Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noormanto
"Tujuan Mengetahui profil lemak, faktor risiko PJK lain serta ketebalan tunika intimamedia karotis pada remaja dengan atau tanpa riwayat orangtua menderita PJK dini. Tempat penelitian: Poliklinik rawat jalan Anak Rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Subyek penelitian Anak dengan riwayat orangtua menderita PJK dini.
Metode dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, trigliserida, gula darah puasa dan ketebalan tunika intima-media karotis. Analisis data yang digunakan untuk membandingkan faktor risiko antara anak dengan atau tanpa riwayat orangtua PJK dini adalah x2, tes t tidak berpasangan dan regresi logistik. Untuk mengetahui perbedaan ketebalan tunika intima-media karotis pada remaja dengan atau tanpa riwayat orangtua mendeirita PJK dini dilakukan analisis tes t tidak berpasangan. Sedangkan untuk mencari hubungan ketebalan tunika intima-media karotis dengan profil lemak dan faktor risiko PJK lain dilakukan uji korelasi Pearson.
Hasil Sebanyak 24 anak dengan riwayat orangtua menderita PJK dini, terdiri 66,7% laki-laki dan 33,3% perempuan. Pada analisis bivariat diperoleh perbedaan yang bermaia7a pads indeks masa tubuh, tekanan darah diastolik dan ketebalan tunika intima media arteri karotis antara anak dengan atau tanpa riwayat orangtua menderita PJK dini (p= 0,035, p=0,029 dan p=0,004), tetapi dari analisis multivariat indeks masa tubuh dan tekanan darah diastolik tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,083 dan p=0,094). Sedangkan umur, jenis kelamin, status merokok, perokok pasif, aktivitas anak, tekanan darah sistolik, kadar kolesterol total, kadar kolesterol LDL, kadar kolesterol HDL, kadar trigliserida, kadar gula darah puasa tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dari analisis bivariat maupun multivariat. Ketebalan tunika intima-media karotis pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungannya dengan faktor risiko PJK seperti kadar kolesterol total, kadar kolesterol LDL, kadar kolesterol HDL, kadar trigliserida, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, indeks masa tubuh dan umur.
Kesimpulan (1) Remaja dengan riwayat orangtua menderita PJK dini mempunyai kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserid, tekanan darah sistolik dan diastolik serta indeks rasa tubuh rata-rata lebih tinggi tetapi secara statistik tidak bermakna disbanding kontrol; (2) Tunika intima-media karotis pada remaja dengan riwayat orangtua menderita PJK dini lebih tebal secara bermakna dibanding kontrol; (3) Ketebalan tunika intima-media karoti; tidak ada hubungannya dengan faktor risiko PJK."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Soebadi
"Latar belakang. Faktor risiko PJK dapat terjadi sejak masa kanak-kanak dan dapat dicegah. Gangguan pertumbuhan intrauterin dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya faktor risiko PJK. Penelitian sebelum11Ya menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Hanya satu penelitian serupa yang pernah dilaporkan di Indonesia. Tujuan. Mengidentifik.asi faktor-faktor risiko kardiovaskular pada anak usia 9-12 tahun dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhinya, dengan perhatian khusus pada berat lahir. Metode. Studi potong lintang dilakukan pada anak usia 9-12 tahun di 4 sekolah dasar di Jakarta Pusat. Berat lahir didapatkan dari catatan kelahiran yang dimiliki orangtua. Pada subjek dilakukan pemeriksaan fisis dan antropometris, pengukuran massa lemak tubuh, dan pengambilan darah vena untuk pemeriksaan glukosa puasa, kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida. Pada subjek dilakukan juga analisis diet dengan metode three-day food recall dan penilaian tingkat aktivitas fisis dengan Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C). Orangtua diminta mengisi kuesioner mengenai riwayat pemberian ASI dan kondisi sosioekonomi. Proporsi obesitas, hipertensi, glukosa puasa terganggu, dan dislipidemia ditentukan. Koefisien korelasi antara berat lahir dengan indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, massa lemak tubuh., glukosa puasa, kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida ditentukan dengan uji Spearman. Korelasi yang bermakna diuji dengan analisis multivariat dengan mengikutsertakan faktor kovariat durasi pembcrian ASI, durasi ASI eksklusif, asupan nutrisi, tingkat aktivitas fisis, dan penghasilan keluarga. ยท Hasil. Didapatkan 85 subjek, 49 (57,6%) perempuan. Median (rentang) berat lahir subjek 3000 (1500-4300) g; 6 (7,1%) subjek memiliki berat lahir <2500 g. Proporsi obesitas, hipertensi sistolik, hipertensi diastolik, glukosa puasa terganggu, dan dislipidemia berturut-turut 10,6%; 2,4%; 4%; 2,4%; dan 31,8%. Terdapat korehsi lemah yang bermakna secara statistika antara berat lahir dengan z-swre IMT (p=0,265; p=O,Ol4) dan persentil massa lemak tubuh (p=0,216; p=0,047). Tidak. ditemukan korelasi yang bermakna secara statistika antara berat lahir dengan variabel-variabel lainnya. Fak.tor kovariat yang memenuhi syarat untuk analisis multivariat adalah durasi total pemberian ASI, durasi ASI eksklusif, persentase asupan protein terhadap AKG, dan penghasilan keluarga. Pada regresi linear multipel, berat lahir masih berpengaruh terhadap z-score IMT (P=O,OOl; p=0,008) dan persentil massa lemak. tubuh (p=0,017; p=0,043) pada usia 9-12 tahun. Sim.pulan. Terdapat korelasi positif lemah yang bermak.na secara statistika antara berat lahir dengan IMT dan massa lemak. tubuh. Pengaruh berat lahir terhadap IMT dan massa lemak. tubuh tetap bermak.na apabila faktor pemberian ASI, asupan nutrisi, dan penghasilan keluarga diperhitungkan. Diperlukan penelitian kohort prospektif dengan memperhitungkan usia gestasi untuk menentukan dengan lebih tepat pengaruh berat lahir rendah, khususnya perturnbuhanjanin terganggu, terhadap faktor risiko kardiovaskular.

Background. Risk factors of CHD may develop since childhood and are preventable. Intrauterine growth disturbance leads to programming of metabolic and endocrine systems, causing CHD risk factors to arise. Previous studies have shown inconsistent results. Only one such study has been reported in Indonesia Objectives. To identify cardiovascular risk factors in children 9-12 years old and their influencing factors, with specific attention to bi.rth weight. Methods. A cross-sectional study was done in 9-12-year-old children from 4 elementary schools in Central Jakarta. Birth weight was obtained from birth records submitted by parents. Physical examination, anthropometric measurement, determination of body fat percentage, and venous blood sampling were done to determine fasting blood glucose, total cholesterol, HDL, LDL, and triglycerides. Dietary analysis was done by a three-day food recall. Subjects' physical activity level was assessed using the Physical Activity Questionnaire for Children (P AQ-C). Parents completed a questionnaire regarding breastfeeding history and socioeconomic conditions. The proportions of obesity, hypertension, impaired fasting glucose, and dyslipidernia were calculated. The Spearman test was done to determine the correlation between birth weight and body mass index (BMI), systolic and diastolic blood pressure, body fat percentage, fasting blood glucose, total cholesterol, HDL, LDL, and triglycerides. Significant correlations were subjected to multivariate analysis incorporating total breastfeeding duration, exclusive breastfeeding duration, nutritional intake, physical activity level, and family income. Results. We obtained 85 subjects, 49 (57,6%) of which were female. Median (range) birth weight was 3000 (1500-4300) g; 6 (7,1%) had birth weight of <2500 g. The proportion of obesity, systolic hypertension, diastolic hypertension, impaired fasting glucose, and dyslipidemia was 10,6%; 2,4%; 4%; 2,4%; and 31,8%, respectively. A weak positive correlation was obtained between birth weight and BMI z-score (p=0,265; p=0,014); and between birth weight and body fat percentile (p=0,216; p=0,047). There was no statistically significant correlation between birth .veight and other variables. Covariates fulfilling significance criteria were total breastfeeding duration, exclusive breastfeeding duration, percentage protein intake to the local RDA, and family income. On multiple linear regression analysis, birth weight was still significantly related to BMI z-score (~=0,001; p=0,008) and body fat percentile (~=0,017; p=0,043) at 9-12 years of age when the covariates were considered. Conclusions. Birth weight is weakly and positively correlated with BMI and body fat percentage. The influence of birth weight on BMI and body fat percentage remains significant when breastfeeding history, nutritional intake, and family income are considered. A prospective cohort study incorporating gestational age is needed to determine the influence of low birth weight, particularly due to intrauterine growth disturbance, on cardiovascular risk factors.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2011
T58258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library