1974). Keempat sumber tertulis CMD itu dibandingkan, kemudian dianalisis motif ceritanya berdasarkan motif-index yang dikemukakan oleh Stith Thompson (1955). Dua buah sumber tertulis CMD yang berupa naskah dibandingkan untuk mendapatkan teks yang layak disajikan sebagai suntingan teks. Dari analisis yang dilakukan ditemukan bahwa motif cerita pada NBG 333, Lor. 2024, dan edisi CM Pleyte lebih banyak menunjukkan kesamaan. Perbedaan atau variasi cerita hanya berupa hal-hal kecil yang tidak prinsipil. Sementara itu, pada edisi Ajip Rosidi terdapat perbedaan motif cerita yang sangat prinsipil karena menyangkut motif cerita utama dan munculnya dua buah motif cerita yang tidak terdapat pada sumber CMD yang lain. Persamaan dan perbedaan kemunculan motif cerita itu berkaitan erat dengan masa beredarnya cerita tersebut, bukan disebabkan daerah asal penyebaran cerita. Hai lain yang ditemukan bahwa motif cerita pada keempat sumber tertulis CMD itu berkaitan erat dengan struktur cerita. CMD yang bersumber dari NBG 333: Lor. 2024, dan edisi CM Pleyte memperlihatkan kesamaan struktur cerita karena mengandung motif cerita yang sama. Dalam pada itu, struktur cerita CMD yang bersumber dari edisi Ajip Rosidi menunjukkan perbedaan karena motif ceritanya berbeda.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library